Kesimpulan GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI WUJUD ETIKA BISNIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian sebagaimana diuraikan sebelumnya menunjukkan berbagai hal dalam penerapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terhadap kepentingan stakeholders, yang perlu didukung penerapannya sesuai yang diinginkan oleh hukum dan prinsip GCG dan CSR 1. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan untuk kepentingan stakeholders dalam etika bisnis dimaksud untuk memperkuat jalannya perusahaan, dengan cara membangun kerja sama antara stakeholder yang difasilitasi oleh perusahaan yang bersangkutan dengan jalan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya, atau dalam pengertian, kemampuan perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait dengan perusahaan, baik lokal, nasional maupun global, karena pengembangan Corporate Social Responsibility kedepan mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan sustainable development . 2. Penerapan prinsip GCG yang sekaligus penerapan tanggung jawab sosial perusahaan, merupakan perpaduan penerapan lima prinsip Good Corporate Governance , yakni transparency, accountability, responsibility , independency dan fairness secara harmonis. Tiga prinsip yang cenderung bersifat shareholders driven karena lebih memerhatikan kepentingan Universita Sumatera Utara pemegang saham perusahaan yaitu fairness bisa berupa perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas, transparancy menunjuk pada penyajian laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu, sedangkan accountability diwujudkan dalam bentuk fungsi dan kewenangan RUPS, komisaris, dan direksi yang harus dipertanggung jawabkan. Dalam rangka menciptakan GCG, CSR harus memadukan lima prinsip Good Corporate Governance, secara harmonis. Ditambah dengan harus menggabungkan kepentingan shareholders dan stakeholders. Karenanya, CSR tidak hanya fokus pada hasil yang ingin dicapai. Melainkan pula pada proses untuk mencapai hasil tersebut 3. Kearifan lokal yang selama ini ada dimasyarakat merupakan akar dari keperdulian lingkungan yang tidak tertulis namun berlaku dalam masyarakat secara turun temurun. Kearifan lokal dapat memperkuat penerapan tanggung jawab sosial perusahaan untuk kepentingan stakeholder, khususnya terhadap kepentingan lingkungan hidup. Dukungan tersebut dapat diperhatikan dari nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan dimasyarakat sehingga pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan tersebut dapat tercapai secara tepat dan baik. Kearifan lokal juga mampu meningkatkan pendapatan daerah pada saat dimana kearifan lokal tersebut dapat dipertahankan dan dikemas semenarik mungkin sebagai daya tarik wisatawan. Universita Sumatera Utara

B. Saran