Pelaksanaan TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN MEMPERKUAT

B. Pelaksanaan

Good Corporate Governance Melalui Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan GCG adalah suatu terminologi yang dapat juga mencakup segala aturan hukum yang bertujuan agar suatu perusahaan dapat diminta pertanggung jawabannya di hadapan pemegang saham dan publik. Istilah GCG juga dapat mengacu pada praktik audit dan prinsip-prinsip pembukuan, dan juga dapat mengacu pada keaktifan pemegang saham. Secara lebih sempit, istilah GCG itu dapat digunakan untuk menggambarkan peran dan praktik dewan direksi. Termasuk pengelolaan perusahaan berkaitan dengan hubungan antara dewan direksi pengelola perusahaan dan pemegang saham, yang didasarkan pada pandangan bahwa dewan direksi merupakan perantara para pemegang saham untuk memastikan suatu perusahaan dikelola demi kepentingan pemegang saham. Hal ini sejalan dengan paradigma bahwa para direksi bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan dewan komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham. 102 102 Bismar Nasution I. ”Penerapan Good Corporate Governance Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Kredit”, Disampaikan pada “Seminar Hukum Perkreditan,” PT. Bank Rakyat Indonesia, Medan, tanggal 12-13 Maret 2002, hal. 5. Istilah “pengelolaan perusahaan” memiliki banyak definisi. Istilah tersebut dapat mencakup segala hubungan perusahaan, yaitu hubungan Universita Sumatera Utara antara modal, produk, jasa dan penyedia sumber daya manusia, pelanggan dan bahkan masyarakat luas. 103 GCG dapat digunakan untuk menggambarkan peran dan praktik dari dewan direksi. GCG berkaitan dengan hubungan antara manajer perusahaan dan pemegang saham, didasarkan pada suatu pandangan bahwa dewan direksi merupakan agen para pemegang saham untuk memastikan suatu perusahaan untuk dikelola guna kepentingan perusahaan tersebut. Secara singkat, GCG mencakup hubungan antara manajer, direktur dan pemegang saham perusahaan. Mencakup juga hubungan antara perusahaan itu sendiri dengan pembeli saham dan masyarakat. GCG juga dapat meliputi kombinasi hukum, peraturan, aturan pendaftaran dan praktik pribadi yang memungkinkan perusahaan menarik modal masuk, bekerja secara efesien, menghasilkan keuntungan dan memenuhi harapan masyarakat secara umum dan sekaligus kewajiban hukum. Hubungan antara GCG dengan CSR terdapat pada prinsip responsibility Dimana dalam prinsip ini, penekanan yang signifikan diberikan kepada stakeholders perusahaan. Dengan prinsip responsibility perusahaan memahami bahwa dalam kegiatan operasional perusahaan seringkali menghasilkan dampak eksternal yang harus ditanggung oleh stakeholders. Oleh sebab itu, dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan harus memperhatikan kepentingan 103 Bismar Nasution II. “Aspek Hukum Dalam Transparansi Pengelolaan Perusahaan BUMNBUMD Sebagai Upaya Pemberantasan KKN”, Makalah Disampaikan pada Semiloka Peran Masyarakat Stakeholders melalui lembaga pengawasan pengelolaan perusahaan dalam mendukung pelaksanaan Good Corporate Ggovernance di Sumatera Utara pada tanggal 30 April 2003, hal. 3 Universita Sumatera Utara dan nilai tambah bagi stakeholders. Singkat kata, penerapan CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep GCG. Sebagai entitas bisnis yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungannya, perusahaan harus bertindak sebagai good citizen yang merupakan tuntutan dari good business ethics. 104 CSR juga dapat dipahami melalui konsep pembangunan berkelanjutan sustainable development. Konsep ini secara sederhana didefenisikan sebagai pembangunan atau perkembangan yang memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Sejak saat itu, isu yang membahas pembangunan berkelanjutan yang didasarkan atas perlindungan lingkungan hidup, pembangunan ekonomi dan sosial selalu menjadi agenda pertemuan internasional. Dalam Protokol Kyoto yang dideklarasikan di Jepang misalnya, dibahas isu global yang berkaitan dengan peningkatan suhu bumi akibat efek gas rumah kaca atau Green Houses Gases GPG. 105 104 Yusuf Wibisono., Op. Cit. Kontribusi emisi gas rumah kaca tersebut ternyata dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional di berbagai negara terutama Amerika Serikat. Hal ini semakin menyadarkan para pelaku bisnis untuk berkomitmen menerapkan CSR demi kepentingan bersama. Pada Tahun 2000, dilaksanakan KTT Millennium Millennium Summit sebagai wujud dari kepedulian dunia terhadap kemiskinan dengan lahirnya United Millennium 105 Ibid, hal 27 Universita Sumatera Utara Declaration yang berupa Millennium Development Goals MDGs. Tujuan dari MDGs antara lain menghapuskan tingkat kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar secara universal, serta menjamin berlanjutnya pembangunan lingkungan. Tujuan yang hendak dicapai MDGs tersebut dapat diwujudkan melalui penerapan CSR. 106 Selain mengejar Profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat People dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tanggung jawab perusahaan tidak hanya berpijak pada aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi keuangan, namun juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan sustainable. 107 Selanjutnya, World Business Council on Sustainable Development WBCSD menjelaskan bahwa CSR mengenal suatu komitmen agar perusahaan berperilaku etis behavioral ethics dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sustainable economic development. Komitmen CSR lainnya adalah meningkatkan kualitas hidup stakeholders. 108 Sementara itu, kompleksitas permasalahan sosial social problem dalam dekade terakhir dan implementasi ketentuan desentralisasi sebagai konsekwensi otonomi daerah di Indonesia telah menempatkan CSR sebagai suatu konsep 106 Ibid, hal 30-32 107 Ibid, hal.111 108 Charolinda.,“Pengembangan Konsep Community Development Dalam Rangka Pelaksanaan Corporate Social Responsibility”, Jurnal Hukum dan Pembangunan, Tahun ke 36 No. 1, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Januari-Maret 2006, hal. 87 Universita Sumatera Utara inovasi yang diarahkan memberikan alternatif terobosan dalam memperdayakan ekonomi masyarakat miskin. Oleh sebab itu, diperlukan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan tetap memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, dan perhatian terhadap aspek sosial, dan lingkungan”. 109

C. Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Dalam Rangka Pembangunan Di Indonesia