PT. TOBA PULP LESTARI

Bina lingkungan merupakan salah satu wujud kepedulian perusahaan terhadap komunitas lokal yang bersifat jangka menengah dan jangka panjang, khususnya yang berada di sekitar unit usaha. Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, namun manfaat langsung yang dapat dirasakan masyarakat dapat menjadi salah satu pengikat persaudaraan dan kebersamaan yang selama ini menjadi tolok ukur keberhasilan. Program Bina Lingkungan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar melalui bantuan sarana pendidikan, bantuan kesehatan melalui program pengobatan gratis bagi masyarakat kurang mampu, khitanan masal, donor darah, dan peningkatan gizi buruk, bantuan sarana umum, pengadaan air bersih, sarana ibadah serta pelestarian alam melalui program penghijauan.

4. PT. TOBA PULP LESTARI

PT Toba Pulp Lestari Tbk didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970. Status Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing. Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah dan nilai nominal saham Perusahaan juga diubah dari Rp 500 ribu per lembar menjadi Rp 1 ribu per lembar. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai Universita Sumatera Utara perubahan nama perusahaan dari PT Inti Indorayon Utama Tbk menjadi PT Toba Pulp Lestari. 387 Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 27 Juni 2008, seluruh anggaran dasar telah mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan undang-undang nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. 388 Kegiatan Utama Perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas pulp dan serat rayon viscose rayon, mendirikan, menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989. Saat ini Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas pulp dan hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri. 389 Pengelolaan lingkungan hidup telah menjadi fokus utama PT. Toba Pulp Lestari untuk meningkatkan semua aspek lingkungan, termasuk emisi, pengolahan air limbah, limbah padat dan pengelolaan sumberdaya seperti 387 www.tobapulp.comhistory diakses tertanggal 20 februari 2014 388 Ibid 389 Ibid Universita Sumatera Utara konservasi air dan energi. Kinerja emisi dipantau oleh Pemantauan Emisi Berkelanjutan CEM. Alat alat tersebut dipasang dienam lokasi seperti Recovery boiler , multifuel boiler common stack recovery boiler dan multifuel boiler, bleaching plant, incinerator dan lime kiln semua peralatan tersebut bekerja dengan benar. Selain itu pengujuan manual juga dilakukan secara berkala oleh laboratorium independent dan internal. Nilai emisi jauh dibawah batas yang ditentukan oleh pemerintah. Perbaikan lebih lanjut telah dibuat dengan mengurangi emisi dibawah ini: 390 1. Pengurangan emisi dari departemen energi. Pengurangan partikulat dan common stack opacity 12 persen dan 16 persen dibandingkan tahun 2012. 2. Pengurangan emisi CIO2 dari bleaching plant sebesar 26 persen dibandingkan tahun 2012. 3. Emisi dari recausticizing dan lime kiln pengurangan TRS sebesar 12 persen dan partikulat sebesar 13 persen dibanding tahun 2012. PT. Toba Pulp lestari, Tbk telah melaksanakan program CSR berdasarkan kearifan lokal yang ada pada lingkungan dimana PT. Toba Pulp lestari, Tbk berada. Bentuk kearifan lokal yang ada adalah penanaman pohon Langka yang telah dilaksanakan oleh yayasan Elshaddai sehingga dalam upaya peningkatan pelestarian penghijauan di kawasan danau Toba, PT. Toba Pulp lestari, Tbk 391 390 Toba pulp lestari laporan tahunan 2013 annual report “pendekatan peningkatan berkelanjutan menuju kesinambungan usaha” hal.35. 391 Analisa Sumatera Utara senin 28 April 2014 hal 16 Universita Sumatera Utara dan yayasan Elshaddai pimpinan aktivis lingkungan Marandus Sirait 392 Pembangunan mist house yang baru saja rampung juga berguna untuk menjaga keseimbangan kelembapan udara di kawasan taman wisata, agar bibit pohon yang baru dapat tumbuh dengan baik. Keseimbangan temperatur suhu juga dilengkapi dengan alat penyiaran otomatis springkle, yang ditempatkan pada 72 titik serta dilengkapi dengan track dan tube, sebagai media bibit yang akan dikembangkan. , melakukan kerjasama pembangunan rumah pembibitan pohon mist house di lokasi wisata alam taman Eden 100, kawasan Toba Samosir. “Ini langkah yang baik dan kreatif dilakukan oleh Toba Pulp, dalam memotivasi generasi muda untuk cinta lingkungan dan berperan meningkatkan penghijauan. Harapan saya dengan dibangunnya mist house pembibitan dapat memperbanyak jumlah bibit pohon di kawasan wisata taman Eden 100, tanpa harus kekurangan bibit untuk penanaman pohon”, ungkap Marandus Sirait. PT. Toba pulp memiliki target pembibitan, dimana pemasangan alat siram otomatis telah disesuaikan dengan temperatur suhu yang dibutuhkan bibit pohon yang baru. Program ini juga memanfaatkan air pegunungan yang masih alami dan segar disebelah timur mist house kawasan taman Eden 100. Dengan demikian target produksi pembibitan diharapkan dapat mencapai 15.000 bibit pohon untuk satu bulan. 392 Marandus Sirait adalah salah satu aktivis penerima anugrah Kalpataru kategori perintis lingkungan tahun 2005 dari Sumatera Utara. Universita Sumatera Utara Jenis pohon bibitan yang dapat dikembangkan dikawasan Bona pasongit antara lain, ingul, cemara, kasuarina, mahoni, jior, bintatar, anturmangun. Sedangkan untuk bibit pohon jenis buah dan pertanian antara lain, alpukat, durian, jambu, mangga, kopi, terong belanda, coklat dan biwa. Menurut Marandus Sirait, program kerjasama pembangunan mist house antara Toba Pulp dan Elshaddai, dapat menjadi pusat pembibitan pohon dan penghijauan terbesar di Toba Samosir. Dengan pola dan program pembibitan tersebut untuk kedepan bibit pohon yang telah siap, akan menjadi target penghijauan dan penanaman sejumlah daerah khususnya yang berdampingan dengan kawasan danau Toba. Marandus Sirait yakin dengan program ini dengan cepat memberikan pengaruh positif terhadap peklestarian lingkungan. Namun agar programnya terus berjalan dan berkelanjutan, diperlukan juga pelatihan dan pengetahuan secara profesional dalam penanganan pembibitan dan penghijauan”. Sementara itu Lambertus Siregar 393 Program yang hampir sama juga pernah dilakukan dengan berpartisipasi memperindah area Taman Eden 100. Dalam program ini Toba Pulp membangun Sopo Toba Eden Lestari sebagai wadah pelatihan tarian lingkungan hidup, dan mengatakan, pembangunan mist house adalah satu dari sejumlah program yang pernah dijalankan oleh Toba Pulp bersama yayasan Elshaddai. Harapannya jelas untuk meningkatkan program penghijauan dengan memperbanyak jumlah pembibitan pohon. 393 Lambertus Siregar adalah Humas Toba Pulp Universita Sumatera Utara musik tradisional dan evant yang bernuansa cinta lingkungan. Gedung Sopo Toba Eden Lestari mampu menampung sebanyak 600 lebih pengunjung taman Eden 100. Lambertus Siregar mengatakan program peningkatan peduli lingkungan melalui pembangunan mist house yang diperuntukkan sebagai “Bank Pohon Ever Green” diareal taman Eden 100, adalah satu diantara sejumlah kerjasama yang pernah dilakukan perusahaan. Intinya, adalah memotivasi para generasi muda untuk mencintai lingkungan. Sehingga kawasan sekitar taman Eden 100 akan terus terjaga dan memiliki filosofi sebagai taman yang selalu hijau, untuk diwariskan kepada generasi masa depan”. Dari beberapa perusahaan berbasis internasional didaerah sumatera utara banyak yang telah melaksanakan program CSR dengan melihat kearifan lokal yang ada pada daerah sekitar perusahaan, perusahaan berusaha menggali dan memajukan kearifan lokal yang ada sebagai bentuk keperdulian terhadap masyarakat sekitarnya sekaligus memajukan masyarakat dan daerah tersebut. Sehingga terciptalah hubungan simbiosis mutualisme antara perusahaan dan masyarakat yang membuat masyarakat dan perusahaan saling menjaga. Masyarakat maju dan berkembang, produktivitas perusahaan meningkat, perkembangan daerah semakin maju tercapailah program pembangunan berkelanjutan didaerah tersebut. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi salah satu panduan bagi perusahaan yang akan melaksanakan program produktivitasnya pada suatu Universita Sumatera Utara daerah, bahwa setiap daerah memiliki kearifan lokal yang berbeda yang telah ada sejak dahulu kala yang harus dilestarikan keberadaannya dan tidak boleh diabaikan karena kearifan lokal adalah bentuk CSR masyarakat yang telah ada dimasyarakat sebelum peraturan mengatur tentang hal tersebut. Perusahaan harus menyadari bahwa masyarakat dan kearifan lokalnya adalah stakeholders yang sangat berharga dan sangat berperan dalam kelangsungan perusahaan. Salah satu dari kearifan lokal Indonesia memiliki pendekatan kultural yang dikenal dengan nama musyawarah yang dapat dimasukkan dalam proses eksplorasi kebutuhan dan identifikasi masalah. Musyawarah yang dilakukan secara ideal wajib melibatkan pihak perusahaan, Pemda, dan masyarakat. Musyawarah merupakan sarana untuk meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki dalam program community development yang dijalankan, sebagai bagian dari transfer ownership program. Hal yang patut untuk digaris bawahi adalah inti dari community development yaitu harus mengandung unsur pemberdayaan, dan tidak mendidik mereka sebagai penerima peminta-minta. Konteks program yang dahulu berbentuk “bekerja untuk masyarakat” kemudian menjadi “bekerja bersama masyarakat”. 394 Walaupun PP No. 47 tahun 2012 tidak mewajibkan pelaksanaan CSR namun, perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungannya berdasarkan hati nurani dan akal sehat. Perusahaan harus menyadari dengan pelaksanaan CSR, biaya yang dikeluarkan perusahaan akan 394 http:www.mediaqitafoundation.orgCSR.html diakses tertanggal 9 juni 2014 Universita Sumatera Utara dapat diminimalisir serta produktivitas perusahaan akan meningkat seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan daerah dimana perusahaan berada. Universita Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian sebagaimana diuraikan sebelumnya menunjukkan berbagai hal dalam penerapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan terhadap kepentingan stakeholders, yang perlu didukung penerapannya sesuai yang diinginkan oleh hukum dan prinsip GCG dan CSR 1. Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan untuk kepentingan stakeholders dalam etika bisnis dimaksud untuk memperkuat jalannya perusahaan, dengan cara membangun kerja sama antara stakeholder yang difasilitasi oleh perusahaan yang bersangkutan dengan jalan menyusun program-program pengembangan masyarakat sekitarnya, atau dalam pengertian, kemampuan perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait dengan perusahaan, baik lokal, nasional maupun global, karena pengembangan Corporate Social Responsibility kedepan mengacu pada konsep pembangunan yang berkelanjutan sustainable development . 2. Penerapan prinsip GCG yang sekaligus penerapan tanggung jawab sosial perusahaan, merupakan perpaduan penerapan lima prinsip Good Corporate Governance , yakni transparency, accountability, responsibility , independency dan fairness secara harmonis. Tiga prinsip yang cenderung bersifat shareholders driven karena lebih memerhatikan kepentingan Universita Sumatera Utara