Mengapa bencana alam dapat berakibat sangat parah atau fatal terhadap kondisi masyarakat Menurut kamu, teori perubahan sosial yang mana yang paling tepat untuk membahas Buatlah suatu kesimpulan atas wacana di atas, sesuaikan dengan materi yang telah dibah
28
Sosiologi SMA dan MA Kelas XII
Analisis Kasus
Cermatilah dengan saksama wacana di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan wacana dan pokok bahasan pada bab ini
Kerugian Industri UKM Rp290,5 M SIDOARJO – Musibah luapan lumpur Lapindo betul-betul memukul sektor industri dan
perdagangan, serta usaha kecil menengah UKM di Sidoarjo. Selama hampir lima bulan bencana, kerugian yang dialami sektor tersebut mencapai Rp290,5 miliar. Kepala Dinas
Perindutrian dan Perdagangan Disperindag Sidoarjo, Soetardjo membeberkan angka kerugian itu. “Nilai kerugiannya sekitar Rp290,5 miliar untuk semua industri dan perdagangan, maupun
UKM yang terkena musibah luapan lumpur Lapindo,” kata Soetardjo.
Dalam daftar rekapitulasi kerugian dampak lumpur Lapindo yang ditunjukkan Soetardjo, tercantum nilai kerugian Rp290.573.096.719,00. Nilai tersebut dibagi menjadi dua bagian.
Pertama, kerugian perusahaan bidang industri dan perdagangan sebesar Rp 290.542.211.714,00. Jumlah yang terdata 23 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut
bergerak di bidang industri rokok, manufaktur, makanan ringan, meubel, hingga konstruksi baja dan beton. Masing-masing perusahaan merugi Rp38 juta sampai Rp53 miliar.
Kedua, kerugian UKM yang mencapai Rp30.885.005,00. Terdiri atas 115 UKM yang tersebar di Desa Renokenongo dan Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Porong, serta Desa
Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, dan Desa Besuki, Kecamatan Jabon. UKM-UKM ini kebanyakan bergerak di bidang makanan, seperti warung nasi, penjual kupang, produsen
telor asin, dan sejenisnya. Kerugian yang diderita masing-masing UKM tidak terlalu besar, rata-rata Rp40 ribu sampai dengan Rp60 ribu. Kerugian terbesar hanya Rp17,5 juta, yakni
rumah kos-kosan dan rumah kontrakan milik Heru Susanto di RT 5 RW 1, Desa Renokenongo, Kecamatan Porong. “Data ini baru kami laporkan ke tingkat satu Pemprov
Jatim. Nanti, biar tingkat satu yang mengajukan ke Lapindo melalui Tim Nasional Penanggulangan Bencana Lumpur,” imbuh Soetardjo.
Menurut dia, Rp290,5 miliar itu baru nilai kerugian yang dilaporkan masing-masing perusahaan dan UKM. Belum termasuk nilai kerugian akibat menurunnya aktivitas produksi
yang terganggu akibat musibah luapan lumpur Lapindo. Soetardjo menyatakan bahwa hingga kemarin dirinya belum bisa menentukan nilai kerugian yang terjadi akibat penurunan
aktivitas produksi. “Untuk bisa menentukan nilai kerugiannya, perlu diadakan studi kelayakan yang mendalam. Dan, itu perlu biaya lagi. Tapi yang jelas, perkiraan kasar saat ini
sudah terjadi penurunan aktivitas produksi sekitar 40–45 persen,” tuturnya.
Sayang, Soetardjo tidak dapat menyebutkan langkah-langkah konkret yang ditempuh Disperindag untuk mengatasi masalah tersebut. “Ya, kami kan sudah rapat dengan tingkat
satu berkali-kali, dengan Tim Satlak, maupun Tim Nasional,” ujarnya.
Sumber: Jawapos, 18 Oktober 2006 dengan perubahan.
Pertanyaan:
1. Apakah dalam wacana di atas terjadi perubahan sosial? Jelaskan 2. Perubahan seperti apakah yang tampak pada wacana di atas?