Fungsi Afeksi Pranata Keluarga

70 Sosiologi SMA dan MA Kelas XII Tugas Individu Apa yang terjadi jika dalam keluarga tidak terdapat hubungan kasih sayang di antara anggotanya? Jelaskan dengan singkat diajari bagaimana menyapa orang lain dengan sebutan bapak, ibu, kakak, adik, dan sebagainya. Dari keluargalah juga kita diajari mengenal adanya sopan santun yang harus diterapkan di tengah kehidupan bersama. Dengan demikian anak akan mengetahui bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain. Dalam berinteraksi itu anak diajak mempelajari status dan peranan masing-masing anggota keluarga, seperti ayah, ibu, kakak, dan adik. Status setiap anggota keluarga mempunyai peranan yang berbeda. Misalnya seorang ayah mempunyai peranan sebagai suami, ayah, mencari nafkah, memberikan kasih sayang, dan lain-lain. Secara perlahan- lahan anak dihadapkan pada kehidupan nyata di masya- rakat yang kompleks dengan status dan peranan yang menuntut hak dan kewajiban yang berbeda-beda. Keluarga merupakan unsur penting bagi seorang anak. Ia adalah kelompok primer yang menentukan masa depan anak dalam bersosialisasi. Apabila suatu keluarga mengalami perpecahan, maka proses sosialisasi sang anak akan terganggu, akhirnya akan mengganggu perkembangan kepribadian anak.

d. Fungsi Afeksi

Manusia senantiasa membutuhkan rasa kasih sayang atau rasa dicintai afeksi. Di dalam keluargalah untuk pertama kalinya seorang anak mendapatkan rasa kasih sayang. Ia merasa memiliki seorang ibu yang sayang kepadanya yang dengan penuh perhatian mengasuh, memberi apa yang diminta, dan dengan ketulusan memberikan apa yang terbaik untuknya. Dapat dikatakan bahwa keluarga yang ideal adalah keluarga yang terjalin hubungan kasih sayang di antara anggota-anggotanya. Proses pendidikan yang disertai dengan rasa kasih sayang akan memengaruhi sikap anak untuk menerima, menuruti, dan menaati kehendak keluarga. Anak akan merasa dirinya mempunyai hubungan dekat dengan setiap anggota keluarga apabila di sana ia mendapatkan kasih sayang. Ini sangat berpengaruh bagi perkembangan kepribadiannya. Dalam dirinya akan ter- tanam rasa kasih sayang dalam setiap hubungan dengan orang lain. Ia belajar banyak dari kasih sayang yang didapat- kan di keluarganya. Gambar 3.9 Keluarga berfungsi untuk membimbing anak dalam melakukan kegiatan. Sumber: Tempo, 9 Oktober 2006 Tugas Individu Nilai-nilai apa sajakah yang dapat kamu pelajari selama proses sosialisasi dalam keluarga yang dapat menjadi bekal dalam hidup bermasyarakat? Di unduh dari : Bukupaket.com Lembaga Sosial 71 e. Fungsi Penentu Kedudukan atau Status Setiap orang memiliki status atau kedudukannya sendiri di dalam masyarakat. Bagi orang yang berpendapat bahwa status itu bisa didapatkan karena keturunan ascribed status, maka seorang anak yang lahir dari keluarga kaya dengan sendirinya akan mempunyai status yang tinggi di masyarakat, begitupun sebaliknya. Tetapi tidak menutup kemungkinan status diperoleh karena kemampuan dan prestasi pribadi. Status seperti ini tidak dapat diwariskan karena hanya dia sendiri yang mendapatkannya dan ia sendiri yang memperjuangkannya achieved status. Status demikian ini yang sekarang paling banyak kita lihat dalam kehidupan bermasyarakat. Ada seorang dokter, advokat, pengacara, guru, pegawai negeri, dan sebagainya. Mereka mendapatkan status itu berdasarkan kemampuan dan prestasinya sendiri. Kemampuan pribadi untuk mengejar status berdasarkan prestasi tidaklah semata-mata dikejarnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Di sinilah letak fungsi keluarga sebagai penentu kedudukan atau status. Kemampuan anak untuk meraih suatu prestasi di lingkungan masyarakat sangat dipengaruhi oleh tuntutan dasar yang didapatnya dalam keluarga. Apabila orang tuanya bekerja sebagai seorang buruh di pelabuhan, maka ia mensosialisasikan agar anaknya tidak menjadi buruh. Usaha ini tidak mustahil akan berhasil apabila nilai-nilai yang berlaku dalam keluarganya cukup kuat. Demikian pula keluarga yang memiliki kedudukan yang tinggi selalu berusaha agar anggota keluarganya juga memiliki kedudukan yang tinggi di masyarakatnya. Setiap masyarakat menggunakan aturan-aturan keturunan atau sistem kekerabatan yang sangat menentukan kedudu- kan anak dalam kerabatnya. Aturan mengenai keturunan ini tampak dalam sistem patrilineal atau matrilineal. Semuanya itu juga menentukan status atau peranan yang didapatkannya dalam lingkungan kekerabatannya. Keluarga tetap mempunyai peran yang besar untuk menentukan status anak-anaknya.

f. Fungsi Perlindungan