45
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat
Penelitian ini dilakukan di SMP Budi Mulia Minggir-Sleman pada kelas VIII.A tahun ajaran 20142015. SMP Budi Mulia Minggir adalah sebuah
sekolah yang didirikan dan dikelolah oleh Bruder-Bruder kongregasi Budi Mulia BM. Sekolah ini didirikan pada tahun 1956 dan diberi nama SMP
Santo Yusup yang lokasinya berdekatan dengan kompleks gereja Klepu. Namun sebelum mempunyai gedung sekolah sendiri, sekolah ini menggunakan
gedung yang dimiliki oleh SMP Kanisius Klepu yang berada di bawah naungan Yayasan Pengurus Gereja dan Papa Miskin PGPM sehingga seluruh proses
pembelajarannya dilaksanakan pada sore hari. Memasuki bulan Juli 1980, SMP Santo Yusup berpindah lokasi yaitu ke
daerah Padon, Sendangrejo, Minggir dan menempati genung SPG Albertus yang sekarang dijadikan asrama. Selanjutnya, pada tahun 1983, SMP Santo
Yusup dan SPG Albertus dipindah-tangankan ke Yayasan Budi Mulia yang kemudian berganti nama menjadi SMP Budi Mulia Minggir dan SPG Budi
Mulia Minggir. Pada tahun 1985, SMP Budi Mulia membangun gedung baru yang didirikan bersebelahan dengan gedung SPG Budi Mulia dan ditempati
sampai sekarang. 2.
Keadaan Lingkungan Keadaan lingkungan yang coba dicari informasinya di sini adalah
keadaan lingkungan yang secara umum dapat berdampak pada peningkatan
hasil belajar siswa khususnya dalam bidang matematika. Pada Rabu, 2 september 2015, peneliti berkesempatan untuk mewawancarai guru bidang
studi matematika berkaitan pengaruh dan keadaan lingkungan sekitar dalam seluruh proses pembelajaran di kelas. Pertama, berkaitan dengan lingkungan
sekolah sendiri. Berdasarkan hasil wawancara peneliti, guru bidang studi matematika mengakui bahwa lingkungan SMP Budi Mulia Minggir adalah
sebuah lingkungan sekolah yang sangat mendukung terciptanya suasana kondusif sehingga berdampak positif pada pelaksanaan kegiatan belajar dan
mengajar di kelas. Selain itu, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh pihak sekolah sudah cukup menunjang dan membantu dalam upaya peningkatan
pemahaman siswa, misalnya sarana belajar, fasilitas belajar untuk bidang studi matematika, dan sarana internet yang memadai dan dapat digunakan secara
efektif oleh semua siswa yang membutuhkan. Namun berdasarkan pengakuan lain dari guru yang peneliti wawancarai bahwa SMP Budi Mulia pada beberapa
tahun terakhir tidak lagi menjadi sekolah yang diminati oleh banyak orang bukan sekolah favorit, hal ini terlihat jelas dari menurunnya jumlah siswa
yang mendaftar tiap tahunnya, bahkan pada kesempatan yang sama beliau juga mengatakan bahwa para siswa di SMP Budi Mulia Minggir adalah siswa-siswa
“sisa” dari sekolah lain. Hal ini tentunya sangat berdampak pada upaya pihak sekolah sendiri untuk mengejar NEM yang cukup bagi para siswa. Di samping
itu, secara umum matematika menjadi mata pelajaran yang paling banyak dikeluhkan oleh para siswa dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya.
Kedua, berkaitan dengan lingkungan sekitar. Ada sebuah kebiasaan bahwa