Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN
19 S19
11 4
11 73,3
Tuntas 20
S20 6
9 6
40,0 Belum tuntas
21 S21
8 7
8 53,3
Belum tuntas 22
S22 8
7 8
53,3 Belum tuntas
23 S23
12 3
12 80,0
Tuntas 24
S24 10
5 10
66,7 Tuntas
25 S25
8 7
8 53,3
Belum tuntas 26
S26 4
11 4
26,7 Belum tuntas
Dari hasil tes pemahaman awal tersebut, nilai reabilitas dan tingkat kesulitan soal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3: Nilai Reabilitas dan Tingkat Kesulitas Soal KKM=60 No
Butir Daya Beda
Tingkat Kesukaran
Kes. Akhir
Koef. Ket.
Koef. Ket.
1 0,738
Baik 0,680
Sedang Baik
2 0,240
Cukup Baik 0,920
Mudah Cukup Baik
3 0,219
Cukup Baik 0,600
Sedang Baik
4 0,630
Baik 0,680
Sedang Baik
5 0,431
Baik 0,400
Sedang Baik
6 0,647
Baik 0,440
Sedang Baik
7 0,299
Cukup Baik 0,560
Sedang Baik
8 0,595
Baik 0,360
Sedang Baik
9 0,000
Tidak Baik 0,000
Sulit Tidak Baik
10 -0,116
Tidak Baik 0,080
Sulit Tidak Baik
11 -0,106
Tidak Baik 0,640
Sedang Tidak Baik
12 0,302
Baik 0,800
Mudah Cukup Baik
13 0,000
Tidak Baik 1,000
Mudah Tidak Baik
14 0,702
Baik 0,680
Sedang Baik
15 0,493
Baik 0,600
Sedang Baik
Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 4 butir soal yang tidak dapat digunakan untuk tes diagnostik siswa yaitu soal nomor
9, 10, 11, dan 13. Sedangkan grafik dan diagram lingkaran berkaitan dengan proporsi ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2: Grafik Nilai Tes Pemahaman Awal KKM=60
Gambar 4.3: Diagram Persentase Ketuntasan Belajar pada Tes Pemahaman Awal KKM=60
Sedangkan jika KKM yang ditetapkan adalah 75, maka rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas VIII.A pada tes pemahaman
awal adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4: Hasil Tes Pemahaman Awal KKM=75 No
Identitas siswa
Hasil Tes Objektif
Skor Nilai
Keterangan Benar
Salah
1 S1
9 6
9 60,0
Belum Tuntas
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
S1 S2
S3 S4
S5 S6
S7 S8
S9 S1
S1 1
S1 2
S1 3
S1 4
S1 5
S1 6
S1 7
S1 8
S1 9
S2 S2
1 S2
2 S2
3 S2
4 S2
5 S2
6
Ni la
i
Tuntas 48
Belum tuntas
52
Proporsi Ketuntasan Belajar
Identitas Siswa
KKM KKM
2 S2
8 7
8 53,3
Belum tuntas 3
S3 5
10 5
33,3 Belum tuntas
4 S4
9 6
9 60,0
Belum Tuntas 5
S5 7
8 7
46,7 Belum tuntas
6 S6
13 2
13 86,7
Tuntas 7
S7 5
10 5
33,3 Belum tuntas
8 S8
6 9
6 40,0
Belum tuntas 9
S9 Tidak mengikuti tes pemahaman
10 S10
10 5
10 66,7
Belum Tuntas 11
S11 11
4 11
73,3 Belum Tuntas
12 S12
9 6
9 60,0
Belum Tuntas 13
S13 8
7 8
53,3 Belum tuntas
14 S14
11 4
11 73,3
Belum Tuntas 15
S15 6
9 6
40,0 Belum tuntas
16 S16
6 9
6 40,0
Belum tuntas 17
S17 12
3 12
80,0 Tuntas
18 S18
9 6
9 60,0
Belum Tuntas 19
S19 11
4 11
73,3 Belum Tuntas
20 S20
6 9
6 40,0
Belum tuntas 21
S21 8
7 8
53,3 Belum tuntas
22 S22
8 7
8 53,3
Belum tuntas 23
S23 12
3 12
80,0 Tuntas
24 S24
10 5
10 66,7
Belum Tuntas 25
S25 8
7 8
53,3 Belum tuntas
26 S26
4 11
4 26,7
Belum tuntas
Dari hasil analisis sementara, soal-soal yang diberikan memiliki tingkat kesulitan sebagai berikut:
Tabel 4.5: Nilai Reabilitas dan Tingkat Kesulitas Soal KKM=75 No
Butir Daya Beda
Tingkat Kesukaran Kes.
Akhir Koef.
Ket. Koef.
Ket.
1 0,738
Baik 0,680
Sedang Baik
2 0,240
Cukup Baik 0,920
Mudah Cukup Baik
3 0,219
Cukup Baik 0,600
Sedang Baik
4 0,630
Baik 0,680
Sedang Baik
5 0,431
Baik 0,400
Sedang Baik
6 0,647
Baik 0,440
Sedang Baik
7 0,299
Cukup Baik 0,560
Sedang Baik
8 0,595
Baik 0,360
Sedang Baik
9 0,000
Tidak Baik 0,000
Sulit Tidak Baik
10 -0,116
Tidak Baik 0,080
Sulit Tidak Baik
11 -0,106
Tidak Baik 0,640
Sedang Tidak Baik
12 0,302
Baik 0,800
Mudah Cukup Baik
13 0,000
Tidak Baik 1,000
Mudah Tidak Baik
14 0,702
Baik 0,680
Sedang Baik
15 0,493
Baik 0,600
Sedang Baik
Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 4 butir soal yang tidak dapat digunakan untuk tes pemahaman siswa yaitu soal nomor
9, 10, 11, dan 13. Sedangkan grafik dan diagram lingkaran berkaitan dengan proporsi ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
Grafik 4.4: Grafik Nilai Tes Pemahaman Awal KKM=75
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
S1 S2
S3 S4
S5 S6
S7 S8
S9 S1
S1 1
S1 2
S1 3
S1 4
S1 5
S1 6
S1 7
S1 8
S1 9
S2 S2
1 S2
2 S2
3 S2
4 S2
5 S2
6
Ni la
i
Identitas Siswa
KKM
Gambar 4.5: Diagram Persentase Ketuntasan Belajar pada Tes Pemahaman Awal KKM=75
Analisis kesalahan siswa pada tes pemahaman awal terdapat pada beberapa topik pembahasan. Hal itu bisa dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 4.6: Materi Remedial setiap Siswa No
IDENTITA S SISWA
LP MATERI REMIDIAL
1 S1
L Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan
sehari-hari;
2 S2
L Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran
dalam kehidupan sehari-hari; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
Tuntas 12
Belum tuntas
88
Proporsi Ketuntasan Belajar
3 S3
L Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Hubungan sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling
dan luas lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran
dalam kehidupan sehari-hari; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
4 S4
L Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan
besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran;
5 S5
L Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan
besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
6 S6
L Tidak Ada
7 S7
P Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Hubungan sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling
dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
8 S8
L Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling
dan luas lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran
dalam kehidupan sehari-hari; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
9 S9
P 10 S10
L Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
11 S11 P
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran;
12 S12 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan
besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas
lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
13 S13 P
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling
dan luas lingkaran;
14 S14 P
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran;
15 S15 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
16 S16 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Hubungan sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling
dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
17 S17 L
Tidak Ada 18 S18
L Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan
sehari-hari;
19 S19 P
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
20 S20 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran
dalam kehidupan sehari-hari; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
21 S21 P
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
22 S22 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan
besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran;
23 S23 L
Tidak Ada 24 S24
P Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut
keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
25 S25 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan
besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat
dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran;
Menentukan keliling dan luas lingkaran;
26 S26 L
Unsur-unsur dan bagian lingkaran; Unsur-unsur dan bagian lingkaran;
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Hubungan sudut pusat dan
sudut keliling lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran; Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran;
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling lingkaran; Menentukan keliling
dan luas lingkaran; Menentukan keliling dan luas lingkaran; Aplikasi lingkaran
dalam kehidupan sehari-hari; Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari;
Sedangkan secara umum, peserta remedialnya adalah sebagai berikut:
No Kompetensi Dasar
Peserta Remidial Soal Objektif
Siswa yang melakukan kesalahan
1 Unsur-unsur dan bagian
lingkaran S3; S5; S7; S13; S15; S16; S20;
S26; 2
Unsur-unsur dan bagian lingkaran
S7; S13; 3
Unsur-unsur dan bagian lingkaran
S2; S5; S8; S13; S14; S15; S20; S21; S24; S25;
4 Unsur-unsur dan bagian
lingkaran S7; S8; S12; S15; S16; S20;
S22; S26; 5
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
S1; S2; S3; S4; S5; S7; S8; S10; S11; S12; S16; S18; S22; S25;
S26; 6
Hubungan sudut pusat dan sudut keliling lingkaran
S3; S4; S5; S7; S12; S13; S15; S16; S20; S21; S22; S24; S25;
S26; 7
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran S3; S5; S7; S13; S15; S16; S17;
S19; S21; S23; S26; 8
Menentukan besar sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran S2; S3; S4; S5; S7; S8; S14;
S15; S16; S19; S20; S21; S22; S24; S25; S26;
Tabel 4.7: Peserta Remedial Berdasarkan Indikator
2. Tes diagnostik
Pelaksanaan penelitian pada tahap berikutnya adalah pemberian tes diagnostik yang dilaksanakan pada Kamis, 14 Mei
2015. Soal-soal yang diberikan pada tes diagnostik berpatokan pada hasil analisis pada tes pemahaman awal, artinya ada beberapa soal
pada tes pemahaman awal yang dimodifikasi dan dihapus tidak digunakan. Tes diagnostik ini terdiri atas 8 soal dengan skor tiap
soal masing-masing adalah 5, 5, 15, 15, 15, 15, 15, 15. Dari hasil tes diagnostik tersebut, terdapat 7 siswa yang mencapai nilai tuntas 60
sedangkan 18 siswa lainnya berada di bawah KKM yang telah ditentukan sebelumnya. Tes diagnostik diberikan untuk melihat
letak kesalahan siswa yang kemudian dianalisis sehingga peneliti mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Namun sebelum
9 Menentukan besar sudut
pusat dan sudut keliling lingkaran
S1; S2; S3; S4; S5; S6; S7; S8; S10; S11; S12; S13; S14; S15;
S16; S17; S18; S19; S20; S21; S22; S23; S24; S25; S26;
10 Menentukan keliling dan luas lingkaran
S1; S3; S4; S6; S7; S8; S10; S11; S12; S13; S14; S15; S16;
S17; S18; S19; S20; S21; S22; S23; S24; S25; S26;
11 Menentukan keliling dan luas lingkaran
S1; S4; S8; S10; S11; S12; S18; S22; S25;
12 Menentukan keliling dan luas lingkaran
S1; S2; S3; S18; S26; 13 Menentukan luas bagian
lingkaran Tidak Ada
14 Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari
S2; S3; S5; S8; S15; S16; S20; S26;
15 Aplikasi lingkaran dalam kehidupan sehari-hari
S1; S2; S3; S7; S8; S10; S18; S20; S21; S26;
melakukan tes diagnostik, peneliti terlebih dahulu melakukan validitas soal tes. Validitas soal tersebut menggunakan validitas ahli
dan berikut ini adalah tabel hasil tes diagnostik:
Tabel 4.8: Hasil Tes Diagnostik No.
Identitas siswa
Tes Diagnostik Nilai
Ket. T
BT
1 S1
10 √
2 S2
14 √
3 S3
16 √
4 S4
10 √
5 S5
27 √
6 S6
100 √
7 S7
13 √
8 S8
10 √
9 S9
96 √
10 S10
15 √
11 S11
8 √
12 S12
15 √
13 S13
83 √
14 S14
96 √
15 S15
40 √
16 S16
18 √
17 S17
48 √
18 S18
10 √
19 S19
98 √
20 S20
43 √
21 S21
12 √
22 S22
10 √
23 S23
Tidak ikut 24
S24 70
√ 25
S25 24
√ 26
S26 41
√ Keterangan:
T : Tuntas BT : Belum Tuntas
Gambar 4.6: Diagram Ketuntasan Belajar pada Tes Diagnostik
Gambar 4.7: Diagram Persentase Ketuntasan Belajar pada Tes Diagnostik
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada tes diagnostik, maka peneliti merasa perlu untuk mengkategorikan jenis kesalahan yang
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
S1 S2
S3 S4
S5 S6
S7 S8
S9 S1
S1 1
S1 2
S1 3
S1 4
S1 5
S1 6
S1 7
S1 8
S1 9
S2 S2
1 S2
2 S2
3 S2
4 S2
5 S2
6
N il
a i
Identitas Siswa
Tuntas 24
Belum tuntas
76
Proporsi Ketuntasan Belajar
dilakukan siswa untuk mengetahui lebih jelas letak kesalahannya, seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9: Tabel Kategori Kesalahan yang dilakukan Siswa pada Tes Diagnostik
No. Identitas
siswa PL
Letak Kesalahan siswa Skor
1 2
3 4
5 6
7 8
1 S1
L Tidak ada
Tidak ada tidak ada
proses Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 15
2 S2
L Tidak ada
Tidak ada tidak ada
proses Kesalahan
menggunakan logika
Kesalahan teorema atau
definisi Tidak ada
proses Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan teorema atau
definisi 14
3 S3
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
data Tidak ada
proses Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Kesalahan
data 16
4 S4
L Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 10
5 S5
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
teknis Tidak ada
proses Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada proses
27 6
S6 L
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
100 7
S7 P
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan teorema atau
definisi Tidak ada
proses Tidak
mengerjakan Tidak ada
proses Tidak
mengerjakan Kesalahan
langkah 13
8 S8
L Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak ada
proses Kesalahan
menggunakan logika
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
10 9
S9 P
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
data Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada 96
10 S10
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada proses
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
15 11
S11 L
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada proses
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
13
12 S12
L Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 10
13 S13
P Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
83 14
S14 P
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
data Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada 96
15 S15
L Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
data Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
teknis Kesalahan
teknis Tidak
mengerjakan 40
16 S16
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada proses
Tidak ada proses
Tidak ada proses
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
18
17 S17
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan teorema atau
definisi Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 48
18 S18
L Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 10
19 S19
P Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Kesalahan Data
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
98
20 S20
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
data Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan data
Tidak mengerjakan
43
21 S21
P Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Tidak ada
proses Tidak ada
proses Tidak
mengerjakan Tidak ada
proses Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 12
22 S22
L Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 10
23 S23
L Tidak mengikuti tes diagnostik
24 S24
P Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan 70
Tabel 4.10: Tabel Rekapitulasi dan Persentase Kesalahan Siswa
No soal
Tanpa proses Kes.
interpretasi bahasa
Kes. teorema atau def.
Kes. Teknis Kes. data
Tidak mengerjakan
Kes. menggunakan
logika Kes. langkah
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 2
- -
- -
4 16
- -
- -
- -
- -
- 3
5 20
- -
7 28
- -
2 8
6 24
- -
- -
4 6
24 -
- 5
20 -
- 3
12 7
27 1
4 -
- 5
1 4
- -
3 12
1 4
2 6
10 40
1 4
- -
6 5
20 -
- 2
8 2
8 -
- 9
35 -
- -
- 25
S25 L
Tidak ada Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan data Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
24
26 S26
L Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definsi Tidak ada
proses Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
teknis Kesalahan
interpretasi bahasa
Kesalahan interpretasi
bahasa 41
7 -
- 1
4 2
8 1
4 1
4 15
56 -
- -
- 8
1 4
1 4
1 4
- -
1 4
15 56
- -
1 4
Dari tabel di atas, tampak jelas bahwa kategori kes alahan yang paling banyak dilakukan siswa adalah pada kategori “Tidak
Mengerjakan” khususnya untuk nomor 7 dan nomor 8. Prosentase kesalahan siswa pada kedua kategori tersebut sebesar 56 .
3. Wawancara
Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada siswa dan guru bidang studi matematika.
a. Wawancara siswa
Pelaksanaan wawancara kepada para siswa dilaksanakan di luar jam pelajaran di kelas yakni pada jam istirahat. Siswa yang
diwawancara terdiri atas 10 siswa. Peneliti mewawancarai 10 siswa atas pertimbangan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh kesepuluh
siswa tersebut setidaknya dapat mewakili siswa-siswa lain yang memiliki kesalahan yang sama pada tes diagnostik.
Dari hasil wawancara tersebut, ada beberapa persoalan yang peneliti temukan yang menjadi kelemahan siswa dalam matematika.
Kelemahan-kelemahan tersebut terletak pada beberapa hal seperti berikut ini:
1 Keterampilan dalam operasi perkalian dan pembagian.
Kesalahan mendasar yang kerap dilakukan oleh siswa pada tes diagnostik adalah ketidakmampuan mereka dalam menghitung
khususnya yang berkaitan dengan operasi perkalian dan pembagian bilangan yang hasilnya tak bulat. Salah satunya adalah
S11 yang mengakui mengalami kesulitan dalam operasi menghitung.
P : Kalo misalnya sebelum UKK, persiapan kamu gimana?
S11 : belajar
P : Belejar nya itu malem sebelumnya apa udah di persiapan dari
lama? Seminggu sebelumnya mungkin? S11 : mungkin sebelumnya juga belajar kadang-kadang...
P : belajar juga ya sebelumnya.. nah ini pertanyaan terakhir, yang
paling penting gitu ya, kita kan belajar tentang lingkaran, kira-kira menurut kamu materi paling susah di lingkaran itu apa?
S11 : sulit dalam menghitung dan mengingat rumus P
: menghitung dan menguasai rumus ya... menghitung dalam hal ini kaya perkalian dan penjumlahan gitu ya...
S11 : iya... susah itu.. P
: apalagi angka-angkanya enggak enak gitu ya... S11 : iyaaa...
P : nah, yang membuat kamu susah menghitung itu apa?
S1 : mungkin karena nggak belajar dan keseringan main...
Dari hasil wawancara di atas, tampak jelas bahwa siswa mengalami kesulitan dalam operasi hitung.
2 Penguasaan konsep
Kelemahan lain dari siswa yang peneliti temukan pada saat wawancara adalah masalah yang berkaitan dengan penguasaan
konsep lingkaran. Sebagian besar siswa mengakui bahwa pada materi lingkaran rumus yang digunakan terlalu banyak sehingga
membuat mereka kesulitan dalam mengingatnya. Misalnya pengakuan dari S17 seperti pada hasil wawancara berikut ini:
P : yang kamu suka dari matematika khususnya lingkaran itu apa? S17 : yang sukanya tentang juring sama apotema
P: kalo luas, keliling, tembereng? S17 : gak suka...
P: kenapa? Susah? S17 : iya susah...
P: oh okelah... nah menurut kamu sendiri yang membuat kamu susah itu apa?
S17 : cara ngerjainnya, rumusnya...
Contoh lain yang berkaitan dengan penguasan konsep ini adalah pengakuan dari S22 seperti pada cuplikan wawancara berikut ini:
P : kita kan kemarin tes materi lingkaran ya, nah kalo saya melihat hasil pekerjaan mu kemarin, ada banyak kesalahan yang saya temukan..
menurut kamu sendiri yang membuat kamu kesulitan mempelajari matematika itu apa? Khususnya lingkaran deh... yang membuat kamu
merasa sulit mempelajari lingkaran S22 : caranya
P : cara apanya? Cara ngerjainnya? Kalo tadikan temenmu gak terlalu pandai menghitung dan gak terlalu bisa menghafal rumus, kalo kamu?
S22 : gak bisa hafal rumus juga...
Kelemahan siswa dalam menguasai rumus adalah sebagai dampak lanjut dari kelemahan mereka dalam menguasai konsep
matematis, karena bagaimanapun juga rumusprinsip dalam bidang studi matematika berangkat dari konsep-konsep.
3 Faktor Labeling
Salah satu kesulitan yang menurut peneliti masuk dalam kategori kelemahan siswa adalah faktor labeling. Adanya anggapan bahwa
matematika itu sulit membuat para siswa menjadi kurang bersemangat untuk menguasi materi lingkaran ataupun materi
lain pada matematika. Hal ini tampak pada cuplikan wawancara peneliti dengan S15 seperti berikut ini:
P: Kamu suka Matematika khususnya lingkaran? S15 : gak terlalu suka...
P: yang membuat kamu gak suka matematika itu apa? S15 : rumus-rumusnya agak ribet
P: agak ribet kenapa? Kebanyakan gitu?
S15 : iya... pusing belajarnya...
4 Sumber belajar
Ada dua alasan mendasar mengapa peneliti berkesimpulan bahwa sumber belajar yang dimiliki siswa kurang membantu siswa
dalam memahami materi pelajaran yaitu catatan yang tidak lengkap dan buku pelajaran matematika yang tidak dimiliki oleh
semua siswa. Sedangkan untuk siswa yang memiliki buku pelajaran juga tidak dimanfaatkan dengan baik, sehingga
berdampak pada kurang dipahaminya materi yang diajarkan di kelas. Hal ini didasarkan pada pengakuan dari guru bidang studi
matematika yaitu bahwa setiap akhir pertemuan siswa akan diberikan pekerjaan rumah untuk dijadikan latihan mandiri,
namun di sisi lain, siswa tidak memiliki sumber belajar khususnya catatan yang lengkap sehingga berdampak pada tidak
maksimalnya hasil pekerjaan rumah tersebut. Berikut ini adalah cuplikan wawancara peneliti dengan S18:
P : kamu punya buku paket?
S18 : punya... P: di baca gak?
S18 : kadang aja... P: terus catatan?
S18 : kadang-kadang catet kadang gak... P: berarti gak lengkap?
S18 : gak...
5 Pendampingan orang tua.
Sebuah keadaan yang tak dapat ditolak adalah bahwa semua anak yang berusia SMP adalah anak-anak yang sangat membutuhkan
perhatian dan bimbingan orang tua khususnya dalam hal belajar. Pendampingan orang tua akan sangat membantu anak dalam
usahanya memahami materi. Namun tak dapat dipungkiri bahwa pada saat wawancara ada beberapa siswa yang mengakui tidak
adanya pendampingan dari orang tua pada saat belajar. Misalnya saja seperti yang diakui oleh S2 berikut ini:
P : oh okelah.. di rumah sering belajar matematika kan?
S2 : jarang... P: kalo misalnya belajar ada yang ngawasi gak di rumah?
S2 : gak ada P: gak ada yang ngawasi? Kalo kamu belajar ibu sama bapak di
rumah ngapain? Gak pernah bimbing belajar gitu? S2 : iya..
Selanjutnya S2 juga mengakui bahwa meski diminta untuk didampingi namun itu tidak diindahkan.
P: yang paling akrab siapa? Ibu atau bapak? S2 : ibu...
P: ibu paling akrab ya... kenapa kamu gak minta ke ibu buat bimbing kamu pas lagi belajar?
S2 : gak mau P: gak mau? Kamu udah pernah minta buat bimbing kamu belajar?
S: udah...
b. Wawancara guru bidang studi
Setelah melakukan wawancara kepada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi lingkaran, kegiatan
selanjutnya adalah mewawancarai guru bidang studi. Berikut ini
adalah beberapa kisi-kisi pertanyaan wawancara kepada guru bidang studi:
Topik I : Pendapat guru bidang studi tentang cara belajar Kelas
VIII.A Topik II
: Pendapat guru tentang suasana belajar di sekolah Topik III
: pendapat guru tentang media dan sumber belajar di kelas
Topik IV : Pendapat guru tentang prestasi siswa yang telah
diwawancara sebelumnya Topik V
: Pendapat guru tentang kelemahan dari siswa yang telah diwawancara oleh peneliti sebelumnya
Topik VI : pendapat guru tentang kelebihan yang dimiliki siswa
Dalam pelaksanaan wawancara tersebut, guru bidang studi tidak memperkenankan peneliti untuk menggunakan media sebagai
alat bantu untuk merekam hasil wawancara, sehingga pada bagian ini, peneliti hanya menjelaskan secara singkat terkait informasi yang
didapat dari guru bidang studi tentang keadaan akademis kelas VIII.A. secara umum, ada beberapa hal yang peneliti dapat dari hasil
wawancara tersebut yakni:
1. Prestasi belajar siswa
Dari beberapa
siswa yang
diwawancara peneliti
sebelumnya, ternyata siswa yang cukup mempunyai kemampuan dalam hal akademik adalah siswa dengan nomor urut 15 S15.
Ketika peneliti hendak membandingkan prestasi belajar yang diperoleh siswa yang tinggal di asrama dengan yang tidak, guru
bidang studi berpendapat bahwa siswa-siswa yang tinggal di asrama adalah siswa-siswa yang bermasalah, siswa-siswa
pindahan, termasuk juga adalah siswa-siswa yang berasal dari keluarga yang bermaslah broken home.
Selain itu, dari 26 siswa kelas VIII.A yang sekarang kelas IX.A, terdapat 1 siswa yang menurut guru bidang studi
tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik, bahkan seharusnya disekolahkan di sekolah khusus seperti SLB sekolah luar biasa.
2. Pengetahuan tentang materi prasyarat
Adalah hal yang mustahil ketika seorang siswa mampu memahami suatu materi matematika tanpa didasari oleh
pengetahuan mengenai materi-materi prasyarat. Misalnya saja untuk mempelajari materi lingkaran, setidaknya seorang siswa
mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang jumlah sudut dalam sebuah segitiga, dan lain sebagainya. Kesulitan terbesar
siswa adalah ketidak-pahaman mereka tentang materi-materi prasayat, dan hal itu diakui oleh guru bidang studi.
3. Keterampilan-keterampilan dasar
Yang dimaksudkan dengan keterampilan dasar dalam hal ini adalah keterampilan siswa dalam operasi hitung. Berdasarkan
pengakuan dan pengamatan guru bidang studi, kesulitan paling mendasar yang dihadapi siswa adalah kelemahan mereka dalam
melakukan operasi perkalian dan pembagian bilangan yang hasilnya tidak bulat desimal. Menurut guru bidang studi, salah
satu contoh yang begitu nampak yaitu ketika diberikan tugas yang salah satu tuntutannya adalah menyederhanakan bentuk pecahan,
misalnya
9
, hal ini merupakan hal yang sulit bagi siswa untuk disederhanakan sehingga mereka pun hanya menuliskan
demikian, tanpa disederhanakan lagi. 4.
Hal-hal teknis Yang dimaksudkan dengan hal teknis dalam hal ini adalah hal-hal
yang berkaitan dengan sumber belajar siswa. Sumber belajar dari kelas VIII.A adalah buku matematika BSE. Namun tidak semua
siswa memiliki buku tersebut karena ada sistem yang digunakan yakni satu buku untuk dua orang siswa, sedangkan ketika hendak
diberikan Pekerjaan Rumah, guru bidang studi mewajibkan siswa
yang tidak memiliki buku untuk menuliskan soal-soal yang hendak dijadikan pekerjaan rumah. Selain itu, berkaitan dengan
buku catatan, guru bidang studi mengakui bahwa terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki catatan yang lengkap yang
membuat mereka kesulitan ketika diberikan pekerjaan rumah. 5.
Motivasi belajar Hal terakhir yang sempat dibahas pada wawancara dengan guru
bidang studi tersebut adalah berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Guru bidang studi mengakui bahwa beliau mengalami
kesulitan dalam memberikan motivasi belajr kepada para siswa dan kesulitan dalam membangun semangat belajar dalam diri
siswa. Menurut guru bidang studi, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar jika ditilik dari
sisi motivasi diri yaitu: a
Sebuah label bahwa matematika itu sulit untuk dipelajari dan dipahami.
b Orang tua yang kurang berperan untuk membimbing dan
memotivasi siswa. Hal ini dilihat dari banyaknya kejadian yang mana banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan
rumah yang telah diberikan.
c Kebiasaan yang dibawa sejak kecil berkaitan dengan
kesadaran diri untuk belajar dan mendalami materi matematika.
d Ketidak-percayaandiri siswa yang kurang. Hal ini tampak
pada pengakuan siswa sendiri yang mengatakan demikian “Kalo sama ibu bisa ngerjain, tapi kalo udah sendiri itu jadi
susah dikerjain”
4. Merancang tindakan untuk pembelajaran remedial
Sesuai dengan apa yang telah dibahas pada bagian pendahuluan yaitu bahwa tindak lanjut dari tes diagnostik ini adalah melakukan
pembelajaran remedial. Hal ini diadakan selain untuk membantu memperdalam pemahaman siswa juga untuk melihat apakah nantinya
pembelajaran remedial tersebut bisa meningkatkan penguasaan materi siswa melalui tes remedial pada akhir pertemuan. Perubahan dalam hasil
tes remedial menjadi tolok ukur untuk menentukan apakah penelitian yang
dilakukan berhasil
atau tidak.
Tindakan yang
hendak dilakukanselama pembelajaran remedial tentunya berpatokan pada hasil
tes dan wawancara sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara, peneliti
memutuskan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan tekanan pada penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa
pada tes diagnostik, misalnya yang berkaitan dengan unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran yang merupakan pokok bahasan pertama pada
materi lingkaran. Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan pembelajaran remedial, peneliti merasa perlu untuk menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP-terlampir pada lampiran 3 5.
Pembelajaran remedial Pembelajaran remedial secara teknis dilaksanakan dengan 3 jam
pertemuan dan 2 kali tatap muka, yakni pada tanggal 22 mei 2015 dengan 1 JP dan pada tanggal 27 mei 2015 dengan 2 JP. Peneliti
melakukan kegiatan pembelajaran berpatokan pada apa yang peneliti temukan dalam tes diagnostik dan juga dari hasil wawancara. Ada
beberapa prosedur pembelajaran remedial yang dilakukan peneliti yaitu: a.
Belajar berdasarkan kesalahan Yang dimaksudkan dengan belajar berdasarkan kesalahan
adalah siswa diminta untuk mengerjakan beberapa latihan soalmenjawab pertanyaan lisan berdasarkan kesalahan yang telah
mereka lakukan. Misalnya untuk S1 siswa 1, tidak mengerjakan soal diagnostik nomor 4, maka tindakan yang dilakukan oleh
peneliti adalah dengan memberikan S1 kesempatan untuk menjawab pertanyaan lisanlatihan soal yang hampir sama dengan
apa yang ditanyakan pada nomor 4, dan demikian juga selanjutnya. Hal ini dimaksudkan tentu untuk membantu siswa tersebut dalam
memperdalam materi yang menjadi persoalankesulitan baginya. Namun, khusus untuk siswa yang mempunyai masalah dalam
keterampilan operasi perkalian dan pembagian, peneliti tetap memberikan mereka kesempatan untuk menjawab pertanyaan lisan
yang tentunya berkaitan dengan kedua operasi tersebut. b.
Latihan soal-soal Dalam kegiatan ini, soal-soal yang diangkatdibahas adalah
soal-soal yang bisa menjangkau semua materi dalam lingkaran khususnya soal-soal yang nantinya akan diujikan pada tes
remediasi. 6.
Tes remedial Setelah melakukan pembelajan remedial, kegiatan selanjutnya
adalah melakukan tes remediasi untuk melihat apakah para siswa yang menjadi subjek penelitian mengalami perubahan dalam pemahaman
mereka dengan melihat hasil tes remediasi. Prosedur pelaksaan tes remediasi adalah dengan menggunakan soal-soal yang hampir sama
dengan tes diagnostik. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah para siswa telah memahami sdan memperoleh solusi dari semua soal yang
diujikan berdasarkan kesalahan yang mereka lakukan pada tes diagnostik. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi nilai siswa pada tes remediasi:
Tabel 4.11: Hasil Tes Remedial No.
Identitas siswa
PL Tes Remedial
Nilai Ket.
T BT
1 S1
L 32
√ 2
S2 L
10 √
3 S3
L 25
√ 4
S4 L
Tidak ikut 5
S5 L
14 √
6 S6
L 95
√ 7
S7 P
23 √
8 S8
L 14
√ 9
S9 P
79 √
10 S10
L 32
√ 11
S11 P
32 √
12 S12
L 32
√ 13
S13 P
95 √
14 S14
P 93
√ 15
S15 L
49 √
16 S16
L 14
√ 17
S17 L
28 √
18 S18
L 25
√ 19
S19 P
89 √
20 S20
L 53
√ 21
S21 P
13 √
22 S22
L 35
√ 23
S23 L
50 √
24 S24
P 86
√ 25
S25 L
23 √
26 S26
L Tidak ikut
Prosentase 23,07 76,93
Keterangan: T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Gambar 4.8: Diagram Ketuntasan Belajar pada Tes Remediasi
Gambar 4.9: Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Tes Remedial
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
S1 S2
S3 S4
S5 S6
S7 S8
S9 S1
S1 1
S1 2
S1 3
S1 4
S1 5
S1 6
S1 7
S1 8
S1 9
S2 S2
1 S2
2 S2
3 S2
4 S2
5 S2
6
N il
ai
Identitas Siswa
Tuntas 23,07
Belum tuntas
76,93
Proporsi Ketuntasan Belajar
Berdasarkan hasil tes remedial tersebut, peneliti mendapatkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan juga prosentase
kesalahan di setiap masing-masing kategorinya seperti pada table berikut ini:
Tabel 4.12:Tabel Kategori Kesalahan yang dilakukan Siswa pada Tes Remedial
No Identitas
siswa PL
Letak kesalahan siswa Skor
1 2
3 4
5 6
7 8
1 S1
L Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tanpa proses
pengerjaan Tidak
mengerjakan Kesalahan teknis
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
32 2
S2 L
Tidak ada Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
10 3
S3 L
Tidak ada Tidak ada
Tanpa proses pengerjaan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Kesalahan teknis Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 25
4 S4
L Tidak mengikuti tes remediasi
5 S5
L Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada Tanpa proses
pengerjaan Kesalahan
teknis Kesalahan
teknis Tanpa
proses pengerjaan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
14 6
S6 L
Tidak ada Tidak ada
Tanpa proses pengerjaan
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada 95
7 S7
P Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
data dan
kesalahan teorema atau
definisi Tidak
mengerjakan Kesalaahan
teorema atau
definisi Kesalahan teknis
Kesalahan teknis
Tidak mengerjakan
23
8 S8
L Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada Tanpa proses
pengerjaan Tanpa
proses pengerjaan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
14 9
S9 P
Tidak ada Tidak ada
Kesalahan data
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teknis Kesalahan
teknis 79
10 S10
L Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Kesalahan teknis Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 32
11 S11
L Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Kesalahan teknis Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 32
12 S12
L Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Kesalahan teknis Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 32
13 S13
P Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
data Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
95 14
S14 P
Tidak ada Kesalahan
teorema atau Kesalahan
data Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
93
definisi 15
S15 L
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Kesalahan teorema
atau definisi
Kesalahan teknis Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 49
16 S16
L Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada Tanpa proses
pengerjaan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 14
17 S17
L Tidak ada
Tidak ada Tanpa proses
pengerjaan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
28 18
S18 L
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 25
19 S19
P Tidak ada
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
teorema atau definisi
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada 89
20 S20
L Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Kesalahan
teorema atau
definisi Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
58 21
S21 P
Kesalahan teorema atau
definisi Kesalahan
interpertasi bahasa
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Kesalahan teknis
Kesalahan teknis Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 13
22 S22
L Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 40
23 S23
L Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak
mengerjakan Tidak ada
Tidak mengerjakan
Tidak mengerjakan
55 24
S24 P
Tidak ada Kesalahan
teorema atau definisi
Kesalahan teorema atau
definisi Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
86 25
S25 L
Tidak ada Tidak ada
Kesalahan teorema
dan kesalahan
teknis Kesalahan
teorema atau
definisi Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan Tidak
mengerjakan 23
26 S26
L Tidak mengikuti tes remediasi
Tabel 4.13: Tabel Persentase kesalahan di setiap kategori
No Tanpa proses
Kes.
Kes. teorema Kes. teknis
Kes. data Tidak
Kes. Kes. langkah
soal
interpretasi bahasa
atau def. mengerjakan
menggunakan logika
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
Jlh Jlh
1 -
- -
- 4
16,6 -
- -
- -
- -
- -
- 2
- -
1 4
16,6 -
- -
- -
- -
- -
- 3
6 25
- -
5 20,8
- -
2 8,3
2 8,3
- -
- -
4 2
8,3 -
- 1
4,16 1
4,16 -
- 11
45,8 -
- -
- 5
- -
- -
3 12,5
2 8,3
- -
12 50
- -
- -
6 1
4,16 -
- -
- 8
33,3 -
- 5
20,8 -
- -
- 7
- -
- -
- -
2 8,3
- -
17 70,83
- -
- -
8 -
- -
- -
- 1
4,16 -
- 18
75 -
- -
-
Berdasarkan table rekapitulasi di atas, kategori kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah ketegori Tidak Mengerjakan khususnya untuk nomor 8. Pada tebel tampak jelas bahwa sebanyak 75 siswa khusus untuk nomor 8 tidak mengerjakan. Hal ini berdasarkan
kesulitan siswa dalam menguasai materi lingkaran dan juga materi-materi prasyarat yang menjadi tuntutan dalam materi lingkaran itu sendiri.
1. Perbandingan tes diagnostik dan tes remedial
Hasil tes remedial sejatinya bisa lebih baik daripada tes diagnostik. Namun hal ini tidaklah berlaku secara umum. Pada beberapa kasus tes
diagnostik dan tes remediasi, terdapat beberapa subjek siswa yang tidak mengalami peningkatan dan bahkan ada siswa yang mengalami penurunan
terkait hasil yang dicapai. Hal serupa juga terjadi pada penelitian
yang dilaksanakan oleh peneliti di SMP Budi Mulia Minggir kelas VIII.A. berikut ini adalah perbandingan hasil tes diagnostik dan tes remedial:
Tabel 4.14: Perbandingan Nilai pada Tes Diagnostik dan Tes Remedial
No Identitas
Siswa PL
Tes Diagnostik Tes Remedial keterangan
Nilai Ket
Nilai Ket
Positif Negatif
1 S1
L 10
BT
32
BT
√
220 2 S2
L 14
BT
10
BT
√
28.57 3 S3
L 16
BT
25
BT
√
56.25 4 S4
L 10
BT 5 S5
L 26
BT
14
BT
√
46.15 6 S6
L 100
T
95
T
√
5 7 S7
P 13
BT
23
BT
√
76.92 8 S8
L 10
BT
14
BT
√
40 9 S9
P 96
T
79
T
√
17.70 10 S10
L 15
BT
32
BT
√
113.33 11 S11
P 8
BT
32
BT
√
300 12 S12
L 15
BT
32
BT
√
113.33 13 S13
P 83
T
95
T
√
14.45 14 S14
P 91
T
93
T
√
2.19 15 S15
L 39
BT
49
BT
√
25.64 16 S16
L 18
BT
14
BT
√
22.22 17 S17
L 41
BT
28
BT
√
31.70 18 S18
L 10
BT
25
BT
√
150
19 S19
P 98
T
89
T
√
9.18 20 S20
L 43
BT
58
BT
√
34,88 21 S21
P 12
BT
13
BT
√
8.33 22 S22
L 10
BT
40
BT
√
300 23 S23
L 55
BT 24 S24
P 70
T
86
T
√
22.85 25 S25
L 24
BT
23
BT
√
4.16 26 S26
L 41
BT Prosentase akhir
57.69 30.76
Prosentase yang tidak ikut 11.53
Gambar 4.10: Grafik Perbandingan Tes Diagnotik dan Tes Remedial
Secara umum, jika dilihat dari table di atas, prosentase peningkatan nilai siswa sebanyak 57,69 sedangkan yang tidak
mengalami peningkatan sebanyak 30,76 dan sebanyak 11,53
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
110
S1 S2
S3 S4
S5 S6
S7 S8
S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26
Nilai tes diagnostik Nilai tes remediasi
Identitas Siswa N
i l
a i
tidak termasuk dalam perhitungan karena tidak mengikuti tes diagnostik atau tes remedial. Hal ini mengindikasikan prosentase peningkatan sedikit
lebih banyak jika dibandingkan dengan prosentase penurunan yang dilakukan para siswa.
Berkaitan dengan perbandingan kesalahan, berikut ini adalah perbandingan kesalahan yang dilakukan siswa pada tes diagnostik dan tes
remedial:
Tabel 4.15: Perbandingan Jenis Kesalahan pada Tes Diagnostik dan Tes Remedial
No Identitas
siswa Jenis kesalahan pada tes
diagnostik Jenis kesalahan pada tes
remediasi
1 S1
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 3 : benar Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 4 : tanpa proses pengerjaan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 6 : kesalahan teknis
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
2 S2
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 3 : tidak mengerjakan Soal 4 : Kesalahan
menggunakan logika Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 6 : tanpa proses
pengerjaan Soal 6 : tidak mengerjakan
Soal 7 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 8 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 8 : tidak mengerjakan
3 S3
Soal 3 : kesalahan interpretasi bahasa
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 4 : tanpa proses pengerjaan
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 6 : tidak mengerjakan
Soal 6 : kesalahan teknis Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : kesalahan interpretasi bahasa
Soal 8 : tidak mengerjakan
4 S4
Soal 3 : tidak mengerjakan Tidak mengikuti tes remidiasi
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan
5 S5
- Soal 1 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 3 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 3 : tanpa proses
pengerjaan Soal 4 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 4 : kesalahan teknis
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 5 : kesalahan teknis Soal 6 : tanpa proses
pengerjaan Soal 6 : tanpa proses
pengerjaan Soal 7 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tanpa proses pengerjaan
Soal 8 : tidak mengerjakan 6
S6 Tidak ada kesalahan
Tidak ada kesalahan
7 S7
Soal 2 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 2 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : kesalahan data Soal 4 : tanpa proses
pengerjaan Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 6 : kesalahan teknis
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : kesalahan teknis
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
8 S8
Soal 1 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : tidak mengerjakan Soal 3 : tanpa proses
pengerjaan Soal 4 : tanpa proses
pengerjaan Soal 4 : tanpa proses
pengerjaan Soal 5 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
9 S9
Soal 4 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : kesalahan konsep Soal 4 : benar
Soal 7 : kesalahan teknis Soal : kesalahan teknis
10 S10
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : tanpa proses pengerjaan
soal 4 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
soal 5 : tidak mengerjakan Soal 6 : tidak mengerjakan
soal 6 : kesalahan teknis Soal 7 : tidak mengerjakan
soal 7 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
soal 8 : tidak mengerjakan
11 S11
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 3 : benar Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 6 : tidak mengerjakan
Soal 6 : kesalahan teknis Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan
12 S12
Soal 3 : tidak mengerjakan Soal 3 : benar
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 6 : kesalahan teknis
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
13 S13
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 3 : kesalahan data Soal 4 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 4 : benar
14 S14
Soal 4 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 2 : kesalahan data Soal 3 : kesalahan data
Soal 4 : benar
15 S15
Soal 2 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 2 : benar Soal 3 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 3 : benar
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 6 : kesalahan teknis Soal 6 : kesalahan teknis
Soal 7 : kesalahan teknis Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
16 S16
Soal 1 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 4 : tanpa proses Soal 4 : tidak mengerjakan
pengerjaan Soal 5 : tanpa proses
pengerjaan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tanpa proses pengerjaan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan
17 S17
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 4 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
18 S18
Soal 3 : tidak mengerjakan Soal 3 : benar
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 6 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
19 S19
Soal 2 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : benar
20 S20
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : benar Soal 4 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 4 : benar
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 6 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 6 : benar Soal 7 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
21 S21
Soal 1 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 2 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 2 : kesalahan interpertasi bahasa
Soal 3 : tanpa proses pengerjaan
Soal 3 : tidak mengerjakan Soal 4 : tanpa proses
pengerjaan Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengejakan Soal 5 : Kesalahan teknis
Soal 6 : tanpa proses Soal 6 : kesalahan teknis
pengerjaan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan
22 S22
Soal 3 : tidak mengerjakan Soal 3 : benar
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 4 : tidak mengerjakan
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 5 : tidak mengerjakan
Soal 6 : tidak mengerjakan Soal 6 : benar
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
23 S23
Tidak mengikuti tes diagnostik Pekerjaan tidak diperiksa
24 S24
Soal 2 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : tidak mengerjakan Soal 4 : tidak ada
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak ada
25 S25
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 3 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 4 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 5 : Kesalahan teorema atau definisi
Soal 5 : tidak mengerjakan Soal 6 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 6 : tidak mengerjakan
Soal 7 : tidak mengerjakan Soal 7 : tidak mengerjakan
Soal 8 : tidak mengerjakan Soal 8 : tidak mengerjakan
26 S26
Soal 2 : menentukan apotema
Tidak mengikuti tes remediasi Soal 3 : tanpa proses
pengerjaan Soal 5 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 6 : Kesalahan teorema
atau definisi Soal 7 : Kesalahan interpretasi
bahasa Soal 8 : kesalahan interpretasi
bahasa
Tabel di atas menunjukkan perbandingan prestasi siswa antara tes diagnostik pre test dan tes remediasi post test. Tampak jelas bahwa
adanya kegiatan remidiasi sangat berpengaruh pada peningkatan
pemahaman siswa, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa siswa yang belum mengalami perubahan dan bahkan mengalami
penurunan jika dilihat dari segi skornilai yang mereka peroleh. Pelaksaan pembelajaran remedial yang dilakukan sebelum tes
remediasi dilakukan merupakan bagian dari upaya untuk melihat apakah siswa mengalami perubahan dalam hal hasil belajar dan dari hasil
perbanding di atas, tampak bahwa sebagian besar siswa mampu menerima penjelasan dengan baik sehingga berdampak pada peningkatan hasil
belejar. Namun masih terdapat kesalahan-kesalahan mendasar yang dilakukan siswa seperti keterampilan mereka dalam melakukan operasi
hitung perkalian dan pembagian. Selain itu, masalah mendasar lainnya adalah berkaitan dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa
yang setidaknya bisa menjadi pegangan bagi mereka untuk mempelejari lingkaran, seperti lambang sudut siku-siku ataupun yang berkaitan dengan
jumlah semua sudut dalam sebuah segitiga. Keadaan inilah yang membuat siswa mengalami kendala dalam mengerjakan soal lingkaran lainnya.