Pengertian Kinerja TINJAUAN PUSTAKA

Uraian dari siklus pengukuran kinerja adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Strategi Siklus pengukuran kinerja dimulai dengan proses penskemaan strategik, yang berkenaan dengan penetapan visi, misi, tujuan dan sasaran, kebijakan, program operasional dan kegiatan aktivitas. 2. Penciptaan Indikator Kinerja Setelah perumusan strategik, instansi pemerintahan perlu mulai menyusun dan menetapkan ukuran indikator kinerja. ada beberapa aktivitas dari beberapa jenis program yang dilaksanaan dalam proses ini untuk menghasilkan indikator kinerja yang mudah dan sederhana, di mana indikator kinerja berupa input, process, output, outcomes, benefit, atau impacts. Indikator ukuran yang mudah adalah untuk aktivitas yang dapat dihitung, misalnya, jumlah klaim yang diproses. 3. Mengembangkan Sistem pengukuran Kinerja Ada tiga kegiatan dalam tahap ini : pertama, meyakinkan keberadaan data yang diperlukan dalam siklus pengukuran kinerja. kedua, mengukur kinerja dengan data yang tersedia dan data yang dihimpun. Terakhir, penggunaan data pengukuran kinerja yang dihimpun, harus dipresentasikan dalam cara – cara yang dapat dimengerti dan bermanfaat. 4. Penyempurnaan Ukuran Pada tahap ini, pemikiran kembali atas indikator hasil outcomes dan indikator dampak impacts menjadi lebih penting dibandingkan pemikiran kembali atas indikator masukan inputs dan keluaran outputs. 5. Pengintegrasian dengan Proses Manajemen Bagaimana menggunakan ukuran kinerja tersedia secara efektif merupakan tantangan selanjutnya. Penggunaan data organisasi dapat dijadikan alat untuk memotivasi tindakan dalam organisasi.

F. Pengertian Balanced Scorecard

Menurut Darsono dan Ari Purwanti 2009, Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, balanced artinya berimbang dan scorecard artinya kartu skor pekerjaan atau kartu prestasi kerja orang atau organisasi. Kartu prestasi kerja dituangkan dalam angka – angka keuangan atau lazim disebut kinerja keuangan dan dapat dijadikan bahan baku untuk membuat rencana kerja masa depan, karena ia merupakan data historis. Selanjutnya rencana kerja itu dibandingkan dengan kartu prestasi kerja nyata, hasilnya adalah penyimpangan. Balanced yang artinya berimbang menjelaskan bahwa kinerja organisasi harus diukur dari sudut kinerja keuangan dan kinerja non – keuangan yang meliputi pelanggan, proses bisnis intern, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Kaplan dan Norton menjelaskan bahwa Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja masa lalu dengan ukuran pendorong driver kinerja masa depan. Tujuan dan ukuran scorecard diturunkan dari visi dan strategi yang dituangkan dalam empat perspektif yaitu