Iritasi Bedak Bedak Tabur

B. Iritasi

Iritasi adalah adalah gejala inflamasi yang terjadi pada kulit atau membran mukosa segera setelah perlakuan berkepanjangan atau berulang dengan menggunakan bahan kimia atau bahan lain. Iritasi kulit disebabkan oleh suatu bahan dapat terjadi pada setiap orang, tidak melibatkan sistem imun tubuh dan ada beberapa faktor-faktor yang memegang peranan seperti keadaan permukaan kulit, lamanya bahan bersentuhan dengan kulit, dan konsentrasi dari bahan Irsan dkk., 2013. Iritasi kulit karena induksi kimia dipicu oleh kerusakan sel dan jaringan. Sel kulit melepaskan mediator inflamasi kemokin dan sitokin yang meningkatkan diameter dan permeabilitas pembuluh darah, membuat sel imun menuju jaringan yang rusak dan memicu migrasi sel imun melewati endotelium ke dalam jaringan dimana sel imun berperan dalam perbaikan jaringan. Selain itu, mediator inflamasi dapat merangsang ujung saraf yang mengarah ke gejala seperti rasa terbakar, gatal atau sensasi menyengat. Respon inflamasi lokal mengarah ke gejala-gejala seperti kemerahan, panas, nyeri dan bengkak pada jaringan yang mengalami inflamasi. Kemerahan dan rasa panas pada kulit disebabkan oleh kenaikan aliran darah pada area inflamasi. Pembengkakan pada kulit disebabkan oleh peningkatan permeabilitas dari sel endotel yang membentuk dinding pembuluh darah Zuang dkk., 2013.

C. Bedak

Bedak face powder termasuk dalam kosmetik dekoratif yang ditujukan untuk menyembunyikan kekurangan pada kulit wajah, misalnya untuk menutupi kulit wajah yang mengilap skin imperfection and shininess. Fungsi utama bedak adalah untuk menutupi kulit wajah secara visual. Untuk maksud itu, bedak hampir selalu berisi bahan-bahan dasar dengan sifat-sifat penutup yang paling efektif, yaitu zink oksida dan titanium oksida, yang daya penutupnya tidak menurun jika terkena air atau petrolatum sebagaimana bahan dasar penutup lainnya Tranggono dkk., 2007.

D. Bedak Tabur

Bedak tabur adalah bedak kering yang hampir semua bahan bakunya terbuat dari serbuk bahan bedak. Pengaplikasian bedak tabur dengan menggunakan puff dan harus tersebar merata. Pembuatan bedak tabur cukup mudah, yaitu dengan cara mencampurkan bahan bedak dan pigmen dengan blender . Pencampuran bedak harus homogen dan tahap terakhir adalah tahap pengayakan bedak untuk mencapai ukuran yang ditentukan Mitsui, 1997.

E. Karakteristik Bedak Tabur

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Tepung Wortel (Daucus carota L) pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio)

27 316 74

Pengaruh Konsentrasi Tepung Wortel (Daucus carota) pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Maskoki (Carassius auratus)

9 129 68

Karakteristik Fisikokimia Pati Umbi Keladi Sebaring (Alocasia macrorhiza) yang Dimodifikasi dengan Metode Asetilasi dan Aplikasinya pada Produk Mi Kering

1 96 107

Formulasi Sediaan Bedak Kompak Menggunakan Sari Wortel (Daucus carota L.) Sebagai Pewarna

223 786 79

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Ekstrak Wortel (Daucus carota L.), Dengan Pati Dan Gliserin Sebagai Bahan Pengemas

11 88 65

Penggunaan Sari Wortel (daucus carota l.) Yang Dipekatkan Dalam Sediaan Krim Pelembab.

21 80 60

Uji In Vivo dan Validasi Protokol Slug Irritation Test pada sediaan cooling gel ekstrak daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lmk) De Wit) dengan metode Classification And Regression Tree (CART).

0 10 92

Uji in vivo validasi protokol slug irritation test pada sediaan lotion repelan minyak Peppermint (Mentha piperita) menggunakan metode Classification and Regression Trees (CART).

1 6 77

Perbandingan sifat fisis bedak tabur berbahan dasar amilum solani (Solanum tuberosum L.) dan amilum manihot (Manihot utilissima L.) dengan pewarna karotenoid dari buah labu kuning (Cucurbita moschata Duch.) - USD Repository

1 3 123

Perbandingan sifat fisis bedak tabur berbahan dasar amilum solani (Solanum tuberosum L.) dan amilum manihot (Manihot utilissima L.) dengan pewarna karotenoid dari umbi wortel (Daucus carota L.) - USD Repository

1 2 118