G. Analisis hasil
1. Validasi protokol slug irritation test
a. Perhitungan persen mukus
mukus  = bobot mukus yang dikeluarkan
bobot siput x 100
b. Perhitungan ALP
ALP [UL] = Δabsorbansimenit x faktor koresponding 3300
c. Perhitungan albumin
Albumin g
dL =
Absorbansi sampel absorbansi standar
x konsentrasi standar g
dL
d. Perhitungan aktivitas LDH
Aktivitas LDH [UL] = Δabsorbansimenit x faktor koresponding 10.080 e.
Penentuan nilai cut off Dicari  nilai  cut  off  dari  faktor  yang  digunakan  untuk  prediksi  respon
iritasi  berdasarkan  variabel  persen  mukus,  kadar  ALP,  kadar  albumin,  dan kadar LDH menggunakan Classification And Regression Tree pada program
RStudio. f.
Penentuan  jumlah  data  true  positive,  false  positive,  true  negative,  false negative
Data  slug  irritation  test  diprediksi  sebagai  iritan  maupun  non-iritan sesuai  nilai  cut  off  dari  faktor  yang  digunakan.  Dinyatakan  true  positive,
false positive, true negative, false negative jika :
Tabel VIII. Confusion Matrix
Prediksi CART Iritan
Non-iritan
L it
er at
u r
Iritan true positive
false negative
Non-iritan  false positive
true negative g.
Perhitungan nilai spesifisitas dan sensitivitas 1
Spesifisitas  =
TN TN+FP
2 Sensitivitas  =
TP TP+FN
Keterangan: TP = True Positive
TN = True Negative FP = False Positive
FN = False Negative
2. Prediksi sifat iritatif sediaan bedak tabur
Jika  nilai  sensitivitas  dan  spesifisitas  metode  dengan  prediksi  CART 60 maka dapat dilakukan prediksi sifat iritatif dari sediaan. Prediksi dilakukan
sesuai  dengan  faktor  klasifikasi  dan  nilai  cut  off  yang  didapatkan  dari  metode CART.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Formulasi
Formula yang digunakan pada penelitian ini  adalah formula bedak tabur acuan  dari  Dewi  2012.  Bahan-bahan  yang  digunakan  dalam  pembuatan  bedak
tabur  antara  lain  amilum  manihot,  magnesium  stearat,  titanium  dioksida,  metil paraben  dan  sari  wortel.  Sedian  bedak  tabur  akan  diuji  potensi  iritasinya
menggunakan  Slug  Irritation  Test  jika  protokol  telah  dinyatakan  valid  dengan metode Classification and Regression Tree CART.
B. Pembuatan Bedak Tabur
Sebelum dilakukan pencampuran komponen-komponen  bedak tabur, hal yang  pertama  dilakukan  adalah  pembuatan  sari  umbi  wortel.  Wortel  dipotong-
potong  kemudian  dicuci  bersih  dengan  air  mengalir.  Wortel  yang  sudah  bersih kemudian  dihancurkan  menggunakan  blender  untuk  mendapatkan  sari  wortel
yang  diinginkan.  Tidak  digunakan  juice  extractor  dikarenakan  keterbatasan  alat penelitian.  Untuk  memisahkan  sari  wortel  dengan  ampasnya  digunakan  kain
saring. Penghomogenan  sari  wortel  dilakukan  dengan  cara  diaduk.  Proses
pencampuran  komponen  bedak  tabur  yang  meliputi  amilum,  titanium  dioksida, dan metil paraben dilakukan dengan menggunakan blender. Hal ini bertujuan agar
pencampuran  lebih  homogen  dan  praktis  apabila  dibandingkan  dengan