Indikator Keberhasilan METODOLOGI PENELITIAN
                                                                                merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Wawancara ini ditujukan kepada guru kelas I SD N Sarikarya untuk mengetahui motivasi
belajar  siswa  dan  media  pembelajaran  yang  digunakan  oleh  guru  saat mengajar.  Jenis  wawancara  yang  digunakan  oleh  peneliti  adalah  wawancara
tidak terstruktur karena dilakukan dalam waktu yang tidak direncanakan dan tanpa menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan
lengkap sesuai dengan pernyataan Sugiyono 2010. Wawancara berlangsung kurang  lebih  selama  satu  jam  di  ruang  kelas  I  setelah  kegiatan  belajar
mengajar selesai. Peneliti dan guru membahas tentang motivasi siswa kelas I SD  Negeri  Sarikarya  saat  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  dan  pendapat
guru  tentang  penggunaan  media  belajar  saat  melakukan  kegiatan  belajar mengajar. Hasil perbincangan atau wawancara tidak terstruktur ini kemudian
peneliti jadikan data awal untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas. 2.  Observasi rating checklist
Gulo  2000  observasi  adalah  metode  pengumpulan  data  dimana peneliti  atau  kolaboratornya  mencatat  informasi  sebagaimana  yang  mereka
saksikan  selama  penelitian.  Penyaksian  terhadap  peristiwa-peristiwa  itu  bisa dengan  melihat,  mendengarkan,  merasakan,  yang  kemudian  dibedakan
berdasarkan  hubungan  partisipatifnya  dengan  kelompok  yang  diamatinya. Observasi  ini  dilakukan  di  ruang  kelas  I  SD  Negeri  Sarikarya  saat  jam
pelajaran  IPS.  Peneliti  akan  melakukan  observasi  sebanyak  tiga  kali  untuk melihat  motivasi  awal  siswa  dalam  mengikuti  pembelajaran  sebelum  siswa
diberi  tindakan, saat  berlangsungnya siklus  I dan saat  berlangsungnya siklus
II. Cara observasi  yang  akan digunakan peneliti adalah menggunakan  rating cheklist
. Johnson  dalam  Suparno,  2008  menyebutkan  bahwa  observasi  rating
checklist ini  seperti  checklist  tetapi  lebih  khusus  karena  untuk  melihat
tindakan khusus yang ingin kita perhatikan, dengan melihat kualitas tindakan itu.  Kualitas  tindakan  yang  dimaksud  adalah  lima  kriteria  siswa  termotivasi
kemudian diturunkan menjadi empat indikator dari tiap kriteria sebagai acuan tinggi-rendahnya  skor.  Peneliti  memodifikasi  cara  melihat  kualitas  dengan
menuliskan  skor  angka  ke  dalam  kolom  siswa  pada  kriteria  yang bersangkutan  dengan  kesesuaian  indikator  penskoran  agar  lebih  jelas  dan
menghemat kolom. 3.  Kuesioner
Kuesioner adalah alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan
pernyataan-pernyataan  sesuai  dengan  indikator  yang  ingin  dicapai  peneliti. Peneliti  melakukan  pengumpulan  data  menggunakan  jenis  kuesioner
terstruktur.  Tujuan  peneliti  menggunakan  alat  pengumpul  data  ini  adalah untuk mengetahui tingkat motivasi siswa. Kuesioner diberikan sebanyak tiga
kali  kepada  siswa  kelas  I  SD  Negeri  Sarikarya,  yaitu  sebelum  dilakukan tindakan  untuk  mengetahui  kondisi  awal,  saat  berlangsungnya  siklus  I,  dan
saat berlangsungnya siklus II. Pernyataan  kuesioner  diturunkan  dari  lima  indikator  menjadi  30  butir
pernyataan  yang  kemudian  diuji  cobakan  kepada  30  siswa  SD  setara  untuk mengetahui  validitas  dan  reliabilitas  pernyataan.  Setelah  diketahui  validitas
                                            
                