Setting Penelitian Rencana Tindakan Penelitian

Setelah merumuskan hipotesis dilanjutkan dengan poin i. menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus; j. menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar kuesioner non tes dan lembar soal evaluasi tes; k. melakukan observasi untuk mengamati motivasi siswa kelas I SD Negeri Sarikarya ketika mengikuti pembelajaran IPS; l. mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok; m. menyusun perangkat pembelajaran yaitu silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, lembar evaluasi, dan bahan ajar; n. menyusun kisi-kisi soal, instrumen penilaian, lembar observasi, dan kuesioner motivasi; o. menyiapkan media pembelajaran dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas; dan p. melakukan validasi instrumen penelitian kepada ahli. 2. Rencana tindakan tiap siklus Peneliti melakukan tindakan dalam dua siklus melalui gambaran yang didapatkan dari tahap persiapan. Adapun rencana tindakan yang telah peneliti susun, yaitu: a. Siklus I Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan setiap pertemuan dilakukan selama 2 x 35 menit atau dua jam pelajaran. 1 Perencanaan tindakan Rencana yang peneliti lakukan pada siklus I adalah menyusun perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, lembar evaluasi siklus I, dan mempersiapkan media audio-visual yang mendukung proses tindakan, yaitu pada pertemuan pertama audio-visual yang menceritakan gambaran rumah sehat dan rumah kotor dan pada pertemuan kedua tentang film keluarga bang somat. Tayangan media audio-visual menyesuaikan dengan ketertarikan siswa terhadap film kartun anak-anak. 2 Pelaksanaan tindakan Tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan setiap pertemuan dilakukan selama 2 x 35 menit, didukung dengan penggunaan media audio-visual. Berikut ini adalah langkah- langkah proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus I: a Pertemuan 1 Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan 1 adalah: 1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan perwakilan siswa memimpin doa pembuka, kemudian siswa menyanyikan sebuah lagu yang sudah dipersiapkan bersama-sama sebagai motivasi sebelum memasuki materi. Selanjutnya siswa melakukan tanya jawab tentang rumah sehat sesuai pengetahuan siswa sebagai langkah apersepsi. Setelah apersepsi selesai, siswa mendengarkan penjelasan tentang kegiatan belajar yang akan dilaksanakan dan tujuan yang hendak dicapai. 2 Kegiatan inti diawali dengan penayangan media audio-visual yang menceritakan tentang gambaran rumah sehat dan rumah kotor. Setelah menonton tayangan tersebut, siswa menceritakan kembali tayangan audio-visual yang telah diputar dan mendiskusikan ciri-ciri rumah sehat dan rumah kotor. Kemudian siswa mewarnai gambar rumah dan mempresentasikan hasil gambar, apakah termasuk rumah sehat atau rumah kotor. 3 Kegiatan akhir sebelum menutup pelajaran, siswa membuat rangkuman materi yang telah dipelajari dan merefleksikan jalannya kegiatan belajar. Setelah itu siswa menuliskan niat mengusahakan kebersihan lingkungan yang akan dilakukan di rumah sebagai bentuk tindak lanjut nyata dari proses pembelajaran yang telah berakhir. Siswa mengakhiri pelajaran dengan perwakilan siswa memimpin doa penutup. b Pertemuan 2 Bagian pertemuan 2 ini peneliti melanjutkan materi pembelajaran yang tertulis pada RPP dan di akhir pertemuan, peneliti memberikan lembar kerja evaluasi kepada siswa. Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan 2 adalah: 1 Kegiatan pembelajaran dibuka dengan doa yang dipimpin oleh salah satu perwakilan siswa. Kegiatan dilanjutkan siswa dengan bernyanyi bersama sebagai langkah motivasi sebelum memasuki kegiatan inti. Selanjutnya siswa melakukan apersepsi tanya jawab tentang bagian-bagian rumah dan fungsinya sesuai dengan pengetahuan mereka. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan tujuan yang hendak dicapai. 2 Kegiatan inti diawali dengan penayangan media audio-visual berjudul “Keluarga Somat”, kemudian siswa menceritakan kembali tayangan yang telah mereka lihat dan mendiskusikan fungsi dari bagian-bagian rumah dan alat untuk membersihkannya. Selanjutnya siswa berdiskusi mengerjakan soal menghubungkan gambar alat kebersihan dengan kegunaannya dan mempresentasikan hasil jawaban mereka secara bergantian. 3 Kegiatan akhir dalam pertemuan ini siswa membuat rangkuman materi dan mengerjakan soal evaluasi secara pribadi. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa merefleksikan jalannya pelajaran hari ini secara lisan. Siswa menuliskan niat menjaga kebersihan di dalam rumah yang akan dilakukan seletah pelajaran berakhir sebagai bentuk tindak lanjut. Perwakilan salah satu siswa menutup pelajaran dengan memimpin doa. 3 Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang terjadi pada pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu, peneliti dapat mengetahui tingkat motivasi siswa melalui hasil pengamatan setelah pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I berakhir. Melalui langkah tersebut peneliti memperoleh data motivasi siswa apakah sudah menunjukkan adanya peningkatan atau belum setelah tindakan menggunakan media audio-visual. 4 Refleksi Peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I guna menganalisis keberhasilan maupun kendala yang dialami oleh peneliti sesuai dengan pernyataan Arikunto 2002 yaitu, refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Peneliti membandingkan data kondisi awal motivasi dan prestasi belajar siswa dengan hasil motivasi dan prestasi belajar pada siklus I. Pedoman yang digunakan oleh peneliti untuk membandingkan kedua data tersebut mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Langkah selanjutnya adalah peneliti merencanakan perbaikan berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang diperoleh pada siklus I. Hasil perbaikan akan peneliti gunakan pada saat melaksanakan siklus II. b. Siklus II Siklus II dilaksanakan apabila hasil dari siklus I belum memenuhi indikator yang telah ditetapkan. Siklus II dirancang berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Sub Materi yang disajikan dalam siklus II berbeda dengan siklus I namun masih dalam SK dan KD yang sama. Pelaksanaan pembelajarannya pun tidak jauh berbeda, hanya saja penayangan media audio-visual akan diputar lebih dari satu kali agar siswa dapat menangkap pesan dan makna dari tayangan tersebut. Kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 35 menit. 1 Perencanaan tindakan Rencana yang peneliti lakukan pada siklus II adalah menyusun perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, lembar evaluasi siklus II, dan mempersiapkan media audio-visual yang mendukung proses tindakan, yaitu pada pertemuan pertama audio-visual yang menceritakan tentang kebersihan lingkungan dan pada pertemuan kedua tentang penyakit DBD. Tayangan media audio-visual menyesuaikan dengan ketertarikan siswa terhadap film kartun anak- anak. 2 Pelaksanaan tindakan Tindakan siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dan setiap pertemuan dilakukan selama 2 x 35 menit, didukung dengan penggunaan media audio visual. Berikut ini adalah langkah- langkah proses pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II: a Pertemuan 1 Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan: 1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan salah satu perwakilan siswa memimpin doa dilanjutkan dengan menyanyi bersama lagu yang telah dipersiapkan sebagai langkah motivasi. Setelah menyanyi, siswa melakukan tanya jawab tentang membersihkan bagian luar rumah, hal ini dilakukan sebagai apersepsi siswa. selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan yang hendak dicapai. 2 Kegiatan inti dimulai dengan penayangan media audio-visual tentang kebersihan lingkungan sebanyak dua kali dan dilanjutkan dengan siswa menceritakan kembali isi dari teyangan tersebut. Siswa berdiskusi tentang cara dan alat apa saja yang akan mereka gunakan untuk membersihkan bagian luar rumah. Kemudian siswa mewarnai gambar anak-anak yang sedang melakukan kegiatan kebersihan dan menceritakan isi dari gambar yang mereka warnai tersebut. 3 Kegiatan akhir diisi dengan kegiatan merangkum materi pelajaran bersama-sama dan merefleksikan kegiatan pemebelajaran yang telah mereka lalui. Setelah refleksi selesai, siswa menuliskan niat mereka untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah mereka sebagai bentuk tindak lanjut aksi nyata. Kegiatan ditutup dengan perwakilan siswa memimpin doa penutup. b Pertemuan 2 Bagian pertemuan 2 ini peneliti melanjutkan materi pembelajaran yang tertulis pada RPP dan di akhir pertemuan, peneliti memberikan lembar kerja evaluasi kepada siswa. Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan 2 adalah: 1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan salah satu perwakilan siswa memimpin doa dilanjutkan dengan menyanyi bersama lagu yang telah dipersiapkan sebagai langkah motivasi. Setelah menyanyi, siswa melakukan tanya jawab tentang membiasakan diri membersihkan rumah dan dampak apabila rumah tidak dibersihkan, hal ini dilakukan sebagai apersepsi siswa. selanjutnya siswa mendengarkan penjelasan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan yang hendak dicapai. 2 Kegiatan inti dimulai dengan penayangan media audio-visual tentang penyakit DBD sebagai dampak kurang terawatnya rumah sebanyak dua kali dan dilanjutkan dengan siswa menceritakan kembali isi dari tayangan tersebut. Siswa berdiskusi tentang dampak dan penyakit apa saja yang akan menyerang apabila rumah kotor kemudian melaporkan hasil diskusi mereka secara lisan. Kemudian siswa menceritakan pengalaman pribadi mereka saat membersihkan rumah bersama orang tua secara lisan. 3 Kegiatan akhir diisi dengan kegiatan merangkum materi pelajaran bersama-sama dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi secara pribadi. Siswa merefleksikan kegiatan belajar secara lisan dan membuat jadwal sesuai apa yang dapat mereka lakukan untuk membersihkan rumah bersama anggota keluarga mereka sebagai bentuk tindak lanjut aksi nyata. Kegiatan ditutup dengan perwakilan siswa memimpin doa penutup. 3 Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan maupun kendala yang terjadi pada pelaksanaan proses pembelajaran. Selain itu, peneliti dapat mengetahui tingkat motivasi siswa melalui hasil pengamatan setelah pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II berakhir. Melalui langkah tersebut peneliti memperoleh data motivasi siswa apakah sudah menunjukkan adanya peningkatan atau belum setelah tindakan menggunakan media audio-visual dengan penayangan ulang lebih dari satu kali. 4 Refleksi Peneliti melakukan kegiatan refleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi hasil dari pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II guna menganalisis keberhasilan maupun kendala yang dialami oleh peneliti. Peneliti membandingkan data motivasi belajar siswa pada siklus I dengan hasil motivasi belajar pada siklus II. Pedoman yang digunakan oleh peneliti untuk membandingkan kedua data tersebut mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

D. Indikator Keberhasilan

Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dikatakan berhasil apabila motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas I SD Negeri Sarikarya mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator pencapaian yang ditargetkan oleh peneliti ini disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas I SD Negeri Sarikarya. Ditinjau dari judul pnelitian ini, terdapat dua variabel yaitu motivasi dan prestasi belajar. Variabel motivasi dapat diukur pada waktu proses pembelajaran sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi belajar pada setiap siklus penelitian. Sementara itu, variabel prestasi belajar dapat diukur dengan menganalisis hasil dari soal evaluasi yang diujikan kepada siswa pada akhir setiap siklus. Indikator motivasi telah peneliti rumuskan dengan berpedoman pada gagasan Aritonang 2008, sedangkan indikator prestasi belajar, peneliti merumuskan pada aspek rata-rata nilai siswa dan presentase ketercapaian siswa dilihat dari nilai KKM. Pencapaian keberhasilan yang diharapkan pada variabel motivasi adalah rasa termotivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPS yang ditunjukkan dengan skor rata-rata hasil data ketercapaian indikator minimal 81 dengan kategori “tinggi” pada penghitungan dua instrumen motivasi yaitu observasi rating checklist dan instrumen kuesioner. Sedangkan pencapaian keberhasilan yang diharapkan pada variabel prestasi belajar adalah minimal 75 siswa lulus KKM dan memperoleh nilai rata-rata kelas 64 atau lebih sebagai batas tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran IPS kelas I di SD Negeri Sarikarya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam melaksanakan penelitian adalah menentukan alat yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan ada empat macam, yaitu wawancara tidak terstruktur, observasi rating checklist, kuesioner, dan tes evaluasi: 1. Wawancara Menurut Gulo 2000 wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya- jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Wawancara ini ditujukan kepada guru kelas I SD N Sarikarya untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru saat mengajar. Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara tidak terstruktur karena dilakukan dalam waktu yang tidak direncanakan dan tanpa menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap sesuai dengan pernyataan Sugiyono 2010. Wawancara berlangsung kurang lebih selama satu jam di ruang kelas I setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Peneliti dan guru membahas tentang motivasi siswa kelas I SD Negeri Sarikarya saat mengikuti kegiatan pembelajaran dan pendapat guru tentang penggunaan media belajar saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Hasil perbincangan atau wawancara tidak terstruktur ini kemudian peneliti jadikan data awal untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Observasi rating checklist Gulo 2000 observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dibedakan berdasarkan hubungan partisipatifnya dengan kelompok yang diamatinya. Observasi ini dilakukan di ruang kelas I SD Negeri Sarikarya saat jam pelajaran IPS. Peneliti akan melakukan observasi sebanyak tiga kali untuk melihat motivasi awal siswa dalam mengikuti pembelajaran sebelum siswa diberi tindakan, saat berlangsungnya siklus I dan saat berlangsungnya siklus

Dokumen yang terkait

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Penggunaan media pembelajaran flipchart dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Nurul Falah Pagedangan

0 17 165

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9