II. Cara observasi yang akan digunakan peneliti adalah menggunakan rating cheklist
. Johnson dalam Suparno, 2008 menyebutkan bahwa observasi rating
checklist ini seperti checklist tetapi lebih khusus karena untuk melihat
tindakan khusus yang ingin kita perhatikan, dengan melihat kualitas tindakan itu. Kualitas tindakan yang dimaksud adalah lima kriteria siswa termotivasi
kemudian diturunkan menjadi empat indikator dari tiap kriteria sebagai acuan tinggi-rendahnya skor. Peneliti memodifikasi cara melihat kualitas dengan
menuliskan skor angka ke dalam kolom siswa pada kriteria yang bersangkutan dengan kesesuaian indikator penskoran agar lebih jelas dan
menghemat kolom. 3. Kuesioner
Kuesioner adalah alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan
pernyataan-pernyataan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai peneliti. Peneliti melakukan pengumpulan data menggunakan jenis kuesioner
terstruktur. Tujuan peneliti menggunakan alat pengumpul data ini adalah untuk mengetahui tingkat motivasi siswa. Kuesioner diberikan sebanyak tiga
kali kepada siswa kelas I SD Negeri Sarikarya, yaitu sebelum dilakukan tindakan untuk mengetahui kondisi awal, saat berlangsungnya siklus I, dan
saat berlangsungnya siklus II. Pernyataan kuesioner diturunkan dari lima indikator menjadi 30 butir
pernyataan yang kemudian diuji cobakan kepada 30 siswa SD setara untuk mengetahui validitas dan reliabilitas pernyataan. Setelah diketahui validitas
dan reliabilitasnya, peneliti mendapatkan 25 pernyataan valid untuk kemudian digunakan sebagai alat pengumpul data motivasi pada 31 siswa kelas I SD
Negeri Sarikarya. 4. Tes Evaluasi
Tes digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPS setelah mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan media audio-visual. Tes evaluasi IPS akan diberikan dalam bentuk pilihan ganda. Kisi-kisi soal siklus I dapat dilihat pada lampiran 5a,
kisi-kisi soal siklus II dapat dilihat pada lampiran 5b, format soal evaluasi siklus I dapat dilihat pada lampiran 6a, format soal evaluasi siklus II dapat
dilihat pada lampiran 7a, kunci jawaban soal siklus I dapat dilihat pada lampiran 6b, dan kunci jawaban soal siklus II dapat dilihat pada lampiran 7b.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner, dan lembar tes evaluasi.
1. Lembar wawancara Lembar wawancara diisi berdasarkan dari hasil percakapan antara
peneliti dengan guru kelas I SD Negeri Sarikarya untuk mengetahui tingkat motivasi siswa sebelum peneliti melaksanakan penelitian. Data yang peneliti
dapatkan melalui wawancara akan peneliti gunakan sebagai acuan menyusun rancangan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar siswa.
berikut ini merupakan tabel daftar topik wawancara tidak terstruktur yang peneliti lakukan.
Tabel III.1 Daftar Topik Wawancara Tidak terstruktur
No. Topik
Nomor Pertanyaan
1 Indikator yang menunjukkan siswa termotivasi pada suatu
pelajaran. 1
2 Ketercapaian indikator termotivasi.
2 3
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran. 3
4 Perbedaan sikap siswa saat belajar menggunakan media dan
tidak menggunakan media. 4
5 Penggunaan media audio visual.
5
Tabel III.2 Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
Menurut Ibu, indikator siswa termotivasi dalam belajar itu apa saja?
Apakah siswa tersenyum, antusias, aktif dalam mengikuti pelajaran, Bu?
Siswa itu akan termotivasi saat pembelajarannya menggunakan media,
saat pelajaran tidak disuruh menulis, dan lebih banyak pelajaran di luar kelas
seperti PJOK.
Apakah selama mengikuti pelajaran siswa sudah menunjukkan sikap
termotivasi? Anak kelas I itu masih sama dengan TK.
Sukanya mewarnai dan bermain. Selama menggunakan kurikulum KTSP
penyampaian materi pelajaran dapat tersampaikan. Jadi, untuk mengajari anak
menulis ya konsentrasinya menulis.
Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran menggunakan media?
Pembelajaran menggunakan media jadi lebih mudah tersampaikan materinya,
anak mudah paham, anak jadi langsung tahu, dan relevan dengan lingkungan.
Tapi dalam pembuatannya sangat menyita waktu sedangkan saya kalau disuruh
membuat untuk kegiatan sehari-hari tidak bisa, karena saya juga punya anak kecil di
rumah. Jadi, mungkin hanya bisa sesekali menggunakan media.
Apa perbedaan yang terjadi pada siswa saat menggunakan media dan tidak
menggunakan media? Kalau pakai, anak jadi lebih aktif dan
memperhatikan ke depan, anak bisa berimajinasi. Kalau tidak pakai anak jadi
bosan, malas belajar, kalau diberi tugas
Pertanyaan Jawaban
jadi tidak selesai. Bagaimana pendapat Ibu mengenai
media audio-visual? Pernahkah Ibu menggunakan media tersebut?
Tahun kemarin saya selalu menggunakan video, Mbak kalau mengajar. Tapi untuk
tahun ini saya belum menggunakannya lagi karena LCD-nya rusak. Saya kalau
mengajar itu selalu menggunakan mic. Biasanya kan ada film-film kartun yang
ada hubungannya dengan materi. Nanti anak saya putarkan itu untuk media.
Dengan menggunakan media anak jadi lebih senang, antusias, materi juga bisa
masuk.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut peneliti bermaksud melakukan penelitian
menggunakan media
belajar audio-visual
dengan mempertimbangkan usia perkembangan dan minat siswa terhadap gambar-
gambar bergerak seperti kartun. 2. Lembar observasi
Lembar observasi disusun berdasarkan indikator motivasi. Peneliti melakukan pengisian lembar observasi dengan bantuan guru kelas I.
Pengisian lembar observasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa sebelum dilakukan tindakan, saat berlangsungnya siklus I, dan
saat berlangsungnya siklus II. Rubrik instrumen observasi motivasi siswa,
peneliti sajikan pada Tabel III.3.