dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah 1 Untuk mengetahui proses pembelajaran PKn
yang terjadi dengan menggunakan media audio-visual. 2 Untuk membuktikan bahwa hasil belajar PKn dalam materi ‘pengenalan aturan-aturan yang berlaku di
masyara kat’ dapat meningkat dengan proses pembelajaran yang menggunakan
media audio-visual. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan pengenalan aturan-aturan
yang berlaku di masyarakat pada siswa kelas III SD Negeri Dadapsari No. 129 Pasar Kliwon Surakarta tahun pelajaran 20102011. Hal ini dapat dilihat dari nilai
rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 54,51; siklus pertama 72,42; dan pada siklus kedua naik menjadi 85,93. Untuk siswa tuntas
belajar nilai ketuntasan 60 pada tes awal 46,51, tes siklus pertama 86,95, dan pada tes siklus kedua siswa belajar tuntas mencapai 100.
Ketiga penelitian tersebut memiliki keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yang berjudul Penggunaan Media Audio-Visual untuk
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas I SD Negeri Sarikarya Tahun Ajaran 20142015 dalam Mata Pelajaran IPS. Ketiga penelitian di atas
sama-sama membahas tentang media audio-visual sama seperti media yang akan peneliti gunakan. Sedangkan perbedaan ketiga penelitian tersebut yaitu dalam hal
variabel dan jenis penelitian. Variabel dalam dua dari tiga penelitian tersebut tentang hasil belajar. Selain itu, satu dari tiga penelitian tersebut juga merupakan
penelitian kualitatif. Setelah membaca dan memahami hasil serta kekurangan dari penelitian sebelumnya, maka peneliti akan melakukan langkah-langkah perbaikan
dari kegiatan penelitian sebelumnya.
C. Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran IPS di kelas I SD Negeri Sarikarya masih menggunakan metode ceramah dan penyampaian materi serta pemberian contoh
kasus pun masih disampaikan secara abstrak. Yang dimaksud dengan abstrak adalah penyampaian yang diberikan guru berupa contoh verbal tanpa ada media
yang digunakan sebagai penghubung antara guru dan siswa. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, metode ceramah belum menumbuhkan
motivasi dalam diri siswa saat proses pembelajaran IPS berlangsung di kelas I SD Negeri Sarikarya sehingga berdampak pada prestasi belajar siswa. Dampak yang
disebabkan oleh kurangnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran IPS adalah rendahnya nilai ulangan IPS pada siswa kelas I SD Negeri Sarikarya.
Widodo 2008 megungkapkan bahwa media cukup penting dalam proses belajar-mengajar karena media akan dapat digunakan untuk mendukung aktivitas
intruksional, antara lain media dapat meningkatkan perhatian peserta didik pada materi yang sedang diberikan sehingga pengalamankesanmemori akan lebih
banyak. Ungkapan tersebut menunjukkan besarnya pengaruh media dalam proses pembelajaran. Selain dapat meningkatan perhatian siswa agar termotivasi dan
fokus dalam proses pembelajaran, media juga bisa memberikan berbagai
pengalaman langsung kepada siswa dalam suatu peristiwa yang tidak dapat dialami siswa secara langsung.
Berdasarkan pengamatan dan ungkapan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas menggunakan media audio-visual. Pemilihan media
tersebut didasari oleh tingkat perkembangan siswa kelas I yang masih melihat suatu hal dari contoh nyata yang bisa dilihat ke abstrak yang hanya bisa
dibayangkan. Peneliti berasumsi bahwa media audio-visual dapat meningkatkan motivasi pada siswa kelas I SD Negeri Sarikarya sehingga memberikan dampak
positif bagi prestasi belajar siswa. Maka dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Sarikarya pada mata pelajaran IPS,
peneliti menggunakan media audio-visual sebagai alat penyampaian materi. Alur kerangka berpikir dapat peneliti ilustrasikan pada Gambar II.1.
Gambar II.1 Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir Guru belum
menggunakan media audio-visual
.
Guru menggunakan media audio-visual.
Guru telah menggunakan media
audio-visual .
Motivasi dan prestasi belajar IPS
rendah.
Siswa belajar menggunakan media
audio-visual .
Motivasi dan prestasi belajar IPS
meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
Media audio-visual memberikan informasi serta pengalaman secara jelas dan langsung kepada siswa tanpa harus mengalami peristiwa tersebut. Alur cerita
yang disajikan dari media audio-visual mengajarkan siswa untuk mengambil makna dari sebuah cerita yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Selain itu,
gambar bergerak disertai suara yang dikeluarkan dapat meningkatkan perhatian siswa pada proses pembelajaran IPS. Adanya perhatian dari siswa tersebut
menumbuhkan kemauan untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Jadi, penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar siswa kelas I SD Negeri Sarikarya semester 2 tahun ajaran 20142015.