Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

pewarnaan gambar tersebut kemudian dipresentasikan kepada teman- teman siswa untuk diamati bersama apakah rumah tersebut termasuk rumah sehat atau rumah kotor. Di akhir pembelajaran, siswa membuat rangkuman materi secara lisan bersama-sama yang kemudian dituliskan oleh peneliti di papan tulis, merefleksikan proses pembelajaran, menuliskan niat mengusahakan kebersihan di rumah yang akan mereka lakukan di rumah secara pribadi sebagai tindak lanjut, dan doa penutup. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi menjaga kebersihan bagian dalam rumah. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan kedua dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa. Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk sedikit mengulang kembali materi yang telah dipelajari dan menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan inti diawali siswa dengan menonton tayangan media audio-visual berkaitan dengan materi yang dipelajari. Kemudian siswa menceritakan kembali tentang tayangan audio-visual yang telah mereka tonton. Siswa mendiskusikan materi bagian dalam rumah yang terdapat pada tayangan audio-visual dan menyebutkan fungsi bagian-bagian rumah serta alat-alat yang akan digunakan untuk membersihkan rumah. Hasil diskusi siswa direalisasikan dengan mengerjakan latihan menghubungkan gambar alat kebersihan dengan kalimat yang menunjukkan kegunaannya. Hasil latihan tersebut dipresentasikan untuk dipahami bersama-sama apa kegunaannya. Setelah itu siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi yang berjumlah 15 nomor untuk mengukur prestasi siswa dan menjawab kuesioner sebanyak 25 nomor untuk mengukur motivasi siswa pada siklus I. Kegiatan terakhir dilanjutkan siswa dengan merefleksikan kegiatan belajar dan menuliskan niat siswa untuk menjaga kebersihan rumah sebagai tindak lanjut serta doa penutup. 3 Observasi Observasi dilakukan untuk mengamati kualitas proses dan hasil pembelajaran menggunakan media audio-visual. Kualitas proses yang diamati adalah sikap yang menunjukkan siswa termotivasi sesuai dengan indikator motivasi yang dinyatakan oleh Aritonang 2008. Kualitas hasil berupa prestasi yang dapat diamati dari hasil pekerjaan siswa berupa lembar latihan dan lembar kerja evaluasi pada akhir pertemuan siklus. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas. Observer dalam penelitian ini bertugas untuk melakukan pengamatan pada jalannya proses pembelajaran apakah setiap siswa sudah menunjukkan kriteria sikap termotivasi. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan rubrik berupa check list yang telah dimodifikasi sehingga memundahkan observer untuk melakukan penilaian. Observer memberikan penilaian sesuai dengan kondisi siswa di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sebelum dilakukan siklus I, penelti juga telah melakukan observasi sebagai data awal motivasi siswa. Observasi dilakukan pada saat siswa mengikuti pelajaran IPS bersama dengan guru kelas. Aspek penilaian mengacu pada indikator motivasi siswa di kelas. Hasil observasi dari data awal dan siklus I akan digunakan sebagai perbandingan kemajuan motivasi siswa saat melakukan pembelajaran IPS di kelas, apakah mengalami peningkatan atau tidak. 4 Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurangan dan permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada setiap pertemuan. Selain itu melalui refleksi ini peneliti juga akan menggali kekurangan pada penelitian serta indikator yang belum tercapai. Pelaksanaan proses pembelajaran pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklus I sudah baik dan berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun ada beberapa masalah yang timbul pada saat penayangan media audio-visual. Pada saat penayangan media audio-visual, peneliti hanya memutar tayangan sebanyak satu kali dan siswa harus mencari keterkaitan materi dengan cerita yang ditayangkan. Saat itu siswa kesulitan karena kurang penjelasan pada penayangan media dan tidak ada pengulangan penayangan untuk mengecek kembali apakah keterkaitan tersebut sesuai atau tidak. Selain itu beberapa siswa yang duduk di pojok kiri sederet dengan meja guru belum bisa memperhatikan tayangan dengan seksama karena dari arah itu tayangan tidak terlihat jelas. Permasalahan yang terjadi pada pertemuan kedua adalah saat mengerjakan lembar kerja evaluasi. Masih ada siswa yang dalam proses pengerjaannya tidak serius dan mengerjakan sebisanya sehingga nilai yang didapatkan tidak maksimal dan observasi terhadap motivasi pun masih kurang terlihat karena sikap beberapa siswa belum menunjukkan sikap termotivasi seperi pada indikator motivasi yang digunakan sebagai acuan kriteria observasi dan kuesioner motivasi siswa. Proses dan hasil yang diperoleh dari dua pertemuan pada siklus I menunjukkan motivasi dan prestasi siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran IPS. Kualitas proses belum menunjukkan ketercapaian indikator siswa termotivasi yang telah ditetapkan. Kualitas hasil untuk menentukan prestasi belajar dapat dilihat dari persentase siswa yang lulus KKM dan persentase rata-rata nilai kelas. Pada kondisi awal, jumlah siswa yang lulus KKM adalah 43,47 dengan rata-rata nilai kelas 63,5. Sedangkan pada siklus I ini persentase siswa yang lulus KKM 67 dan rata-rata nilai kelas adalah 63,6 Adapun hasil capaian indikator siswa yang lulus KKM adalah 75 dengan rata- rata kelas ≥ 64. Dengan begitu hasil pencapaian presentase siswa lulus KKM belum tercapai pada siklus I, maka peneliti akan memperbaiki dan melanjutkan penelitian pada siklus II. Ketercapaian siklus I dapat dilihat pada Tabel IV.1. Tabel IV.1 Ketercapaian Siklus I Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus I Target capaian Capaian Motivasi belajar Observasi + Kuesioner Rata-rata total skor observasi + rata-rata total skor kuesioner ÷ 2 67 81 78,9 Prestasi belajar Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang lulus KKM ÷ jumlah seluruh siswa × 100 43,4 75 67 Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa ÷ jumlah seluruh siswa 63,5 64 63,6 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada variabel motivasi mendapatkan pencapaian skor rata-rata sebesar 78,9 dengan kategori “tinggi”. Variabel motivasi belum mencapai indikator skor minimal yang ditetapkan yaitu ≥ 81. Sedangkan pada variabel prestasi untuk indikator siswa yang lulus KKM sebanyak 67 dan indikator rata-rata kelas 63,6 keduanya belum mencapai indikator minimal yang ditetapkan yaitu 75 siswa lulus KKM dengan rata- rata kelas minimal ≥ 64. b. Siklus II Penelitian siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 25 dan 26 Mei 2015. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran 2 x 35 menit. Materi dalam siklus II yaitu rumah sehat dengan sub materi membersihkan bagian luar rumah dan membiasakan diri membersihkan rumah. Pada siklus II penayangan media audio-visual diputar sebanyak dua sampai tiga kali berbeda dengan siklus I yang hanya ditayangkan satu kali saja yang tujuannya supaya siswa dapat menangkap isi cerita sesuai dengan sajian materi. Selain itu peneliti juga memberikan penjelasan sedikit tentang isi media sebelum penayangan media agar siswa dapat membayangkan hal apa yang akan mereka cari dalam tayangan tersebut. 1 Perencanaan Tahap perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media audio-visual. Dalam tahap perencanaan penelitian, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, lembar kerja siswa LKS, lembar kerja evaluasi, dan mempersiapkan media audio-visual yang mendukung proses tindakan, yaitu pada pertemuan pertama audio-visual yang menceritakan tentang kebersihan lingkungan dan pada pertemuan kedua tentang penyakit DBD. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasikan kepada dosen, guru, dan siswa. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua masing- masing dilaksanakan selama 2x35 menit 2 jp. Instrumen kuesioner dan observasi sama dengan yang digunakan pada siklus I. Tabel IV.2 berikut ini merupakan tabel ketercapaian pada siklus II. Tabel IV.2 Ketercapaian Siklus II Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus II Target capaian Capaian Motivasi belajar Observasi + Kuesioner Rata-rata total skor observasi + rata- rata total skor kuesioner ÷ 2 67 81 88,6 Prestasi belajar Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang lulus KKM ÷ jumlah seluruh siswa × 100 43,4 75 100 Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa ÷ jumlah seluruh siswa 63,5 64 88,5 Dari tabel tersebut diketahui bahwa pada variabel motivasi pencapaian skor rata-ata sebesar 88,6 dengan kategori “sangat tinggi”. Variabel motivasi sudah mencapai indikator skor minimal yang ditetapkan yaitu ≥ 81. Sedangkan pada variabel prestasi untuk indikator siswa yang lulus KKM sebanyak 100 dan indikator rata-rata kelas 88,5, maka keduanya sudah mencapai indikator minimal yang ditetapkan yaitu 75 siswa lulus KKM dengan rata- rata kelas minimal ≥ 64. 2 Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi menjaga bagian dalam rumah. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan pertama dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa. Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa pada materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti, peneliti memberikan penjelasan di awal sebagai rangsangan kepada siswa tentang inti dari isi tayangan media audio- visual . Selanjutnya siswa menonton tayangan media audio-visual yang diputar sebanyak dua sampai tiga kali dan menceritakannya kembali setelah tayangan selesai. Kemudian siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyebutkan pesan moral apa yang terkandung dalam tayangan tersebut. Siswa juga menyebutkan hal-hal dalam cerita yang berhubungan dengan materi ajar, misalnya bagian-bagian luar rumah itu apa saja dan peralatan kebersihan apa yang digunakan dalam cerita. Setelah berdiskusi siswa mewarnai sebuah gambar anak-anak yang sedang melakukan kegiatan kebersihan yang telah disediakan oleh peneliti. Hasil pewarnaan gambar tersebut kemudian dipresentasikan kepada teman-teman siswa untuk diamati bersama apakah siswa sudah melakukan hal yang sama seperti yang ada di gambar ataukah belum. Di akhir pembelajaran, siswa membuat rangkuman materi secara lisan bersama-sama yang kemudian dituliskan oleh peneliti di papan tulis, merefleksikan proses pembelajaran, menuliskan niat mengusahakan kebersihan di lingkungan sekitar rumah yang akan mereka lakukan secara pribadi sebagai tindak lanjut, dan doa penutup. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran 2 x 35 menit. Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi membiasakan diri membersihkan rumah. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan kedua dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa. Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk sedikit mengulang kembali materi yang telah dipelajari dan menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan inti diawali siswa dengan mendengarkan sedikit penjelasan peneliti tentang inti dari ini tayangan media audio-visual sebagai pancingan terhadap siswa apa yang akan mereka ambil dari isi tayangan tersebut. Selanjutnya siswa menonton tayangan media audio- visual berkaitan dengan materi yang dipelajari sebanyak dua sampai tiga kali penayangan. Kemudian siswa menceritakan kembali tentang tayangan audio-visual yang telah mereka tonton. Siswa mendiskusikan tempat hidup nyamuk dan penyakit yang ditimbulkan nyamuk pada tayangan audio-visual dan menyebutkan dampak yang terjadi apabila rumah jarang dibersihkan. Hasil diskusi siswa dilaporkan kepada peneliti dan teman-teman kelas I SD Negeri Sarikarya secara lisan. Setelah itu siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi yang berjumlah 15 nomor untuk mengukur prestasi siswa dan menjawab kuesioner sebanyak 25 nomor untuk mengukur motivasi siswa pada siklus I. Kegiatan terakhir dilanjutkan siswa dengan merefleksikan kegiatan belajar dan membuat jadwal membersihkan rumah bersama keluarga sebagai tindak lanjut serta doa penutup. 3 Observasi Hal yang diamati pada siklus II adalah sikap yang menunjukkan siswa termotivasi pada proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa untuk mengetahui prestasi siswa. Pengamatan dilakukan saat berlangsungnya proses pembelajaran siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pengamatan akan dilakukan peneliti dengan bantuan guru kelas I SD Negeri Sarikarya. Sikap siswa diamati selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui prestasi belajar siswa akan diamati pada saat siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi. Prosedur pengamatan masih sama dengan siklus sebelumnya, yaitu menggunakan checklist. 4 Refleksi Proses pembelajaran pada pertemuan pertama tanggal 25 Mei 2015 sudah cukup baik dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditentukan. Sejak awal dimulainya pembelajaran siswa tampak bersemangat dan mendengarkan intruksi dengan baik. Pembelajaran berjalan dengan lancar. Namun saat tiba penayangan media audio-visual siswa mulai mendorong meja masing-masing untuk lebih dekat dengan layar LCD sehingga siswa yang berada di meja belakang tidak bisa menonton dengan jelas. Ketika hal tersebut terjadi, peneliti menghentikan tayangan media sampai kursi dan meja kembali seperti semula peneliti menempatkannya agar semua siswa dapat menonton dengan jelas. Pada pertemuan kedua tanggal 26 Mei 2015 proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar dari awal hingga akhir. Siswa mengikuti intruksi peneliti dengan baik. Saat penayangan media audio-visual pun siswa sudah tidak berebut, menonton dengan tenang, dan mengamati cerita yang sedang berlangsung. Saat diberikan pertanyaan mengenai isi cerita dan hal apa saja di dalam cerita yang berhubungan dengan materi pun siswa dapat menangkapnya dengan baik. Ketika proses pengerjaan lembar kerja evaluasi siswa mengerjakannya secara pribadi, namun saat mengisi lembar kuesioner ada beberapa siswa yang saling bertanya jawaban masing-masing untuk kemudian dijadikan pertimbangan jawaban miliknya. Motivasi siswa terhadap pelajaran IPS yang diperoleh dari hasil perhitungan pada siklus II menunjukkan peningkatan. Peningkatan motivasi siswa ditunjukkan oleh tercapainya indikator rata-rata skor yang telah ditetapkan. Pada kondisi awal rata-rata skor motivasi yang ditunjukkan adalah 67 dengan kategori “tinggi”, pada siklus I rata-rata skor motivasi adalah 78,9 dengan kategori “tinggi”, sedangkan pada siklus II rata-rata skor motivasi adalah 88,6 dengan kategori “sangat tinggi”. Adapun target capaian rata-rata skor minimal yaitu ≥ 81. Peningkatan prestasi belajar ditunjukkan oleh tercapainya indikator dari banyaknya siswa yang lulus KKM dan rata-rata peolehan nilai kelas. Pada kondisi awal, persentase jumlah siswa yang lulus KKM adalah 43,47 dengan rata-rata nilai kelas 63,82. Pada siklus I persentase jumlah siswa yang lulus KKM adalah 67 dengan rata-rata nilai kelas 63,6 Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang lulus KKM adalah 100 dengan rata-rata nilai kelas 88,5. Target capaian yang ditentukan dalam penelitian ini untuk banyaknya siswa yang lulus KKM adalah 75 dan rata- rata nilai kelas minimal ≥ 64. Melihat perkembangan yang terjadi pada kedua variabel melalui data awal sampai dengan data yang ditunjukkan di siklus II, indikator pada penelitian ini sudah tercapai dan mengalami peningkatan sehingga penelitian ini berhenti di siklus II. 2. Hasil penelitian a. Motivasi Siswa Data motivasi siswa diperoleh dari hasil observasi dan penyebaran kuesioner pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. Berikut ini merupakan data motivasi siswa pada siklus I dan II yang dapat dilihat di Tabel IV.3 dan Tabel IV.4. Tabel IV.3 Data Motivasi Siswa Siklus I No. Nama Data Observasi Data Kuesioner Rata-rata Kategori 1 S 80 93 86,5 Sangat tinggi 2 IDS 75 84 79,5 Tinggi 3 GPD 85 85 85 Sangat tinggi 4 DMW 80 84 82 Sangat tinggi 5 MAS 75 81 78 Tinggi 6 AJR 75 78 76,5 Tinggi 7 SAC 75 83 79 Tinggi 8 MW 85 72 78,5 Tinggi 9 RAPW 85 76 80,5 Tinggi 10 DYV 85 75 80 Tinggi 11 FRSA 85 79 82 Sangat tinggi 12 JFI 75 82 78,5 Tinggi 13 NFR 85 75 80 Tinggi 14 DAO 85 74 79,5 Tinggi 15 AMA 85 81 83 Sangat tinggi 16 MFA 80 74 77 Tinggi 17 AV 80 78 79 Tinggi 18 FRF 85 78 81,5 Sangat tinggi 19 MRJP 70 79 74,5 Tinggi 20 KAPR 80 82 81 Sangat tinggi 21 IFJ 80 73 76,5 Tinggi 22 RPA 75 75 75 Tinggi 23 AS 70 76 73 Tinggi 24 VAR 70 83 76,5 Tinggi 25 PS 70 76 73 Tinggi 26 DW 70 82 76 Tinggi 27 NCA 85 76 80,5 Tinggi 28 DID 75 84 79,5 Tinggi 29 MRP 85 72 78,5 Tinggi 30 THP 70 88 79 Tinggi 31 AKW 75 83 79 Tinggi Total 2435 2461 2448 Tinggi Rata-rata 78,5 79,3 78,9 Berdasarkan keterangan data tersebut diketahui bahwa skor rata-rata motivasi siswa dari hasil observasi yang diakumulasikan dengan hasil kuesioner adalah 78,9 dan dikategorikan “tinggi”. Data tersebut dapat diuraikan dengan rincian sebanyak 24 siswa 77 masuk dalam kategori “tinggi” dan 7 siswa 22 masuk dalam kategori “sangat tinggi”. Pada siklus I ini peneliti menargetkan perolehan skor rata-rata motivasi siswa sebesar 81. Perolehan skor rata-rata yang didapatkan pada siklus I adalah 78,9. Menurut hasil perolehan skor rata-rata dan target perolehan skor rata-rata, penelitian pada siklus I belum mencapai target. Perhitungan skor observasi dan kuesioner motivasi siklus I tersaji pada lampiran 13a dan lampiran 13b. Tabel IV.4 Data Motivasi Siswa Siklus II No. Nama Data Observasi Data Kuesioner Rata-rata Kategori 1 S 90 95 92,5 Sangat Tinggi 2 IDS 90 93 91,5 Sangat Tinggi 3 GPD 90 92 91 Sangat Tinggi 4 DMW 85 93 89 Sangat Tinggi 5 MAS 85 86 85,5 Sangat Tinggi 6 AJR 90 92 91 Sangat Tinggi 7 SAC 95 90 92,5 Sangat Tinggi 8 MW 95 88 91,5 Sangat Tinggi 9 RAPW 95 86 90,5 Sangat Tinggi 10 DYV 90 88 89 Sangat Tinggi 11 FRSA 95 87 91 Sangat Tinggi 12 JFI 100 90 95 Sangat Tinggi 13 NFR 95 84 89,5 Sangat Tinggi 14 DAO 95 90 92,5 Sangat Tinggi 15 AMA 95 87 91 Sangat Tinggi 16 MFA 80 88 84 Sangat Tinggi 17 AV 85 92 88,5 Sangat Tinggi 18 FRF 90 89 89,5 Sangat Tinggi 19 MRJP 85 87 86 Sangat Tinggi 20 KAPR 95 89 92 Sangat Tinggi 21 IFJ 85 88 86,5 Sangat Tinggi 22 RPA 80 80 80 Tinggi 23 AS 90 86 88 Sangat Tinggi 24 VAR 90 87 88,5 Sangat Tinggi 25 PS 85 81 83 Sangat Tinggi 26 DW 90 82 86 Sangat Tinggi 27 NCA 80 91 85,5 Sangat Tinggi 28 DID 90 90 90 Sangat Tinggi 29 MRP 85 84 84,5 Sangat Tinggi 30 THP 85 90 87,5 Sangat Tinggi 31 AKW 85 86 85,5 Sangat Tinggi Total 2765 2731 2748 Sangat Tinggi No. Nama Data Observasi Data Kuesioner Rata-rata Kategori Rata-rata 89,1 88 88,6 Berdasarkan keterangan data pada tabel dapat diketahui bahwa skor rata-rata motivasi siswa dari hasil observasi yang diakumulasikan dengan hasil kuesioner adalah 88,6 dan dikategorikan “sangat tinggi”. Data tersebut dapat diuraikan dengan rincian 1 siswa 3 masuk dalam ka tegori “tinggi” dan 30 siswa 97 masuk dalam kategori “sangat tinggi”. Pada siklus II ini peneliti menargetkan perolehan skor rata-rata motivasi siswa mencapai 81. Perolehan skor rata-rata yang didapatkan pada siklus II adalah 88,6. Menurut hasil perolehan skor rata-rata dan target perolehan skor rata-rata, penelitian pada siklus II sudah mencapai target. Perhitungan skor observasi dan kuesioner motivasi siklus II dapat dilihat pada lampiran. b. Prestasi Belajar Siswa Data prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II didapatkan dari hasil nilai lembar kerja evaluasi yang dikerjakan siswa di setiap akhir siklus. Nilai prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.5 dan Tabel IV.6. Tabel IV.5 Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I No. Nama KKM Hasil Evaluasi Siklus I Keterangan 1 S 64 60 Tidak Tuntas 2 IDS 64 66,6 Tuntas 3 GPD 64 53,3 Tidak Tuntas 4 DMW 64 66,6 Tuntas 5 MAS 64 60 Tidak Tuntas 6 AJR 64 33,3 Tidak Tuntas 7 SAC 64 66,6 Tuntas 8 MW 64 73,3 Tuntas 9 RAPW 64 86,6 Tuntas 10 DYV 64 80 Tuntas 11 FRSA 64 46,6 Tidak Tuntas 12 JFI 64 53,3 Tidak Tuntas 13 NFR 64 73,3 Tuntas 14 DAO 64 60 Tidak Tuntas 15 AMA 64 66,6 Tuntas 16 MFA 64 46,6 Tidak Tuntas 17 AV 64 100 Tuntas 18 FRF 64 33,3 Tidak Tuntas 19 MRJP 64 66,6 Tuntas 20 KAPR 64 66,6 Tuntas 21 IFJ 64 66,6 Tuntas 22 RPA 64 73,3 Tuntas 23 AS 64 66,6 Tuntas 24 VAR 64 66,6 Tuntas 25 PS 64 66,6 Tuntas 26 DW 64 66,6 Tuntas 27 NCA 64 73,3 Tuntas 28 DID 64 66,6 Tuntas 29 MRP 64 66,6 Tuntas 30 THP 64 33,3 Tidak Tuntas 31 AKW 64 66,6 Tuntas Total 1971,9 Rata-rata 63,6 Persentase Siswa Tuntas 67 Persentase Siswa Tidak Tuntas 33 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata evaluasi pada siklus I adalah 63,6. Jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 21 siswa 67 sedangkan 10 siswa 33 tidak tuntas dengan total siswa kelas I SD Negeri Sarikaya sebanyak 31 orang. Pada siklus I ini peneliti menargetan nilai rata-rata prestasi belajar siswa mencapai 64 dengan persentase siswa yang tuntas KKM sebanyak 75. Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 63,6 dan persentase siswa tuntas adalah 67. Menurut hasil perolehan nilai rata-rata dan persentase siswa yang tuntas KKM serta target perolehan nilai rata-rata dan target persentase siswa yang tuntas KKM, penelitian pada siklus I belum mencapai target. Tabel IV.6 Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II No. Nama KKM Hasil Evaluasi Siklus II Keterangan 1 S 64 73,3 Tuntas 2 IDS 64 80 Tuntas 3 GPD 64 80 Tuntas 4 DMW 64 93,3 Tuntas 5 MAS 64 80 Tuntas 6 AJR 64 86,6 Tuntas 7 SAC 64 100 Tuntas 8 MW 64 93,3 Tuntas 9 RAPW 64 100 Tuntas 10 DYV 64 93,3 Tuntas 11 FRSA 64 80 Tuntas 12 JFI 64 93,3 Tuntas 13 NFR 64 73,3 Tuntas 14 DAO 64 80 Tuntas 15 AMA 64 86,6 Tuntas 16 MFA 64 86,6 Tuntas 17 AV 64 93,3 Tuntas 18 FRF 64 100 Tuntas 19 MRJP 64 80 Tuntas 20 KAPR 64 86,6 Tuntas 21 IFJ 64 100 Tuntas 22 RPA 64 93,3 Tuntas 23 AS 64 86,6 Tuntas 24 VAR 64 100 Tuntas 25 PS 64 86,6 Tuntas 26 DW 64 93,3 Tuntas 27 NCA 64 80 Tuntas 28 DID 64 93,3 Tuntas 29 MRP 64 86,6 Tuntas 30 THP 64 86,6 Tuntas 31 AKW 64 100 Tuntas No. Nama KKM Hasil Evaluasi Siklus II Keterangan Total 2745,8 Rata-rata 88,5 Persentase Siswa Tuntas 100 Persentase Siswa Tidak Tuntas Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata evaluasi pada siklus II adalah 88,5. Jumlah siswa yang tuntas KKM sebanyak 31 siswa 100 dengan total siswa kelas I SD Negeri Sarikaya sebanyak 31 orang. Pada siklus II ini peneliti menargetan nilai rata-rata prestasi belajar siswa mencapai 64 dengan persentase siswa yang tuntas KKM sebanyak 75. Perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 88,5 dan persentase siswa tuntas adalah 67. Menurut hasil perolehan nilai rata-rata dan persentase siswa yang tuntas KKM serta target perolehan nilai rata-rata dan target persentase siswa yang tuntas KKM, penelitian pada siklus II sudah mencapai target.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Sarikarya pada pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS pada penelitian ini menggunakan media audio-visual . Proses penelitian dilakukan oleh peneliti dan guru kelas sebagai observer. Jadi, peneliti menyampaikan materi sedangkan guru kelas mengamati jalannya proses penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Sarikarya dengan jumlah 31 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar IPS menggunakan media audio-visual. Penilaian motivasi siswa dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi, sedangkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan lembar kerja evaluasi. Siklus I penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama siswa mempelajari materi ajar bagian rumah dan gunanya. Pada materi tersebut siswa belajar mengenal ciri-ciri rumah kotor dan rumah sehat. Pertemuan kedua siswa mempelajari materi ajar menjaga kebersihan dalam rumah. Pada materi tersebut siswa mengenal fungsi bagian-bagian rumah dan alat kebersihan untuk membersihkan bagian dalam rumah. Di akhir pelajaran pada pertemuan kedua, siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi dan mengisi kuesioner. Siklus II penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama siswa mempelajari materi ajar membersihkan bagian luar rumah. Pada materi tersebut siswa belajar mengenal bagian luar rumah dan cara serta alat kebersihan yang digunakan untuk membersihkannya. Pertemuan kedua siswa mempelajari materi ajar membiasakan diri membersihkan rumah. Pada materi tersebut siswa belar dampak rumah kotor dan penyakit yang disebabkan dari lingkungan kotor. Di akhir pelajaran pada pertemuan kedua, siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi dan mengisi kuesioner. Data awal yang diperoleh peneliti sebelum melakukan penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa pada pembelajaran IPS mencapai kategori “tinggi” dengan skor rata-rata kelas 67,2. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi kenaikan skor rata- rata motivasi menjadi 78,9 dengan kategori “tinggi”. Skor rata-rata motivasi semakin meningkat setelah tindakan pada siklus II, yaitu sebesar 88,6 dengan kategori skor “sangat tinggi”. Data awal yang diperoleh peneliti pada prestasi siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan dengan jumlah siswa yang lulus KKM sebanyak 10 orang dari 23 siswa 43,4 . Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu menjadi 21 orang dari 31 siswa 67. Jumlah siswa yang mencapai KKM semakin meningkat setelah tindakan pada siklus II, yaitu 31 siswa 100 telah mencapai KKM. Berikut ini dapat dilihat pembahasan mengenai objek penelitian berupa motivasi dan prestasi belajar siswa. 1. Peningkatan Motivasi Siswa Penelitian peningkatan motivasi siswa menggunakan media audio- visual dilakukan di kelas I SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 20142015. Proses pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan langkah kegiatan yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 dan 14 Mei 2015 sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 dan 26 Mei 2015. Peningkatan motivasi siswa diukur berdasarkan hasil data yang diperoleh dari observasi dan kuesioner sebelum dilakukan tindakan penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Perbandingan motivasi siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.7 berikut ini.

Dokumen yang terkait

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Penggunaan media pembelajaran flipchart dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Nurul Falah Pagedangan

0 17 165

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9