Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terjadi kenaikan skor rata- rata motivasi menjadi 78,9 dengan kategori “tinggi”. Skor rata-rata motivasi semakin meningkat setelah tindakan pada siklus II, yaitu sebesar 88,6 dengan kategori skor “sangat tinggi”. Data awal yang diperoleh peneliti pada prestasi siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan dengan jumlah siswa yang lulus KKM sebanyak 10 orang dari 23 siswa 43,4 . Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu menjadi 21 orang dari 31 siswa 67. Jumlah siswa yang mencapai KKM semakin meningkat setelah tindakan pada siklus II, yaitu 31 siswa 100 telah mencapai KKM. Berikut ini dapat dilihat pembahasan mengenai objek penelitian berupa motivasi dan prestasi belajar siswa. 1. Peningkatan Motivasi Siswa Penelitian peningkatan motivasi siswa menggunakan media audio- visual dilakukan di kelas I SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 20142015. Proses pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan langkah kegiatan yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 dan 14 Mei 2015 sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 dan 26 Mei 2015. Peningkatan motivasi siswa diukur berdasarkan hasil data yang diperoleh dari observasi dan kuesioner sebelum dilakukan tindakan penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Perbandingan motivasi siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.7 berikut ini. Tabel IV.7 Perbandingan Motivasi Siswa No. Nama Data Awal Siklus I Siklus II 1 S 62,5 Cukup 86,5 Sangat Tinggi 92,5 Sangat Tinggi 2 IDS 67,5 Tinggi 79,5 Tinggi 91,5 Sangat Tinggi 3 GPD 69,5 Tinggi 85 Sangat Tinggi 91 Sangat Tinggi 4 DMW 77 Tinggi 82 Sangat Tinggi 89 Sangat Tinggi 5 MAS 72 Tinggi 78 Tinggi 85,5 Sangat Tinggi 6 AJR 70,5 Tinggi 76,5 Tinggi 91 Sangat Tinggi 7 SAC 66 Tinggi 79 Tinggi 92,5 Sangat Tinggi 8 MW 63,5 Cukup 78,5 Tinggi 91,5 Sangat Tinggi 9 RAPW 63 Cukup 80,5 Tinggi 90,5 Sangat Tinggi 10 DYV 57 Cukup 80 Tinggi 89 Sangat Tinggi 11 FRSA 60 Cukup 82 Sangat Tinggi 91 Sangat Tinggi 12 JFI 74 Tinggi 78,5 Tinggi 95 Sangat Tinggi 13 NFR 62 Cukup 80 Tinggi 89,5 Sangat Tinggi 14 DAO 68 Tinggi 79,5 Tinggi 92,5 Sangat Tinggi 15 AMA 68 Tinggi 83 Sangat Tinggi 91 Sangat Tinggi 16 MFA 64 Cukup 77 Tinggi 84 Sangat Tinggi 17 AV 62 Cukup 79 Tinggi 88,5 Sangat Tinggi 18 FRF 62,5 Cukup 81,5 Sangat Tinggi 89,5 Sangat Tinggi 19 MRJP 65,5 Cukup 74,5 Tinggi 86 Sangat Tinggi 20 KAPR 69,5 Tinggi 81 Sangat Tinggi 92 Sangat Tinggi 21 IFJ 80,5 Tinggi 76,5 Tinggi 86,5 Sangat Tinggi 22 RPA 71,5 Tinggi 75 Tinggi 80 Tinggi 23 AS 67 Tinggi 73 Tinggi 88 Sangat Tinggi 24 VAR 69 Tinggi 76,5 Tinggi 88,5 Sangat Tinggi 25 PS 64,5 Cukup 73 Tinggi 83 Sangat Tinggi 26 DW 59 Cukup 76 Tinggi 86 Sangat Tinggi 27 NCA 69 Tinggi 80,5 Tinggi 85,5 Sangat Tinggi 28 DID 68,5 Tinggi 79,5 Tinggi 90 Sangat Tinggi 29 MRP 66,5 Tinggi 78,5 Tinggi 84,5 Sangat Tinggi 30 THP 72,5 Tinggi 79 Tinggi 87,5 Sangat Tinggi 31 AKW 72 Tinggi 79 Tinggi 85,5 Sangat Tinggi Total 2084 2448 2748 Rata-rata 67,2 78,9 88,6 Kategori Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Dari data tersebut terlihat bahwa motivasi setiap siswa mengalami peningkatan pada tiap tahapan penelitian. Data kondisi awal sebelum peneliti melaksanakan penelitian menunjukkan bahwa rata-rata motivasi siswa kelas I SD Negeri Sarikarya adalah 67,2 dengan kategori “tinggi”. Dari 31 siswa kelas I, 12 siswa 39 dikategorikan “cukup” dan 19 siswa 61 dikategorikan “tinggi”. Pada akhir pelaksanaan siklus I dengan menggunakan media audio- visual menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa dibandingkan dengan data kondisi awal. Skor rata-rata motivasi siswa pada siklus I adalah 78,9 dengan kategori “tinggi”. Dari 31 siswa kelas I, 24 siswa diantaranya 77 dikategorikan “tinggi” dan 7 siswa sisanya 23 dikategorikan “sangat tinggi”. Dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan motivasi siswa dari 67,2 menjadi 78,9. Hasil data yang peneliti peroleh pada akhir pelaksanaan siklus II dengan menggunakan media audio-visual semakin menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa. Skor rata-rata siswa pada siklus II ini adalah 88,6 dengan kategori “sangat tinggi”. Dari 31 siswa kelas I, ada 1 siswa 3 pada k ategori “tinggi” dan sebanyak 30 siswa 97 pada kategori “sangat tinggi”. Berdasarkan data skor rata-rata motivasi siswa pada siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa hasil skor tersebut melampaui target yang telah peneliti tetapkan, yaitu sebesar 81. Dengan demikian penelitian data motivasi berakhir pada siklus II. Grafik capaian peningkatan motivasi siswa dapat dilihat pada Gambar IV.1. Gambar IV.1 Grafik Capaian Peningkatan Motivasi Siswa 2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Peningkatan prestasi belajar siswa diukur berdasarkan hasil data yang didapatkan dari ulangan harian siswa sebagai data kondisi awal dan pengerjaan lembar kerja evaluasi oleh siswa sebagai data siklus I dan siklus II. Perbandingan prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.8. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi motivasi awal Target siklus I dan siklus II Perolehan skor siklus I dan siklus II Tabel IV.8 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa No. Nama KKM Nilai Kondisi Awal Nilai Evaluasi Siklus I Nilai Evaluasi Siklus II 1 S 64 60 73,3 2 IDS 64 66,6 80 3 GPD 64 53,3 80 4 DMW 64 66,6 93,3 5 MAS 64 60 80 6 AJR 64 33,3 86,6 7 SAC 64 66,6 100 8 MW 64 73,3 93,3 9 RAPW 64 86,6 100 10 DYV 64 80 93,3 11 FRSA 64 46,6 80 12 JFI 64 53,3 93,3 13 NFR 64 73,3 73,3 14 DAO 64 60 80 15 AMA 64 66,6 86,6 16 MFA 64 46,6 86,6 17 AV 64 100 93,3 18 FRF 64 33,3 100 19 MRJP 64 66,6 80 20 KAPR 64 66,6 86,6 21 IFJ 64 66,6 100 22 RPA 64 73,3 93,3 23 AS 64 66,6 86,6 24 VAR 64 66,6 100 25 PS 64 66,6 86,6 26 DW 64 66,6 93,3 27 NCA 64 73,3 80 28 DID 64 66,6 93,3 29 MRP 64 66,6 86,6 30 THP 64 33,3 86,6 31 AKW 64 66,6 100 Total 1462 1971,9 2745,8 Rata-rata 63,5 63,6 88,5 Persentase Siswa Tuntas 43,4 67 100 Persentase Siswa Tidak Tuntas 56,5 33 Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap tahapannya. Data kondisi awal skor rata- rata siswa kelas I SD Negeri Sarikarya sebelum peneliti melaksanakan penelitian adalah 63,5. Dari total 23 siswa, sebanyak 10 siswa 43,4 masuk dalam persentase tuntas atau lulus KKM. Sedangkan 13 siswa 56,5 masuk dalam persentase tidak tuntas atau belum lulus KKM. Pada akhir pelaksanaan siklus I dengan menggunkaan media audio- visual menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I adalah 63,6 dengan rincian ada sebanyak 21 siswa 67 tuntas KKM dan 10 siswa 33 tidak tuntas KKM. Target yang peneliti rencanakan adalah persentase siswa lulus KKM mencapai 75 dan nilai rata-rata kelas mencapai 64. Dilihat dari target yang telah ditetapkan dengan perolehan nilai rata-rata dan presentase siswa yang lulus KKM pada siklus I dapat diambil kesimpulan bahwa keduanya belum mencapai target minimal. Data yang peneliti peroleh pada akhir pelaksanaan siklus II dengan menggunakan media audio-visual semakin menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas I SD Negeri Sarikarya. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar dan persentase siswa lulus KKM pada siklus ini semakin tinggi, yaitu nilai rata-rata 88,5 dan persentase siswa lulus KKM mencapai 100 atau dapat dikatakan seluruh siswa kelas I masuk dalam kategori tuntas. Berdasarkan data nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa hasil nilai rata-rata dan perolehan presentase tersebut melampaui target yang telah peneliti tetapkan, yaitu rata-rata minimal 64 dengan persentase siswa lulus KKM 75. Dengan demikian penelitian data prestasi belajar siswa berakhir pada siklus II. Grafik capaian peningkatan prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus II dapat dilihat pada Gambar IV.2 dan grafik capaian siswa lulus KKM mulai dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus II dapat dilihat pada Gambar IV.3. Gambar IV.2 Grafik Capaian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Gambar IV.3 Grafik Capaian Siswa Lulus KKM 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi prestasi belajar awal Target pencapaian prestasi siklus I dan siklus II Perolehan nilai rata-rata prestasi belajar pada siklus I dan siklus II 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kondisi awal persentase siswa lulus KKM Target persentase siswa lulus KKM Persentase siswa lulus KKM siklus I dan siklus II Peningkatan prestasi belajar siswa diperoleh dari perhitungan dua indikator yaitu nilai rata-rata evaluasi dan persentase jumlah siswa yang lulus KKM. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa adalah 63,5 meningkat menjadi 63,6 pada siklus I dan semakin menunjukkan peningkatan menjadi 88,5 pada siklus II. Kondisi awal persentase siswa yang lulus KKM adalah 43,4 meningkat menjadi 67 pada siklus I dan semakin menunjukkan peningkatan menjadi 100 pada siklus II. Rangkuman pencapaian indikator penelitian siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.9. Tabel IV.9 Rangkuman Pencapaian Indikator Penelitian Siklus I dan II Varia bel Indikator Deskript or Kondis i Awal Siklus I Siklus II Target Capaian Capa ian Target Capaian Capa ian Motiv asi Observasi + Kuesioner Rata-rata total skor observasi + rata-rata total skor kuesioner ÷ 2 67 81 78,9 81 88,6 Prestas i Belaja r Siswa yang lulus KKM Jumlah siswa yang lulus KKM ÷ jumlah seluruh siswa × 100 43,4 75 67 75 100 Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa ÷ jumlah seluruh siswa 63,5 64 63,6 64 88,5 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari kedua variabel yang digunakan sebagai objek penelitian telah mengalami peningkatan pada tiap siklus. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan capaian setelah kondisi awal siswa. Variabel motivasi siswa diketahui pada data awal mencapai skor 67 dengan kategori “tinggi”. Pada siklus I dengan target 81, motivasi siswa mengalami peningkatan menjadi 78,9 namun belum mencapai target. Alasan motivasi siswa belum mencapai target dikarenakan masih ada indikator motivasi yang belum tercapai oleh siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan observasi dan kuesioner pada siklus I. Pada siklus II dengan target 81, motivasi siswa kembali menunjukkan adanya peningkatan menjadi 88,6 yang berarti telah mencapai target minimal ketentuan. Variabel prestasi belajar siswa diketahui pada data awal nilai rata-rata siswa adalah 63,5 dengan persentase siswa lulus KKM sebanyak 43,4. Dari nilai rata-rata dan hasil persentase tersebut sebagian besar siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Pada siklus I dengan target nilai rata-rata siswa minimal 64 dan persentase siswa lulus KKM 75, prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan yaitu nilai rata-rata 63,6 dan presentase siswa lulus KKM 67. Pada siklus II dengan target nilai rata-rata siswa minimal 64 dan presentase siswa lulus KKM 75, prestasi belajar siswa kembali menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai rata-rata 88,6 dan persentase siswa lulus KKM mencapai 100. Setelah perhitungan hasil pada akhir siklus II, semua target capaian pada variabel motivasi dan prestasi belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan sehingga penelitian berakhir pada siklus II. Berikut ini merupakan gambar kegiatan yang menunjukkan jalannya kegiatan penelitian yang berlangsung di kelas I SD Negeri Sarikarya pada tanggal 12 mei 2015, 14 Mei 2015, 25 Mei 2015, dan 26 Mei 2015. Gambar IV.4 Kegiatan Awal Pelajaran Gambar IV.4 tersebut merupakan kegiatan pembuka sebelum proses pembelajaran dimulai, yaitu siswa memimpin doa. Saat doa siswa tenang dan mengikuti intruksi teman yang memimpin dengan baik. Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan siswa menyanyikan lagu yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Lagu dipimpin oleh siswa yang memimpin doa pembukaan. Selanjutnya Gambar IV.5 merupakan awal kegiatan inti, yaitu siswa menonton tayangan media audio-visual. Gambar IV.5 Siswa Menonton Tayangan Media Audio-Visual Gambar IV.5 menunjukkan kegiatan menonton tayangan media audio- visual . Pada siklus I peneliti memutar tayangan sebanyak satu kali tanpa diberikan pengantar isi tayangan. Namun, setelah penayangan saat diberikan pertanyaan bersangkutan dengan materi dan tayangan siswa terlihat kurang memahami, maka pada siklus II tayangan media audio-visual diputar sebanyak dua sampai tiga kali dan diberikan pengantar sebelum siswa menonton sehingga saat diberikan pertanyaan siswa dapat menghubungkan materi dengan cerita pada tayangan media audio-visual. Gambar IV.6 Siswa Mewarnai Gambar Gambar IV.6 tersebut menunjukkan kegiatan mewarnai gambar. Siswa mewarnai gambar yang mereka dapatkan dan mempresentasikan gambar tersebut kepada teman-teman kelas I SD Negeri Sarikarya setelah selesi mewarnai. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu mengambil contoh yang berhubungan dengan rumah sehat dari gambar yang mereka dapatkan. Gambar IV.7 Siswa Membuat Jadwal Membersihkan Rumah Bersama Anggota Keluarga Pada Gambar IV.7 menceritakan siswa sedang mengisi tabel kosong untuk membuat jadwa yang akan mereka kerjakan bersama anggota keluarga di rumah. Pembuatan jadwal oleh siswa ini merupakan tindak lanjut dari materi yang telah dipelajari pada hari itu. Selain itu pembuatan jadwal bertujuan untuk memperkenalkan siswa kegiatan kebersihan apa saja yang mampu mereka kerjakan di rumah untuk membantu orang tua sesuai dengan kemampuan mereka. Gambar IV.8 Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Evaluasi Dari Gambar IV.8 dapat dilihat bahwa siswa sedang mengerjakan lembar kerja evaluasi yang telah disediakan oleh peneliti. Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di dalam lembar kerja secara pribadi. Dalam proses pengerjaannya, siswa tidak banyak bertanya dan mampu memahami soal-soal yang diberikan tersebut. Gambar IV.9 Siswa Mengerjakan Lembar Kuesioner Gambar IV.9 menunjukkan kegiatan siswa mengerjakan lembar evaluasi. Lembar evaluasi diberikan pada akhir pertemuan kedua setiap siklus. Saat lembar kuesioner dibagikan, peneliti menjelaskan bagaimana cara menjawabnya agar siswa mengerti apa maksud kolom-kolom bertuliskan “selalu”, “sering”, “kadang”, dan “tidak pernah”. Siswa dapat memahami intruksi peneliti dengan baik. Pada proses pengerjaannya, siswa menjawab semua pernyataan dengan jujur sesuai kondisi yang mereka alami. 117

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan dalam penelitian, dan saran penelitian.

A. Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas I semester 2 SD Negeri Sarikarya yang berjumlah 31 siswa menggunakan media belajar audio- visual . Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa: 1. Upaya peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas I SD Negeri Sarikarya tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 31 siswa menggunakan media audio-visual telah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: langkah pertama, siswa menonton tayangan audio-visual berisi cerita yang berhubungan dengan materi ajar, yaitu rumah sehat dan rumah kotor, keluarga somat, kebersihan lingkungan, dan penyakit DBD. Langkah kedua, siswa menceritakan kembali apa yang telah dilihat dari tayangan media audio-visual berdasarkan segi materi yang dipelajari. Runtutan cerita yang disampaikan oleh siswa adalah tanda bahwa siswa menyimak materi yang disampaikan melalui media audio-visual. Langkah ketiga, siswa berdiskusi tentang pesan moral apa yang disampaikan dalam tayangan media audio- visual dan mencoba untuk menemukan kaitan antara materi ajar dengan cerita yang ditayangkan bersama-sama dengan teman sebangku. Langkah keempat, siswa mengerjakan soal latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah dipelajari. Soal latihan tersebut berupa gambar untuk diwarnai dan soal menghubungkan gambar alat kebersihan dengan kalimat yang menunjukkan kegunaanya. Langkah kelima, siswa mempresentasikan hasil latihan sesuai dengan pemahaman siswa pada materi ajar. Langkah keenam, siswa mengerjakan soal evaluasi sebagai pengukur tingkat prestasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari. 2. Penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas I SD Negeri Sarikarya dalam mata pelajaran IPS pada KD 2.3. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor motivasi siswa yang semula kondisi awal rata-ratanya adalah 67,2 tinggi, setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 78,9 tinggi, dan pada siklus II menjadi 88,6 sangat tinggi. 3. Penggunaan media audio-visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas I SD Negeri Sarikarya dalam mata pelajaran IPS pada KD 2.3. hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase pencapaian KKM yang semula kondisi rata-ratanya adalah 43,47 dengan nilai ulangan siswa rata-rata 63,5, pada siklus I meningkat menjadi 63,6 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 67, kemudian pada siklus II menjadi 88,5 dengan persentase pencapaian KKM 100.

B. Keterbatasan

Peneliti menyadari bahwa dalam melakukan penelitian dan penyajian hasil penelitian memiliki keterbatasan dan kelemahan. Beberapa keterbatasan dan kelemahan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian tindakan kelas pada prinsipnya dilakukan oleh guru kelas yang lebih mengerti kondisi siswa di kelas, namun pada penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti, 2. Prestasi belajar dalam penelitian ini hanya diukur pada aspek kognitif saja karena keterbatasan waktu penelitian, 3. Pada siklus I pemutaran media audio-visual kurang maksimal karena hanya ditayangkan sebanyak satu kali, 4. Film yang digunakan sebagai media tidak real, yaitu menggunakan film kartun, 5. Pemutaran media audio-visual selalu dilakukan pada awal kegiatan inti, dan 6. Reliabilitas pada soal evaluasi siklus II sangat rendah.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti merumuskan beberapa saran yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kemajuan penyelenggaraan pendidikan di SD Negeri Sarikarya, khususnya dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS KD 2.3 dengan menggunakan media audio-visual. 1. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan PTK, akan lebih baik apabila tindakan penelitian dilakukan oleh guru kelas yang lebih mengerti kondisi kelas dan karakter setiap siswa agar proses pembelajaran menjadi lebih kondusif seperti yang diharapkan.

Dokumen yang terkait

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Penggunaan media pembelajaran flipchart dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sosiologi di MA Nurul Falah Pagedangan

0 17 165

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9