Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terjadi kenaikan skor rata- rata motivasi menjadi 78,9 dengan kategori “tinggi”.
Skor rata-rata motivasi semakin meningkat setelah tindakan pada siklus II, yaitu sebesar 88,6 dengan kategori skor “sangat tinggi”.
Data awal yang diperoleh peneliti pada prestasi siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan dengan jumlah siswa yang lulus KKM sebanyak 10 orang
dari 23 siswa 43,4 . Setelah dilakukan tindakan pada siklus I terjadi kenaikan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu menjadi 21 orang dari 31 siswa 67.
Jumlah siswa yang mencapai KKM semakin meningkat setelah tindakan pada siklus II, yaitu 31 siswa 100 telah mencapai KKM. Berikut ini dapat dilihat
pembahasan mengenai objek penelitian berupa motivasi dan prestasi belajar siswa.
1. Peningkatan Motivasi Siswa Penelitian peningkatan motivasi siswa menggunakan media audio-
visual dilakukan di kelas I SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 20142015.
Proses pelaksanaan penelitian ini sesuai dengan langkah kegiatan yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 dan 14 Mei 2015
sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 dan 26 Mei 2015. Peningkatan motivasi siswa diukur berdasarkan hasil data yang diperoleh dari
observasi dan kuesioner sebelum dilakukan tindakan penelitian, akhir siklus I, dan akhir siklus II. Perbandingan motivasi siswa dari kondisi awal, siklus I,
dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.7 berikut ini.
Tabel IV.7 Perbandingan Motivasi Siswa
No. Nama
Data Awal Siklus I
Siklus II
1 S
62,5 Cukup
86,5 Sangat Tinggi
92,5 Sangat Tinggi
2 IDS
67,5 Tinggi
79,5 Tinggi
91,5 Sangat Tinggi
3 GPD
69,5 Tinggi
85 Sangat Tinggi
91 Sangat Tinggi
4 DMW
77 Tinggi
82 Sangat Tinggi
89 Sangat Tinggi
5 MAS
72 Tinggi
78 Tinggi
85,5 Sangat Tinggi
6 AJR
70,5 Tinggi
76,5 Tinggi
91 Sangat Tinggi
7 SAC
66 Tinggi
79 Tinggi
92,5 Sangat Tinggi
8 MW
63,5 Cukup
78,5 Tinggi
91,5 Sangat Tinggi
9 RAPW
63 Cukup
80,5 Tinggi
90,5 Sangat Tinggi
10 DYV
57 Cukup
80 Tinggi
89 Sangat Tinggi
11 FRSA
60 Cukup
82 Sangat Tinggi
91 Sangat Tinggi
12 JFI
74 Tinggi
78,5 Tinggi
95 Sangat Tinggi
13 NFR
62 Cukup
80 Tinggi
89,5 Sangat Tinggi
14 DAO
68 Tinggi
79,5 Tinggi
92,5 Sangat Tinggi
15 AMA
68 Tinggi
83 Sangat Tinggi
91 Sangat Tinggi
16 MFA
64 Cukup
77 Tinggi
84 Sangat Tinggi
17 AV
62 Cukup
79 Tinggi
88,5 Sangat Tinggi
18 FRF
62,5 Cukup
81,5 Sangat Tinggi
89,5 Sangat Tinggi
19 MRJP
65,5 Cukup
74,5 Tinggi
86 Sangat Tinggi
20 KAPR
69,5 Tinggi
81 Sangat Tinggi
92 Sangat Tinggi
21 IFJ
80,5 Tinggi
76,5 Tinggi
86,5 Sangat Tinggi
22 RPA
71,5 Tinggi
75 Tinggi
80 Tinggi
23 AS
67 Tinggi
73 Tinggi
88 Sangat Tinggi
24 VAR
69 Tinggi
76,5 Tinggi
88,5 Sangat Tinggi
25 PS
64,5 Cukup
73 Tinggi
83 Sangat Tinggi
26 DW
59 Cukup
76 Tinggi
86 Sangat Tinggi
27 NCA
69 Tinggi
80,5 Tinggi
85,5 Sangat Tinggi
28 DID
68,5 Tinggi
79,5 Tinggi
90 Sangat Tinggi
29 MRP
66,5 Tinggi
78,5 Tinggi
84,5 Sangat Tinggi
30 THP
72,5 Tinggi
79 Tinggi
87,5 Sangat Tinggi
31 AKW
72 Tinggi
79 Tinggi
85,5 Sangat Tinggi
Total 2084
2448 2748
Rata-rata 67,2
78,9 88,6
Kategori Tinggi
Tinggi Sangat Tinggi
Dari data tersebut terlihat bahwa motivasi setiap siswa mengalami peningkatan pada tiap tahapan penelitian. Data kondisi awal sebelum peneliti
melaksanakan penelitian menunjukkan bahwa rata-rata motivasi siswa kelas I SD Negeri Sarikarya adalah 67,2 dengan kategori “tinggi”. Dari 31 siswa
kelas I, 12 siswa 39 dikategorikan “cukup” dan 19 siswa 61
dikategorikan “tinggi”. Pada akhir pelaksanaan siklus I dengan menggunakan media audio-
visual menunjukkan adanya peningkatan motivasi siswa dibandingkan
dengan data kondisi awal. Skor rata-rata motivasi siswa pada siklus I adalah 78,9 dengan kategori “tinggi”. Dari 31 siswa kelas I, 24 siswa diantaranya
77 dikategorikan “tinggi” dan 7 siswa sisanya 23 dikategorikan
“sangat tinggi”. Dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan motivasi siswa dari 67,2 menjadi 78,9.
Hasil data yang peneliti peroleh pada akhir pelaksanaan siklus II dengan menggunakan media audio-visual semakin menunjukkan adanya
peningkatan motivasi siswa. Skor rata-rata siswa pada siklus II ini adalah 88,6 dengan kategori “sangat tinggi”. Dari 31 siswa kelas I, ada 1 siswa 3
pada k ategori “tinggi” dan sebanyak 30 siswa 97 pada kategori “sangat
tinggi”. Berdasarkan data skor rata-rata motivasi siswa pada siklus II dapat
diambil kesimpulan bahwa hasil skor tersebut melampaui target yang telah peneliti tetapkan, yaitu sebesar 81. Dengan demikian penelitian data motivasi
berakhir pada siklus II. Grafik capaian peningkatan motivasi siswa dapat dilihat pada Gambar IV.1.
Gambar IV.1 Grafik Capaian Peningkatan Motivasi Siswa
2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Peningkatan prestasi belajar siswa diukur berdasarkan hasil data yang
didapatkan dari ulangan harian siswa sebagai data kondisi awal dan pengerjaan lembar kerja evaluasi oleh siswa sebagai data siklus I dan siklus
II. Perbandingan prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Tabel IV.8.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Kondisi motivasi awal Target siklus I dan siklus II
Perolehan skor siklus I dan siklus II
Tabel IV.8 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa
No. Nama
KKM Nilai Kondisi
Awal Nilai Evaluasi
Siklus I Nilai Evaluasi
Siklus II
1 S
64 60
73,3 2
IDS 64
66,6 80
3 GPD
64 53,3
80 4
DMW 64
66,6 93,3
5 MAS
64 60
80 6
AJR 64
33,3 86,6
7 SAC
64 66,6
100 8
MW 64
73,3 93,3
9 RAPW
64 86,6
100 10
DYV 64
80 93,3
11 FRSA
64 46,6
80 12
JFI 64
53,3 93,3
13 NFR
64 73,3
73,3 14
DAO 64
60 80
15 AMA
64 66,6
86,6 16
MFA 64
46,6 86,6
17 AV
64 100
93,3 18
FRF 64
33,3 100
19 MRJP
64 66,6
80 20
KAPR 64
66,6 86,6
21 IFJ
64 66,6
100 22
RPA 64
73,3 93,3
23 AS
64 66,6
86,6 24
VAR 64
66,6 100
25 PS
64 66,6
86,6 26
DW 64
66,6 93,3
27 NCA
64 73,3
80 28
DID 64
66,6 93,3
29 MRP
64 66,6
86,6 30
THP 64
33,3 86,6
31 AKW
64 66,6
100 Total
1462 1971,9
2745,8 Rata-rata
63,5 63,6
88,5 Persentase Siswa Tuntas
43,4 67
100 Persentase Siswa Tidak
Tuntas 56,5
33
Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan pada tiap tahapannya. Data kondisi awal skor rata-
rata siswa kelas I SD Negeri Sarikarya sebelum peneliti melaksanakan
penelitian adalah 63,5. Dari total 23 siswa, sebanyak 10 siswa 43,4 masuk dalam persentase tuntas atau lulus KKM. Sedangkan 13 siswa 56,5 masuk
dalam persentase tidak tuntas atau belum lulus KKM. Pada akhir pelaksanaan siklus I dengan menggunkaan media audio-
visual menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Nilai rata-rata
prestasi belajar siswa pada siklus I adalah 63,6 dengan rincian ada sebanyak 21 siswa 67 tuntas KKM dan 10 siswa 33 tidak tuntas KKM. Target
yang peneliti rencanakan adalah persentase siswa lulus KKM mencapai 75 dan nilai rata-rata kelas mencapai 64. Dilihat dari target yang telah ditetapkan
dengan perolehan nilai rata-rata dan presentase siswa yang lulus KKM pada siklus I dapat diambil kesimpulan bahwa keduanya belum mencapai target
minimal. Data yang peneliti peroleh pada akhir pelaksanaan siklus II dengan
menggunakan media audio-visual semakin menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas I SD Negeri Sarikarya. Hal tersebut
ditunjukkan oleh nilai rata-rata prestasi belajar dan persentase siswa lulus KKM pada siklus ini semakin tinggi, yaitu nilai rata-rata 88,5 dan persentase
siswa lulus KKM mencapai 100 atau dapat dikatakan seluruh siswa kelas I masuk dalam kategori tuntas.
Berdasarkan data nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus II dapat diambil kesimpulan bahwa hasil nilai rata-rata dan perolehan presentase
tersebut melampaui target yang telah peneliti tetapkan, yaitu rata-rata minimal 64 dengan persentase siswa lulus KKM 75. Dengan demikian
penelitian data prestasi belajar siswa berakhir pada siklus II. Grafik capaian peningkatan prestasi belajar siswa mulai dari kondisi awal, siklus I, hingga
siklus II dapat dilihat pada Gambar IV.2 dan grafik capaian siswa lulus KKM
mulai dari kondisi awal, siklus I, hingga siklus II dapat dilihat pada Gambar IV.3.
Gambar IV.2 Grafik Capaian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Gambar IV.3 Grafik Capaian Siswa Lulus KKM
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II
Kondisi prestasi belajar awal
Target pencapaian prestasi siklus I dan
siklus II
Perolehan nilai rata-rata prestasi belajar pada
siklus I dan siklus II
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
Kondisi Awal
Siklus I Siklus II Kondisi awal persentase
siswa lulus KKM
Target persentase siswa lulus KKM
Persentase siswa lulus KKM siklus I dan siklus
II
Peningkatan prestasi belajar siswa diperoleh dari perhitungan dua indikator yaitu nilai rata-rata evaluasi dan persentase jumlah siswa yang lulus
KKM. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa adalah 63,5 meningkat menjadi 63,6 pada siklus I dan semakin menunjukkan peningkatan menjadi 88,5 pada
siklus II. Kondisi awal persentase siswa yang lulus KKM adalah 43,4 meningkat menjadi 67 pada siklus I dan semakin menunjukkan peningkatan
menjadi 100 pada siklus II. Rangkuman pencapaian indikator penelitian siklus I dan siklus II dapat
dilihat pada Tabel IV.9.
Tabel IV.9 Rangkuman Pencapaian Indikator Penelitian Siklus I dan II
Varia bel
Indikator Deskript
or Kondis
i Awal Siklus I
Siklus II Target
Capaian Capa
ian Target
Capaian Capa
ian
Motiv asi
Observasi + Kuesioner
Rata-rata total skor
observasi + rata-rata
total skor kuesioner
÷ 2 67
81 78,9
81 88,6
Prestas i
Belaja r
Siswa yang lulus KKM
Jumlah siswa
yang lulus KKM ÷
jumlah seluruh
siswa × 100
43,4 75
67 75
100
Rata-rata nilai kelas
Jumlah nilai
seluruh siswa ÷
jumlah seluruh
siswa 63,5
64 63,6
64 88,5
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari kedua variabel yang digunakan sebagai objek penelitian telah mengalami peningkatan pada tiap
siklus. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan capaian setelah kondisi awal siswa. Variabel motivasi siswa diketahui pada data awal mencapai skor 67
dengan kategori “tinggi”. Pada siklus I dengan target 81, motivasi siswa mengalami peningkatan menjadi 78,9 namun belum mencapai target. Alasan
motivasi siswa belum mencapai target dikarenakan masih ada indikator motivasi yang belum tercapai oleh siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
perhitungan observasi dan kuesioner pada siklus I. Pada siklus II dengan target 81, motivasi siswa kembali menunjukkan adanya peningkatan menjadi
88,6 yang berarti telah mencapai target minimal ketentuan. Variabel prestasi belajar siswa diketahui pada data awal nilai rata-rata
siswa adalah 63,5 dengan persentase siswa lulus KKM sebanyak 43,4. Dari nilai rata-rata dan hasil persentase tersebut sebagian besar siswa belum
mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Pada siklus I dengan target nilai rata-rata siswa minimal 64 dan persentase siswa lulus KKM 75,
prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan yaitu nilai rata-rata 63,6 dan presentase siswa lulus KKM 67. Pada siklus II dengan target nilai rata-rata
siswa minimal 64 dan presentase siswa lulus KKM 75, prestasi belajar siswa kembali menunjukkan adanya peningkatan yaitu nilai rata-rata 88,6 dan
persentase siswa lulus KKM mencapai 100. Setelah perhitungan hasil pada akhir siklus II, semua target capaian pada variabel motivasi dan prestasi
belajar siswa telah mencapai target yang ditentukan sehingga penelitian berakhir pada siklus II.
Berikut ini merupakan gambar kegiatan yang menunjukkan jalannya kegiatan penelitian yang berlangsung di kelas I SD Negeri Sarikarya pada
tanggal 12 mei 2015, 14 Mei 2015, 25 Mei 2015, dan 26 Mei 2015.
Gambar IV.4 Kegiatan Awal Pelajaran
Gambar IV.4 tersebut merupakan kegiatan pembuka sebelum proses pembelajaran dimulai, yaitu siswa memimpin doa. Saat doa siswa tenang dan
mengikuti intruksi teman yang memimpin dengan baik. Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan siswa menyanyikan lagu yang telah dipersiapkan oleh
peneliti. Lagu dipimpin oleh siswa yang memimpin doa pembukaan. Selanjutnya Gambar IV.5 merupakan awal kegiatan inti, yaitu siswa
menonton tayangan media audio-visual.
Gambar IV.5 Siswa Menonton Tayangan Media Audio-Visual
Gambar IV.5 menunjukkan kegiatan menonton tayangan media audio- visual
. Pada siklus I peneliti memutar tayangan sebanyak satu kali tanpa diberikan pengantar isi tayangan. Namun, setelah penayangan saat diberikan
pertanyaan bersangkutan dengan materi dan tayangan siswa terlihat kurang memahami, maka pada siklus II tayangan media audio-visual diputar
sebanyak dua sampai tiga kali dan diberikan pengantar sebelum siswa menonton sehingga saat diberikan pertanyaan siswa dapat menghubungkan
materi dengan cerita pada tayangan media audio-visual.
Gambar IV.6 Siswa Mewarnai Gambar
Gambar IV.6 tersebut menunjukkan kegiatan mewarnai gambar. Siswa mewarnai gambar yang mereka dapatkan dan mempresentasikan gambar
tersebut kepada teman-teman kelas I SD Negeri Sarikarya setelah selesi mewarnai. Hal tersebut bertujuan agar siswa mampu mengambil contoh yang
berhubungan dengan rumah sehat dari gambar yang mereka dapatkan.
Gambar IV.7 Siswa Membuat Jadwal Membersihkan Rumah Bersama Anggota Keluarga
Pada Gambar IV.7 menceritakan siswa sedang mengisi tabel kosong untuk membuat jadwa yang akan mereka kerjakan bersama anggota keluarga
di rumah. Pembuatan jadwal oleh siswa ini merupakan tindak lanjut dari materi yang telah dipelajari pada hari itu. Selain itu pembuatan jadwal
bertujuan untuk memperkenalkan siswa kegiatan kebersihan apa saja yang mampu mereka kerjakan di rumah untuk membantu orang tua sesuai dengan
kemampuan mereka.
Gambar IV.8 Siswa Mengerjakan Lembar Kerja Evaluasi
Dari Gambar IV.8 dapat dilihat bahwa siswa sedang mengerjakan lembar kerja evaluasi yang telah disediakan oleh peneliti. Siswa mengerjakan
soal-soal yang ada di dalam lembar kerja secara pribadi. Dalam proses pengerjaannya, siswa tidak banyak bertanya dan mampu memahami soal-soal
yang diberikan tersebut.
Gambar IV.9 Siswa Mengerjakan Lembar Kuesioner
Gambar IV.9 menunjukkan kegiatan siswa mengerjakan lembar evaluasi. Lembar evaluasi diberikan pada akhir pertemuan kedua setiap
siklus. Saat lembar kuesioner dibagikan, peneliti menjelaskan bagaimana cara
menjawabnya agar siswa mengerti apa maksud kolom-kolom bertuliskan “selalu”, “sering”, “kadang”, dan “tidak pernah”. Siswa dapat memahami
intruksi peneliti dengan baik. Pada proses pengerjaannya, siswa menjawab semua pernyataan dengan jujur sesuai kondisi yang mereka alami.
117