44
3.7.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Hijau
Hasil pengujian instrumen variabel harga dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Uji Validitas Instrumen Harga Hijau
No Butir Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
6
Konsumen bersedia membayar harga premium karena produk alat tulis Faber
Castell ramah lingkungan
.526 Valid
7
Harga Faber Castell sesuai dengan manfaatnya sebagai produk yang
berkualitas dan aman bagi kesehatan
.526 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel harga hijau menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30.
Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.
3.7.1.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Distribusi
Hasil pengujian instrumen variabel distribusi dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen Distribusi
No Butir Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
8 Gerai Faber Castell mudah dijangkau .604
Valid 9 Jaringan Gerai Faber Castell banyak
dan nyaman melakukan pembelian .407
Valid
10 Ketersediaan produk Faber Castell lengkap
.513 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah
Universita Sumatera Utara
45 Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel
Distribusi menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan
selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.
3.7.1.4.Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Promosi
Hasil pengujian instrumen variabel Promosi dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5 Uji Validitas Instrumen Promosi
No Butir Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
11 Promosi Faber Castell tidak menipu konsumen
.440 Valid
12 Promosi Faber Castell mengkampanyekan cinta lingkungan
.611 Valid
13 Promosi Faber Castell peduli masalah sosial
.419 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel promosi menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30.
Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.
Universita Sumatera Utara
46
3.7.1.5.Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Membeli
Hasil pengujian instrumen variabel pilihan konsumen dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Keputusan Membeli
No Butir Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
14 Faber Castell sebagai pilihan untuk alat tulis karena ramah lingkungan
.673 Valid
15 Keputusan Membeli Faber Castell berdasarkan informasi produk ramah
lingkungan .464
Valid
16 Lebih memilih produk Faber Castell daripada merek lain
.704 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel pilihan konsumen menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar
dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.
3.7.2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan yang diberikan konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Untuk menguji reliabilitas kuesioner digunakan metode Cronbach`s Alpha.
Metode tersebut cocok digunakan pada skor berbentuk skala 1- 4 atau 1- 5. Priyatno: 2008. Jika nilai dari Cronbach`s Alpha 0,6, berarti pengukuran yang
dilakukan sudah reliabel. Ghozali, 2005.
Universita Sumatera Utara
47 Hasil pengujian reliabilitas dari setiap instrumen variabel penelitian
yang terdiri dari produk hujau, harga, distribusi, promosi dan pilihan konsumen dapat dilihat dalam Tabel 3.7 beriktut:
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian
No Variabel
Cronbach’s Alpha
N of Items
Keterangan
1 Keputusan Membeli .763
3 Reliabel
2 Produk hijau .827
5 Reliabel
3 Harga hijau .688
2 Reliabel
4 Distribusi .660
3 Reliabel
5 Promosi .671
3 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas instrumen variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach”s Alpha lebih besar dari 0,6 yang
berarti bahwa instrumen variabel penelitian adalah reliabel.
3.8. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini adalah regresi linier berganda, dengan persamaan regresinya adalah sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
Y = Keputusan Membeli
+ e
X
1
X = Produk Hijau
2
X = Harga Hijau
3
X = Distribusi
4
a = konstanta
= Promosi
b
1
,b
2
e = term of error variabel lain yang tidak diteliti
, = koefisien regresi
Universita Sumatera Utara
48 Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
3.8.1 Uji Serempak
Pengujian hipotesis untuk uji serempak dilakukan untuk melihat signifikansi secara serempak variabel terikat terhadap variabel bebas.
H : b
1
,b
2
, b
3
,b
4
H = 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi
secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell
a
: b
1
,b
2
, b
3
,b
4
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F
≠ 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Membeli Pada Faber Castell
Hitung
dibandingkan dengan F
Tabel
Jika F , dengan syarat sebagai berikut:
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
Jika F ditolak. pada Ü = 5
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
3.8.2 Uji Parsial
diterima. pada Ü = 5
Uji Parsial bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel bebas yaitu Produk Hijau X
1
, Harga Hijau X
2
, Distribusi X
3
dan Promosi X
4
Model hipotesis yang digunakan uji t ini adalah : terhadap Keputusan Membeli yang merupakan variabel terikat Y
pada Faber Castell.
Universita Sumatera Utara
49 H
: b
1
,b
2
, b
3
,b
4
H = 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi
tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell.
a
: b
1
,b
2
, b
3
,b
4
Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau á = 5. Di sini t ≠ 0 artinya artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan
Promosi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell.
Hitung
akan dibandingkan dengan t
Tabel
Jika t dengan syarat sebagai berikut:
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
Jika t ditolak.
hitung
t
tabel
maka, H ditolak dan H
a
3.9. Uji Asumsi Klasik
diterima
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model
prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data.Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus
terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji
penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2006, p.42:
3.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histrogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
Universita Sumatera Utara
50 normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal. Ghozali, 2006, p.42. Selanjutnya, pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal plot.
Kriteria pengujiannya, adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikan lebih besar dari 0,05 maka data mempunyai distribusi
normal. 2. Jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak mempunyai
distribusi normal.
3.9.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat korelasi yang kuat di antara variabel bebas. Variabel-variabel bebas yang
mempunyai hubungan tidak mungkin dianalisis secara terpisah pengaruhnya terhadap variabel terikat.
Pengaruhnya terhadap nilai taksiran : 1. Nilai-nilai koefisien tidak mencerminkan nilai yang benar.
2. Karena galat bakunya besar maka kesimpulan tidak dapat diambil melalui uji parsial.
3. Uji parsial tidak dapat dipakai untuk menguji keseluruhan hasil taksiran. 4. Tanda yang dihadapkan pada hasil taksiran koefisien akan bertentangan dengan
teori.
Universita Sumatera Utara
51 Adanya multikolinearitas ditandai dengan:
1. Standard eror tidak terhingga; 2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan;
3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori; 4. R
2
Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan melihat VIF Variance Inflation Factor, bila nilai VIF 10 maka dianggap tidak
ada pelanggaran multikolinearitas, namun bila sebaliknya VIF 10 maka dianggap ada pelanggaran multikolinearitas. Untuk mengetahui seberapa kuat atau seberapa
parah kolinearitas korelasi antar sesama variabel bebas maka dapat dilihat dari matriks korelasi. Bila nilai matriks 0,95, maka kolinearitasnya adalah serius tidak
dapat ditolerir. Namun bila sebaliknya nilai matriks 0,95, maka kolinearitas dari sesama variabel bebas masih dapat ditolerir.
sangat tinggi.
3.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Ghozali
2006, p.42 Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dasar analisis: 1 Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian, menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Universita Sumatera Utara
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1.1 Gambaran Umum Faber -Castell
Faber-Castell adalah perusahaan yang menawarkan produk-produk untuk menulis, menggambar dan mewamai yang berkualitas tinggi dan
merek yang terkenal diseluruh dunia. Pada Tahun 1761 Anton Wilhelm Faber 1784-1810 dan Georg Leonard Faber 1810-1839 membangun pabrik
pensil pertama dengan merek Faber di Nurenberg Jerman, perusahaan ini kemudian dikenal dengan nama A.W.Faber. Faber Castell adalah salah
satu perusahaan industri tertua, setelah 250 tahun dan sekarang dipegang oleh Count Anton Wolfgang von Faber-Castell. Bidang perusahaan yang utama
adalah memproduksi pensil kayu, dimana perusahaan grup Faber-Castell telah memproduksi lebih dari 1800 juta pensil tulis kayu dan pensil warna
setiap tahunnya dan menjadikan Faber-Castell perusahaan terbesar di dunia. Permintaan akan kebutuhan pendidikan di dunia terus meningkat maka produk-
produk ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Saat ini Faber-Castell mempekerjakan 5500 tenaga kerja yang tersebar di 14 tempat produksi dan 19
bagian penjualan yang tersebar di seluruh dunia. Faber-Castell Brazil adalah pabrik terbesar yang memproduksi pensil wama, dimana terdiri dari 2800
Universita Sumatera Utara
53 pekerja dan memproduksi pensil wama sebesar 1500 juta pensil
pertahunnya. Globalisasi dari Faber- Castell dimulai 1,5 abad yang lalu, ketika kantor penjualan luar negeri pertama dibangun di New York.
Selanjutnya Faber-Castell membangun kantor pemasaran dan pabrik yang tersebar di 19 negara.
Berikut ini data pembangunan pabrik Faber-Castell di seluruh dunia. 1761 Pembangunan pabrik pensil pertama kali di Nurenberg, Jerman.
1840 Merek A.W.Faber rnulai lahir. 1844 A W.Faber membangun perusahaan cabang pertama di Amerika.
1855 A W.Faber membangun perusahaan cabang di Paris. 1861 AW.Faber membangun pabrik di Geroldsgrun dalam
rangka memperigati seratus tahun dari perusahaan Faber. Pernikahan dari cucu Lothar von Faber yaitu Ottilie dengan
Count Alexander zu Castell. Pernikahan ini membawa perubahan terhadap merek Faber menjadi Faber-Castell. Tahun ini juga dibuat
pabrik baru di Stein, Jerman. 1937 Pembangunan pabrik di Sao Carlos, Brazil.
1960 Perusahaan penjualan di Perancis dan pembangunan pabrik untuk menulis dan menggambar di Australia.
1961 Faber-Castell membangun pabrik untuk penghapus di Austria, perusahaan cabang pemasaran berada di Vienna
1965 Pembangunan pabrik khusus memproduksi pena di Lima, Peru.
1977 Faber-Castell membangun perusahaan khusus pemasaran dan penjualan di Tokyo.
Universita Sumatera Utara
5 4 1978 Faber-Castell memasuki usaha pensil kosmetik
1979 Pembangunan Pabrik penghapus terbesar di Kuala Lumpur
1989 Membangun Perusahaan Pemasaran di New Zealand 1992 Membangun Pabrik Pensil di Indonesia
1997 Membuat dan mengembangkan pensil warna Aquarelle 4.1.1.2. Gambaran Umum Faber –Castell di Indonesia
PT.A.W. Faber-Castell Indonesia merupakan salah satu anak perusahaan dari perusahaan Faber-Castell Gmbh Co di Jerman. PT.
A.W. Faber Castell berkedudukan hukum di Jakarta. Kata AW. Faber-Castell dalam nama PT.AW. Faber-Castell Indonesia digunakan dengan persetujuan
dari AW. Faber-Castell Holding AG dan AW. Faber-Castell Holding AG turut mengambil bagian dalam saham perseroan. Untuk memproduksi pensil
tulis dan pensil wama dipergunakan mesin- mesin khusus yang didatangkan dari Jerman dan Inggris. Pendirian PT. AW. Faber-Castell Indonesia atas
keputusan Menteri Negara Penggerak Dana InvestasiKetua BKPM No. 302 [IINDUSTRII1993
berdasarkan surat permohonan PT. A W. Faber-Castell Indonesia tanggal 13 Februari 1992 jo.No.51-005KDIIXJ1993 PT. AW.
Faber-Castell memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 13 Februari 1992, berdasarkan surat keputusan NKP .3905-C2-2970.NPWP.l.069.341.4-
052. Awal operasional tujuan pasar dari PT. A W. Faber-Castell Indonesia terutama adalah pasar ekspor. Hal ini dapat dilihat pada awal
operasinya 99 dari produknya dipasarkan ke luar negeri sedangkan untuk di pasar lokal hanya sekitar 1, namun sejak tahun 1999 PT. AW.
Universita Sumatera Utara
55 Faber-Castell Indonesia sudah mulai menambah produknya untuk pasar lokal
yaitu menjadi 5 dari poduksi yang ada. Selain itu juga mulai meningkatkan kegiatan promosinya dengan mengadakan kegiatan-kegiatan dengan
mengadakan lomba-lomba menggambar dan mewamai dengan menjadi sponsor utama.
Pada awal pendiriannya tenaga kerja untuk bagian manajemen terdiri dari 69 orang dan tenaga kerja asing terdiri dari 2 orang.Perusahaan ini
adalah suatu perseroan yang dipegang oleh Bapak Anton Wolfgang Graf Von Faber-Castell Jerman selaku Komisaris Utama Perseroan, Bapak
Antojo Kowara Jakarta bertindak sebagai Wakil Komisaris Perseroan I Mengangkat Bapak Rolland Muller Jerman sebagai Wakil Komisaris
Perseroan II. Faber-Castell merupakan perusahaan yang memiliki pabrik tersebar di dunia dimana masing-masing negara memproduksi alat produk
yang berbeda. Produk yang berbeda untuk masing-masing pabrik di dunia dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kualitas dari masing-
masing produk dan juga sesuai dengan sumberdaya alam yang terdapat di negara tersebut. PT.A.W.Faber Castell Indonesia khusus memproduksi
pensil tulis dan pensil warna. Sedangkan negara-negara lain seperti Malaysia memproduksi ballpoint dan penghapus, India memproduksi crayon,
Australia memproduksi spidol dan text liner, Jerman memproduksi pensil mekanik, pensil tulis, dan art graphic, Brazil khusus memproduksi pensil
tubs dan pensil warna. Oleh karena itu kebutuhan salah satu alat tulis di salah satu negara akan produk Faber-Castell hanya dapat diperoleh
dengan mengimpor dari negara yang khusus memproduksi produk tersebut.
Universita Sumatera Utara
56
4.1.1.3 Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan