Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto 2007 penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan atau untuk menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek peneliti. Penelitian ini adalah penelitian explanatory. Sugiyono 2008, menyatakan bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Mentari Sinar Abadi,Sole Agent Of Faber Castell Medan yang beralamat di Komp.Ruko Orion Indah Blok A-14 Jl. Burjamhal Medan. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni

2013. 3.3. Identifikasi dan Operasional Variabel Penelitian.

Keseluruhan dari variabel-variabel beserta indikator–indikator yang diterapkan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut. Variabel yang diteliti pada hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen tidak bebas, yaitu Keputusan Membeli Y 2. Variabel Independen bebas, yaitu Produk Hijau X 1 , Harga Hijau X 2 , Distribusi X 3 dan Promosi X 4 . Universita Sumatera Utara 37 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator dan Skala Ukur No Variabel Defenisi operasional Indikator Skala pengukuran 1 Produk Hijau Adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. 1.Produk Faber Castell dibuat dari bahan yang dapat di daur ulang recycle 2.Produk Faber Castell dapat digunakan ulang reuse 3.Produk Faber Castell tidak mengandung bahan yang merusak kesehatan pada manusia dan hewan 4.Produk Faber Castell Menggunakan green Label yang menguatkan penawaran produk 5.Produk F a b e r C a s t e l l bersertifikasi yang sudah pasti memenuhi kriteria tanggung jawab pada lingkungan Skala Likert 2 Harga Hijau Adalah jumlah uang tertentu yang dibayar konsumen untuk produk- produk yang ramah lingkungan lebih disebabkan karena kepedulian mereka akan permasalahan lingkungan 1.Konsumen bersedia membayar harga premium karena produk alat tulis Faber Castell ramah lingkungan 2.Harga Faber Castell sesuai dengan manfaatnya sebagai produk yang berkualitas dan aman bagi kesehatan Skala Likert Universita Sumatera Utara Lanjutan 38 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator dan Skala Ukur No Variabel Defenisi operasional Indikator Skala pengukuran 3 Distribusi Suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan 1.Gerai Faber Castell mudah dijangkau 2.Jaringan Gerai Faber Castell banyak dan nyaman melakukan pembelian 3.Ketersediaan produk Faber Castell lengkap Skala Likert 4 Promosi Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomuni- kasikan kepada konsumen tentang adanya produk hijau atau menjelas- kan dimensi mana yang akan dikata- kan hijau dari produk yang dimaksud. 1. Promosi Faber Castell tidak menipu konsumen 2. Promosi Faber Castell mengkampanyekan cinta lingkungan 3 .Promosi Faber Castell peduli masalah sosial Skala Likert 5 Keputusan Membeli Merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan beberapa pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku dan memilih salah satunya 1.Faber Castell sebagai pilihan untuk alat tulis 2.Keputusan membeli Faber Castell berdasarkan informasi produk ramah lingkungan 3.Lebih memilih produk Faber Castell daripada merek lain Skala Likert Universita Sumatera Utara 39 3.4. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk alat tulis Faber Castell Medan. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel yang digunakan menggunakan rumus sebagaimana berikut Nancy, 2005 : Z 2 n = 4moe2 Keterangan: n : Jumlah sampel Z : Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90 = 1,96 moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini ditetapkan sebesar 10 . Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar : 1,96 2 n = 40,1 2 = 96,04 Universita Sumatera Utara Universita Sumatera Utara 40 Berdasarkan rumus di atas, sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 97 responden. Supranto, 2001. Karena ada unsur pembulatan dan untuk mempermudah perhitungan maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden. Adapun responden yang dipilih dengan kriteria sebagai berikut : 1. Mengerti dan mengetahui materi yang diwawancarakan, serta dapat memberikan pendapatnya. 2. Memahami masalah produk hijau dan perlindungan terhadap lingkungan 3. Memiliki kesadaran untuk menggunakan produk hijau. 4. Telah mengkonsumsi produk alat tulis Faber Castell. Sedangkan metode pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik convenience sampling. Beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak disengaja atau juga captive sample man-on-the-street. Jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah. 3.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik. Pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap. Universita Sumatera Utara 41 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan konsumen yang membeli produk a l a t t u l i s F a b e r C a s t e l l berupa data mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari responden yang ada tentang produk hijau, harga hijau, distribusi, promosi, dan keputusan membeli. 3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden, agar peneliti memperoleh data lapanganempiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan Supardi,2005:127. Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur : 1 responden diberi kuesioner, 2.sambil mengisi kuesioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas terhadap apa yang dibaca, 3 setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan. Metode pengumpulan data melalui dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu : a. Untuk jawaban sangat tidak setuju STS diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban tidak setuju TS diberi nilai = 2 c. Untuk jawaban ragu-ragu R diberi nilai = 3 d.Untuk jawaban setuju S diberi nilai = 4 e.Untuk jawaban sangat setuju ST diberi nilai = 5 Universita Sumatera Utara 42 3.7. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.7.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Alat Ukur atau Kuesioner.

Validitas menunjukkan seberapa akurat suatu alat pengukur atau kuesioner mampu mengukur apa yang diukur. Dalam Ghozali 2006, p.42 disebutkan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Menurut Ghozali 2006, p.42 salah satu cara mengukur validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan: H0 : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor variabel Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor variabel Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n – 2, n adalah jumlah sampel. Pada tampilan output SPSS pada kolom Correlated Item – Total Correlation, jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Sedangkan suatu kuesioner atau variabel indikator disebut reliable atau handal bila jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha α. Nunnally dalam Ghozali 2006, p.42 memberikan batasan suatu variabel dikatakan handal atau reliabel jika Cronbach Alpha 0,6. Maka untuk memperoleh angka Cronbach Alpha dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS. Universita Sumatera Utara 43 Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari setiap instrumen variabel penelitian yang dilakukan yaitu:

3.7.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produk Hijau

Hasil pengujian instrumen variabel produk hijau dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Uji Validitas Instrumen Produk Hijau No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1 Produk Faber Castell dibuat dari bahan yang dapat didaur ulang recycle .788 Valid 2 Produk Faber Castell dapat digunakan ulang reuse .657 Valid 3 Produk Faber Castell tidak mengandung bahan yang merusak kesehatan pada manusia dan hewan .745 Valid 4 Produk Faber Castell Menggunakan green Label yang menguatkan penawaran produk .632 Valid 5 Produk F a b e r C a s t e l l bersertifikasi yang sudah pasti memenuhi kriteria tanggung jawab pada lingkungan .357 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel produk hijau menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian. Universita Sumatera Utara 44

3.7.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Hijau

Hasil pengujian instrumen variabel harga dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Uji Validitas Instrumen Harga Hijau No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 6 Konsumen bersedia membayar harga premium karena produk alat tulis Faber Castell ramah lingkungan .526 Valid 7 Harga Faber Castell sesuai dengan manfaatnya sebagai produk yang berkualitas dan aman bagi kesehatan .526 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel harga hijau menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.1.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Distribusi

Hasil pengujian instrumen variabel distribusi dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen Distribusi No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 8 Gerai Faber Castell mudah dijangkau .604 Valid 9 Jaringan Gerai Faber Castell banyak dan nyaman melakukan pembelian .407 Valid 10 Ketersediaan produk Faber Castell lengkap .513 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Universita Sumatera Utara 45 Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel Distribusi menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian. 3.7.1.4.Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Promosi Hasil pengujian instrumen variabel Promosi dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Uji Validitas Instrumen Promosi No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 11 Promosi Faber Castell tidak menipu konsumen .440 Valid 12 Promosi Faber Castell mengkampanyekan cinta lingkungan .611 Valid 13 Promosi Faber Castell peduli masalah sosial .419 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.5 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel promosi menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian. Universita Sumatera Utara 46 3.7.1.5.Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Membeli Hasil pengujian instrumen variabel pilihan konsumen dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Keputusan Membeli No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 14 Faber Castell sebagai pilihan untuk alat tulis karena ramah lingkungan .673 Valid 15 Keputusan Membeli Faber Castell berdasarkan informasi produk ramah lingkungan .464 Valid 16 Lebih memilih produk Faber Castell daripada merek lain .704 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel pilihan konsumen menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang diberikan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas kuesioner digunakan metode Cronbach`s Alpha. Metode tersebut cocok digunakan pada skor berbentuk skala 1- 4 atau 1- 5. Priyatno: 2008. Jika nilai dari Cronbach`s Alpha 0,6, berarti pengukuran yang dilakukan sudah reliabel. Ghozali, 2005. Universita Sumatera Utara 47 Hasil pengujian reliabilitas dari setiap instrumen variabel penelitian yang terdiri dari produk hujau, harga, distribusi, promosi dan pilihan konsumen dapat dilihat dalam Tabel 3.7 beriktut: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian No Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan 1 Keputusan Membeli .763 3 Reliabel 2 Produk hijau .827 5 Reliabel 3 Harga hijau .688 2 Reliabel 4 Distribusi .660 3 Reliabel 5 Promosi .671 3 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas instrumen variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach”s Alpha lebih besar dari 0,6 yang berarti bahwa instrumen variabel penelitian adalah reliabel.

3.8. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini adalah regresi linier berganda, dengan persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Y = Keputusan Membeli + e X 1 X = Produk Hijau 2 X = Harga Hijau 3 X = Distribusi 4 a = konstanta = Promosi b 1 ,b 2 e = term of error variabel lain yang tidak diteliti , = koefisien regresi Universita Sumatera Utara 48 Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

3.8.1 Uji Serempak

Pengujian hipotesis untuk uji serempak dilakukan untuk melihat signifikansi secara serempak variabel terikat terhadap variabel bebas. H : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 H = 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell a : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F ≠ 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell Hitung dibandingkan dengan F Tabel Jika F , dengan syarat sebagai berikut: hitung F tabel , maka H diterima dan H a Jika F ditolak. pada Ü = 5 hitung F tabel , maka H ditolak dan H a

3.8.2 Uji Parsial

diterima. pada Ü = 5 Uji Parsial bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel bebas yaitu Produk Hijau X 1 , Harga Hijau X 2 , Distribusi X 3 dan Promosi X 4 Model hipotesis yang digunakan uji t ini adalah : terhadap Keputusan Membeli yang merupakan variabel terikat Y pada Faber Castell. Universita Sumatera Utara 49 H : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 H = 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell. a : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau á = 5. Di sini t ≠ 0 artinya artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell. Hitung akan dibandingkan dengan t Tabel Jika t dengan syarat sebagai berikut: hitung t tabel , maka H diterima dan H a Jika t ditolak. hitung t tabel maka, H ditolak dan H a

3.9. Uji Asumsi Klasik

diterima Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data.Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2006, p.42:

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi Universita Sumatera Utara 50 normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ghozali, 2006, p.42. Selanjutnya, pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal plot. Kriteria pengujiannya, adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikan lebih besar dari 0,05 maka data mempunyai distribusi normal. 2. Jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak mempunyai distribusi normal.

3.9.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat korelasi yang kuat di antara variabel bebas. Variabel-variabel bebas yang mempunyai hubungan tidak mungkin dianalisis secara terpisah pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pengaruhnya terhadap nilai taksiran : 1. Nilai-nilai koefisien tidak mencerminkan nilai yang benar. 2. Karena galat bakunya besar maka kesimpulan tidak dapat diambil melalui uji parsial. 3. Uji parsial tidak dapat dipakai untuk menguji keseluruhan hasil taksiran. 4. Tanda yang dihadapkan pada hasil taksiran koefisien akan bertentangan dengan teori. Universita Sumatera Utara 51 Adanya multikolinearitas ditandai dengan: 1. Standard eror tidak terhingga; 2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan; 3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori; 4. R 2 Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan melihat VIF Variance Inflation Factor, bila nilai VIF 10 maka dianggap tidak ada pelanggaran multikolinearitas, namun bila sebaliknya VIF 10 maka dianggap ada pelanggaran multikolinearitas. Untuk mengetahui seberapa kuat atau seberapa parah kolinearitas korelasi antar sesama variabel bebas maka dapat dilihat dari matriks korelasi. Bila nilai matriks 0,95, maka kolinearitasnya adalah serius tidak dapat ditolerir. Namun bila sebaliknya nilai matriks 0,95, maka kolinearitas dari sesama variabel bebas masih dapat ditolerir. sangat tinggi.

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Ghozali 2006, p.42 Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis: 1 Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian, menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Universita Sumatera Utara 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN