Uji Reliabilitas Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Distribusi

46 3.7.1.5.Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keputusan Membeli Hasil pengujian instrumen variabel pilihan konsumen dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Keputusan Membeli No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 14 Faber Castell sebagai pilihan untuk alat tulis karena ramah lingkungan .673 Valid 15 Keputusan Membeli Faber Castell berdasarkan informasi produk ramah lingkungan .464 Valid 16 Lebih memilih produk Faber Castell daripada merek lain .704 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel pilihan konsumen menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.

3.7.2. Uji Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi alat ukur sebagai alat pengumpul data. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang diberikan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas kuesioner digunakan metode Cronbach`s Alpha. Metode tersebut cocok digunakan pada skor berbentuk skala 1- 4 atau 1- 5. Priyatno: 2008. Jika nilai dari Cronbach`s Alpha 0,6, berarti pengukuran yang dilakukan sudah reliabel. Ghozali, 2005. Universita Sumatera Utara 47 Hasil pengujian reliabilitas dari setiap instrumen variabel penelitian yang terdiri dari produk hujau, harga, distribusi, promosi dan pilihan konsumen dapat dilihat dalam Tabel 3.7 beriktut: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Penelitian No Variabel Cronbach’s Alpha N of Items Keterangan 1 Keputusan Membeli .763 3 Reliabel 2 Produk hijau .827 5 Reliabel 3 Harga hijau .688 2 Reliabel 4 Distribusi .660 3 Reliabel 5 Promosi .671 3 Reliabel Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas instrumen variabel penelitian menunjukkan nilai Cronbach”s Alpha lebih besar dari 0,6 yang berarti bahwa instrumen variabel penelitian adalah reliabel.

3.8. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini adalah regresi linier berganda, dengan persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Y = Keputusan Membeli + e X 1 X = Produk Hijau 2 X = Harga Hijau 3 X = Distribusi 4 a = konstanta = Promosi b 1 ,b 2 e = term of error variabel lain yang tidak diteliti , = koefisien regresi Universita Sumatera Utara 48 Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

3.8.1 Uji Serempak

Pengujian hipotesis untuk uji serempak dilakukan untuk melihat signifikansi secara serempak variabel terikat terhadap variabel bebas. H : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 H = 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell a : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F ≠ 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell Hitung dibandingkan dengan F Tabel Jika F , dengan syarat sebagai berikut: hitung F tabel , maka H diterima dan H a Jika F ditolak. pada Ü = 5 hitung F tabel , maka H ditolak dan H a

3.8.2 Uji Parsial

diterima. pada Ü = 5 Uji Parsial bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh dari variabel bebas yaitu Produk Hijau X 1 , Harga Hijau X 2 , Distribusi X 3 dan Promosi X 4 Model hipotesis yang digunakan uji t ini adalah : terhadap Keputusan Membeli yang merupakan variabel terikat Y pada Faber Castell. Universita Sumatera Utara 49 H : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 H = 0 artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell. a : b 1 ,b 2 , b 3 ,b 4 Dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau á = 5. Di sini t ≠ 0 artinya artinya Produk Hijau, Harga Hijau, Distribusi dan Promosi tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Keputusan Membeli Pada Faber Castell. Hitung akan dibandingkan dengan t Tabel Jika t dengan syarat sebagai berikut: hitung t tabel , maka H diterima dan H a Jika t ditolak. hitung t tabel maka, H ditolak dan H a

3.9. Uji Asumsi Klasik

diterima Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data.Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Ghozali, 2006, p.42:

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah dengan melihat histrogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi Universita Sumatera Utara 50 normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Artinya kriteria berdistribusi normal apabila tampilan grafiknya menunjukkan pola penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Ghozali, 2006, p.42. Selanjutnya, pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal plot. Kriteria pengujiannya, adalah sebagai berikut: 1. Jika angka signifikan lebih besar dari 0,05 maka data mempunyai distribusi normal. 2. Jika angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tidak mempunyai distribusi normal.

3.9.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang kuat korelasi yang kuat di antara variabel bebas. Variabel-variabel bebas yang mempunyai hubungan tidak mungkin dianalisis secara terpisah pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pengaruhnya terhadap nilai taksiran : 1. Nilai-nilai koefisien tidak mencerminkan nilai yang benar. 2. Karena galat bakunya besar maka kesimpulan tidak dapat diambil melalui uji parsial. 3. Uji parsial tidak dapat dipakai untuk menguji keseluruhan hasil taksiran. 4. Tanda yang dihadapkan pada hasil taksiran koefisien akan bertentangan dengan teori. Universita Sumatera Utara 51 Adanya multikolinearitas ditandai dengan: 1. Standard eror tidak terhingga; 2. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan; 3. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori; 4. R 2 Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan melihat VIF Variance Inflation Factor, bila nilai VIF 10 maka dianggap tidak ada pelanggaran multikolinearitas, namun bila sebaliknya VIF 10 maka dianggap ada pelanggaran multikolinearitas. Untuk mengetahui seberapa kuat atau seberapa parah kolinearitas korelasi antar sesama variabel bebas maka dapat dilihat dari matriks korelasi. Bila nilai matriks 0,95, maka kolinearitasnya adalah serius tidak dapat ditolerir. Namun bila sebaliknya nilai matriks 0,95, maka kolinearitas dari sesama variabel bebas masih dapat ditolerir. sangat tinggi.

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Ghozali 2006, p.42 Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis: 1 Jika ada pola tertentu, serta titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian, menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2 Jika tidak ada pula yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka O pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Universita Sumatera Utara 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1.1 Gambaran Umum Faber -Castell