Distribusi Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produk Hijau

24

2.2.1.3. Distribusi

Distribusi produk merupakan salah satu fungsi yang ketika dinyatakan hijau memiliki efek maksimum pada lingkungan. Distribusi meliputi transportasi yang hanya mungkin dengan bantuan kendaraan, yang berdampak langsung pada lingkungan. Mengadopsi kendaraan ramah lingkungan yang dimodifikasi dapat meminimalkan efek yang tidak diinginkan terhadap lingkungan dan dapat menjadi kontribusi besar dalam cara penghijauan. Logistik reverse adalah salah satu cara yang dapat membantu mengurangi sampah di jalan besar. Ini adalah sebuah sistem di mana konsumen mengembalikan kemasan, pembungkus dan menggunakan produk untuk perusahaan yang memproduksi sejak 2008, kewajiban semua perusahaan dengan standar ISO 9001. Produk-produk kembali dapat menjadi sumber tabungan untuk produsen karena dapat menggunakan bahan kembali dalam produksi produk baru. Strategi place juga berkenaan dengan saluran distribusi, lokasi dan sebagainya. Kotler 2009:482 mengatakan, seperti agen permukiman, para retail mengatakan bahwa tiga kunci keberhasilan adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Strategi lokasi akan menghemat biaya promosi dan mempercepat sosialisasi usaha pada masyarakat. Green place mengenai pemanfaatan pengecer dan distributor dengan tepat. Misalnya untuk mendukung program daur ulang kemasan, perusahaan dapat bekerjasama dengan para pengecer agar mendorong konsumen mengembalikan kemasan melalui mereka, ditukar dengan souvenir, potongan harga, voucher atau produk promosi. Pilihan di mana dan kapan harus membuat produk yang dikehendaki mempunyai dampak penting terhadap konsumen. Dalam banyak kasus pemasar perlu memposisikan produk hijau dalam berbagai pasar Universita Sumatera Utara 25 yang luas bukan hanya kepada suatu pasar sempit saja. Penempatan produk hijau pada pasar harus konsisten dengan gambaran yang diinginkan, karena itu pemasar harus merancang gambaran lokasi yang sesuai dengan produk hijau.

2.2.1.4. Promosi

Promosi berfungsi untuk menginformasikan, mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dan menggugah ingatan kembali konsumen Kotler, 2009. Menginformasikan dapat berarti memberitahu kehadiran produk baru di pasar, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, perubahan harga produk, cara menggunakannya, mengembangkan citra perusahaan. Mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen atau meyakinkan konsumen dapat berarti menghimbau konsumen untuk membeli produk, meyakinkan konsumen mengenai keunggulan produk dibanding produk saingan sejenis. Mengingatkan konsumen berarti membuat pembeli tetap ingat pada produk itu walaupun tidak sedang musimnya, mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya. Green promotion mengenai kegiatan perusahaan untuk mengkampanyekan program-program yang mengangkat isu lingkungan, untuk mengokohkan image sebagai sebuah perusahaan ramah lingkungan Peattie, 1995. Promosi ini bisa dilakukan melalui iklan, promosi penjualan melalui kemasan, maupun humas. Promosi produk dan jasa ke target pasar meliputi periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, marketing langsung dan promosi di tempat. Pemasar hijau yang cerdas dapat menguatkan kredibilitas lingkungan dengan menggunakan peralatan komunikasi dan marketing berkelanjutan. Contohnya banyak perusahaan dalam industri keuangan yang menyediakan statemen elektronik dengan menggunakan email. E-marketing Universita Sumatera Utara 26 dengan cepat menggantikan metoda marketing yang lebih tradisional, dan hasil cetakan dapat diproduksi penggunaan material didaur ulang dan proses efisien seperti pencetakan tanpa air. Pengecer, sebagai contoh mengadakan aliansi dengan perusahaan lain, organisasi riset dan kelompok lingkungan lain ketika mengadakan promosi lingkungan mereka. Kunci marketing berwawasan lingkungan yang sukses adalah kredibilitas Ottman, J.A., Stafford, E.R., Hartman. C.L, 2006. Jangan pernah mengklaim secara berlebihan produk berwawasan lingkungan atau menetapkan harapan yang tidak realistis yang dapat membuat orang kehilangan kepercayaan. Green advertising adalah periklanan yang pada tampilannya berwawasan lingkungan. Periklanan model ini dapat termasuk satu seri dari elemen-elemen yang digunakan untuk mengkomunikasikan kepedulian suatu perusahaan atau produk terhadap lingkungan Karna, J. Heikki. J. Virpi, A. Eric. H, 2001. Sebagai contoh, iklan yang berorientasi pada lingkungan dapat memuat satu atau lebih dari hal-hal berikut : warna hijau, pemandangan alam, eco-labels, pernyataan kepedulian terhadap lingkungan, perlakuan terhadap bahan baku, proses produksi yang ramah lingkungan maupun bisa di daur ulang. Selain itu suatu iklan bisa dibilang berwawasan lingkungan jika memenuhi satu atau lebih dari kriteria berikut: a. Baik secara eksplisit maupun implisit menunjukkan hubungan antara produk atau jasa lingkungan biophysical. Misalnya disebutkan bahwa produk yang diiklankan mengandung jejak karbon yang rendah sehingga ikut berkontribusi menurunkan pemanasan global atau tidak mengandung CFC sehingga aman bagi kelestarian lapisan ozon b. Mempromosikan suatu gaya hidup berwawasan lingkungan. Misalnya menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi untuk mengurangi Universita Sumatera Utara 27 penggunaan energy fosil atau menanam pohon di sekitar rumah untuk mengurangi karbondioksida c. Menghadirkan suatu corporate image yang mengandung environmental responsibility , misalnya memunculkan sertifikast ISO 14001, ekolabel atau jejak karbon dalam iklannya Ada lima langkah untuk membangun suatu kampanye iklan berwawasan lingkungan. Peattie 1995 menyajikan seperti berikut ini: 1. Mission. Memutuskan apa yang akan dijadikan tujuan dari green advertising. Beberapa tujuan mungkin jadi adalah: a. Menginformasikan kepada konsumen tentang adanya produk hijau baru atau menjelaskan dimensi mana yang akan dikatakan hijau dari produk yang dimaksud b. Mengingatkan konsumen mengenai level hijau dari produk maupun perusahaan yang memproduksinya c. Membujuk konsumen agar berpaling pada produk-produk hijau d. Mengalokasikan sejumlah dana untuk kampanye 2. Message. Pesan iklan seharusnya sesuai dengan konsep produk. Untuk menciptakan suatu pesan yang dapat membujuk konsumen potensial perlu disiapkan dengan cermat. Tergantung pada media yang digunakan, warna, desain, tone, music serta tambahan aksi lain, bisa ditambahkan untuk mendapatkan keseluruhan pesan yang ingin disampaikan 3. Media. Media harus dipilih utuk memastikan pesan menjangkau dan mempengaruhi target pasar. Penggunaan media berbeda-beda tergantung pada pesan yang ingin disampaikan, anggaran dan segmen pasar Universita Sumatera Utara 28 4. Measurement. Riset iklan dibutuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas dari kampanye periklanan dan untuk membuat penilaian jika dibutuhkan. Suatu produk yang dibuat oleh suatu perusahaan, memiliki banyak keistimewaan yang bisa dijadikan klaim dalam iklan. Misalnya bahan baku yang digunakan, darimana bahan baku itu diperoleh, bagaimana proses produksinya, bagaimana dampak saat digunakan, mau dikemanakan produk itu setelah digunakan. Beberapa hal yang umum dijadikan klaim dari green advertising diantaranya adalah Karna.J, Heikki. J, Virpi. A, Eric,.H, 2001 : a. Recycled. Biasanya ditandai dengan symbol anak panah yang melingkar b. Ozone friendly. Produk yang diiklankan tidak mengancam lapisan ozon. c. Biodegradable. Produk tidak mencemari udara, air dan angin d. Phosphate free. Produk terbebas dari Phospat yang dapat mencemari lingkungan khususnya air. e. Organic. Produk telah menggunakan zat organic tertentu untuk mengganti zat- zat kimia atau zat lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan konsumen f. Fat-free. Produk bebas lemak, seperti produk makanan ringan, permen g. Non-toxic, produk tidak mengandung zat yang mengandung racun yang dapat mengancam keselamatan manusia. h. Cruelty free. Produk dibuat tidak melalui percobaan terhadap hewan seperti produk obat-obatan maupun kosmetik. Universita Sumatera Utara 29

2.2.2. Keputusan Membeli Keputusan pembelian merupakan bagian dari serangkaian proses

pembelian yang sudah mengalami beberapa tahap, mulai dari mengenali masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian James F Engle, 1994. Calon pembeli sebelum mengambil keputusan pembelian melakukan evaluasi terhadap produk secara alternatif, kemudian timbul minat membeli, selanjutnya mengambil keputusan pembelian Philip Kotler, 1997. Keputusan pembeli merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan beberapa pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku dan memilih salah satunya dengan berbagai macam cara yang mampu mempengaruhi konsumen untuk menjadi konsumen tetap. Keputusan seorang pembeli di pengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, dan keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian.Pengaruh Perilaku Terhadap Pengambilan Keputusan Individu, yaitu : a. Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment. b. Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi individu. c. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sangsi. Universita Sumatera Utara 30 Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong 2001: 226 adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Dalam studi tahun 1992 dari 16 negara, lebih dari 50 konsumen di setiap negara, selain Singapura, menunjukkan bahwa mereka peduli lingkungan Ottman,1993. Sebuah studi di Australia tahun 1994 menemukan bahwa 84,6 dari sampel percaya semua individu memiliki tanggung jawab untuk peduli bagi lingkungan. Sebanyak 80 dari sampel ini menunjukkan bahwa mereka telah mengubah tingkah laku mereka, termasuk perilaku pembelian mereka, karena alasan lingkungan. Sebagai tuntutan perubahan, banyak perusahaan melihat perubahan ini sebagai kesempatan untuk dieksploitasi.Sebuah studi oleh Elham Rahbar 2011 mengusulkan untuk mengetahui pengaruh alat pemasaran hijau pada perilaku pembelian aktual konsumen dalam kasus Penang Malaysia. Survei dilakukan terhadap 250 etnis Cina, Melayu, India dan ras lain yang mewakili populasi Penang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pelanggan dalam eco-label dan eco-brand dan persepsi mereka tentang eco-merek menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian mereka yang sebenarnya. Tampaknya semua jenis konsumen, baik individu dan industri menjadi lebih peduli dan sadar tentang lingkungan alam. Universita Sumatera Utara 31 2.2. Strategi berbasis pemasaran hijau adalah pengembangan campuran produk hijau, harga hijau, distribusi hijau, dan promosi hijau. Umumnya tidak terbatas pada disiplin pemasaran saja tetapi dapat digunakan oleh bidang fungsional lain dari organisasi dalam menangani masalah kelestarian lingkungan meliputi adopsi eco- marketing sebagai orientasi filosofi bisnis, intervensi pemerintah, melakukan analisis siklus-hidup dan bekerja sama untuk sukses Polonsky et al, 1997; Ottman, 1997;Willum,1998. Menurut Ginsberg, J.M. and Bloom, P.N. 2004 green strategy terbagi empat yaitu lean strategy, defensive strategy, shaded strategy dan extreme strategy . Perbedaan diantara empat strategi dari green marketing dapat dirujuk pada empat elemen pada marketing mix produk, harga, lokasi dan promosi dimana masing-masing strategi memiliki perbedaan manfaat. Lean strategy tujuan utamanya pada pengembangan produk, desain dan manufaktur. Strategi defensive green utamanya membutuhkan aspek promosi dari marketing mix, menggunakan promosi dalam bentuk hubungan masyarakat dibanding periklanan. Defensive green memiliki konsekuensi hijau yang kecil baik terhadap pengembangan produk, desain dan manufaktur. Strategi shaded green mengajukan argument untuk mencapai hijau tidak hanya pada aspek promosi dan produk namun juga harga untuk biaya efektif untuk mencapai hijau. Terakhir strategi extreme green membutuhkan seluruh elemen dari marketing mix termasuk elemen lokasi seperti system distribusi dan retailer.

3. Marketing Strategy

Universita Sumatera Utara 32

2.3. Kerangka Konseptual

Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual pengecer, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Apabila seseorang membutuhkan produk, maka terbayang lebih dahulu manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar manfaat. Faktor-faktor itu ada pada produk alat tulis Faber Castell yang mampu memenuhi pilihan konsumen mendapatkan produk yang layak, aman, dan produk yang ramah lingkungan environment friendly untuk produk alat-alat tulis. . Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Sejumlah penelitian telah menentukan hubungan antara harga dan persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Secara empiris menunjukan bahwa harga merupakan informasi yang paling valid sebagai indikator dengan harga premium adalah karena mereka yakin akan kualitas suatu produk.Konsumen bersedia membayar harga premium untuk produk alat tulis Faber-Castell karena mampu menyediakan alat tulis yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi serta tampil dengan desain yang unik dan memiliki kelas tersendiri. Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada Universita Sumatera Utara 3 3 pemakai. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan konsumen. Produk alat tulis Faber Castell menjadi pilihan konsumen karena toko-toko yang menyediakan produk alat tulis Faber Castel sudah banyak dan mudah dijangkau serta nyaman untuk melakukan pembelian. Mempromosikan suatu produk dan jasa untuk memperoleh pasar dapat dilakukan dengan iklan, public relations, promosi penjualan direct marketing dan on-site promotions. Pemasar produk hijau yang cerdas akan dapat menekankan keunggulan produk yang ramah lingkungan dengan menggunakan sustainable marketing juga alat dan praktek komunikasi. Produk alat tulis Faber Castell dalam mempromosikan produk ramah lingkungannya tidak mengambil keuntungan dengan menipu konsumen. Dalam promosi produk alat tulis Faber Castell juga selalu mengkampanyekan cinta lingkungan dan peduli pada masalah sosial. Preferensi konsumen adalah sesuatu yang lebih disukai dan dipilih oleh konsumen sebagai pilihan utamanya. Preferensi tersebut adalah bergantung pada barang dan layanan yang baik. Konsumen memilih dan berlangganan produk alat tulis Faber Castell karena adanya label yang memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan. Berkaitan dengan variabel-variabel yang ditetapkan untuk mengidentifikasi pilihan konsumen pada alat tulis Faber Castell, maka kerangka pemikiran teoritis yang telah dibangun dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Universita Sumatera Utara 34 Sumber : Wicaksono 2006, SoeratmanSusilowat2004Susilowa2yandikemban pen ini. Gambar 2.3. Kerangka Konseptual Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini,2013 Gambar 2.3. Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, didasarkan pada tinjauan kepustakaan dan kerangka konseptual yang telah dikembangkan di atas adalah sebagai berikut: 1.Hipotesis 1 : Produk hijau b e r pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan 2.Hipotesis 2 : H a r g a H i j a u b e r pengaruh positif dan s i g n i f i k a n t e r h a d a p keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan Keputusan Membeli Faber Castell Pada Masyarakat Medan Y Produk Hijau X 1 Harga Hijau X 2 Distribusi X 3 Promosi X 4 Universita Sumatera Utara 35 3.Hipotesis 3 : Distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan. 4.Hipotesis 4 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan. 5.Hipotesis 5 : Produk hijau, harga hijau, distribusi dan promosi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan. Universita Sumatera Utara Universita Sumatera Utara 36

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto 2007 penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan atau untuk menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek peneliti. Penelitian ini adalah penelitian explanatory. Sugiyono 2008, menyatakan bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Mentari Sinar Abadi,Sole Agent Of Faber Castell Medan yang beralamat di Komp.Ruko Orion Indah Blok A-14 Jl. Burjamhal Medan. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni

2013. 3.3. Identifikasi dan Operasional Variabel Penelitian.

Keseluruhan dari variabel-variabel beserta indikator–indikator yang diterapkan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut. Variabel yang diteliti pada hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen tidak bebas, yaitu Keputusan Membeli Y 2. Variabel Independen bebas, yaitu Produk Hijau X 1 , Harga Hijau X 2 , Distribusi X 3 dan Promosi X 4 . Universita Sumatera Utara 37 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator dan Skala Ukur No Variabel Defenisi operasional Indikator Skala pengukuran 1 Produk Hijau Adalah produk yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, tidak boros sumber daya, tidak menghasilkan sampah berlebihan, dan tidak melibatkan kekejaman pada binatang. 1.Produk Faber Castell dibuat dari bahan yang dapat di daur ulang recycle 2.Produk Faber Castell dapat digunakan ulang reuse 3.Produk Faber Castell tidak mengandung bahan yang merusak kesehatan pada manusia dan hewan 4.Produk Faber Castell Menggunakan green Label yang menguatkan penawaran produk 5.Produk F a b e r C a s t e l l bersertifikasi yang sudah pasti memenuhi kriteria tanggung jawab pada lingkungan Skala Likert 2 Harga Hijau Adalah jumlah uang tertentu yang dibayar konsumen untuk produk- produk yang ramah lingkungan lebih disebabkan karena kepedulian mereka akan permasalahan lingkungan 1.Konsumen bersedia membayar harga premium karena produk alat tulis Faber Castell ramah lingkungan 2.Harga Faber Castell sesuai dengan manfaatnya sebagai produk yang berkualitas dan aman bagi kesehatan Skala Likert Universita Sumatera Utara Lanjutan 38 Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator dan Skala Ukur No Variabel Defenisi operasional Indikator Skala pengukuran 3 Distribusi Suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan 1.Gerai Faber Castell mudah dijangkau 2.Jaringan Gerai Faber Castell banyak dan nyaman melakukan pembelian 3.Ketersediaan produk Faber Castell lengkap Skala Likert 4 Promosi Mencerminkan kegiatan-kegiatan yang mengkomuni- kasikan kepada konsumen tentang adanya produk hijau atau menjelas- kan dimensi mana yang akan dikata- kan hijau dari produk yang dimaksud. 1. Promosi Faber Castell tidak menipu konsumen 2. Promosi Faber Castell mengkampanyekan cinta lingkungan 3 .Promosi Faber Castell peduli masalah sosial Skala Likert 5 Keputusan Membeli Merupakan proses pengintegrasian yang mengkombinasikan beberapa pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku dan memilih salah satunya 1.Faber Castell sebagai pilihan untuk alat tulis 2.Keputusan membeli Faber Castell berdasarkan informasi produk ramah lingkungan 3.Lebih memilih produk Faber Castell daripada merek lain Skala Likert Universita Sumatera Utara 39 3.4. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004. Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk alat tulis Faber Castell Medan. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui maka penentuan jumlah sampel yang digunakan menggunakan rumus sebagaimana berikut Nancy, 2005 : Z 2 n = 4moe2 Keterangan: n : Jumlah sampel Z : Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90 = 1,96 moe : Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini ditetapkan sebesar 10 . Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar : 1,96 2 n = 40,1 2 = 96,04 Universita Sumatera Utara Universita Sumatera Utara 40 Berdasarkan rumus di atas, sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 97 responden. Supranto, 2001. Karena ada unsur pembulatan dan untuk mempermudah perhitungan maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden. Adapun responden yang dipilih dengan kriteria sebagai berikut : 1. Mengerti dan mengetahui materi yang diwawancarakan, serta dapat memberikan pendapatnya. 2. Memahami masalah produk hijau dan perlindungan terhadap lingkungan 3. Memiliki kesadaran untuk menggunakan produk hijau. 4. Telah mengkonsumsi produk alat tulis Faber Castell. Sedangkan metode pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik convenience sampling. Beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak disengaja atau juga captive sample man-on-the-street. Jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah. 3.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik. Pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap. Universita Sumatera Utara 41 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan konsumen yang membeli produk a l a t t u l i s F a b e r C a s t e l l berupa data mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari responden yang ada tentang produk hijau, harga hijau, distribusi, promosi, dan keputusan membeli. 3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden, agar peneliti memperoleh data lapanganempiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan Supardi,2005:127. Cara pengumpulan data tersebut dilakukan dengan prosedur : 1 responden diberi kuesioner, 2.sambil mengisi kuesioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas terhadap apa yang dibaca, 3 setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan. Metode pengumpulan data melalui dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu : a. Untuk jawaban sangat tidak setuju STS diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban tidak setuju TS diberi nilai = 2 c. Untuk jawaban ragu-ragu R diberi nilai = 3 d.Untuk jawaban setuju S diberi nilai = 4 e.Untuk jawaban sangat setuju ST diberi nilai = 5 Universita Sumatera Utara 42 3.7. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.7.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Alat Ukur atau Kuesioner.

Validitas menunjukkan seberapa akurat suatu alat pengukur atau kuesioner mampu mengukur apa yang diukur. Dalam Ghozali 2006, p.42 disebutkan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Menurut Ghozali 2006, p.42 salah satu cara mengukur validitas adalah dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan: H0 : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor variabel Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor variabel Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n – 2, n adalah jumlah sampel. Pada tampilan output SPSS pada kolom Correlated Item – Total Correlation, jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Sedangkan suatu kuesioner atau variabel indikator disebut reliable atau handal bila jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha α. Nunnally dalam Ghozali 2006, p.42 memberikan batasan suatu variabel dikatakan handal atau reliabel jika Cronbach Alpha 0,6. Maka untuk memperoleh angka Cronbach Alpha dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS. Universita Sumatera Utara 43 Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari setiap instrumen variabel penelitian yang dilakukan yaitu:

3.7.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produk Hijau

Hasil pengujian instrumen variabel produk hijau dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Uji Validitas Instrumen Produk Hijau No Butir Pernyataan Corrected Item Total Correlation Keterangan 1 Produk Faber Castell dibuat dari bahan yang dapat didaur ulang recycle .788 Valid 2 Produk Faber Castell dapat digunakan ulang reuse .657 Valid 3 Produk Faber Castell tidak mengandung bahan yang merusak kesehatan pada manusia dan hewan .745 Valid 4 Produk Faber Castell Menggunakan green Label yang menguatkan penawaran produk .632 Valid 5 Produk F a b e r C a s t e l l bersertifikasi yang sudah pasti memenuhi kriteria tanggung jawab pada lingkungan .357 Valid Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel produk hijau menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian. Universita Sumatera Utara 44

3.7.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Hijau