24
2.2.1.3. Distribusi
Distribusi produk merupakan salah satu fungsi yang ketika dinyatakan hijau memiliki efek maksimum pada lingkungan.
Distribusi meliputi transportasi yang hanya mungkin dengan bantuan kendaraan, yang berdampak langsung pada lingkungan. Mengadopsi kendaraan ramah
lingkungan yang dimodifikasi dapat meminimalkan efek yang tidak diinginkan terhadap lingkungan dan dapat menjadi kontribusi besar dalam cara penghijauan.
Logistik reverse adalah salah satu cara yang dapat membantu mengurangi sampah di jalan besar. Ini adalah sebuah sistem di mana konsumen mengembalikan
kemasan, pembungkus dan menggunakan produk untuk perusahaan yang memproduksi sejak 2008, kewajiban semua perusahaan dengan standar ISO
9001. Produk-produk kembali dapat menjadi sumber tabungan untuk produsen karena dapat menggunakan bahan kembali dalam produksi produk baru. Strategi
place juga berkenaan dengan saluran distribusi, lokasi dan sebagainya. Kotler
2009:482 mengatakan, seperti agen permukiman, para retail mengatakan bahwa tiga kunci keberhasilan adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Strategi lokasi akan
menghemat biaya promosi dan mempercepat sosialisasi usaha pada masyarakat. Green place
mengenai pemanfaatan pengecer dan distributor dengan tepat. Misalnya untuk mendukung program daur ulang kemasan, perusahaan dapat
bekerjasama dengan para pengecer agar mendorong konsumen mengembalikan kemasan melalui mereka, ditukar dengan souvenir, potongan harga, voucher atau
produk promosi. Pilihan di mana dan kapan harus membuat produk yang dikehendaki mempunyai dampak penting terhadap konsumen. Dalam
banyak kasus pemasar perlu memposisikan produk hijau dalam berbagai pasar
Universita Sumatera Utara
25 yang luas bukan hanya kepada suatu pasar sempit saja. Penempatan produk hijau
pada pasar harus konsisten dengan gambaran yang diinginkan, karena itu pemasar harus merancang gambaran lokasi yang sesuai dengan produk hijau.
2.2.1.4. Promosi
Promosi berfungsi untuk menginformasikan, mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dan menggugah ingatan kembali konsumen Kotler, 2009.
Menginformasikan dapat berarti memberitahu kehadiran produk baru di pasar, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia,
perubahan harga produk, cara menggunakannya, mengembangkan citra perusahaan. Mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen atau meyakinkan
konsumen dapat berarti menghimbau konsumen untuk membeli produk, meyakinkan konsumen mengenai keunggulan produk dibanding produk saingan
sejenis. Mengingatkan konsumen berarti membuat pembeli tetap ingat pada produk itu walaupun tidak sedang musimnya, mengingatkan pembeli dimana
dapat membelinya. Green promotion mengenai kegiatan perusahaan untuk mengkampanyekan program-program yang mengangkat isu lingkungan, untuk
mengokohkan image sebagai sebuah perusahaan ramah lingkungan Peattie, 1995. Promosi ini bisa dilakukan melalui iklan, promosi penjualan melalui
kemasan, maupun humas. Promosi produk dan jasa ke target pasar meliputi periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, marketing langsung dan
promosi di tempat. Pemasar hijau yang cerdas dapat menguatkan kredibilitas lingkungan dengan menggunakan peralatan komunikasi dan marketing
berkelanjutan. Contohnya banyak perusahaan dalam industri keuangan yang menyediakan statemen elektronik dengan menggunakan email. E-marketing
Universita Sumatera Utara
26 dengan cepat menggantikan metoda marketing yang lebih tradisional, dan hasil
cetakan dapat diproduksi penggunaan material didaur ulang dan proses efisien seperti pencetakan tanpa air. Pengecer, sebagai contoh mengadakan aliansi dengan
perusahaan lain, organisasi riset dan kelompok lingkungan lain ketika mengadakan promosi lingkungan mereka.
Kunci marketing berwawasan lingkungan yang sukses adalah kredibilitas Ottman, J.A., Stafford, E.R., Hartman. C.L, 2006. Jangan pernah mengklaim
secara berlebihan produk berwawasan lingkungan atau menetapkan harapan yang tidak realistis yang dapat membuat orang kehilangan kepercayaan. Green
advertising adalah periklanan yang pada tampilannya berwawasan lingkungan.
Periklanan model ini dapat termasuk satu seri dari elemen-elemen yang digunakan untuk mengkomunikasikan kepedulian suatu perusahaan atau produk terhadap
lingkungan Karna, J. Heikki. J. Virpi, A. Eric. H, 2001. Sebagai contoh, iklan yang berorientasi pada lingkungan dapat memuat satu atau lebih dari hal-hal
berikut : warna hijau, pemandangan alam, eco-labels, pernyataan kepedulian terhadap lingkungan, perlakuan terhadap bahan baku, proses produksi yang ramah
lingkungan maupun bisa di daur ulang. Selain itu suatu iklan bisa dibilang berwawasan lingkungan jika memenuhi satu atau lebih dari kriteria berikut:
a. Baik secara eksplisit maupun implisit menunjukkan hubungan antara produk atau jasa lingkungan biophysical. Misalnya disebutkan bahwa produk yang
diiklankan mengandung jejak karbon yang rendah sehingga ikut berkontribusi menurunkan pemanasan global atau tidak mengandung CFC sehingga aman
bagi kelestarian lapisan ozon b. Mempromosikan suatu gaya hidup berwawasan lingkungan. Misalnya
menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi untuk mengurangi
Universita Sumatera Utara
27 penggunaan energy fosil atau menanam pohon di sekitar rumah untuk
mengurangi karbondioksida c. Menghadirkan suatu corporate image yang mengandung environmental
responsibility , misalnya memunculkan sertifikast ISO 14001, ekolabel atau
jejak karbon dalam iklannya Ada lima langkah untuk membangun suatu kampanye iklan berwawasan
lingkungan. Peattie 1995 menyajikan seperti berikut ini: 1. Mission. Memutuskan apa yang akan dijadikan tujuan dari green advertising.
Beberapa tujuan mungkin jadi adalah: a. Menginformasikan kepada konsumen tentang adanya produk hijau baru atau
menjelaskan dimensi mana yang akan dikatakan hijau dari produk yang dimaksud
b. Mengingatkan konsumen mengenai level hijau dari produk maupun perusahaan yang memproduksinya
c. Membujuk konsumen agar berpaling pada produk-produk hijau d. Mengalokasikan sejumlah dana untuk kampanye
2. Message. Pesan iklan seharusnya sesuai dengan konsep produk. Untuk menciptakan suatu pesan yang dapat membujuk konsumen potensial perlu
disiapkan dengan cermat. Tergantung pada media yang digunakan, warna, desain, tone, music serta tambahan aksi lain, bisa ditambahkan untuk
mendapatkan keseluruhan pesan yang ingin disampaikan 3. Media. Media harus dipilih utuk memastikan pesan menjangkau dan
mempengaruhi target pasar. Penggunaan media berbeda-beda tergantung pada pesan yang ingin disampaikan, anggaran dan segmen pasar
Universita Sumatera Utara
28 4. Measurement. Riset iklan dibutuhkan untuk melakukan evaluasi efektifitas dari
kampanye periklanan dan untuk membuat penilaian jika dibutuhkan. Suatu produk yang dibuat oleh suatu perusahaan, memiliki banyak
keistimewaan yang bisa dijadikan klaim dalam iklan. Misalnya bahan baku yang digunakan, darimana bahan baku itu diperoleh, bagaimana proses produksinya,
bagaimana dampak saat digunakan, mau dikemanakan produk itu setelah digunakan. Beberapa hal yang umum dijadikan klaim dari green advertising
diantaranya adalah Karna.J, Heikki. J, Virpi. A, Eric,.H, 2001 : a. Recycled. Biasanya ditandai dengan symbol anak panah yang melingkar
b. Ozone friendly. Produk yang diiklankan tidak mengancam lapisan ozon. c. Biodegradable. Produk tidak mencemari udara, air dan angin
d. Phosphate free. Produk terbebas dari Phospat yang dapat mencemari lingkungan khususnya air.
e. Organic. Produk telah menggunakan zat organic tertentu untuk mengganti zat- zat kimia atau zat lainnya yang dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan
konsumen f. Fat-free. Produk bebas lemak, seperti produk makanan ringan, permen
g. Non-toxic, produk tidak mengandung zat yang mengandung racun yang dapat mengancam keselamatan manusia.
h. Cruelty free. Produk dibuat tidak melalui percobaan terhadap hewan seperti produk obat-obatan maupun kosmetik.
Universita Sumatera Utara
29
2.2.2. Keputusan Membeli Keputusan pembelian merupakan bagian dari serangkaian proses
pembelian yang sudah mengalami beberapa tahap, mulai dari mengenali masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian James F Engle, 1994. Calon pembeli sebelum mengambil keputusan pembelian melakukan evaluasi terhadap produk secara alternatif, kemudian timbul
minat membeli, selanjutnya mengambil keputusan pembelian Philip Kotler, 1997. Keputusan pembeli merupakan proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan beberapa pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku dan memilih salah satunya dengan berbagai macam cara yang mampu
mempengaruhi konsumen untuk menjadi konsumen tetap. Keputusan seorang pembeli di pengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,
termasuk usia, pekerjaan, dan keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan
pembelian.Pengaruh Perilaku Terhadap Pengambilan Keputusan Individu, yaitu : a.
Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk, Potensial for Dissonance, serta Escalation of
Comitment. b.
Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan pekerjaan bagi individu.
c. Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis: gender, filosofi,
edukasi, pengalaman, umur, kesadaran, kultur organisasi, kode etik, reward dan sangsi.
Universita Sumatera Utara
30
Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong 2001: 226 adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang
ditawarkan. Dalam studi tahun 1992 dari 16 negara, lebih dari 50 konsumen di setiap
negara, selain Singapura, menunjukkan bahwa mereka peduli lingkungan Ottman,1993. Sebuah studi di Australia tahun 1994 menemukan bahwa 84,6
dari sampel percaya semua individu memiliki tanggung jawab untuk peduli bagi lingkungan. Sebanyak 80 dari sampel ini menunjukkan bahwa mereka telah
mengubah tingkah laku mereka, termasuk perilaku pembelian mereka, karena alasan lingkungan. Sebagai tuntutan perubahan, banyak perusahaan melihat
perubahan ini sebagai kesempatan untuk dieksploitasi.Sebuah studi oleh Elham Rahbar 2011 mengusulkan untuk mengetahui pengaruh alat pemasaran hijau
pada perilaku pembelian aktual konsumen dalam kasus Penang Malaysia. Survei dilakukan terhadap 250 etnis Cina, Melayu, India dan ras lain yang mewakili
populasi Penang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pelanggan dalam eco-label dan eco-brand dan persepsi mereka tentang eco-merek
menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku pembelian mereka yang sebenarnya. Tampaknya semua jenis konsumen, baik individu dan industri
menjadi lebih peduli dan sadar tentang lingkungan alam.
Universita Sumatera Utara
31
2.2.
Strategi berbasis pemasaran hijau adalah pengembangan campuran produk hijau, harga hijau, distribusi hijau, dan promosi hijau. Umumnya tidak terbatas
pada disiplin pemasaran saja tetapi dapat digunakan oleh bidang fungsional lain dari organisasi dalam menangani masalah kelestarian lingkungan meliputi adopsi eco-
marketing sebagai orientasi filosofi bisnis, intervensi pemerintah, melakukan
analisis siklus-hidup dan bekerja sama untuk sukses Polonsky et al, 1997; Ottman, 1997;Willum,1998. Menurut Ginsberg, J.M. and Bloom, P.N. 2004 green
strategy terbagi empat yaitu lean strategy, defensive strategy, shaded strategy dan
extreme strategy . Perbedaan diantara empat strategi dari green marketing dapat
dirujuk pada empat elemen pada marketing mix produk, harga, lokasi dan promosi dimana masing-masing strategi memiliki perbedaan manfaat. Lean strategy tujuan
utamanya pada pengembangan produk, desain dan manufaktur. Strategi defensive green
utamanya membutuhkan aspek promosi dari marketing mix, menggunakan promosi dalam bentuk hubungan masyarakat dibanding periklanan. Defensive green
memiliki konsekuensi hijau yang kecil baik terhadap pengembangan produk, desain dan manufaktur. Strategi shaded green mengajukan argument untuk mencapai hijau
tidak hanya pada aspek promosi dan produk namun juga harga untuk biaya efektif untuk mencapai hijau. Terakhir strategi extreme green membutuhkan seluruh
elemen dari marketing mix termasuk elemen lokasi seperti system distribusi dan retailer.
3. Marketing Strategy
Universita Sumatera Utara
32
2.3. Kerangka Konseptual
Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik,
nama baik toko yang menjual pengecer, dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Apabila
seseorang membutuhkan produk, maka terbayang lebih dahulu manfaat produk, setelah itu baru mempertimbangkan faktor-faktor lain di luar manfaat.
Faktor-faktor itu ada pada produk alat tulis Faber Castell yang mampu memenuhi pilihan konsumen mendapatkan produk yang layak, aman, dan produk yang
ramah lingkungan environment friendly untuk produk alat-alat tulis. . Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk
mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau dijual perusahaan lain. Sejumlah penelitian telah
menentukan hubungan antara harga dan persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Secara empiris menunjukan bahwa harga merupakan informasi yang
paling valid sebagai indikator dengan harga premium adalah karena mereka yakin akan kualitas suatu produk.Konsumen bersedia membayar harga premium untuk
produk alat tulis Faber-Castell karena mampu menyediakan alat tulis yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi serta tampil dengan desain yang unik
dan memiliki kelas tersendiri. Distribusi atau saluran distribusi adalah suatu jalur yang dilalui oleh
arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada
Universita Sumatera Utara
3 3 pemakai. Distribusi ini menyangkut cara penyampaian produk ke tangan
konsumen. Produk alat tulis Faber Castell menjadi pilihan konsumen karena toko-toko yang menyediakan produk alat tulis Faber Castel sudah banyak dan
mudah dijangkau serta nyaman untuk melakukan pembelian. Mempromosikan suatu produk dan jasa untuk memperoleh pasar dapat
dilakukan dengan iklan, public relations, promosi penjualan direct marketing dan on-site promotions. Pemasar produk hijau yang cerdas akan dapat
menekankan keunggulan produk yang ramah lingkungan dengan menggunakan sustainable marketing
juga alat dan praktek komunikasi. Produk alat tulis Faber Castell dalam mempromosikan produk ramah lingkungannya tidak mengambil
keuntungan dengan menipu konsumen. Dalam promosi produk alat tulis Faber Castell juga selalu mengkampanyekan cinta lingkungan dan peduli pada masalah
sosial. Preferensi konsumen adalah sesuatu yang lebih disukai dan dipilih oleh
konsumen sebagai pilihan utamanya. Preferensi tersebut adalah bergantung pada barang dan layanan yang baik. Konsumen memilih dan berlangganan produk alat
tulis Faber Castell karena adanya label yang memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk yang dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang
memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan lingkungan. Berkaitan dengan variabel-variabel yang ditetapkan untuk
mengidentifikasi pilihan konsumen pada alat tulis Faber Castell, maka kerangka pemikiran teoritis yang telah dibangun dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Universita Sumatera Utara
34
Sumber : Wicaksono 2006, SoeratmanSusilowat2004Susilowa2yandikemban pen ini.
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual
Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini,2013
Gambar 2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, didasarkan pada tinjauan kepustakaan dan kerangka konseptual yang telah dikembangkan di atas adalah
sebagai berikut:
1.Hipotesis 1 : Produk hijau b e r pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell
pada masyarakat Medan 2.Hipotesis 2 : H a r g a H i j a u b e r pengaruh positif dan s i g n i f i k a n
t e r h a d a p keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan
Keputusan Membeli Faber Castell Pada
Masyarakat Medan Y
Produk Hijau X
1
Harga Hijau X
2
Distribusi X
3
Promosi X
4
Universita Sumatera Utara
35 3.Hipotesis 3 : Distribusi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat Medan.
4.Hipotesis 4 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada
masyarakat Medan. 5.Hipotesis 5 : Produk hijau, harga hijau, distribusi dan promosi secara serempak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli pensil tulis dan pensil warna Faber Castell pada masyarakat
Medan.
Universita Sumatera Utara
Universita Sumatera Utara
36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Arikunto 2007 penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
menguraikan atau untuk menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan atau objek peneliti.
Penelitian ini adalah penelitian explanatory. Sugiyono 2008, menyatakan bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lainnya.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Mentari Sinar Abadi,Sole Agent Of Faber Castell Medan yang beralamat di Komp.Ruko Orion Indah Blok A-14 Jl. Burjamhal
Medan. Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni
2013. 3.3. Identifikasi dan Operasional Variabel Penelitian.
Keseluruhan dari variabel-variabel beserta indikator–indikator yang diterapkan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3.1 berikut.
Variabel yang diteliti pada hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen tidak bebas, yaitu Keputusan Membeli Y
2. Variabel Independen bebas, yaitu Produk Hijau X
1
, Harga Hijau X
2
, Distribusi X
3
dan Promosi X
4
.
Universita Sumatera Utara
37
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator dan Skala Ukur
No Variabel
Defenisi operasional
Indikator Skala
pengukuran 1
Produk Hijau
Adalah produk yang tidak
berbahaya bagi manusia dan
lingkungannya, tidak boros sumber
daya, tidak menghasilkan
sampah berlebihan, dan tidak
melibatkan kekejaman pada
binatang. 1.Produk Faber Castell
dibuat dari bahan yang dapat di daur
ulang recycle
2.Produk Faber Castell dapat
digunakan ulang reuse
3.Produk Faber Castell tidak mengandung
bahan yang merusak kesehatan
pada manusia dan
hewan 4.Produk Faber Castell
Menggunakan green Label
yang menguatkan
penawaran produk 5.Produk
F a b e r C a s t e l l
bersertifikasi yang sudah pasti
memenuhi kriteria tanggung jawab
pada lingkungan Skala Likert
2
Harga Hijau Adalah jumlah uang
tertentu yang dibayar konsumen
untuk produk- produk yang ramah
lingkungan lebih disebabkan karena
kepedulian mereka akan permasalahan
lingkungan
1.Konsumen bersedia membayar harga
premium karena produk alat tulis Faber
Castell ramah lingkungan
2.Harga Faber Castell sesuai dengan
manfaatnya sebagai produk yang
berkualitas dan aman bagi kesehatan
Skala Likert
Universita Sumatera Utara
Lanjutan 38
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel : Defenisi, Indikator dan Skala Ukur
No Variabel
Defenisi operasional
Indikator Skala
pengukuran 3
Distribusi Suatu proses
penyampaian barang atau jasa
dari produsen ke konsumen dan para
pemakai, sewaktu dan dimana barang
atau jasa tersebut diperlukan
1.Gerai Faber Castell mudah dijangkau
2.Jaringan Gerai Faber Castell banyak dan
nyaman melakukan pembelian
3.Ketersediaan produk Faber Castell
lengkap Skala Likert
4
Promosi Mencerminkan
kegiatan-kegiatan yang mengkomuni-
kasikan kepada konsumen tentang
adanya produk hijau atau menjelas-
kan dimensi mana yang akan dikata-
kan hijau dari produk yang
dimaksud. 1. Promosi Faber
Castell tidak menipu konsumen
2. Promosi Faber Castell
mengkampanyekan cinta lingkungan
3 .Promosi Faber Castell peduli
masalah sosial Skala Likert
5
Keputusan Membeli
Merupakan proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan beberapa
pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku dan memilih salah
satunya
1.Faber Castell sebagai pilihan untuk alat
tulis 2.Keputusan membeli
Faber Castell berdasarkan
informasi produk ramah lingkungan
3.Lebih memilih produk Faber Castell
daripada merek lain Skala Likert
Universita Sumatera Utara
39 3.4. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2004.
Populasi pada penelitian ini adalah konsumen yang membeli produk alat tulis Faber Castell Medan. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tidak diketahui maka
penentuan jumlah sampel yang digunakan menggunakan rumus sebagaimana berikut Nancy, 2005 :
Z 2
n =
4moe2 Keterangan:
n : Jumlah sampel Z : Tingkat keyakinan yang dalam penentuan sampel 90 = 1,96
moe
: Margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa ditoleransi, disini ditetapkan sebesar 10 .
Dengan dasar tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar :
1,96 2
n = 40,1 2
= 96,04
Universita Sumatera Utara
Universita Sumatera Utara
40 Berdasarkan rumus di atas, sampel yang dapat diambil dari populasi yang besar
sebanyak 96,04 orang, bila dibulatkan, maka banyaknya sampel adalah sebesar 97 responden. Supranto, 2001. Karena ada unsur pembulatan dan untuk
mempermudah perhitungan maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden. Adapun responden yang dipilih dengan kriteria sebagai berikut :
1. Mengerti dan mengetahui materi yang diwawancarakan, serta dapat memberikan pendapatnya.
2. Memahami masalah produk hijau dan perlindungan terhadap lingkungan 3. Memiliki kesadaran untuk menggunakan produk hijau.
4. Telah mengkonsumsi produk alat tulis Faber Castell. Sedangkan metode pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik
convenience sampling.
Beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling tidak disengaja atau juga captive sample man-on-the-street. Jumlah populasi
yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.
3.5. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif ini dimaksudkan untuk
memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan alat analisis statistik. Pengolahan
data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap.
Universita Sumatera Utara
41 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran
kuesioner pada sampel yang telah ditentukan konsumen yang membeli produk a l a t t u l i s F a b e r C a s t e l l berupa data mentah dengan skala Likert untuk
mengetahui respon dari responden yang ada tentang produk hijau, harga hijau, distribusi, promosi, dan keputusan membeli.
3.6. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket atau kuesioner.
Angket atau kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden, agar peneliti
memperoleh data lapanganempiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan Supardi,2005:127. Cara pengumpulan
data tersebut dilakukan dengan prosedur : 1 responden diberi kuesioner, 2.sambil mengisi kuesioner, ditunggu dan diberikan penjelasan jika belum jelas
terhadap apa yang dibaca, 3 setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan.
Metode pengumpulan data melalui dengan menggunakan skala Likert dari pertanyaan yang diberikan kepada responden, yaitu :
a. Untuk jawaban sangat tidak setuju STS diberi nilai = 1 b. Untuk jawaban tidak setuju TS diberi nilai = 2
c. Untuk jawaban ragu-ragu R diberi nilai = 3 d.Untuk jawaban setuju S diberi nilai = 4
e.Untuk jawaban sangat setuju ST diberi nilai = 5
Universita Sumatera Utara
42 3.7. Pengujian Validitas Dan Reliabilitas
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.7.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Alat Ukur atau Kuesioner.
Validitas menunjukkan seberapa akurat suatu alat pengukur atau kuesioner mampu mengukur apa yang diukur. Dalam Ghozali 2006, p.42 disebutkan bahwa
uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Menurut Ghozali 2006, p.42 salah satu cara mengukur validitas adalah dengan
melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan:
H0 : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor variabel Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor variabel
Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom
df = n – 2, n adalah jumlah sampel. Pada tampilan output SPSS pada kolom Correlated Item – Total Correlation, jika r hitung lebih besar dari r tabel
dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid. Sedangkan suatu kuesioner atau variabel indikator disebut reliable atau
handal bila jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk menguji reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alpha
α. Nunnally dalam Ghozali 2006, p.42 memberikan batasan suatu variabel dikatakan
handal atau reliabel jika Cronbach Alpha 0,6. Maka untuk memperoleh angka Cronbach Alpha
dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS.
Universita Sumatera Utara
43 Berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari setiap instrumen variabel penelitian
yang dilakukan yaitu:
3.7.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Produk Hijau
Hasil pengujian instrumen variabel produk hijau dalam pengelolaan SPSS dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Uji Validitas Instrumen Produk Hijau
No Butir Pernyataan
Corrected Item Total Correlation
Keterangan
1 Produk Faber Castell dibuat dari bahan yang dapat didaur ulang
recycle .788
Valid
2 Produk Faber Castell dapat
digunakan ulang reuse .657
Valid
3 Produk Faber Castell tidak
mengandung bahan yang
merusak kesehatan pada manusia dan hewan
.745 Valid
4 Produk Faber Castell Menggunakan
green Label yang menguatkan
penawaran produk .632
Valid
5 Produk
F a b e r C a s t e l l bersertifikasi yang sudah pasti
memenuhi kriteria tanggung jawab pada lingkungan
.357 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2013 Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa pengujian instrumen variabel produk hijau menunjukkan bahwa semua nilai Corrected Item Total lebih besar dari
0,30. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian dikatakan valid dan selanjutnya dapat digunakan dalam penelitian.
Universita Sumatera Utara
44
3.7.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Harga Hijau