Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Suatu teori atau konsep setelah diteliti di berbagai tempat hasilnya menunjukkan tingkat ketepatan yang relatif sama, maka obyektivitas teori tersebut cukup tinggi dan dapat digunakan untuk keperluan praktis diberbagai tempat dengan alasan tersebut, maka dikemukakan berbagai penelitian terdahulu yang sejenis dengan penelitian ini antara lain: Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sriati dkk 2006 dengan judul Pola Kemitraan Antara Petani Tebu Rakyat Dengan PTPN VII Unit Usaha Bungamayang Dalam Usahatani Tebu: Kasus Di Desa Karang Rejo Kecamatan Sungkai Selatan, Lampung Utara , menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas hubungan kemitraan antara petani tebu anggota Tebu Rakyat Kredit TRK dengan Tebut Rakyat Bebas TRB dengan PTPN VII Unit Usaha Bungamayang, terlihat dalam hal hak dan kewajiban petani, hak dan kewajiban PTPN VII Unit Usaha Bungamayang, kredit, pengolahan, dan bagi hasil. Faktor yang berhubungan dengan keputusan petani menjadi anggota TRK adalah faktor modal, akses ke lahan, dan pengalaman. Sedangkan faktor luas lahan tidak berhubungan dengan keputusan petani menjadi anggota TRK. Pendapatan rata- rata petani TRK lebih besar dari pendapatan rata-rata petani TRB yaitu Rp 15.969.443,23 untuk petani TRK dan Rp 13.591.636,84 untuk petani TRB. Menurut Setyawati 2003 melakukan penelitian dengan judul “Sistem Kemitraan Usaha Tani Jagung Hibrida” di Desa Janti kecamatan Wates Kabupaten Kediri mengemukakan bahwa pelaksanaan sistem kemitraan antara petani jagung Hibrida dengan PT. BISI Kediri berjalan dengan baik sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sehingga secara ekonomi petani mitra memperoleh peruntungan lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang tidak bermitra. Konsep model kemitraan yang sesuai dengan kemampuan dan dapat dilaksanakan oleh petani yaitu petani memperoleh saprodi pupuk, obat-obatan dibawah harga umum, penentuan harga beli oleh kedua belah pihak petani dan PT. BISI Kediri serta surat perjanjian kerjasama harus dimiliki oleh kedua belah pihak yaitu petani mitra dan PT. BISI Kediri. Menurut Iin Kristyana Dewi 2001 melakukan penelitian dengan judul “Studi tentang Pola Kemitraan Pada Pengusaha Padi di PT. Sang Hyang Seri cabang Jawa Timur dan Bali studi kasus di Dusun Kebon Waris, Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan” mengemukakan bahwa pola kemitraan yang dijalin antara PT. Sang Hyang Seri dengan petani mitra dapat meningkatkan pendapatan usahataninya. Serta pola kemitraan pengusaha benih padi secara ekonomis layak diusahakan, karena hasil analisis BC Ratio menunjukkan angka 9,2 yang artinya bahwa pengusaha benih padi oleh petani mitra dengan PT. Sang Hyang Seri sangat layak untuk dikembangkan. Berdasarkan gambaran penelitian terdahulu, maka penelitian ini berusaha menelaah lebih lanjut mengenai : 1. Kemitraan pelaksanaan pola kemitraan yang dilakukan antara PG Candi Baru dan petani dengan kesepakatan perjanjian. 2. Telaah permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi antara PG dan petani. 3. Telaah perbedaan pendapatan antara petani TRKSU dengan petani TRM.

2.2. Industri Gula di Indonesia