Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dengan kaidah pengujiannya: a Bila t hitung t tabel 0,05 maka terima H dan tolak H 1 artinya bahwa pendapatan petani TRKSU Tebu Rakyat Kerjasama Usahatani dengan petani TRM Tebu Rakyat Mandiri tidak terdapat perbedaan yang nyata. b Bila t hitung t tabel 0,05 maka terima H 1 dan tolak H artinya bahwa pendapatan petani TRKSU dengan petani TRM terdapat perbedaan yang nyata.

4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pengertian ini menggunakan beberapa istilah dalam pengukuran variabel, berdasarkan uraian dari kerangka pemikiran maka dapat dirumuskan hipotesis dari istilah-istilah yang digunakan dalam analisa adalah sebagai berikut: 1. TR Tebu Rakyat TR adalah pengusahan tanaman tebu oleh petani yang dilakukan dalam kaitannya dengan kerjasama kelompok tani pada suatu hamparan usahatani guna memanfaatkan potensi lahan, daya dan dana secara optimal dengan menerapkan teknologi anjuran. 2. TRKSU Tebu Rakyat Kerjasama Usahatani TRKSU adalah kemitraan kerjasama usaha antara petani tebu dengan pabrik gula, dimana pabrik gula memberikan biaya garap, bibit, pupuk, hebrisida, dan alat-alat, selain itu petani diberikan bimbingan teknis dan penyuluhan serta jaminan pengelolahan seluruh hasil panen oleh pabrik gula. 3. TRM Tebu Rakyat Mandiri TRM adalah bentuk kerjasama antara tebu rakyat dengan pabrik gula dimana mengembangkan usahataninya secara swadaya dengan pengelolahan hasil panennya oleh pabrik gula yang menjadi mitra kerjanya 4. Produksi Tebu Produksi Tebu adalah jumlah tebu yang dihasilkan oleh petani pada satu kali musim panen ±12 bulan. Untuk mengukur besarnya produksi tebu yaitu dengan membagi jumlah tebu yang dihasilkan dengan luas lahan tebu. Satuan yang digunakan pada umumnya yaitu tonha. 5. Usahatani Tebu Usahatani Tebu adalah upaya petani dalam membudidayakan tanaman tebu guna diambil hasilnya baik untuk dikonsumsi rumah tangga maupun dijual petani tebu dan pabrik gula guna mendapatkan uang tunai. 6. Pendapatan Keuntungan Pendapatan atau Keuntungan adalah selisih antara seluruh penerimaan dengan biaya total usahatani tebu selama satu musim tanam diukur dengan satuan rupiah per masa panen ±12 bulan. Rumus : π = TR – TC Dimana : TR = penerimaan total Total Revenue TC = biaya total Total Cost π = pendapatan Revenue 7. Sistem Bagi Hasil Sistem Bagi Hasil adalah tata cara penyerahan tebu dari petanikelompok tani kepada pabrik gula. Petanikelompok petani menerima bagi hasil gula sesuai kesepakatan dengan APTR Asosiasi Petani Tebu Rakyat yaitu 66:34 untuk mitra TR-KSU 66 untuk petani dan 34 untuk PG dan 80:20 untuk mitra TRM 80 untuk petani dan 20 untuk PG. 8. Rendemen Rendemen adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang dinyatakan dengan persen. Bila dikatakan rendemen tebu 10, artinya ialah bahwa dari 100kg tebu yang digilingkan di Pabrik Gula akan diperoleh gula sebanyak 10 kg www.google.co.idpengertian-rendemen. 9. Hablur Hablur adalah gula sukrosa yang dikristalkan dan masih mengandung kotoran tebu atau endapan www.rudyct.compps702-ipb. 10. Penerimaan Penerimaan adalah hasil produksi dikalikan dengan harga per satuan produksi. Rumus : TR = P x Q Dimana: TR = Total RevenueTotal Penerimaan Rp P = Harga Produksi Rp Q = Jumlah produksi tebu Ton 11. Hak dan Kewajiban Perusahaan Mitra Hak dan kewajiban digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan hubungan kemitraan ini sehingga berjalan dengan lancar. Pada hubungan kemitraan, hak petani tebu anggota merupakan kewajiban PG sedangkan kewajiban petani tebu anggota merupakan hak dari PG mitra. Adapun kewajiban masing-masing pihak adalah sebagai berikut Sriati, 2006: 1. Kewajiban Perusahaan a. Melaksanakan bimbingan usahatani kepada petani. b. Penjaminan pinjaman petani kepada bank. c. Melayani saprodi. d. Menaati perjanjian kerjasama yang telah disepakati. 2. Kewajiban Petani a. Menyediakan lahan. b. Mengerjakan lahan. c. Memasarkan hasil kepada perusahaan. d. Menaati perjanjian yang telah disepakati. 3. Hak Perusahaan a. Mendapatkan jaminan lahan untuk usahatani tebu dari petani. b. Mengawasi pelaksanaan usahatani tebu dari pra tanam hingga pasca panen. c. Memperoleh hasil panen tebu dari petani. 4. Hak Petani a. Mendapatkan bimbinganpenyuluhan dari pihak Pabrik Gula. b. Mendapatkan pinjaman modal untuk usahatani tebu. c. Mendapatkan pinjaman berupa saprodi untuk mempermudah petani dalam mengerjakan usahataninya. 12. Harmonisasi Kemitraan Harmonisasi Kemitraan adalah kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan dalam bermitra yang dijalankan oleh petani tebu mitra dengan Pabrik Gula Candi Baru-Sidoarjo. Suatu keharmonisan dapat diukur melalui keselarasan antara petaturan dengan pelaksanaan, tingkat kepercayaan oleh masing-masing pihak, dan juga tingkat kepuasan yang dicapai dengan adanya suatu perjanjian. 13. Kemitraan Kemitraan adalah kerajasama antara usaha kecil dan usaha menengah atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan yang berkelanjutan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan.

V. KEADAAN UMUM WILAYAH