Analisis Biaya Produksi Analisis Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Petani Tebu

bahwa petani tidak selalu membaca dengan seksama mengenai poin-poin apa saja yang tertulis di dalamnya. Sehingga pada umumnya petani hanya membaca perjanjian tersebut dengan sekilas dan kemudian menyetujuinya tanpa adanya pemikiran-pemikiran yang lebih spesifik.

6.5. Analisis Biaya Produksi, Penerimaan dan Pendapatan Petani Tebu

6.5.1. Analisis Biaya Produksi

Analisis usahatani yang digunakan yaitu analisis secara ekonomi. Analisis ekonomi merupakan analisis usahatani dimana memperhitungkan semua korbanan yang dikeluarkan oleh petani berupa uang walaupun petani tersebut tidak mengeluarkan biaya untuk pelaksanaan usahataninya www.scribd.comanalisis- ekonomi. Secara ekonomi biaya produksi dalam usahatani tebu merupakan penjumlahan dari biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan Tabel 10 dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya produksi pada petani TRKSU Tebu Rakyat Kerjasama Usahatani lebih besar dibandingkan dengan petani TRM Tebu Rakyat Mandiri. Total biaya produksi petani TRKSU pada umumnya berkisar Rp.31.529.435 sedangkan petani TRM umumnya mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp. 28.665.732, dari data tersebut diperoleh selisih sebesar Rp. 2.863.703. Biaya produksi yang dikeluarkan petani TRKSU lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani TRM, hal ini dikarenakan pola kemitraan TRKSU mendapatkan pinjaman modal dari pihak PG. Candi Baru sehingga dalam proses pengembalian dana pinjaman tersebut pihak petani dikenakan pajak atau bunga dengan kisaran sebesar 12 dari biaya garap dan saprodi per musim panen ±12 bulan. Tabel 10. Total Biaya Produksi Usahatani Tebu pada Petani TRKSU dan TRM di PG Candi Baru-Sidoarjo Uraian Petani TRKSU Petani TRM Biaya Produksi 1. Biaya Tetap a. Biaya sewa lahan b. Biaya penyusutan mesin 2. Biaya Variabel a. Bibit b. Pupuk c. Herbisida 3. Biaya lain-lain a. Bunga kredit b. Biaya tebang angkut c. Biaya garap 9.653.333 208.333 2.176.000 1.539.667 313.200 2.627.490 6.588.249 8.213.549 9.930.000 208.333 2.470.667 1.575.500 298.433 - 6.022.584 8.160.215 Total Biaya Rp 31.319.821 28.665.732 Sumber: Data primer diolah Dalam penelitian ini metode statistik yang digunakan adalah One-Sample Test dan untuk mengolah data digunakan alat bantu komputer dengan program SPSS 12.0 Statistical Product and Service Solutions. One sample t test digunakan untuk menguji perbedaan atau kesamaan rata-rata suatu kelompok sample data dengan suatu nilai rata-rata tertentu Sofyan Yamin, 2009. Dengan bantuan program ini, maka dapat diketahui dengan mudah perbedaan biaya produksi antara petani TRKSU Tebu Rakyat Kerjasama Usahatani dengan petani TRM Tebu Rakyat Mandiri. Hipotesis yang diuji adalah: H : tidak ada perbedaan yang signifikan biaya produksi petani TRKSU dengan petani TRM. H 1 : terdapat perbedaan yang signifikan biaya produksi petani TRKSU dengan petani TRM. Hasil One-Sample Test dari biaya produksi tebu pada petani TRKSU dan petani TRM dapat dilihat pada Tabel 11 di bawah ini: Tabel 11. Hasil One-Sample Test Terhadap Biaya Produksi Petani Tebu Biaya Produksi t hitung TR-KSU t hitung TRM 4.450 3.650 Nilai signifikan TR-KSU Nilai signifikan TRM 0.001 0.003 Deskriptif Statistik: Mean TR-KSU = 383318287.1 Mean TRM = 258844385.7 Sumber: Lampiran 4 Oleh karena nilai p-value pada tabel One-SampleTest menunjukkan nilai 0,001 dan 0,003 yang berarti nilai p pada tabel lebih kecil dari 0,05, maka kesimpulannya adalah tolak H . Hal tersebut berarti bahwa rata-rata biaya produksi TRKSU biaya 1 sebesar Rp. 383.318.287.1 menunjukkan perbedaan yang nyata dengan biaya produksi petani TRM biaya 2.

6.5.2. Analisis Penerimaan