44
perseroan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi tingat kinerja pegawai.
2.2 Kerangka Berpikir
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia SDM, adalah mendapatkan orang-orang untuk mengisi
organisasi. Pada organisasi yang kecil pemimpin dapat secara langsung melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain atau para ahli. Namun pada
keduanya ada satu langkah penting yang harus dilakukan sebelum melakukan penarikan tenaga kerja recruitment, yaitu menentukan jenis
atau kualitas pegawai yang diinginkan untuk mengisi jabatan tersebut dan rincian mengenai jumlah atau kuantitas yang nanti akan menempati jabatan
tersebut. Dengan demikian fungsi atau kegiatan pertama dalam manajemen SDM adalah mendapatkan orang yang tepat, baik secara kualitas maupun
kuantitasnya dengan melakukan pendidikan dan pelatihan kerja pegawai secara profesionalisme.
Kerangka berpikir merupakan pola konseptual yang menjadi pijakan peneliti untuk menetapkan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja
pegawai pada PT. PLN P3B Jawa Bali di Surabaya. Apabila ingin meningkatkan kinerja pegawai pada PT. PLN P3B Jawa Bali di Surabaya
perlu melakukan usaha untuk meningkatkan kualitas kinerja pegawainya dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan diklat dalam perusahaan.
Dimana sistem pendidikan dan pelatihan diklat bagi perusahaan ini adalah untuk membangun, meningkatkan, dan atau memelihara kompetensi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
45
pegawai serta internalisasi nilai-nilai perseroan dalam penyelenggaraan diklat sesuai dengan kebutuhan diklat. Jika kedua faktor tersebut mengalami
peningkatan maka kualitas kerja perusahaan mengalami peningkatan dan mempengaruhi pula peningkatan kinerja pegawai. Maka kerangka konsep
serta variabel dalam penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Konsep Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak dicapai kebenarannya melalui riset. Dikatakan sementara karena hipotesis pada
dasarnya merupakan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah, sedangkan kebenaran dari hipotesis perlu diuji
terlebih dahulu melalui analisis data, Sulisyanto 2006:53. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : 1. Adanya pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja secara simultan
terhadap kinerja pegawai PT. PLN P3B Surabaya. 2. Adanya pengaruh pendidikan dan pelatihan kerja secara parsial terhadap
kinerja pegawai PT. PLN P3B Surabaya.
Pendidikan X
1
Kinerja Pegaw ai Y Pelatihan X2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
46
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Agar konsep yang digunakan dapat menghindarkan terjadinya kesalah pahaman dan penafsiran makna yang berbeda, maka konsep kesalah
pahaman dan penafsiran makna yang berbeda harus di definisikan. Variabel yang diteliti dibedakan kedalam dua kategori, yaitu 1 variabel bebas atau
independent variable variabel berpengaruh terdiri dari dua sub-variabel
yang selanjutnya disebut sebagai variabel-variabel bebas, yaitu pemberian pendidikan sebagai variabel bebas satu X
1
dan latihan pelatihan sebagai variabel bebas dua X
2
; 2 Variabel tak bebas, yaitu Kinerja pegawai PT.PLN PERSERO P3B Jawa Bali di Surabaya yang diberi simbol Y.
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :
3.1.1 Variabel Bebas X
1 Pendidikan X
1
Pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh PT. PLN
PERSERO P3B Jawa Bali. Pendidikan berkaitan dengan
mempersiapkan calon tenaga kerja baru yang diperlukan oleh PT. PLN PERSERO P3B Jawa Bali. Pendidikan pada sisi lain, lebih ditekankan
pada aspek memanusiakan manusia.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber