54
Menurut Ghozali 2001:133,dasar pengambilan keputusan adalah •
Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan reliabel. •
Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel.
3.5 Analisis Pengujian Asumsi Klasik
Menurut Sulaiman 2004:88 pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, heterokskedasitas dan normalitas
dalam hasil estimasi. Karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F dan uji T yang dilakukan sebelumnya menjadi tidak
valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh untuk itu dilakukan uji asumsinya. Tujuan utama penggunaan uji asumsi
klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi linear terbaik dan tidak bias Blue ; Best Linear Unbiased Estimator
1. Multikolinearitas
Uji multikolinieritas ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang berarti antara masing-masing variabel
independen dalam model regresi. Metode untuk menguji adanya multikolinieritas dilihat pada tolerance value atau Variance Inflation
Factor VIF. Batas dari toleance value adalah 10 , jika Variance
Inflation Factor VIF melebihi angka 10 maka terjadi multikolinearitas.
Perumusan hipotesa untuk uji multikolinearitas adalah : •
H
o
: tidak ada multikolinearitas •
H
a
: terjadi multikolinearitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
55
Pengambilan keputusan : •
Jika VIF ≥ 10 H
o
ditolak: terjadi multikolinearitas •
Jika VIF 10 H
o
diterima: tidak ada multikolinearitas Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat ciri-cirinya
sebagai berikut : a. Koefisien determinasi berganda R square tinggi
b. Koefisien korelasi sederhana tinggi c. Nilai F hitung tinggi signifikan
d. Jika Variance Inflation Factor VIF melebihi angka 10 maka terjadi multikolinearitas.
2. Heteroskedastisitas
Maksud dari penyimpangan Heteroskedastisitas adalah variabel independen adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu
variabel independen. Jika masing-masing variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap absolud residual α = 0,05 ,
maka dalam model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Bila nilai absolud residual diregresi dengan variabel ternyata untuk X
1
nilai probabilitas sig lebih besar dari
α = 0,05. Artinya variabel bebas persediaan tidak signifikan pengaruhnya terhadap variabel absolud
residual. Demikian juga untuk variabel X
2
nilai probabilitas yang kesemuanya lebih besar dari α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa model regresi linear berganda bebas dari gejala heteroskedastisitas.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
56
3. Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini
tidak dilakukan karena menurut central limit theorem teori batasan memusat yang menyatakan bahwa biasanya untuk rata-rata dengan n
30 maka akan mengikuti distribusi normal, apapun distribusi dari random variabel populasinya Suparman, 2003 :228. Sampel penelitian
ini sebanyak 64 responden sehingga regresi linear berganda tetap dilanjutkan, karena variabel pendidikan X
1
, pelatihan X
2
, dan kinerja pegawai Y dianggap berdistribusi normal. Adapun dasar pengambilan
keputusan menurut Sulaiman 2004 : 89 adalah sebagai berikut : a. Jika titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika titik-titik data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Perumusan hipotesa untuk uji normalitas, yaitu : •
H : dat a normal
•
H
a
: dat a t idak normal
Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas : •
Signifikansi 0,05 H dit erima : dat a normal
•
Signifikansi 0,05 H dit olak : art inya dat a t idak normal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
57
3.6 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.6.1 Teknik Analisis