11
2.1.1.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah
memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan
menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan
mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan
dalam jumlah kuantitas dan tipe kualitas yang tepat. Menurut Soekidjo 2003:118 tujuan Sumber Daya Manusia, adalah
sebagai berikut : a. Tujuan masyarakat
Untuk bertanggung jawab secara sosial dalam hal kebutuhan dan tantangan yang timbul dari masyarakat. Suatu organisasi yang berada
ditengah masyarakat diharapkan membawa manfaat atau keuntungan, oleh sebab itu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam mengelola
sumber daya manusia. b. Tujuan organisasi
Untuk mengenal bahwa manajemen sumber daya manusiaa perlu memberikan kontribusi terhadap pendayagunaan organisasi secara
keseluruhan. Manajemen sumber daya manusia bukanlah tujuan akhir suatu proses melainkan suatu perangkat atau alat untuk membantu
tercapainya suatu tujuan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
12
c. Tujuan fungsi Untuk memelihara kontribusi bagian agar sumber daya manusia
meaksanakan tugasnya secara optimal. Dengan kata lain setiap karyawan dalam organisasi harus dapat melaksanakan fungsi sebaik mungkin.
d. Tujuan proposal Untuk membantu karyawan mencapai tujuan pribadinya dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi,tujuan pribadi karyawan seharusnya dipenuhi dan ini sudah merupakan motivasi dan pemeliharaan terhadap
karyawan.
2.1.1.4 Manfaat penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengimplementasian manajemen SDM akan memberikan berbagai
manfaat bagi kegiatan pengorganisasian Nawawi ; 2000:1 antara lain ; a. Organisasiperusahaan akan memiliki Sistem Informasi SDM yang
akurat. b. Organisasiperusahaan akan memiliki hasil analisis pekerjaanjabatan,
berupa diskripsi dan atau spesifikasi pekerjaanjabatan yang terkini up-to-date.
c. Organisasiperusahaan memiliki kemampuan dalam menyusun dan menetapkan Perencanaan SDM yang mendukung kegiatan bisnis.
d. Organisasiperusahaan akan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas rekrutmen dan seleksi tenaga kerja.
e. Organisasiperusahaan dapat melakukan kegiatan orientasisosialisasi secara terarah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
13
f. Organisasiperusahaan dapat melaksanakan pelatihan secara efektif dan efisien.
g. Organisasiperusahaan dapat melaksanakan program pembinaan dan pengembangan karier sesuai kondisi dan kebutuhan.
h. Organisasiperusahaan dapat menyusun skala upah gaji dan mengatur kegiatan berbagai keuntunganmanfaat lainnya dalam
mewujudkan sistem balas jasa bagi para pekerja. Penerapan MSDM yang efektif, selain bermanfaat bagi perusahaan,
juga memberikan dampak positif terhadap para pegawai, antara lain : 1. Pekerja memperoleh rasa aman dan puas dalam bekerja.
2. Pekerja memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Manajemen SDM memungkinkan dan mempermudah pekerja
memperoleh keadilan dari perlakuan yang tidak menguntungkan. 4. Para pekerja melalui Manajemen SDM akan memperoleh upahgaji dan
pembagian keuntunganmanfaat lainnya secara layak. 5. Manajemen SDM menciptakan dan memberikan suasana atau iklim kerja
yang menyenangkan Nawawi, 2000.
2.1.2 Pendidikan dan Pelatihan Diklat 2.1.2.1 Pengertian Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya-upaya untuk mengadakan perubahan. Dalam prosesnya, untuk mencapai tujuan pendidikan
dibutuhkan tenaga, waktu dan seperangkat informasi yang harus disampaikan pada jangka waktu tertentu.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
14
Pendidikan sangat berkaitan untuk mempersiapkan calon tenaga kerja yang diperlukan oleh instansi atau organisasi. Pendidikan di dalam suatu
organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan
. Pendidikan juga sama
halnya dengan memberikan pengetahuan pada calon pegawai baru. Menurut Flippo 2000:69
Pendidikan adalah berhubungan dengan
peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. Dan pendidikan lebih bersifat teoritis dalam waktu
relatif panjang dibandingkan dengan pelatihan. Pelatihan bertujuan untuk mengetahui secara komprehensif mengenai
perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metodeprosedurtata kerja yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan. Sedangkan menurut Sikula 2001:70
Latihan adalah proses
pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, dengan mana pegawai operasional akan
belajar pengetahuan teknik dan keahlian untuk tujuan tertentu. Dari definisi diatas jelas kiranya bahwa pelatihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu dalam waktu relatif singkat yang ditujukan untuk
golongan non manager. Sedangkan pendidikan lebih bersifat teoritis dalam waktu relatif panjang dibandingkan dengan pelatihan dan
diarahkan untuk golongan manager.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
15
Pendidikan dan Pelatihan merupakan usaha untuk mengurangi bahkan menghilangkan kesenjangan antara unsur-unsur yang dimiliki seorang
pegawai dengan unsur-unsur yang dikehendaki organisasi. Usaha tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki
pegawai dengan cara menambah pengetahuan dan ketrampilannya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000
Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai, menyatakan bahwa untuk membentuk sosok Pegawai , diperlukan Pendidikan Pelatihan
yang mengarah pada : 1. Peningkatan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
kepentingan masyarakat, bangsa, negara, dan tanah air. 2. Peningkatan kompetensi teknis, manajerial, dan atau kepemimpinannya.
3. Peningkatan dengan semangat kerja sama dan tanggung jawab sesuai dengan lingkungan kerja dan organisasi.
Dasar pemikiran yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut adalah :
1. Pendidikan pelatihan merupakan bagian integral dari sistem pembinaan Pegawai.
2. Pendidikan pelatihan mempunyai keterkaitan dengan pengembangan karier Pegawai.
3. Sistem Pendidikan pelatihan meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi Pendidikan pelatihan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
16
4. Pendidikan pelatihan diarahkan untuk mempersiapkan Pegawai agar memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan dan kebutuhan
organisasi, termasuk pengadaan kader pimpinan dan staf.
Program pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap, demi tercapainya prestasi kerja
pegawai yang semakin baik, sebagaimana tujuan yang ingin dicapai oleh suatu instansi yaitu meningkatkan efektifitas kerja dan menjaga
kestabilannya. Untuk menghadapi tuntutan dan tugas sekarang dan terutama untuk menjawab tantangan masa depan, pendidikan dan pelatihan
merupakan suatu keharusan. Menurut Hasibuan 2005:70 ada beberapa
tujuan yang ingin dicapai dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan antara lain sebagai berikut :
1. Produktivitas kerja. Melalui pendidikan dan pelatihan maka produktivitas kerja pegawai akan
meningkatkan, kualitas produksi semakin baik, karena technical skil dan managerial skill pegawai yang semakin baik.
2. Efisiensi. Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga
kerja, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. 3. Pelayanan.
Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari pegawai kepada perusahaan atau instansi, karena
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
17
pemberian pelayanan yang baik merupakan daya tarik yang sangat penting.
4. Moral. Melalui pendidikan dan pelatiahan maka moral para pegawai akan lebih
baik karena keahlian dan ketrampilan sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
5. Karir. Dengan pendidikan dan pelatihan, kesempatan untuk meningkatkan karir
pegawai akan semakin besar, karena keahlian, ketrampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya di dasarkan kepada
keahlian dan prestasi kerja seseorang. 6. Konseptual.
Dengan pendidikan dan pelatihan pimpinan akan semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik.
7. Kepemimpinan. Dengan pendidikan dan pelatihan kepemimpinan seseorang akan lebih
baik, hubungan anatar teman sekerja akan menjadi lues, motivasinya akan lebih terarah sehingga pembinaan kerja sama vertikal dan horizontal
semakin harmonis. 8. Balas jasa.
Dengan pendidikan dan pelatihan, maka balas jasa gaji,upah,insentif pegawai akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin baik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
18
Menurut
Hasibuan 2005:76-78 faktor-faktor yang mempengaruhi
pendidikan dan pelatihan yaitu: 1. Peserta
Peserta pelatihan mempunyai latar belakang yang tidak sama atau heterogen seperti pendidikan dasar, pengalaman kerjanya, usianya dan
lain sebagainya. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap, persepsi dan
daya nalar mereka tehadap pelajaran yang diberikan berbeda. 2. PelatihInstruktur
Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentranfer pengetahuannya kepada para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat. Akibatnya
sasaran yang diinginkan tidak tercapai. Misalnya ada pelatih yang ahli dan pintar tetapi tidak dapat mengajar dan berkomunikasi secara efektif
atau teaching skillnya tidak efektif, jadi dia hanya pintar serta ahli untuk dirinya sendiri.
3. Fasilitas pelatihan Fasilitas sarana dan prasarana dibutuhkan untuk pelatihan itu sangat
kurang atau tidak baik. Misalnya buku-buku, alat-alat, mesin-mesin yang akan digunakan untuk praktek kurang atau tidak ada. Hal ini akan
menyulitkan dan mengahambat lancarnya pelatihan. 4. Kurikulum
Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
19
diinginkan oleh pekerjaan atau jabatan peserta bersangkutan. Untuk menetapkan kurikulum dan waktu mengajarkan yang tepat sangat sulit.
5. Dana pelatihan Dana yang tersedia untuk pelatihan sangat terbatas sehingga sering
dilakukan secara terpaksa bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan intelektual
dan kepribadian manusia. Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau organisasi biasanya disatukan menjadi diklat
pendidikan dan pelatihan. Unit yang menangani pendidikan dan pelatihan pegawai lazim disebut PUSDIKLAT Pusat pendidikan dan Pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan tidak saja
menambah pengetahuan, akan tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan produktivitas kerja. Pengembangan
sumber daya manusia dalam suatu organisasi adalah upaya peningkatan kemampuan pegawai yang dalam penelitian ini dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Pendidikan dan latihan menurut Manullang 2004:203 adalah sebagai kegiatan perusahaan yanng didesain untuk memperbaiki atau meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap pegawai sesuai dengan kebutuhan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
20
perusahaan sehingga pegawai yang bersangkutan lebih maju dalam melaksanakan tugas tertentu.
Adapun yang dimaksudkan dengan pendidikan dan pelatihan menurut Keputusan Direksi PT.PLN Persero Nomor : 412.KDIR2008 Pasal 2
tentang Sisitem Pendidikan dan Pelatihan kerja adalah untuk membangun, meningkatkan, dan memelihara kompetensi pegawai serta internalisasi nilai-
nilai Perseroan dalam penyelenggaran diklat sesuai dengan kebutuhan diklat.
Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia berhubungan erat dengan penilaian terhadap hasil pekerjaan mereka, artinya pelatihan dilaksanakan
setelah ada hasil penilaian. Pelatihan dilakukan agar para pegawai memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sesuai dengan tuntutan
pekerjaan yang mereka lakukan. Melaksanakan pelatihan berarti mengembangkan pengetahuan para
pegawai untuk lebih mengenal dan memahami : 1. Seluk beluk pelaksanaan pekerjaan lebih mendalam.
2. Perkembangan perusahaan. 3. Sasaran yang akan dicapai perusahaan.
4. Perlunya kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan. 5. Informasi yang disampaikan perusahaan.
6. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan. 7. Hubungan-hubungan dengan lingkungan.
8. Kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
21
9. Sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan.
2.1.2.2 Prinsip Pelaksanaan Pelatihan
Pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi. Oleh karena itu bagi setiap organisasi yang ingin berkembang, maka pelatihan
bagi pegawainya harus mendapat perhatian yang besar. Beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan didalam
menyelenggarakan progam pelatihan menurut Manullang 2000:70 adalah :
a Individual differences Perbedaan Individu Didalam merencanakan suatu progam pelatihan seorang instruktur
harus menyadari akan adanya individu dari masing-masing peserta. Daya tangkap dari peserta berbeda-beda dan selain itu masih ada
perbedaan lainnya seperti perbedaan latar belakang, pendidikan, pengalaman, dan minat.
b Motivation Motivasi Motivasi merupakan faktor yang penting dalam membangkitkan
semangat belajar setiap individu yang mempunyai tujuan tertentu dihubungkan dengan keperluannya sehingga individu tersebut akan lebih
cepat menyesuaikan diri dalam proses belajar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
22
c Pelatihan to job analysis Hubungan dengan analisa jabatan Keterangan dari analisa jabatan harus menunjukkan pengetahuan
kecakapan apa yang diperlukan oleh masing-masing jabatan tersebut sehingga progam pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan tersebut.
d Selection of trainess Pemilihan Peserta Selain untuk pegawai baru progam pelatihan juga diperuntukkan
untuk pegawai lama, agar mereka dapat menghadapi tantangan-tantangan baru yang ada dalam pekerjaan.
e Selection of trainer Pemilihan Pelatih Instruktur Tidak semua orang dapat menjadi pengajar yang baik. Karena itulah
dengan pelatihan tenaga pengajar haruslah orang yang diseleksi, agar pelatihan dapat berjalan dengan baik dan efektif. Selain itu tenaga
pengajar haruslah dengan yang terdidik, berminat, mempunyai kesanggupan untuk mengajar dan orang yang ahli dibidang yang akan ia
latihkan pada pegawai. f Trainer training Pendidikan bagi para pelatih
Para pelatih haruslah orang yang sudah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi tenaga pelatih, karena tidak semua orang dapat
melatih orang lain meskipun mereka mempunyai pengetahuan yang banyak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
23
g Training Methods Metode Pelatihan Metode pelatihan harus cocok kepada jenis latihan yang diberikan,
karena dalam progam pelatihan harus diperhatikan metode pendidikan yang bagaimana harus dianut dalam pemberian pendidikan.
h Principles of Learning Prinsip Belajar Menurut Hariandja 2002:185 ada beberapa prinsip dalam belajar
yang perlu diperhatikan yaitu ; 1. Participation, yaitu mengarahkan peserta agar ikut aktif dalam
progam pelatihan, dengan berpartisipasi maka para peserta akan lebih cepat mengetahui dan menguasai apa yang telah diberikan.
2. Repetition, yaitu pengulangan materi dalam pelaksanaan pelatihan agar peserta lebih cepat mengingat dan memahami apa yang telah
diajarkan. 3. Relevance, yaitu pelatih menerangkan secara menyeluruh mengenai
suatu pekerjaan agar peserta dapat mengetahui dengan jelas mengenai pekerjaan dan tugas-tugasnya.
4. Transference, yaitu materi yang diabaikan dalam pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan yang dihadapi dalam
pekerjaannya. 5. Feed back, yaitu pemberian informasi mengenai kemajuan para
peserta progam pelatihan sehingga mereka mengetahui apa yang telah dicapainya, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan
semangat dan motivasi belajar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
24
Dari beberapa prinsip diatas dapat kita lihat bahwa pelatihan harus benar-benar diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik karena untuk
melaksanakan pelatihan diperlukan bantuan dari beberapa pihak dan melalui beberapa proses yang ketat. Jika prinsip diatas dilakukan maka pelatihan
yang dilakukan perusahaan akan menghasilkan kemajuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan
tersendiri.
2.1.2.3 Metode Progam Pelatihan