dibedakan dalam 2 kelompok konstruk, yaitu konstruk eksogen dan konstruk endogen.
Konstruk eksogen exogenous construct dikenal juga sebagai source
variable atau independent variable yang tidak diprediksi oleh variabel lain dalam model. Secara diagramatis, konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh
garis dengan satu ujung panah. Dalam gambar terlihat adanya sebuah garis lengkung dengan anak panah 2 ujung. Garis lengkung ini tidak menjelaskan
sebuah kausalitas melainkan untuk mengindikasikan adanya korelasi, karena syarat yang harus dipenuhi dalam uji regresi adalah tidak ada korelasi antar
variabel independen dalam sebuah model. Dengan garis lengkung ini, peneliti dapat mengamati berapa kuatnya tingkat korelasi antar kedua konstruk yang akan
digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Konstruk endogen endogenous construct adalah faktor yang diprediksi
oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk endogen dapat memprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat
berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Berdasarkan pijakan teoritis yang cukup, seorang peneliti dapat menentukan mana yang akan diperlakukan sebagai
konstruk endogen dan mana sebagai konstruk eksogen Solimun, 2004.
2.14. Penelitian Terdahulu
Berikut akan dijelaskan secara singkat hasil peneliti pendahulu yang berhubungan dengan pengaruh faktor bauran pemasaran, kebijakan perusahaan,
perilaku konsumen, keputusan kembelian terhadap kinerja pemasaran yang berorientasi pada keunggulan bersaing berkelanjutan.
Minto Waluyo 2005. Penelitian dengan judul “Analisa Model, bauran
Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran Yang Berorientasi Pada Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Di Supermarket Alfamart Surabaya. Tujuan Penelitian
untuk mengkaji model pengaruh bauran pemasaran, kebijakan perusahaan, perilaku konsumen, keputusan pembelian terhadap kinerja pemasaran yang
berorientasi pada keunggulan bersaing berkelnjutan. Berdasarkan kerangka konseptual, model kurang bagus oleh karena itu perlu memodifikasi model
supaya model jadi bagus. Hasil modifikasi menunjukkan bahwa Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Produk sebesar 0,493, Bauran
Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Harga sebesar 0,641, Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Distribusi sebesar 0,720, Bauran
Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Promosi sebesar 0,382, Kebijakan Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Bauran Pemasaran sebesar 0,799,
Kebijakan Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Konsumen sebesar 0,605, Perilaku Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Keputusan
Pembelian sebesar 0,303, Keputusan Pembelian berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran sebesar 0,459 dan Kinerja Pemasaran berpengaruh signifikan
terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan sebesar 0,532.
Rinna Mardiana 2009. Penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor
Bauran Pemasaran, Kebijakan Perusahaan, Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian Terhadap Kinerja Pemasaran Yang Berorientasi Pada Keunggulan
Bersaing Berkelanjutan Di Minimarket Indomaret Surabaya Dengan Pendekatan Structural Equation Model“. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh bauran pemasaran, kebijakan perusahaan, prilaku konsumen, keputusan
pembelian terhadap kinerja pemasaran yang berorientasi pada keunggulan bersaing berkelanjutan. Berdasarkan kerangka konseptual, model kurang bagus
oleh karena itu perlu memodifikasi model supaya model jadi bagus. Hasil modifikasi menunjukkan bahwa Bauran Pemasaran berpengaruh tidak signifikan
terhadap Produk sebesar - 0,097, Bauran Pemasaran berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga sebesar -0,197, Bauran Pemasaran berpengaruh tidak signifikan
terhadap Distribusi sebesar -0,226, Bauran Pemasaran berpengaruh tidak signifikan terhadap Promosi sebesar 0,038, Bauran Pemasaran berpengaruh
signifikan terhadap Lokasi sebesar 0,335, Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Keragaman Produk sebesar 0,737, Bauran Pemasaran
berpengaruh signifikan terhadap Pelayanan sebesar 0,375, Kebijakan Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Bauran Pemasaran sebesar 0,601, Kebijakan
Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Perilaku Konsumen sebesar 0,320, Perilaku Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
sebesar 0,305, Keputusan Pembelian berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pemasaran sebesar 0,345 dan Kinerja Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap
Keunggulan Bersaing Berkelanjutan sebesar 0,523.
2.15. Hipotesis Penelitian