4.6.2. Kehilangan rangkak beton
Akibat adanya gaya prategang yang terus menerus pada beton, maka
u tinggi. Rangkak pada beton diperhitungan juga terhadap
k dianggap terjadi pada beban mati permanen yang ditambahkan pada kompo
r secara tepat. Kehilangan gaya pratekan akibat rangkak untuk komponen struktur dengan tendon terekat dihitung dari persamaan berikut.
mengakibatkan rangkak pada beton yang secara efektif dapat mengurangi tegangan pada kabel baja bermut
waktu, besarnya regangan rangkak ultimit atau koefisien rangkak. Rangka
nen struktur setelah beton diberi gaya prategang. Karena kesulitan dalam membedakan susut dari rangkak, jumlah dan kecepatan dari pemulihan tidak dapat
diuku
cir cds
c s
cr
f f
E E
K CR
T.Y Lin dan Ned H. Burns-Desain Struktur Beton Prategang hal.107
Dimana : K
cr
= 2,0 untuk komponen struktur pratarik K
cr
= 1,6 untuk komponen struktur pasca-tarik = tegangan beton pada garis berat tendon akibat seluruh beban
ng bekerja pada komponen struktur setelah diberi gaya pratekan.
E
s
= modulus elastisitas tendon pratekan E
c
odulus elastisitas beton umur 28 hari, yang bersesuaian denga
Diketahui : , lebar 1000 m , tinggi 3400 mm, diberi pratekan 14
perbaris kabel. Luas masing-masing penampang kabel f
cds
mati ya
= m n f
c
’
Bentang balok 24 m m
buah kabel dengan 2 bagian
117
sama 886,29 mm
2
. Tegangan awal pada kabel sama dengan 0,8 f
pu
= 1488 Mpa. Modulu
eton CR adalah
g pada masing-masing kabel = 1488 Nmm
2
x886,29x10
-3
= rletak di atas garis
s elastisitas baja E
S
= 1,95 x 10
5
Mpa Modulus elastisitas beton E
c
= 3,55 x 10
4
Mpa, Luas balok A = 34.000 cm
2
, I
x
= 327.533.333.3 cm
4
Jadi, kehilangan gaya pratekan akibat rangkak b Untuk kabel 1
Gaya prategan 1.318,8kN. Tegangan-tegangan pada beton untuk kabel 1 yang te
cgc Mpa
x N
x A
F
O
878 ,
3 3400
1000 10
8 ,
318 .
1
3
f
cds
cir cds
c s
cr
f f
E E
K CR
=6,133 Mpa Prosentase kehilangan
181 ,
3 878
, 3
5 ,
5 6
, 1
x x
613 ,
100 1000
133 ,
6
X
Tabel 4.10. Kehilangan Rangkak Beton pada Tiap-tiap Kabel Tendon No.Kabel
e tumpuan cm CR Mpa
kehilangan 1 -70 6,133 0,613
2 -40 3,925 0,392 3 -10 1,082 0,108
4 20 2,103 0,210 5 50 4,734 0,473
6 80 6,723 0,672 7 110 7,7 0,77
sumber: hasil perhitungan
118
Diketahui Benta
ebar 1000 i 330
pratekan 14 buah kabel dengan 2 bagian perbaris kabel. Luas masing-masing penampang kabel
sama 886,29 mm
2
. Tegangan awal pada kabel sama dengan 0 = 1488 Mpa.
Modu elastisitas baj
S
= 1,95 x 10
5
M
c
= 3,55 x 10
2
, = 299.475.000 cm
4
ibat rangkak beton CR adalah Untuk k
ng balok 24 m, l mm, tingg
0 mm, diberi
,8 f
pu
lus a E
pa
4
Mpa, Luas balok A = 33.000 cm Modulus elastisitas beton E
I
x
Jadi, kehilangan gaya pratekan ak abel 1
Gaya prategang pada masing-masing kabel = 1488 Nmm
2
x886,29x10
-3
= 1.318,8kN. Tegangan-tegangan pada beton untuk kabel 1 yang terletak di atas garis
cgc Mpa
N x
F f
O cds
4 10
8 ,
318 .
1
3
x
A 3300
1000
cir cds
s cr
f f
E K
CR
806 ,
2 4
5 ,
5 6
, 1
c
E
x x
=10,057 Mpa Prosentase kehilangan
05 ,
1 100
1000
507
, 10
X
119
Tabel 4.11. Kehilangan Rangkak Beton pada Tiap-tiap Kabel Tendon kehilangan
No.Kabel e tumpuan cm
CR Mpa 1 -85 10,507 1,05
2 -55 6,81 0,681 3 -25 3,115 0,311
4 -5
0,065 0,651
5 35 0,434
4,347 6 65 8,043 0,804
7 95 11,74 1,174 sumber: hasil perhitungan
4.6.3. Kehilangan susut beton