akteristik p Perhitungan 1. Perhitungan pelat

Tab Lantai Δs mm Antar Tingkat Syarat Drift el 4.3. Analisa ∆s Akibat Gempa 24 0.041503 0.002113 27.91 23 0.03939 0.002245 27.91 22 0.037145 0.002002 27.91 21 0.035143 0.002076 27.91 20 0.033067 0.002022 27.91 19 0.031045 0.002069 27.91 18 0.028976 0.002109 27.91 17 0.026867 0.002137 27.91 16 0.02473 0.002157 27.91 15 0.022573 0.002163 27.91 14 0.02041 0.002161 27.91 13 0.018249 0.002146 27.91 12 0.016103 0.00212 27.91 11 0.013983 0.002083 27.91 12 0.0119 0.002035 27.91 10 0.009865 0.002126 27.91 9 0.007739 0.002047 27.91 8 0.005692 0.00195 27.91 7 0.003742 0.001832 27.91 6 0.00191 0.001266 27.91 5 0.000644 0.000644 27.91 Sumber: Hasil Perhitungan SAP 2000 `Kar enampang balok pang balok dimaksudkan untuk dapat mengetahui t dan data-data yang diperlukan sebagai bentuk dimensi balok yang dipergunakan. Karena balok dianggap sudah mampu menahan beban yang ada dengan dimensi bxh = 100 x 350, maka penulis membuat 3 dimensi balok untuk dianalisa agar a u m layan.  Balok pertama bxh = 100 x 340  Balok kedua bxh = 100 x 330

4.5.1. akteristik p

Penentuan karakteristik penam basaran nilai momen Inersia, Luas, Bera sumber perhitungan yang terkait dengan m mp enahan beban 82  Balok ketiga bxh = 100 x 320 3.5 m 1 m Ya Yb yb = Jarak pusat berat elemen terhadap sisi bawah cm ya = Jarak pusat berat elemen terhadap sisi atas cm Titik berat ya . A = A . Y ya . 1 x 3,5 = 3,5 x 1 x 1,75 ya = 5 , 3 125 , 6 = 1,75 m yb = 3,5 m – ya = 3,5 m – 1,75 m = 1,75 m Momen inersia I = 12 1 x b x h 3 = 12 1 x 100 x 350 3 = 357.291.666,7 cm 4 83 Tabel 4.4. Ukuran Balok yang Direncanakan. Dimensi balok bxh ya cm yb cm Ix cm 4 1. 100 x 340 170 170 2. 100 x 330 165 165 160 327.533.333,3 299.475.000 273.066.666,7 3. 100 x 320 160 Daerah tendon yang diperkenankan daerah batas prategang “Bila gaya aksial tekan bekarja pada kern sentral maka pada seluruh penampang tidak akan mengalami tegangan tarik. Untuk penampang yang sama sepanjang bentang, maka jarak kern tida k tergantung pada geometri penampang dan tidak tergantung pada gaya aksial maupun tegangan lainnya”, Struktur Beton Prategang, Ir. Winarni” hal 128 .     cm Sb kb 67 , 56 67 , 666 . 926 . 1    x A Sa I Sb ya I x x 340 100 67 , 666 . 926 . 1 67 , 666 . 926 . 1 3 . 533 . 327 67 , 666 . 926 . 1 170 3 , 333 . 533 . 327       Sa 3 , 33 cm x A ka yb 67 , 56 340 100 170    84 Karena nilai ka dan kb terlalu kecil untuk penampang balok yang besar maka ai ka dan kb diperbesar untuk memenuhi gaya tekan kabel yang maksimal. nil n dalam penentuan jalur tendon balok ini adalah en erimbang. n dianggap sebagai free – body yang menerima beban luar, abel dipilih sedemikian rupa ebagi akan terjadi komponen gaya-g ambar, sehingga ak mengalami keretakan. Maka diambil ka = 155 cm dan kb = 155 cm 4.5.2.`Perencanaan kabel pratekan Konsep yang dipergunaka m ggunakan konsep “ load balancing “ atau konsep beban b Di sini, seluruh beto termasuk berat sendirinya. Gaya prategang dan profil k sehingga mengimbangi s an beban dari luar tadi. Akibat dari bentuk kabel, maka aya vertikal keatas seperti pda g lendutan yang terjadi sama dengan nol., dan balok tid DL + LL F F Gambar 4.21. Distribusi Gaya pada Balok. Pada penentuan kabel prategang ini, akan dilakukan dengan perencanaan prategang penuh, sehingga langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan bentuk dan ukuran penampang tendon yang memadai 2. Penentuan tracee jalur tendon 85 3. Penentuan besar gaya prategang dan eksentrisitas kabel pada penampang den erdasarkan beban yag diterima kabel tendon. 4. Pen 4.5.3. Dat Sev ess relieved strand 270 ASTM A 416-90a  Jen ASTM A-416 grade 270 low relaxation.  Tegangan putus kabel f pu = 1860 Mpa  Tegangan leleh kabel f py = 0.9 f pu = 1674 Mpa  Batas ultimate gaya tarik = 184.00 kN  Tegangan tarik ijin kabel = 0.94 f py = 1574 Mpa ≤ 0.80 f pu = 1487 Mpa g sesaat = 0.82 f py = 1373 Mpa 0.74 f pu = 1375 Mpa g Angkur = 0.70 f pu = 1301 Mpa gan momen kritis b entuan profil kabel sepanjang balok. Perhitungan Layout Kabel Prategang a-data perencanaan en wire str is kabel = strand  Diameter = 12.70 mm ; Luas = 126,68 mm 2  Jenis strand = uncoated 7 wire super strand  Te angan tarik ijin kabel  Te angan tarik ijin kabel Penentuan nilai Eksentrisitas Tendon Dari perhitungan sebelumnya didapatkan letak garis netral balok, sebagai acuan dalam penentuan letak cgs dari a ok erhadap penentuan jalur tendon. Dari data perhitungan didapatkan: yang akan dipergunakan elemen b l t 86 yb = 175cm ya = 175 cm Untuk mendapatkan disain yang ekonomis, maka gaya prategang maksimum dari parabola cgs harus maksimal. Jadi pada perletakan dalam kabel harus seatas mungkin dan pada kondisi daerah lapangan harus sebawah Konsep prategang yang diberikan harus mampu melawan beban nilai ekonomis tendon terhadap faktor beban yang dipikulnya. F = Gaya Prategang L = Panjang bentang h = Tinggi parabola Maka momen eksentrisitas gaya prategang F adalah M = F x h gaya dalam M harus diperhitungkandipakai se-efektif mungkin. Berarti bahwa lendutan mungkin. eksternal maupun internal dari struktur, sehingga didapatkan perbandingan cgc F h Gaya merata keatas : = L w b 8 1 87 L w b 8 1  2 8 L xFxh w b  F x h = Besarnya gaya eksternal maupun internal yang dipikul oleh kabel prategang kan didistribusikan merata ke sepajang bentang balok, maka untuk mendapatkan perlawanan gaya dibutuhkan penegangan kabel yang sesuai dengan beban yang diterima kabel. d pang akibat beban tetap beban mati M l = momen lentur pada tampang akibat beban rencana beban hidup M d = 33.495,42 kNm’ M l = 8.375,39 kNm’ M T = M d + M l = 33.495,42 + 8.375,39 = 41.870,81 kNm’ Mutu beton equivelan dgn fc’ 55 Mpa σbw’ kuat tekan pada badan = 0,45fc’ = 0,45x550 = 247.5 kgcm 2 M = momen lentur pada tam 25 , 1 42 , 495 . 33 81 , 870 . 41    d T M M K  Desain balok pertama 100 x 350 bw K M y I d b x     5 , 247 83 , 25 , 1 10 42 , 495 . 33 170 7 , 666 . 291 . 357 4  x  2.041.666,667 ≥ 568.407,1273 OK x a p pa I y M   88 2 4 06 , 164 7 , 666 . 291 . 357 175 10 42 , 495 . 33 cm kg x x pa    a q y M x I qa   2 4 02 , 41 7 . 666 . 291 . 357 175 10 39 , 375 . 8 cm kg x x qa    2 σbw’ kuat tekan pada badan = 0,45fc’ = 0,45x550 = 247,5 kgcm 2 pa qa σ ra = σ pa + σ qa = 164,06 + 41,02 = 205,08 kgcm σbw’ σ + σ bw pb qa pa bw c           x b p pb I y M   2 4 7 , 666 . 291 . 357 cm pb 6 , 164 175 10 42 , 495 . 33 kg x x    x a q qa y M   I 2 4 02 , 41 7 . 666 . 291 . 357 175 10 39 , 375 . 8 cm kg x x qb    103 , 5 , 247 06 , 164  Kontrol penampang trace kabel terhadap beban yang bekerja pada balok 02 , 83 ,   c 41 06 , 164 5 , 247   2 . 1 r c y y c im b a    . 1 12 1 b a t b k y c y y c h y     b a 89 155 175 103 , 175 175 103 , 1 175    35 12 1 x  cm emenuhi, ada penyelesaian Semua rumus tersebut ada pada Ir. Winarni Hadipratomo; Struktur Beton Prategang hal.200 Penentuan tegangan tekan kabel prategang x 145,83 ≥ 126,05 cm OKE m Ringkasan prosedural untuk penentuan tegangan tekan kabel : 1. Tentukan letak lokasi cgs : tas eksentrisi e i F M k i o p b      2. Hitung besarnya gaya prategang selama service F dan gaya prategang mula-mula Fo dari ka i M F T   dan 85 , 80 ,     efisiensi F F o         3. H rn yang diperlukan itung luas ke b ra c y h F A . . 1   dan   F A o c 1 2       ka Fo Mp i pb , kedua luasan ini harus dibandingkan dengan luasan A , dan nilainya harus 4. Pilih A c yang terbesar dan harga F yang baru, perbaiki dimensi tampang ukuran bila diperlukan. Beton tidak diperkenankan menerima adanya tegangan tarik, karena akan menyebabkan kondisi keruntuhan pada beton, tegangan tarik dipikul sepenuhnya oleh kabel prategang dan beton hanya diperkenankan menerima tekanan, apabila terdapat tarikan, maka tinggi penampang, besarnya eksentristas dan besarnya gaya prategang harus dikontrol. Rumus tersebut ada pada buku Ir. Winarni Hadipratomo; Struktur Beton Prategang halaman 77. balok dari A balok 5. 90 M T = M P + Mq = 33.495,42 + 8.375,39 = 41.870,81 kNm’ h M F T 65 ,  Ir. Winarni Hadipratomo; Struktur Beton Prategang hal.71 n yang bekerja keseluruhan pada entang balok tersebut. D T Karena beban yang bekerja dipikul badan balok, maka besarnya beban yang bekerja pada kabel prategang adalah nilai mome b 350 65 , 10 81 , 870 . 41 65 , 4 x x h M F T   x10 -2 kN F 75 , 404 . 18  83 , 75 , 404 . 18    F F o kN F o 4 , 174 . 22  kb F M i o P   10 155 4 , 174 . 22 42 , 495 . 33 2    x i 91 i = 3,06 m  nilai cgs pada blok beton 3.4 1 m m Ya Yb bes ya n y b dia patkan nilai i adalah = ,675 m arn ilai i tidak boleh melebihi nilai y b , apabila melebihi maka diambil harus mbil nilai cover beton 50mm + tulangan 25mm maka dida yb-50-25 1750-50-25 = 1675 mm = 1 kN x ka i M F T 41    2 , 983 . 12 10 155 675 , 1 81 , 870 . 2    kN F o 41 , 642 . 15 83 ,     F 2 , 983 . 12 A ba m 2 = 3,5 m 2 lok = 35.000 c 2 266 1 350 m x 2 1 , 1 175 08 , 205 2 , 3 . x x y A b ra c      = 1,224 m 2 2 98 . 12 .h F jadi Ac 1 A balok 3,5 m OK              F A o ka Fo Mp i pb c 1 2  92    2 10 155 41 , 642 . 15 x   42 , 495 . 33       2 2 1 10 06 , 164 41 , 642 . 15 x A c k jad mampu ahan gaya yang beker batas 1,266 m 2  1,675  2 2 67 , m A c  jadi Ac 2 A balo men = 0,67 m 2 3,5 m 2 OK i penampang balok ja dan masih di dalam kern. Dipakai Ac terbesar yaitu Kontrol tegangan Besarnya beban yang bekerja pada balok dipikul oleh dua sisi badan balok, maka besarnya momen yang bekerja pada tiap-tiap badan adalah separuh dari momen total yang diperoleh dari hasil perhitungan. I = 357.291.666,7x10 4 mm 4 n pada Balok 100 x 350 Beban kN σ a Nmm 2 σ b Nmm 2 ya = 1750 mm yb = 1750 mm Tabel 4.5. Kontrol Teganga Mp = 33.495,42 kNm σ pa = -16,40592 σ pb =  b p y I M  a p y I M 16,40592 Fo = 15.642,41kN σ f =  Ac o F - 12,355 σ f =  Ac F o - 12,355 i = 1,675 m σ fa =  I y M a f . 12,833 σ fb =  I y M b f . - 12,833 M f = Fo x i = 26.948,43 σ fa + σ f = 0,478 η x 0,478 = 0.397 σ fb + σ f = -25,188 η x -25,188 = -20,906 93 M p +M f = 61.466,02 kNm σ pa + 0,478 = -15,927 σ pa + 0,397 = -16,500 σ pb – 25,188= -8,78 σ pb – 20,906 = - 4,500 Mq = 8.496,26 kNm σ qa = - 4,1 σ qb =  b q y I M  a q y I M 4,1 M p +M f +Mq = 69.962,28 kNm -15,927-4,1= -20,027 -16,500-4,1= -20,109 -8,78+4,1= -4,682 -4,500+4,1= -0,4 sumber: hasil perhitungan Perjanjian tanda tekan - dan tarik +. Dikatakan tekan - jika daerah ya atau yb terjadi kontak langsung dari beban atau tegangan. Tabel ini untuk mengontrol tegangan pada beton sesuai sifat dasar beton mampu menahan tekan dan tarik akan dipikul oleh tulangan dan kabel tendon. Maka, hasil akhir harus bernilai negatif tekan  Desain balok 100 x 340 ya = 170 cm; yb = 170 cm ka = 150 cm; kb = 150 cm bw K M y I d b x     5 , 247 170  83 , 25 , 1 10 42 , 495 . 33 3 , 333 . 533 . 327 4  x 1.926.666,67 ≥ 568.407,1273 OK x a p pa I y M   2 4 85 , 173 3 , 333 . 533 . 327 170 10 42 , 495 . 33 cm kg x x pa    94 x I a q y M   qa 2 4 47 , 43 170 10 39 , 375 . 8 cm kg x x qa    3 , 333 . 533 . 327 σ ra = σ pa + σ qa = 173,85 + 43,47 = 217,32 kgcm 2 σbw’ kuat tekan pada badan = 0,45fc’ = 0,45x550 = 247,5 kgcm 2 bw’ σ pa + σ qa σ bw pb qa pa bw c           x b p pb I y M   2 4 85 , 173 3 , 333 . 533 . 327 170 10 42 , 495 . 33 cm kg x x pb    x a q qa I y M   2 4 47 , 43 3 , 333 . 533 . 327 170 10 39 , 375 . 8 cm kg x x qb    059 , 5 , 247 85 , 173 47 , 43 85 , 173 5 , 247 83 ,      c Kontrol penampang trace kabel terhadap beban yang bekerja pada balok 2 . 1 r c y y c im    b a . 1 12 1 b a b a t b k y c y y c h y     150 170 059 , 170 170 059 , 1 1  340 12 170 x x    95 141,67 cm ≥ 133,28 cm OKE memenuhi, ada penyelesaian Karena beban yang bekerja dipikul badan balok, maka besarnya beban yang bekerja pada kabel prategang adalah nilai momen yang bekerja keseluruhan pada bentang balok tersebut. 340 65 , 10 81 , 870 . 41 65 , 4 x x h M F T   x10 -2 kN F 06 , 946 . 18  83 , 06 , 946 . 18   F  F o kN F o 58 , 826 . 22  kb F M i P o   10 150 4 , 74  x 1 . 22 42 , 495 . 33 2   i i ada b k ton i = yb-50-25 = 1700-50-25 = 1625 mm = 1,625 m = 3,01 m  nilai cgs p lo be kN 66 , 8 13  x ka i F T 39 . 10 150 625 , 1 81 , 870 2      M . 41 kN 96 , F . 13 F o 142 . 16 83 , 66 , 398     A balok 2 = 3,4 m 2 = 34.000 cm 2 2  1 1 32 , 217 . x y b ra c   233 , 1 70 m  10 340 66 , 398 . 13 . x x h F A  jadi Ac 1 A balok = 1,233 m 2 3,5 m 2 OK 96           ka Fo p F A pb o c 1 2    M i      42 , 495 . 33 75       2 10 150 96 , 142 . 16 1,6 1 96 , 142 . 16 x Dipakai A C terbesar yaitu 1,233 m 2 . I = 327.533.333,3x10 4 mm 4 ya = 1700 mm yb = 1700 mm Beban kN σ a Nmm σ b Nmm 2  2 2 10 85 , 173 x A c  2 2 68 , m A c  Tabel 4.6. Kontrol Tegangan pada Balok 100 x 340 2 Mp = 33.495,42 kNm σ pa =  a y I -17,385 p M σ pb =  b p y I M 17.385 Fo = 16.142,96kN σ f =  Ac F o - 13,124 σ f =  Ac F o - 13,124 i = 1,625 m  I y M a f . 13,615 σ fb =  I y M b f . σ fa = - 13,615 M f = Fo x i = 26.232,31kNm σ fa + σ f = 0,491 η x 0,491 = 0.407 σ fb + σ f = -26,739 η x -26,739 = -22,19 M p +M f = 59.727,73 kNm σ pa + 0,491 = -16,894 σ pa + 0,407 = -16,98 σ pb – 26,739= -9,354 σ pb – 22,19 = - 4,81 97 Mq = 8.375,39 kNm σ qa =  a q y I M - 4,347 σ qb =  b q y I M 4,347 M f p +M 99 -16,894-4,347= -21,240 6,98-4,347= -21,324 -9,354+4,347= -5,007 -4,81+4,347= -0,461 +Mq = 68.223, kNm -1  Balok 100 x 330 ya = 5 cm; yb = 16 165 cm ka = 145 cm; kb = 145 cm bw K I d M x y b     5 , 247 83 , 25 , 1 10 42 , 495 . 33 000 . 5 299  165 47 . 4  x 1.815.000 ≥ 568.407,1273 ........OK σpa = 184,55 kgcm σpb = 184,55 kgcm 2 σqa = 46,14 kgcm σta = 230,69 kgcm 2 σtb = 230,69 kgcm 2 2 2 σqa = 46,14 kgcm 2 983 , 5 , 247 55 , 184 14 , 46 55 , 184 5 , 247 83 ,      c Kontrol penampang trace kabel terhadap beb beke da balok an yang rja pa 2 . 1 c im b a   r c y y  . 1 12 1 a t b y c y y c h y    b k b a  145 165 983 , 1 165 12  65 983 , 1 330 1 165 x x    137,5 cm ≥ 1,243 cm ……. OK, memenuhi dan ada penyelesaian 98 i F = 13.841,6 kN balok = 33.000 cm 2 = 3,3 m 2 ≤ A balok = 1,2 m 2 ≤ 3,3 m 2 ……OK C = 1,2 m 2 I = 299.475.000 x 10 4 mm 4 ya = 1650 mm yb = 1650 mm Tabel 4.7. Kontrol Tegangan pada Balok 100 x 330 2 b Nmm 2 = 1,575 m Fo = 16.676,61 kN A A C1 = 1,2 m 2 → A C1 A C2 = 0,9 m 2 Dipakai A C terbesar yaitu, A Beban kN σ a Nmm σ Mp = 33.495,42 kNm σ pa =  p y I M -17,385  b p y I M a σ pb = 17.385 Fo = 16.676,61kN σ f =  Ac F o - 13,9 σ f =  Ac F o - 13,9 i = 1,575 m σ fa =  I y M a f . 14,471 σ fb =  I y M b f . - 14,471 M f = Fo x i = 26.265,6kNm σ fa + σ f = 0,571 η x 0,571 = 0.474 σ fb + σ f = -28,831 η x -28,831 = -28,93 M p +M f = 59.761,02 kNm σ pa + 0,571 = -16,814 σ pa + 0,474 = -16,911 σ pb – 28,831= -11,446 σ pb – 28,93 = - 6,544 Mq = 8.375,39 kNm σ qa =  a y I - 4,61 σ q M qb =  b q y I M 4,61 99 M p +M 11-4,61= -21,521 -6,544+4,61= -1,934 f +Mq = 68.136,41 kNm -16,814-4,61= -21,424 -16,9 -11,446+4,61= -6,836 sumber: hasil perhitungan  B alok 100 x 320 ya = 160 cm; yb = 160 cm ka = 140 cm; kb = 140 cm bw K M I d x y b     5 , 247 83 , 25 , 1 10 4 , 495 . 33 7 273  2 160 , 666 . 066 . 4  x 1.706.666,67 ≥ 568.407,1273 ........OK 2 2 2 δpa = 196,26 kgcm 2 δpb = 196,26 kgcm δqa = 49,07 kgcm 2 δqa = 49,07 kgcm δta = 245,33 kgcm 2 δtb = 245,33 kgcm 004 , 5 , 247 26 , 196 83 ,  c 07 , 49   da balok 26 , 196 5 , 247   Kontrol penampang trace kabel terhadap beban yang bekerja pa 2 . 1 r c im   c y y b a  . 12 b a b a t b k y c y y h y    1 1 c  140 160 004 , 1  004 , 160 160 2 x  320 1 1 160 x   . TIDAK OK, tidak ada penyelesaian 133,33 cm ≥ 138,88 cm …… 100 Maka, dimensi balok dimensi 100 x 340 dan 100 x 330. nakan tendon dengan Ф 12,70 mm strand dengan high streght and low gai berikut : pu py pu = 1674 Mpa pu pu 2 Mpa 5 pratekan yang dapat digunakan adalah balok dengan

4.5.4. Perhitungan Profil Kabel Prategang