Perkembangan beton pratekan TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perkembangan beton pratekan

Perbedaan utama antara beton bertulang dan beton pratekan pada kenyataannya adalah beton bertulang mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara menyatukan dan membiarkan keduanya bekerja sama-sama sesuai dengan keinginannya, sedangkan beton pratekan mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan baja mutu tinggi dengan cara aktif. Hal ini dicapai dengan cara menarik baja tersebut dan menahannya ke beton, jadi membuat beton dalam keadaan tertekan. Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari kedua bahan tersebut. Baja adalah bahan yang liat dan dibuat untuk bekerja dengan kekuatan tarik yang tinggi oleh pratekan. Beton adalah bahan yang getas dan kemampuannya menahan tarikan diperbaiki dengan memberikan tekanan, sementara kemampuannya menahan tekanan tidak dikurangi. Jadi beton pratekan merupakan kombinasi yang ideal dari dua buah bahan modern yang berkekuatan tinggi. Perkembangan historis beton pratekan sebenarnya dimulai dengan cara yang berbeda dimana gaya pratekan yang dibuat hanya ditujukan untuk menciptakan tekanan permanent pada beton guna memperbaiki kekuatan tariknya. Kemudian menjadi lebih jelaslah bahwa memberikan gaya pratekan pada baja juga penting untuk pemanfaatan baja mutu-tinggi high-tensile steel yang efisien. Memberikan gaya pratekan berarti membuat tegangan permanen di dalam struktur dengan tujuan memperbaiki perilaku dan kekuataannya pada bermacam-macam pembebanan. 5 E. Freyssinet, seorang Perancis yang berjasa dalam perkembangan beton pratekan modern, di tahun 1928 mulai menggunakan baja mutu-tinggi sebagai kabel pratekan. Kabel yang mempunyai kekuatan batas sebesar 1.725 MPa dan titik leleh lebih dari 1.240 MPa, diberi gaya pratekan sampai tegangan 1000 MPa menghasilkan regangan satuan sebesar 0050 . 000 . 200 000 . 1    E f  Walaupun Freyssinet juga mencoba metode pratarik dimana baja direkatkan ke beton tanpa pengangkuran ujung, pemakaian praktis dari metode ini pertama kali dikerjakan oleh E. Hoyer dari Jerman. Sistem E. Hoyer terdiri dari penarikan kabel antara dua buah dinding penahan yang terpisah beberapa ratus kaki, peletakan pengunci di antara dua unit, kemudian penuangan beton dan pemotongan kabel tersebut setelah beton mengeras. Metode ini memungkinkan beberapa unit dicetak sekaligus di antara dua dinding penahan.

2.2. Prinsip-prinsip dasar beton pratekan