Desain Balok Bertulangan Tunggal Desain Balok Bertulangan Rangkap

2.6.2.4. Desain Balok Bertulangan Tunggal

Untuk merencanakan balok bertulangan tunggal, perlu ditinjau kembali gambar berikut : Gambar 2.8. Momen Kopel Ts.z atau Cc.z Sehingga besarnya luas tulangan As akan diketahui dan besarnya blok tekan a dapat diperoleh dengan persamaan : ab fc fy As a . . 85 , .  Besarnya Mn dapat diketahui dengan rumus : h d - a 2 b Ts1 Ts1 = As1.fy c a Cc = 0.85 fc.ab c Mn = As. Fy. d-a2 Besarnya momen ultimit luar Mu harus lebih kecil dari M R = Φ Mn. Bila M R lebih kecil dari Mu, maka besarnya As dan atau dimensi balok harus diubah sampai didapatkan nilai M R yang lebi besar dari Mu. Sehingga Mu M R ; M R = Φ Mn dan Mn = Ts.z atau Cc.z Dan jika Mu M R maka besarnya As atau dimensi balok harus diperbesar. 31

2.6.2.5. Desain Balok Bertulangan Rangkap

Apabila momen nominal yang dapat ditahan, Mn yang dimiliki balok bertulangan tunggal tidak memadai maka diperlukan penulangan tekan As’. Oleh karena itu diperlukan tambahan penulangan pada kondisi tarik yang disebut dengan balok bertulangan rangkap. Pada balok bertulangan rangka, momen nominal Mn yang dapat ditahan diperoleh dari kopel baja tarik Ts 1 dan tekan beton Cc serta kopel baja tarik Ts 2 dan baja tekan Cs. Analisis penampang untuk balok bertulangan rangkap dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 2.9. Momen kopel Ts 1 -cc dengan lengan d-a2, Momen kopel Ts 2 -cc dengan lengan d-d’ Tentukan besarnya luas tulangan As 1 yang akan dicoba. Besarnya tinggi blok tekan a dapat diperoleh dengan : Ts 1 = Cc As 1 .fy = 0,85.fc’.a.b ab fc fy As a . . 85 , .  d h + d - a 2 c c Ts1 = As1.fy As b Ts2 = As2.fy Cc = 0.85 fc.ab d As a Cs = As.fy 32 Apabila momen ultimit luar Mu lebih kecil dari M R1 , maka perhitunga cukup dilakukan dengan analogi prinsip balok bertulangan tunggal. Sedangkan apabila Mu lebih besar dari M R1, maka sisanya harus dipikul oleh momen nominal yang kedua, M R2 ; M R2 = Mu - M R1 = As 2 .fy.d-d’ = As’.fy.d-d’ Menurut keseimbangan horisontalTs 2 = Cs sehingga As’ = As 2 , jadi besarnya tulangan tekan As’ dapat ditentukan : . 2 d d fy M As R  

2.6.2.6. Geser pada balok tinggi