Pengaruh profil tendon terhadap lendutan

4.7.1. Pengaruh profil tendon terhadap lendutan

Tendon dutan keatas sebnuah balok dengan endutan kebawah sebuah balok yang mengalami suatu gai akibat lendutan resultan menjadi: parabolis Angkur Eksentris Menunjukan sebuah balok dengan tendon parabolis yang mempunyai eksentrisitas e 1 ditengah bentang serta e 2 pada penampang diatas tumpuan. Lendutan resultan ditengah diperoleh sebagai jumlah len tendon parabolis yang mempunyai eksentrisitas e 1 +e 2 ditengah dan nol pada tumpuan-tumpuannya. L momen lentur yang memberikan kelengkungan merata dengan intensitas Pe 2 pada seluruh panjangnya. Seba 48 8 48 2 EI a EI EI      Krishna Raju, beton prategang 1986 2 1 2 2 2 1 2 e e PL L Pe e e PL a             ksen Gambar 4.27. Profil Lendutan pada Balok 5  Dimana : P = gaya prategang aktif e = e trisitas L = panjang balok 133 Diketahui : Bentang balok 24 m, lebar 1000 mm, tinggi 3400 mm, diberi pratekan 14 sama 886,29 mm 2 . Tegangan awal pada kabel sama dengan 0,8 f pu = 1488 Mpa. 5 4 Mpa, Luas balok A = 34.000 cm 2 , I = 327.533.333.3 cm 4 ngah balok akibat berat sendiri dan beban terpasang adalah adalah Tegangan-tegangan pada beton untuk kabel 5 yang terletak di bawah garis cgc. e = 138 cm Berat sendiri balok = 1x3,4x30 = 102 kNm = 0,102 kNmm Ga pratek P 18.463,19 N Len tan k akiba t sendi buah kabel dengan 2 bagian perbaris kabel. Luas masing-masing penampang kabel Modulus elastisitas baja E S = 1,95 x 10 Mpa Modulus elastisitas beton E c = 3,55 x 10 x Jadi, lendutan yang terjadi pada bentang te Untuk kabel 7 g ya an = 14x886,29x1488 = k du ebawah t bera ri   EI 384    gL 5 4    mm x x x x x x 102 , 5   79 , 3 10 275 , 3 5 , 35 384 1000 24 12 4      Lendutan keatas akibat gaya pratekan: EI 8 2  PeL 134 mm x x x x x x 78 , 15 10 275 , 3 5 , 35 8 1000 24 1380 19 , 463 . 18 2   12 15,78 mm – 3,79 mm = 11,99 mm atekan setelah kehilangan 0,8 x 15,78mm = 12,624 mm berat sendiri+pratekan = - 11,99 mm → lendutan akhir mengarah keatas kabel berat sendiri mm gaya pratekan mm lendutan netto mm pratekan setelah kehilangan mm lendutan akhir mm Lendutan keatas netto dari balok kalau ia memikul berat sendiri Lendutan keatas akibat pr Lendutan kebawah akhir akibat = 3,79 mm – 15,78 mm Tabel 4.20. Lendutan yang Terjadi pada Tengah Bentang Balok 100x340 no. e mm akibat akibat 1 180 3.79 2.06 -1.73 1.648 1.73 2 380 3.79 4.34 0.55 3.472 0.55 3 580 3.79 6.63 2.84 5.304 -2.84 4 780 3.79 8.92 5.13 7.136 -5.13 5 980 3.79 11.2 7.41 8.96 -7.41 6 1180 3.79 13.49 9.7 10.792 -9.7 7 1380 3.79 15.78 11.99 12.624 -11.99 sumber: hasil perhitungan Catatan : tanda - lendutan mengarah keatas + mengarah kebawah. Diketahui : Bentang balok 24 m, lebar 1000 mm, tinggi 3300 mm, diberi pratekan 14 buah kabel dengan 2 bagian perbaris kabel. Luas masing-masing penampang kabel ,8 f pu = 1488 Mpa. 10 5 Mpa sama 886,29 mm 2 . Tegangan awal pada kabel sama dengan 0 Modulus elastisitas baja E S = 1,95 x 135 Modulus elastisitas beton E c = 3,55 x 10 4 Mpa, Luas balok A = 33.000 cm 2 , at berat sendiri dan beban awah garis cg 12 Berat sendiri balok g 1x 99 = 0,099 kNmm Ga prateka P 14x8 1488 18.463,19 N Len tan ke h akiba t sendi I x = 299.475.000 cm 4 Jadi, lendutan yang terjadi pada bentang tengah balok akib terpasang adalah adalah Untuk kabel 7 Tegangan-tegangan pada beton untuk kabel 5 yang terletak di b c. e = 5 cm = 3,3x30 = kNm ya n = 86,29x = k du bawa t bera ri    EI 384   gL 4 5      4 1000 24 099 , 5 x x x   12 10 994 , 2 5 , 35 384 x x x mm 02 , 4  Lendutan keatas akibat gaya pratekan: EI PeL 8 2  mm x x x x x x 1000 24 1250 19 , 463 . 18 2  63 , 15 10 994 , 2 5 , 35 8 12  Lendutan keatas netto dari balok kalau ia memikul berat sendiri 15,63 mm – 4,02 mm = 11,61 mm 136 Lendutan keatas akibat pratekan setelah kehilangan 0,8 x 15,63mm = 12,504 mm Lendutan kebawah akhir akibat berat sendiri+pratekan Tabel 4.21. Lendutan yang Terjadi pada Tengah Bentang Balok 100x330 no. e mm akibat berat sendiri akibat gaya pratekan lendutan netto mm pratekan setelah kehilangan lendutan akhir mm = 4,02 mm – 12,504 mm = -8,484 mm → lendutan akhir mengarah keatas kabel mm mm mm 1 50 4.02 0.625 -3.395 0.5 3.52 2 250 4.02 3.127 -0.893 2.5 1.52 3 450 4.02 5.63 1.61 4.504 -0.484 4 650 4.02 8.13 4.11 6.504 -2.484 5 850 4.02 10.63 6.61 8.504 -4.484 6 1050 4.02 13.13 9.11 10.504 -6.484 7 1250 4.02 15.63 11.61 12.504 -8.484 sumber: hasil perhitungan Catatan: tanda - lendutan mengarah keatas + mengarah kebawah.

4.7.2. Meramalkan lendutan jangka panjang