Besarnya momen nominal tahanan Mn adalah salah satu gaya Cc atau Ts tersebut dikalikan dengan z yaitu d-a2
Mn = Cc.z
= 0,85.fc’.ab.d-a2
= Ts.z
= As.fy.d-a2
2.6.2.2. Kekuatan Persyaratan
Penerapan faktor keamanan sangat penting untuk menghindari resiko adanya keruntuhan. Dalam hal ini ada dua hal yang dipergunakan dalam parameter
pengamanan yang diperlukan untuk perencanaan struktur. Pertama, mengalikan momen ultimit luar Mu atau beban rencana dengan
suatu faktor beban yang besarnya lebih dari 1, misalnya untuk beban hidup menggunakan 1,6L dan beban mati menggunakan 1,2D, sehingga kombinasi antara
beban mati dengan beban hidup tersebut adalah 1,2D+1,6L Dalam hal ini SNI-03-2847-2002 mengatur kombinasi pembebanan sebagai
perencanaan struktur, antara lain : U
= 1,4 D U
= 1,2 D + 1,6 L + 0,5 A atau R U
= 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 A atau R U
= 0,9 D ± 1,6 W U =
1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E U
= 0,9 D ± 1,0 E U
= 1,4 D + F
28
Dengan : D = Beban Mati
L = Beban Hidup A = Beban Atap
R = Beban air hujan W = Beban Angin
E = Beban Gempa F = Beban Fluida
Kedua, mengalikan momen nominal tahanan Mn dengan suatu faktor reduksi yang besarnya lebih kecil dari 1 yang biasa disebut Mr. Besarnya nilai faktor reduksi
Φ ditentukan oleh SNI 2847 2002
Lentur, tanpa
beban aksial
0,80
Aksial tarik dan aksial tarik dengan
lentur 0,80
Komponen struktur dengan tulangan spiral
0,70
Komponen struktur
lainnya. 0,65
Geser
dan torsi 0,75
Faktor reduksi untuk geser pada komponen struktur penahan gempa yang
kuat
geser nominalnya lebih kecil dari pada gaya geser yang timbul sehubungan dengan pengembangan kuat lentur nominalnya
0,55
Tumpuan pada beton kecuali untuk daerah pengangkuran pasca tarik 0,65
Penampang lentur
tanpa beban
aksial 0,75
Faktor reduksi kekuatan
Φ untuk lentur, tekan, geser dan tumpu pada beton polos
Struktural 0,55 29
Tekan aksial, tanpa dengan lentur persegi
0,65
Tekan aksial, tanpa dengan lentur bulat 0,70
Dengan demikian, kapasitas momen M
R
= Φ Mn
2.6.2.3. Pembatasan Penulangan Tarik
Kehancuran dengan diawali dengan hancurnya beton di daerah tekan tidak boleh terjadi karena beton akan mengalami keruntuhan secara tiba-tiba. Hal ini
disebut dengan over reinforced kelebihan tulangan. Oleh karena itu SNI-03-2847- 2002 pasal 12.3.3 menetapkan pembatasan untuk komponen luas penulangan baja
tarik tidak boleh melebihi 0,75 kali luas baja tarik alam keadaan seimbang balanced yang diperlukan, sehingga :
ρ 0,75 ρ
b
dengan ρ adalah rasio penulangan antara luas tulangan As dibagi luas beton b kali d
dan ρ
b
adalah rasio tulangan dalam keadaan seimbang. Pada SNI-03-2847-2002 juga memberikan batas minimal rasio tulangan yaitu
Ρ
min
= 1.4fy
30
2.6.2.4. Desain Balok Bertulangan Tunggal