Standar nasional Indonesia SNI 03 2847 2002 “Tata Cara Perencanaan

HRB335, HRB400, KL400, batang baja ulir 2,0x10 5 Baja Untai 1,95x10 5 Sumber:Desain Criteria of Building

3.6.3. Baja prestress

Pada perencanaan struktur balok pratekan ini menggunakan jenis kawat baja yang terdapat pada 3 jenis type :  Top Plate Tendons Tendon atas  Bottom Plate Tendons Tendon bawah  Web Tendons Tendon Sayap

3.7. DESAIN BETON BERTULANG

3.7.1. Standar nasional Indonesia SNI 03 2847 2002 “Tata Cara Perencanaan

Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung” Di Indonesia, peraturan atau pedoman standard yang mengatur tentang perencaan dan pelaksanaan bangunan beton bertulang telah mengalami perkembangan dan revisi selama beberapa periode. Pembaharuan demi pembaharuan dilakukan untuk mengantisipasi faktor keamanaan dalam sebuah desain struktur beton bertulang tersebut dan untuk mengimbangi pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan tentang teknologi beton bertulang. Sejak Peraturan Beton Indonesia 1971 PBI ’71, PBI ’89, SK SNI T-15-1991-03 hingga peraturan beton bertulang yang terbaru SNI 2847 “Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”. 47 Pada PBI ’71 merupakan peraturan yang bersumber dari pemerintah Belanda dengan berbasis metode elastik atau cara ‘n’ metode tegangan kerja, mulai diperkenalkan sebagian kecil perhitungan metode kekuatan batas ultimit sebagai alternatif, serta diperkenalkan juga mengenai dasar-dasar perhitungan bangunan ketahanan gempa. Pada SK SNI T-15-1991-03 diberikan beberapa ketentuan-ketentuan baru antara lain 1. Metode kekuatan batas ultimit lebih diutamakan sebagai perhitungan perencanaan, sedangakan metode perencanaan cara ‘n’ diperkenankan sebagai alternatif. 2. Konsep perhitungan keamanan dan beban yang lebih realistik dihubungkan dengan tingkat daktilitas struktur. 3. Tata cara perhitungan geser dan puntir pada keadaan batas ultimit 4. Menggunakan satuan SI dan notasi disesuaikan dengan pemakaian kalangan internasional. 5. Ketentuan detail penulangan yang lebih rinci untuk beberapa komponen struktur. 6. Menghadirkan beberapa ketentuan yang belum tersedia dari peraturan yang sebelumnya, misalnya bangunan dengan ketahanan gempa, beton prategang, pracetak, komposit, cangkang, pelat lipat, balok perangkai, dll. Sedangkan peraturan beton bertulang yang terbaru SNI-03-2847-2002 lebih mengetengahkan kondisi aktual pada sebuah peraturan, dalam hal ini, standard peraturan yang ada dalam SNI-03-2847-2002 memuat unsur-unsur standard perencanaan yang sama pada SK SNI T-15-1991-03 akan tetapi pada peraturan SNI 2847 lebih memuat unsur ketahanan sebuah struktur dengan lebih kompleks dan 48 akurat menurut klasifikasi zona gempa tempat berdirinya struktur tersebut. Standard perencanaan dari SNI-03-2847-2002 mengambil ketentuan persyaratan dari UBC 1997 untuk pedoman ketahan gempa, ACI 318 1999 dan ACI 318-1002 untuk mendesain dan pendetailan elemen struktur dengan beberapa modifikasi. Perubahan tersebut maliputi : 1. Pada desain gempa SNI 2847 memakai desain kekuatan batas dan bukan desain tingkat layan elastis. 2. Perubahan signifikan mengenai koefisien pembebanan yang ada. 3. Pembagian struktur dalam beberapa kategori struktur yang disesuaikan dengan tingkat resiko gempa. 4. Persyaratan pendetailan komponen-komponen sistem struktur beton khusus tercantum dalam standard peraturan yang terbaru.

3.8. Perencanaan elemen balok