Komposisi dan konsentrasi dari reagen Albumin BCG Thermo Scientific yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel I. Komposisi dan konsentrasi reagen Albumin BCG Komposisi
Konsentrasi
Brom Cresol Green 0,27 mmolL
TRIS 55 mmolL
Succinic Acid 100 mmolL
D. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain oven, timbangan analitik, mesin penyerbuk, sendok kayu, ayakan, beaker glass, gelas ukur, batang
pengaduk, cawan porselin, penangas air, rotary evaporator, shaker, corong Buchner, erlenmeyer, stopwatch, kertas saring, labu alas bulat, labu ukur, pipet
tetes, pipet volume, pipa kapiler, spuit injeksi per oral, syringe 3 cc Terumo®, syringe 1 cc Terumo®, moisture balance, dan syringe 6 cc Terumo®.
E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman M. tanarius
Determinasi tanaman M. tanarius dilakukan dengan mencocokkan ciri-ciri morfologi M. tanarius dengan buku acuan determinasi. Determinasi
dilakukan di Unit II Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
2. Pengumpulan bahan
Bahan uji yang digunakan adalah daun M. tanarius yang masih segar dan berwarna hijau, tidak berlubang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,
diperoleh dari daerah Paingan, Depok, Sleman, Yogyakarta pada bulan Februari.
3. Pembuatan serbuk
Daun M. tanarius dicuci bersih dibawah air mengalir. Setelah bersih, daun diangin-anginkan atau dilap dengan lap bersih hingga daun tidak tampak
basah kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven. Tujuan dari pengeringan adalah melindungi daun dari kerusakan sinar matahari langsung.
Pengeringan dengan oven dilakukan pada 40ºC selama 72 jam.
Setelah kering daun diremas kecil-kecil dan dibuat serbuk lalu diayak dengan ayakan nomor
50. Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan, 1989 supaya
kandungan fitokimia yang terkandung dalam daun M. tanarius lebih mudah terekstrak karena luas permukaan serbuk yang kontak dengan pelarut semakin
besar. 4.
Penetapan kadar air serbuk kering daun M. tanarius
Penetapan kadar air dilakukan termopan, yaitu dengan menguji susut penguapan dari simplisia serbuk daun M. tanarius berdasarkan Direktorat
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia 1989, penetapan kadar air secara sederhana menggunakan alat moisture balance.
Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan sampel kurang lebih 5 g sampel dan menimbang bobot serbuk sebagai bobot sebelum pemanasan
bobot a. Kemudian alat dipanaskan pada suhu 110ºC selama 15 menit, dan setelah itu menimbang bobot serbuk setelah pemanasan bobot b. Selisih
bobot a dan b merupakan kadar air dari serbuk yang diselidiki. Penetapan
kadar air dilakukan perhitungan pada serbuk setelah pemanasan untuk memenuhi standarisasi simplisia yang ditentukan. Penetapan kadar air pada
ekstrak dan fraksi tidak dilakukan dalam penelitian.
5. Pembuatan FHEMM