Antioksidan Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

G. Antioksidan

Secara biologis pengertian antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak dari oksidan dalam tubuh. Antioksidan adalah senyawa pemberi elektron. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut bisa dihambat Winarsi, 2007. Peran antioksidan pada penyakit hati adalah terjadinya stress oksidatif yang diperantarai oleh radikal bebas. Beberapa penyakit hati seperti hepatitis A,B, dan C, serta perlemakan hati melibatkan stress oksidatif. Proses tersebut dapat menyebabkan kerusakan sel sekunder dimana progresivitas dan regresivitas yang berlangsung tergantung pada keseimbangan antara oksidasi dan antioksidasi Manco, Devito, Marcellini, Mingrone, and Nobili, 2008.

H. Landasan Teori

Hati merupakan salah satu organ terbesar di dalam tubuh terletak di dalam rongga perut sebelah kanan Wibowo, 2008. Salah satu peranan penting hati di dalam tubuh adalah mendetoksifikasi senyawa-senyawa toksik yang masuk dalam tubuh Seifter, Ratner and Sloane, 2005. Kerusakan hati terjadi karena adanya kerusakan yang parah pada sel-sel hepatosit atau kerusakan berulang pada sel parenkim Crawford and Liu, 2010. Salah satu kerusakan hati yang sering terjadi adalah perlemakan steatosis yang merupakan penumpukan trigliserida di hepatosit. Kerusakan hati ditandai dengan peningkatan nilai ALT-AST, kadar ALP, bilirubin dan penurunan kadar albumin serum. Adanya hepatotoksik akan menyebabkan penurunan produksi albumin di hati. Albumin merupakan protein penting yang berfungsi untuk proses metabolisme dalam tubuh. Adapun fungsi dari uji albumin, yaitu untuk mengukur kemampuan hati dalam sintesis protein Singh dkk., 2011. Oleh karena itu uji kadar albumin dapat digunakan sebagai salah satu parameter untuk mengetahui kerusakan yang terjadi di hati. Karbon tetraklorida merupakan senyawa model hepatotoksin yang menginduksi kerusakan hati khususnya steatosis. Karbon tetraklorida dimetabolisme oleh sitokrom P450 2E1 CYP2E1 menjadi radikal bebas triklorometil. Triklorometil dengan oksigen akan membentuk radikal triklorometilperoksi yang sangat reaktif, radikal ini dapat menyerang lipid membran endoplasmik retikulum yang menyebabkan gangguan homeostatis Ca 2+ dan akhirnya akan menyebabkan kematian sel Timbrell, 2009. Pada penelitian Matsunami, et al., 2006 melaporkan kandungan dari M. tanarius yang diisolasi dari ekstrak metanol daun M. tanarius mempunyai aktivitas penangkapan radikal terhadap DPPH yang dapat berpotensi sebagai zat antioksidan. Penelitian ekstrak metanol-air daun M. tanarius telah dilakukan oleh Windrawati 2013 dengan penginduksi karbon tetraklorida praperlakuan jangka panjang dan jangka pendek oleh Tiala 2013 pada waktu yang bersamaan dan terbukti bahwa tanaman ekstrak metanol-air dengan penginduksi karbon tetraklorida memiliki efek hepatoprotektif. Berdasarkan penelitian sebelumnya mengenai efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun M. tanarius sudah pernah dilakukan, untuk itu penelitian ini akan mengembangkan penelitian sebelumnya menggunakan fraksi heksan-etanol. Melalui penelitian ini akan diketahui apakah dengan pemberian FHEMM kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dapat dinaikkan dan melihat apakah ada kekerabatan antara peningkatan dosis FHEMM dengan peningkatan kadar albumin.

I. Hipotesis

Pemberian oral FHEMM secara jangka panjang dapat meningkatkan kadar albumin dan adanya kekerabatan dosis FHEMM dengan kenaikan kadar albumin pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida. 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni yang dilakukan perlakuan terhadap sejumlah variabel penelitian. Rancangan penelitian ini termasuk rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi dosis pemberian FHEMM yang dibuat dalam 3 peringkat dosis. b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah kadar albumin serum tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida setelah pemberian jangka panjang FHEMM.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Hewan uji yang digunakan yaitu tikus betina galur Wistar dengan berat badan 130-180 g dan berumur 2-3 bulan, frekuensi pemberian FHEMM satu kali sehari selama enam hari berturut-turut dengan waktu pemberian yang sama, cara pemberian FHEMM secara per oral dan karbon tetraklorida secara intraperitonial, dan bahan uji yang digunakan berupa daun M. tanarius L. yang diperoleh dari daerah Paingan, Depok, Sleman, Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas serum alt dan ast tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 3 183

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 139

Pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 123

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 7 136

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 135

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar bilirubin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 133

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106