Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai pemberian FHEMM dengan penginduksi karbon tetraklorida jangka
panjang.
1. Perumusan masalah
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah pemberian FHEMM dalam penggunaan jangka panjang dapat memberikan pengaruh terhadap kadar albumin pada tikus betina galur
Wistar yang terinduksi karbon tetraklorida? 2.
Apakah ada kekerabatan antara dosis pemberian FHEMM dengan kenaikan kadar albumin pada tikus betina galur Wistar yang terinduksi
karbon tetraklorida?
2. Keaslian penelitian
Phomart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat, dan Sutthivaiyakit 2005 melaporkan bahwa flavonoid dari ekstrak n-heksan dan kloroform daun M.
tanarius mempunyai aktivitas antioksidan terhadap DPPH. Macarangaoside A-C yang diisolasi dari ekstrak metanol-air M. tanarius menunjukkan aktivitas yang
poten terhadap DPPH Matsunami, et al., 2006. Pada penelitian in vivo menunjukkan bahwa ekstrak metanol-air daun M. tanarius mempunyai aktivitas
hepatoprotektif pada tikus terinduksi parasetamol Adrianto, 2011. Penelitian ekstrak metanol-air daun M. tanarius telah dilakukan oleh
Windrawati 2013 dengan penginduksi karbon tetraklorida praperlakuan jangka
panjang dan jangka pendek oleh Tiala 2013 pada waktu yang bersamaan. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa tanaman ekstrak metanol-air baik jangka
panjang maupun jangka pendek dengan penginduksi karbon tetraklorida memiliki efek hepatoprotektif. Penelitian yang dilakukan oleh Todingbua 2014 mengenai
efek antiinflamasi topikal ekstrak metanol-air daun M. tanarius L. pada mencit betina terinduksi karagenin membuktikan bahwa ekstrak daun M. tanarius
memiliki efek antiinflamasi topikal dengan konsentrasi optimum yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal sebesar 3,75.
Sejauh studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti, penelitian terkait dengan pengaruh pemberian jangka panjang FHEMM terhadap kadar albumin
pada tikus betina galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida belum pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian