Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Mendengarkan

Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih. Satu orang bertindak sebagai pengirim pesan dan yang lainnya sebagai penerima pesan. Mendengarkan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses komunikasi, terutama dalam peran seseorang sebagai penerima pesan.

1. Pengertian Mendengarkan

DeVito 2010 berpendapat bahwa mendengarkan diartikan sebagai proses aktif menerima rangsangan stimulus telinga aural dan meresponnya dengan cara tertentu. Beebe et al. 2009 mengatakan bahwa mendengarkan merupakan proses psikologis dalam kegiatan decoding yang terdiri dari proses selecting seleksi, attending perhatian, understanding mengerti, remembering mengingat, dan responding merespon. Wood 2013, menambahkan bahwa mendengarkan listening adalah sebagai proses kompleks yang terdiri atas mendengar hearing, berpikir, memilih dan mengorganisasikan informasi, menerjemahkan informasi, merespon situasi, dan mengingat. Definisi dari DeVito, Beebe, dan Wood menyimpulkan bahwa mendengarkan adalah proses aktif dalam kegiatan menerima pesan yang melibatkan proses mendengar, memberikan perhatian, menyeleksi, mengerti isi pesan, mengingat dan memberikan respon terhadap situasi yang terjadi.

2. Proses Dalam Mendengarkan

Beebe et al. 2009 berpendapat bahwa mendengarkan merupakan proses psikologis dalam kegiatan decoding yang terdiri dari proses : a. Selecting : Proses memilah-milah pesan yang akan dijadikan fokus perhatian. b. Attending : Proses memfokuskan perhatian pada sumber informasi. c. Understanding : Proses memaknai informasi berupa suara atau nonverbal yang telah melalui proses seleksi dan menjadi fokus perhatian. d. Remembering : Proses recalling memanggil kembali informasi-informasi yang telah diterima. e. Responding : Dilakukan agar orang lain tahu bahwa informasi yang disampaikan telah diterima.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Mendengarkan

DeVito 2010 menjelaskan beberapa hal yang dapat menjadi hambatan dalam mendengarkan, yaitu : a. Sibuk dengan diri sendiri Penerima pesan tidak memperhatikan pokok pembicaraan, namun memusatkan perhatian pada kepentingan dan perilakunya sendiri. b. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal Penerima pesan memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang tidak relevan dengan interaksi. c. Mempertajam Penerima pesan menekankan pada satu atau dua aspek dari pesan yang diterima. d. Asimilasi Penerima pesan merekonstruksi pesan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sikap, prasangka, dan nilai-nilai pribadi. e. Faktor kawan atau lawan Penerima pesan mendistorsi pesan berdasarkan orang yang menjadi lawan bicaranya. f. Mendengar yang diharapkan Penerima pesan tidak mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan, namun mendengar apa yang diharapkan. Tanner dalam Oduolowu dan Akintemi, 2014 menambahkan bahwa perbedaan jenis kelamin mempengaruhi proses mendengarkan karena perbedaan gaya komunikasi antara pria dan wanita. Tanner menyebutkan bahwa wanita sangat dipengaruhi oleh suasana hati.

B. Pelatihan

Pelatihan berpengaruh pada keberhasilan suatu perusahaan karena melalui pelatihan, ilmu pengetahuan dan keterampilan baru dimiliki oleh karyawan sehingga mampu bekerja secara optimal di dalam perusahaan.

1. Definisi Pelatihan

Hardjana 2001 mengemukakan bahwa pelatihan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu pendek. Muchinsky 2003 mengatakan bahwa pelatihan merupakan proses ketika pengetahuan knowledge, keterampilan skills, dan kemampuan abilities seseorang bertambah atau meningkat. Gomes 2003 mengemukakan bahwa pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya. Dessler 2009 mengungkapkan bahwa pelatihan adalah proses mengajarkan keterampilan dasar yang dibutuhkan karyawan untuk menjalankan pekerjaan serta menjadi salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Definisi dari beberapa tokoh di atas menyimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu program yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan karyawan terkait dengan pekerjaannya.

2. Experiential Learning

Pelatihan mendengarkan dilaksanakan dengan metode experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman dengan model structured experiences pengalaman berstruktur. Supratiknya 2008 mengatakan bahwa experiential learning pada dasarnya merupakan student centered learning atau pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pada metode