negatif dari tuntutan kerja yang tidak tercapai Bakker Demerouti, 2007; Schaufeli Bakker, 2004.
Banyak penelitian yang berusaha mengembangkan model Job Demands- Resources. Beberapa diantaranya menemukan bahwa job demands dan job
resources berhubungan dengan employee engagement Bakker, et al., 2003; Schaufeli, et al., 2004; Xanthopolou, Bakker, Demerouti, Schaufeli, 2007.
Schaufeli dan Bakker 2004 menemukan bahwa employee engagement berhubungan dengan job resources misalnya dukungan dari rekan kerja tetapi
tidak berhubungan dengan job demands. Sebaliknya, penelitian oleh Hakanen dkk. 2008 menyatakan bahwa job demands memiliki korelasi negatif dengan
engagement, yang artinya semakin tinggi job demands maka semakin rendah employee engagement.
C. JOB DEMANDS
1. Definisi Job Demands
Job Demands mengacu pada aspek fisik, psikologis, sosial, atau organisasional dari sebuah pekerjaan yang menuntut usaha fisik, psikologis
kognitif maupun emosional yang terus menerus dari seorang karyawan sehingga dapat memberi efek fisiologis maupun psikologis Demerouti,
2001. Job demands tidak selalu merugikan, tetapi ketika usaha yang dituntut melebihi kapabilitas karyawan, energi karyawan akan habis dan
Universita Sumatera Utara
mengakibatkan burnout dan masalah kesehatan lainnya Schaufeli dan Bakker 2004; Bakker et al., 2003; Hakanen et al., 2006; Llorens et al., 2006.
Beberapa contoh job demands antara lain: konflik emosional, tekanan waktu, jam kerja shift, beban kerja secara fisik, dan desain kerja yang buruk.
2. Dimensi-Dimensi Job Demands
Adapun dimensi-dimensi job demands antara lain: a.
Work overload
Work overload beban kerja yang berlebihan terbagi menjadi dua, yaitu quantitative overload dan qualitative overload. Quantitative
overload terjadi ketika kerja fisik karyawan melebihi kemampuannya, yang disebut dengan “having too much to do”. Hal ini disebabkan karena
pegawai harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak dalam waktu yang singkat. Qualitative overload terjadi ketika pekerjaan yang
harus dilakukan oleh karyawan terlalu sulit dan kompleks, yang disebut “too difficult to do” Cary Cooper, dalam Rice, 1992; French Caplan,
dalam B. Arden, 2006. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa work
overload adalah beban yang dialami karyawan diberikan kuantitas pekerjaan yang banyak dalam waktu yang singkat ataupun kualitas
pekerjaan yang kompleks melebihi kemampuannya. b.
Emotional load
Universita Sumatera Utara
Beban kerja yang terlalu berlebihan akan menimbulkan reaksi- reaksi emosional seperti mudah marah, merasa terancam, tersinggung
dan lain sebagainya Manuaba, 2000, dalam Prihatini, 2007. Beban emosional biasanya dipicu oleh konflik dengan orang lain. Oleh
karenanya, pekerjaan yang banyak berhubungan dengan orang lain membutuhkan beban emosional yang lebih besar Van Veldhoven,
2002. Ketika beban emosional emotional load di tempat kerja meningkat, disonansi kognitif akan muncul dan menyebabkan karyawan
mengalami distress Wharton, 1993. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa emotional load
adalah beban yang dialami karyawan ketika berada pada situasi kerja yang tidak menyenangkan sehingga berujung pada reaksi emosional yang
negatif seperti marah, merasa terancam, tersinggung, dan sebagainya. c.
Cognitive load Cognitive load pertama kali dikemukakan oleh Sweller 1988,
merujuk pada konsep tentang beban pada memori kerja working memory dalam proses penyelesaian masalah problem solving, berpikir,
dan pendayagunaan pikiran lain termasuk persepsi, memori, bahasa, dan lain sebagainya. Beban pada memori kerja ini berupa tuntutan
konsentrasi, ketepatan presisi memori, atau atensi terus menerus. Menurut Adcock 2000, cognitive load adalah jumlah sumber daya
mental yang diperlukan untuk memproses informasi amount of mental
Universita Sumatera Utara
resources necessary for information processing. Barrouilet 2007 mengatakan bahwa kinerja individu akan menurun seiring peningkatan
beban memori konkuren, dan peningkatan apapun dari kesulitan proses akan menyebabkan informasi hilang dari memori jangka pendek.
Berdasarkan uraian di atas, cognitive load adalah beban yang dialami karyawan karena kerja otak dalam memproses informasi yang
melibatkan konsentrasi, ketepatan presisi memori, atau atensi terus menerus.
D. JOB RESOURCES