Sedang 51,4 karyawan
di Lonsum
mau saling
memberikan dukungan berupa bantuan dan perhatian ketika rekannya menemui kesulitan
dalam pekerjaan. Hanya sebagian kecil karyawan masih merasa kurang didukung
oleh rekan kerjanya.
Tinggi 34,3
Opportunities To Learn
Rendah 21,4 Sebagian besar karyawan Lonsum kantor
cabang Medan merasa kesempatan belajar yang diberikan perusahaan masih seadanya
saja. Ketrampilan dan pengetahuan yang ada cukup untuk melakukan pekerjaan sehari-
hari.
Namun mereka
merasa perlu
diperkenalkan dengan pengetahuan ataupun cara kerja yang baru.
Sedang 64,3
Tinggi 14,3
C. GAMBARAN PENGARUH
VARIABEL INDEPENDEN
TERHADAP VARIABEL DEPENDEN
Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian yang memberikan gambaran bagaimana pengaruh dimensi-dimensi job demands dan dimensi-dimensi job
resources terhadap employee engagement di Lonsum kantor cabang Medan. Sebelumnya dilakukan uji asumsi terhadap model regresi linear berganda yang akan
digunakan untuk menguji pengaruh.
1. Hasil Uji Asumsi Terhadap Model Regresi Linear Berganda
Uji asumsi yang perlu dipenuhi sebagai persyaratan untuk menggunakan model regresi antara lain uji normalitas, uji linearitas, uji heterokedastisitas, uji
multikolinearitas dan uji autokorelasi. a.
Uji Normalitas
Universita Sumatera Utara
Uji normalitas dalam penelitian ini ditujukan untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal di dalam kurva sebaran normalitas.
Tabel 21. Hasil Uji Normalitas Sebaran One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Z
P Keterangan
Employee Engagement 0,732
0,658 Sebaran normal
JD.Work Overload 0,789
0,562 Sebaran normal
JD.Emotional Load 1,006
0,264 Sebaran normal
JD.Cognitive Load 0,953
0,324 Sebaran normal
JR.Role Clarity 1,169
0,130 Sebaran normal
JR.Supervisory Support 1,100
0,178 Sebaran normal
JR.Coworker Support 0,921
0,365 Sebaran normal
JR.Opportunities To Learn 1,123
0,161 Sebaran normal
Berdasarkan tabel 21 di atas, diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov 0,6732 p0,05 untuk variabel employee engagement, 0,789 p0,05 untuk
dimensi work overload, 1,006 p0,05 untuk dimensi emotional load, 0,953 p0,05 untuk dimensi cognitive load, 1,169 p0,05 untuk dimensi role
clarity, 1,100 p0,05 untuk dimensi supervisory support, 0,921 p0,05 untuk dimensi coworker suppot, dan 1,123 p0,05 untuk dimensi
opportunities to learn. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data untuk variabel employee engagement, job demands, dan job resources
terdistribusi secara normal. b.
Uji Lineritas
Universita Sumatera Utara
Uji Linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data ketiga variabel yaitu variabel employee engagement, job demands, dan job
resources berkorelasi memenuhi asumsi garis linear.
Tabel 22. Hasil Uji Linearitas Variabel
Linearitas sig.
Keterangan
EngagementJD.WorkOverload 0,010
Hubungan tidak linier EngagementJD.EmotionalLoad
0,006 Hubungan linier
EngagementJD.CognitiveLoad 0,006
Hubungan linier EngagementJR.RoleClarity
0,000 Hubungan linier
EngagementJR.SupervisorySupport 0,000
Hubungan linier EngagementJR.CoworkerSupport
0,010 Hubungan linier
EngagementJR.OpportunitiesToLearn 0,000
Hubungan linier Berdasarkan tabel 22, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara
employee engagement dengan dimensi-dimensi job demands dan dimensi- dimensi job resources memenuhi asumsi garis linier, yang artinya artinya
setiap perubahan yang terjadi pada employee engagement akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada dimensi-dimensi job demands
dan dimensi-dimensi job resources.
c. Uji Multikolinieritas
Universita Sumatera Utara
Menurut Ghozali 2005, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi
adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak
terdapat multikolinieritas. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 23 dibawah
ini :
Tabel 23. Hasil Uji Multikolinieritas
B B
er dasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 23 terlihat bahwa tidak terjadi
multikolinieritas karena nilai VIF lebih kecil dari 5, yang berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel dimensi-dimensi job demands dan dimensi-
dimensi job resources.
d. Uji Heteroskedastisitas
Nama Variabel Independen
Tolerance VIF
JR.Opportunities To Learn 0.647
1.545 JR. Role Clarity
0.588 1.700
JR. Supervisory Support 0.478
2.091 JR. Coworker Support
0.733 1.365
JD. Work Overload 0.579
1.729 JD. Emotional Load
0.550 1.817
JD. Cognitive Load 0.698
1.433
Universita Sumatera Utara
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut homokedasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik tidak terjadi
heteroskedasitas. Output SPSS pada gambar Scatter Plot menunjukkan penyebaran titik-titik tidak menunjukkan adanya heteroskedasitas apabila :
1 Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0
2 Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja
3 Penyebaran titik-titik tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian dan melebar kembali. 4
Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Untuk melihat gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat pada scatter plot yang dihasilkan oleh program SPSS yang terlihat pada gambar dibawah
ini.
Universita Sumatera Utara
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada Gambar 4.1 terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak
membentuk pola tertentu yang jelas serta menyebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas, atau dengan kata lain varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap..
e. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas yaitu dimensi job demands dan dimensi job resources tidak saling
Universita Sumatera Utara
berkorelasi. Persamaan regresi dapat diterima jika setiap variabel bebas tersebut tidak saling berkorelasi.
Dari hasil pengujian statistik didapat nilai dari test durbin-watson adalah 2,030 berada antara nilai 1,688-2,312 yang berarti tidak terjadi
autokorelasi atau antara dimensi-dimensi job demands dan dimensi-dimensi job resources tidak saling berkorelasi..
2. Hasil Uji Regresi Linear Berganda