intervensi yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan. Setelah itu, peneliti meminta surat izin balasan bahwa perusahaan setuju untuk dilakukan
penelitian.
2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Setelah surat izin penelitian dari perusahaan resmi diterbitkan, peneliti diperbolehkan melakukan penelitian di kantor PT. PP London Sumatra
Indonesia, Tbk. Cabang Medan yang berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 2 Medan tertanggal mulai 18 April 2013.
3. Tahapan Pengambilan Data a. Data Awal Preliminer
Metode yang digunakan dalam pengambilan data awal berupa wawancara, observasi, dan survei. Wawancara dilakukan dengan pedoman
wawancara yang disusun untuk mendapatkan data mengenai kondisi perusahaan saat itu dan masalah ataupun kendala yang sedang dialami.
Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa manager dan staff.
Observasi perilaku karyawan dilakukan pada saat peneliti melaksanakan magang di perusahaan selama 3 bulan. Banyak dari data
observasi diperoleh pada saat tidak terduga seperti ketika makan siang dan membantu staff melakukan pekerjaannya.
Universita Sumatera Utara
Selanjutnya peneliti membuat survei employee engagement berdasarkan teori Marciano 2010 untuk menegakkan variabel penelitian
yang akan digunakan.
b. Data Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala. Skala adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur
aspek afektif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 2004.
Penelitian ini menggunakan penskalaan model Likert. Penskalaan ini merupakan model penskalaan pernyataan sikap yang menggunakan
distribusi respons sebagai dasar penentuan nilai sikap Azwar, 2004. Setiap aspek dimensi akan diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan
favorable dan unfavorable, dimana subjek diberikan empat alternatif pilihan yang menunjukkan frekuensi yaitu Selalu SLL, Sering SRG,
Kadang-Kadang KDG, dan Tidak Pernah TP. Untuk aitem yang favorable, pilihan SLL akan mendapatkan skor empat, pilihan SRG akan
mendapatkan skor tiga, pilihan KDG akan mendapatkan skor dua, dan pilihan TP akan mendapatkan skor satu. Sedangkan untuk aitem yang
unfavorabel, pilihan SLL akan mendapatkan skor satu, pilihan SRG akan mendapatkan skor dua, pilihan KDG akan mendapatkan skor tiga, dan
pilihan TP akan mendapatkan skor empat.
Universita Sumatera Utara
Adapun 3 skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala employee engagement, skala job demands, dan skala job resources. Setiap
skala akan melalui proses uji coba yang terdiri dari uji validitas, reliabilitas, dan daya beda aitem. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 11-
15 Juli 2013. Total skala yang disebar berjumlah 90 eksemplar dan yang kembali berjumlah 72 eksemplar.
Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi, yaitu berkaitan dengan apakah aitem mewakili pengukuran dalam area isi
sasaran yang diukur. Validitas isi merupakan hal utama dalam suatu tes yang biasanya dinilai dengan menggunakan pertimbangan pakar
professional judgement Azwar, 2005. Peneliti meminta pertimbangan profesional, yang dalam hal ini adalah dosen pembimbing peneliti dan
pihak-pihak lain yang berkompeten dalam memberikan pertimbangan, sebelum menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan alat ukur
yang sesuai dengan cetak biru uji coba yang ada. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2005. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx
dengan bantuan komputer dari program SPSS version 16.00 for windows. Koefisien reliabilitas berada dalam rentang dari
0 sampai dengan 1, yang artinya semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1 berarti semakin tinggi reliabilitas, sebaliknya koefisien
Universita Sumatera Utara
yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas Azwar, 2005.
Uji daya beda aitem dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau
kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2005. Daya beda aitem pada penelitian ini dilihat dengan
menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan komputer dari program SPSS version 16.00 for windows. Aitem yang
digunakan adalah aitem yang memiliki nilai r
ix
≥ 0.3 Azwar, 2005. Berikut keterangan pembuatan skala employee engagement, job
demands, dan job resources mulai dari blueprint hingga hasil uji coba skala:
a. Skala Employee Engagement
Employee engagement diukur dengan menggunakan skala yang dibuat berdasarkan aspek employee engagement yaitu vigor, dedication, dan
absorption. Skala employee engagement diadaptasi dari Utrecht Work Engagement Scale UWES oleh Schaufeli dan Bakker 2003 yang berisi
aspek-aspek yang ingin diukur di atas. Skala UWES terdiri dari total 17 aitem dengan jumlah item pada aspek vigor sebanyak 6 aitem, pada aspek
dedication sebanyak 6 aitem, dan pada aspek absorption sebanyak 5 aitem. Peneliti menambahkan jumlah aitem masing-masing aspek menjadi 10 aitem
Universita Sumatera Utara
dengan pertimbangan skala akan diuji coba sehingga beberapa aitem akan gugur.
Skor skala ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor jawaban maka seseorang memiliki employee engagement yang tinggi. Dan sebaliknya,
semakin rendah skor jawabannya maka seseorang memiliki employee engagement yang rendah.
Tabel 1. Distribusi Aitem Sebelum Uji Coba Skala Employee Engagement
No Aspek
Indikator Perilaku Butir Aitem
Jlh Jlh
F UF
1. Vigor
Memiliki energi yang besar 1, 4, 8,
12 22
10 33,33
Memiliki tingkat resiliensi yang tinggi
15, 17, 26
21 2.
Dedication Merasa pekerjaannya
bermakna 2, 24
19 10
33,33 Bersikap
antusias dan
bangga dengan pekerjaannya 5, 10,
28, 29 18
Merasa terinspirasi
dan tertantang
dengan pekerjaannya
7, 13, 27, 30
- 3. Absorption Larut dalam pekerjaan secara
total dan bahagia 3, 6, 9,
11, 14 23
10 33,33
Merasa sulit
untuk meninggalkan pekerjaannya
16, 25 20
TOTAL 30
100
Hasil uji coba skala employee engagement menghasilkan 26 aitem yang diterima dari 30 aitem yang diujicobakan. Indeks diskriminasi item r
ix
≥0.3 dengan koefisien reliabilitas r
xx
= 0,931. Indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,328 sampai dengan r
ix
= 0,803.
Tabel 2. Distribusi Aitem Skala Employee Engagement Setelah Uji Coba
Universita Sumatera Utara
No Aspek
Indikator Perilaku Butir Aitem
Jlh Jlh
F UF
1. Vigor
Memiliki energi yang besar 1, 4, 7,
11 18
7 26,92
Memiliki tingkat resiliensi yang tinggi
14, 22 -
2. Dedication
Merasa pekerjaannya
bermakna 2, 20
16 12
46,15 Bersikap antusias dan bangga
dengan pekerjaannya 5, 9,
24, 25 15
Merasa terinspirasi
dan tertantang
dengan pekerjaannya
6, 12, 23, 26
- 3.
Absorption Larut dalam pekerjaan secara
total dan bahagia 3, 8,
10, 13 19
7 26,92
Merasa sulit
untuk meninggalkan pekerjaannya
21 17
TOTAL 26
100
b. Skala Job Demands
Skala job demands diadaptasi dari Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work QEEW atau de Vragenlijst Beleving en
Beoordeling van de Arbeid VBBA dalam bahasa Belanda oleh Van Veldhoven 2002. Skala QEEW untuk dimensi work overload, emotional
load, dan cognitive load terdiri dari total 25 aitem dengan jumlah aitem pada dimensi work overload sebanyak 11 aitem, pada dimensi emotional load
sebanyak 7 aitem, dan pada dimensi cognitive load sebanyak 7 aitem. Peneliti mengurangi jumlah aitem pada dimensi work overload menjadi 7
aitem dengan pertimbangan seluruh indikator perilaku yang ingin diukur pada dimensi tersebut telah tercapai dan persentase seluruh dimensi merata.
Universita Sumatera Utara
Skor total pada masing-masing dimensi menunjukkan tinggi rendahnya masing-masing dimensi. Skor yang tinggi pada masing-masing
dimensi menunjukkan seseorang memiliki tingkat beban kerja, beban kognitif, dan beban emosional yang tinggi, begitu juga sebaliknya.
Tabel 3. Distribusi Aitem Sebelum Uji Coba Skala Job Demands
No Dimensi
Indikator Perilaku Butir Aitem
Jlh Jlh
F UF
1 Work
Overload Memiliki item pekerjaan
yang sangat banyak 2, 3
- 7
33,33 Mengerjakan pekerjaan
dalam waktu
yang sempit
1, 4, 6 -
Mengerjakan pekerjaan yang kompleks
5, 7 -
2 Emotional
Load Sering
berada dalam
situasi kerja
yang membuat marah
8, 9, 13, 14
-
7 33,33
Lingkungan kerja dirasa menyerang
atau mengancam
10 -
Pekerjaan menuntut
karyawan menghadapi
orang yang menyulitkan 11, 12,
- 3
Cognitive Load
Mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan konsentrasi tinggi
15, 16 -
7 33,33
Mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan ketepatan ingatan
19, 20 -
Mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan atensi terus menerus
17, 18, 21
- Jumlah
21 100
Hasil uji coba skala job demands menghasilkan 19 aitem yang diterima dari 21 aitem yang diujicobakan. Dimensi work overload memiliki koefisien
Universita Sumatera Utara
reliabilitas sebesar r
xx
= 0,719 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,352 sampai dengan r
ix
= 0,568. Dimensi emotional load memiliki koefisien reliabilitas sebesar r
xx
= 0,834 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,413 sampai dengan r
ix
= 0,676. Dimensi cognitive load memiliki koefisien reliabilitas sebesar r
xx
= 0,758 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,407 sampai dengan r
ix
= 0,608.
Tabel 4. Distribusi Aitem Skala Job Demand Setelah Uji Coba
No Dimensi
Indikator Perilaku Butir Aitem
Jlh Jlh
F UF
1 Work
Overload Memiliki item pekerjaan
yang sangat banyak 2, 3
- 6
31,58 Mengerjakan pekerjaan
dalam waktu
yang sempit
1, 4, -
Mengerjakan pekerjaan yang kompleks
5, 6 -
2 Emotional
Load Sering
berada dalam
situasi kerja
yang membuat marah
7, 8, 12, 13
-
7 36,84
Lingkungan kerja dirasa menyerang
atau mengancam
9 -
Pekerjaan menuntut
karyawan menghadapi
orang yang menyulitkan 10, 11,
- 3
Cognitive Load
Mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan konsentrasi tinggi
14 -
6 31,58
Mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan ketepatan ingatan
17, 18 -
Universita Sumatera Utara
Mengerjakan pekerjaan yang
membutuhkan atensi terus menerus
15, 16, 19
- Jumlah
19 100
c. Skala Job Resources
Skala job resources diadaptasi dari Questionnaire on the Experience and Evaluation of Work QEEW atau de Vragenlijst Beleving en
Beoordeling van de Arbeid VBBA dalam bahasa Belanda oleh Van Veldhoven 2002. Skala QEEW untuk dimensi role clarity, supervisory
support, coworker support dan opportunities to learn terdiri dari total 27 aitem dengan jumlah item pada dimensi role clarity sebanyak 5 aitem, pada
dimensi supervisory support sebanyak 9 aitem, pada dimensi coworker support sebanyak 9 aitem, dan pada aitem opportunities to learn sebanyak 4
aitem. Peneliti menambah 2 aitem pada dimensi role clarity dan 3 aitem pada dimensi opportunities to learn dengan pertimbangan aitem beberapa
aitem akan gugur ketika diujicoba. Peneliti juga mengurangi 2 aitem pada dimensi supervisory support dan coworker support dengan pertimbangan
seluruh indikator perilaku yang ingin diukur pada dimensi tersebut telah tercapai dan persentase seluruh dimensi merata.
Skor total pada masing-masing dimensi menunjukkan tinggi rendahnya masing-masing dimensi. Skor yang tinggi pada masing-masing
dimensi menunjukkan seseorang memiliki tingkat kejelasan peran, tingkat
Universita Sumatera Utara
dukungan atasan, tingkat dukungan rekan kerja, dan tingkat kesempatan
belajar yang dimiliki individu tinggi, begitu juga sebaliknya. Tabel 5. Distribusi Aitem Sebelum Uji Coba Skala
Job Resources
No Dimensi
Indikator Perilaku Butir Aitem
Jlh Jlh
F UF
1 Role Clarity
Mengetahui apa
yang diharapkan dari jabatan yang
diampu 1
6 7
25
Mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab
2 3, 5
Mampu membedakan peran rekan kerja lain dalam satu
departemen 4
7 2
Supervisory Support
Atasan mau membantu ketika diperlukan
8 14
7 25
Atasan menghargai kontribusi karyawan
10, 11 13
Atasan memberi perhatian kepada karyawan
9, 12 -
3 Coworker
Support Rekan kerja mau membantu
ketika diperlukan 15, 16,
19 20
7 25
Memiliki hubungan
baik dengan rekan kerja
17,18, 21
- 4
Opportunities to Learn
Memiliki kesempatan untuk memperoleh ketrampilan dan
pengetahuan baru 22, 23,
27, 28 -
7 25
Memiliki kesempatan untuk berkembang
24, 26 25
Jumlah 28
100
Hasil uji coba skala job resources menghasilkan 26 aitem yang diterima dari 28 aitem yang diujicobakan. Dimensi role clarity memiliki koefisien
reliabilitas sebesar r
xx
= 0,789 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,444 sampai dengan r
ix
= 0,653. Dimensi supervisory
Universita Sumatera Utara
support memiliki koefisien reliabilitas sebesar r
xx
= 0,901 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,416 sampai dengan r
ix
= 0,867. Dimensi coworker support memiliki koefisien reliabilitas sebesar r
xx
= 0,869 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,471 sampai dengan r
ix
= 0,794. Dimensi opportunities to learn memiliki koefisien reliabilitas sebesar r
xx
= 0,849 dengan indeks item yang memiliki daya beda tinggi bergerak dari r
ix
= 0,502 sampai dengan r
ix
= 0,733.
Tabel 6. Distribusi Aitem Skala Job Resources Setelah Uji Coba
No Dimensi
Indikator Perilaku Butir Aitem
Jlh Jlh
F UF
1 Role Clarity
Mengetahui apa
yang diharapkan dari jabatan yang
diampu 1
5 6
23,08
Mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab
2 4
Mampu membedakan peran rekan kerja lain dalam satu
departemen 3
6 2
Supervisory Support
Atasan mau membantu ketika diperlukan
7 13
7 26,92
Atasan menghargai kontribusi karyawan
9, 10 12
Atasan memberi perhatian kepada karyawan
8, 11 -
3 Coworker
Support Rekan kerja mau membantu
ketika diperlukan 14, 15,
18 19
7 26,92
Memiliki hubungan
baik dengan rekan kerja
16,17, 20
- 4
Opportunities to Learn
Memiliki kesempatan untuk memperoleh ketrampilan dan
pengetahuan baru 21, 25,
26 -
6 23,08
Memiliki kesempatan untuk berkembang
22, 24 23
Jumlah 26
100
Universita Sumatera Utara
4. Tahapan Pengolahan Data Penelitian
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linear Berganda Multiple Regression dengan model sebagai berikut:
Y = B + B
1
X
1
+ B
2
X
2
+…+ ∈ Keterangan:
Y = Employee engagement X
1
= Job demands work overload, emotional load, cognitive load X
2
= job resources role clarity, supervisory support, coworker support, opportunities to learn
B = Koefisien regresi
B
1
= Koefisien Variabel X
1
B
2
= Koefisien Variabel X
2
∈= Epsilon atau variabel yang tidak diteliti
Data yang akan diolah harus melalui uji asumsi terlebih dahulu. Menurut Arikunto 2002 penggunaan Model Regresi Linier Berganda harus memenuhi
asumsi klasik, antara lain: 1. Uji Normalitas
Untuk pengujian normalitas data, menurut pendapat Ghozali 2005 menyatakan bahwa, jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
Universita Sumatera Utara
normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi nomalitas.
2. Uji linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data ketiga variabel
yaitu employee engagement, dimensi-dimensi job demands, dimensi-dimensi job resources berkorelasi memenuhi asumsi garis linear. Jika memenuhi, artinya
setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya.
3. Uji Multikolinieritas Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi gejala
mulitikolinieritas, yaitu: a.
Dengan melakukan analisis koefisien korelasi antara variabel bebasnya misalnya X1 dan X2. Apabila terdapat koefisien korelasi yang tinggi
maka dapat diprediksi akan terjadi multikolinieritas bila X1 dan X2 digunakan secara bersama-sama.
b. Dengan melihat toleransi variabel dan variance inflation factor VIF.
Universita Sumatera Utara
4. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
5. Uji Autokorelasi Salah satu asumsi klasik yang harus dipenuhi dari analisis regresi
berganda adalah tidak terjadinya autokorelasi antar variabel bebas. Adanya korelasi serial antara variabel bebas akan menyebabkan terjadinya varians
kesalahan variance error tidak minimum sebagai syarat dalam analisi regresi baik pada sampel kecil maupun besar Gujarati, 2011.
Selanjutnya dengan adanya korelasi serial bahwa varians kesalahan akan tidak dapat dipakai untuk menaksir besarnya varian kesalahan populasi. Selain
itu, penggunaan uji t dan uji F tidak akan valid dalam pengujian analisis regresi selanjutnya, sehingga hasilnya akan menyesatkan atau tidak sesuai dengan
harapan atau kaidah-kaidah analisis regresi. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan melihat nilai durbin watson d. Nilai durbin
watson hitung harus berada di antara nilai durbin watson tabel Gujarati, 2011.
Universita Sumatera Utara
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan dibahas hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data secara statistik. Analisa dan pembahasan akan dimulai dengan
memberikan gambaran umum subjek penelitian terlebih dahulu, baru kemudian gambaran skor penelitian, dan gambaran pengaruh
A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
Gambaran umum subjek penelitian diperoleh melalui data diri atau identitas subjek yang tercantum di halaman awal skala. Data diri yang dicantumkan terdiri
dari nama, jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, dan masa kerja di perusahaan. Subjek penelitian ini berjumlah 70 orang. Hasil perhitungan distribusi
frekuensi gambaran umum tersebut dapat dilihat dalam tabel 7.
Tabel 7. Gambaran Umum Subjek Penelitian Karakteristik Subjek
Data Subjek Frekuensi
Persentase
Jenis Kelamin Perempuan
19 27,1
Laki-laki 51
72,9
Usia 20 tahun
5 7,2
20-29 tahun 15
21,4 30-39 tahun
30 42,9
40-49 tahun 19
27,1 49 tahun
1 1,4
Latar belakang SMA
19 27,1
Universita Sumatera Utara