Definisi Employee Engagement EMPLOYEE ENGAGEMENT

kecerdasannya untuk memilih tindakan yang paling tepat mencapai tujuan tersebut, memonitor kegiatan untuk memastikan tetap dalam jalur serta memeriksa apakah terjadi kemajuan serta melakukan penyesuaian bila diperlukan. Manajemen diri secara aktif didukung oleh penghargaan intrinsik yaitu perasaan bermakna sense of meaningfullness, perasaan memiliki pilihan sense of choice, perasaan memiliki kemampuan sense of competence dan perasaan mengalami perkembangan sense of progress. Motivasi intrinsik ini tidak hanya menggerakkan dan mempertahankan manajemen diri pada karyawan, akan tetapi juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap retensi karyawan, pengembangan, inovasi, serta hasil akhir lain yang sangat menentukan perusahaan.

1. Definisi Employee Engagement

Saks dalam Walton, 2009 menyatakan bahwa walaupun definisi dan pengertian employee engagement dalam kepustakaan praktisi seringkali tumpang tindih dengan konstrak-konstrak lain, tetapi dalam kepustakaan akademik employee engagement telah didefinisikan sebagai satu konstrak yang unik dan jelas yang mengandung komponen kognitif, emosional, dan perilaku terkait dengan peran kinerja individu. Kahn 1990 menyatakan bahwa engagement adalah “harnessing of people’s selves to their work”, yang artinya mencurahkan seluruh pribadi dan jiwa raga seseorang terhadap pekerjaannya. Universita Sumatera Utara Finney 2008 menjelaskan bahwa employee engagement adalah tentang mendapatkan usaha terbaik yang sesungguhnya dari karyawan dengan membuat karyawan merasa baik akan pekerjaan yang dikerjakan. “employee engagement is about getting the absolute best effort from your employees by making them feel good abput the work they do.” Finney, 2008. DDI dalam Wellins, dkk., 2005 mendefinisikan employee engagement sebagai tingkat seberapa seseorang menikmati dan percaya akan yang dikerjakan dan merasa berharga karena melakukannya. Albrecht 2010 menekankan kualitas utama dalam mendefinisikan konsep employee engagement sebagai kondisi psikologis yang positif sehubungan dengan pekerjaannya, yang ditunjukkan dengan keinginan tulus untuk berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan. Definisi ini didukung oleh Marciano 2010 menyebut employee engagement dengan istilah “Fully in the Game” Marciano 2010 mendefinisikan employee engagement sebagai ikatan emosional dan intelektual karyawan terhadap pekerjaan, organisasi, atasan, dan rekan kerja, yang mempengaruhinya untuk memberikan usaha lebih pada pekerjaannya. “Employee engagement is a heightened emotional and intellectual connection that an employee has for his her job, organization, manager, or coworkers that, in turn, influences him her to apply additional discretionary effort to his her work.” Marciano, 2010. Engagement mirip tetapi tidak sama dengan motivasi. Engagement lebih bersifat intrinsik, berakar, dan menyentuh komitmen, rasa bangga, dan Universita Sumatera Utara loyalitas yang cenderung tidak mudah berubah. Sedangkan motivasi sangat dipengaruhi oleh faktor luar, terutama harapan bahwa upaya tertentu atau prestasi akan menghasilkan reward yang bernilai, seperti bonus atas pencapaian target. Jadi tingkat engagement yang tinggi menahan dampak negatif faktor lingkungan terhadap motivasi. Karyawan yang memiliki engagement yang tinggi akan tetap termotivasi meskipun keadaan kurang menguntungkan misalnya sumber-sumber terbatas, peralatan bermasalah, waktu terbatas, dan sebagainya. Karyawan yang tingkat engagement-nya rendah akan termotivasi hanya pada kondisi menguntungkan, atau ketika berusaha meraih sesuatu atau tujuan jangka pendek yang menghasilkan imbalan pribadi. Karyawan yang termotivasi tetapi tidak memiliki engagement akan mencurahkan kemampuan terbaiknya ketika ada sesuatu untuknya. Karyawan yang memiliki engagement mencurahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan perusahaan dan karena hal itu memberinya perasaan penuh fulfillment. Motivasi dapat naik turun, sedangkan engagement mempertahankan tingkat kinerja seseorang Marciano, 2010. Schaufeli 2001, dalam Medlin Green, 2008 mendefinisikan employee engagement work engagement sebagai suatu kondisi pikiran yang positif berkaitan dengan pekerjaan yang ditandai dengan vigor, dedication, dan absorption. Vigor mengacu pada energi dan resiliensi mental selama bekerja. Karyawan sungguh-sungguh berkemauan keras serta berusaha sekuat tenaga dalam mengerjakan tugas dan tetap bertahan pada saat Universita Sumatera Utara menghadapi kesulitan. Dedication mengacu pada sikap antusias, bangga, penuh inspirasi, merasakan bermakna, dan merasakan memiliki tantangan. Absorption mengandung pengertian keadaan penuh konsentrasi dan benar- benar larut dalam pekerjaan, sehingga seseorang akan merasa bahwa waktu demikian cepat berlalu dan sulit meninggalkan pekerjaannya. “Employee Engagement is a positive, fulfilling, work-related state of mind that is characterized by vigor, dedication, and absorption. Rather than a momentary and specific state, engagement refers to a more persistent and pervasive affective-cognitive state that is not focused on any particular object, event, individual, or behavior. Vigor is characterized by high levels of energy and mental resilience while working, the willingness to invest effort in one’s work, and persistence even in the face of difficulties. Dedication refers to being stronglu involved in one’s work and experiencing a sense of significance, enthusiasm, inspiration, pride, and challenge. Absorption is characterized by being fully concentrated and happily engrossed in one’s work, whereby time passes quickly and one has difficulties with detaching oneself from work.”Schaufeli, 2001 Schaufeli Bakker dalam Albrecht, 2010 menegaskan bahwa employee engagement itu berkaitan dengan apa yang dilakukan orang. Perilaku yang paling nyata adalah usaha orang tersebut. Orang yang mengalami engagement akan bekerja keras, berusaha mati-matian, tetap bertahan, tetap datang pada waktunya, tetap fokus terhadap pekerjaannya dan bahkan berusaha untuk melebihi apa yang diharapkan terhadapnya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan definisi dari Schaufeli 2001 bahwa employee engagement adalah ikatan positif karyawan dengan pekerjaannya yang ditandai dengan vigor, dedication, dan absorption. Universita Sumatera Utara

2. Gejala Employee Engagement