4.3.3. Perkembangan Ekspor Produk Turunan CPO Sumatera Utara
Perkembangan ekspor produk turunan CPO Sumatera Utara cukup baik walaupun terus mengalami fluktuasi setiap tahunnya, namun secara keseluruhan
menunjukkan perkembangan yang baik. Ekspor produk turunan CPO Sumatera Utara terutama diserap oleh industri minyak goreng sawit, Oleochemical, sabun, dan
margarine khusus margarine, produksen margarine Sumatera Utara hanya berproduksi sesuai pesanan dan mengakibatkan tidak secara kontinu mengekspor
produknya, sehingga membuat penulis memutuskan untuk tidak memasukkan ekspor margarine Sumatera Utara kedalam penelitian ini karena keterbatasan data yang ada
di lapangan.
4.3.4. Perkembangan Ekspor Minyak Goreng Sawit Sumatera Utara
Minyak goreng sawit di Indonesia berdasarkan bahan bakunya terbagi atas minyak goreng berbahan baku CPO Crude Palm Meal Oil CPMO yang dalam
Kode Klasifikasi Indonesia disebut dengan Other Palm Oil, dan minyak goreng yang berbahan baku PKO Palm Kernel Meal Oil PKMO yang dalam Kode Klasifikasi
Indonesia disebut dengan Other Kernel Oil. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan data ekspor minyak goreng berbahan dasar CPO Other Palm Oil
karena minyak goreng jenis ini adalah turunan dari CPO. Secara fungsional minyak goreng memiliki posisi sentral dalam kehidupan
masyarakat. Ada lima kegunaan utama minyak goreng dalam kehidupan manusia, yaitu : 1 Alat untuk menggoreng yang menambah daya cerna, flavour, dan nilai rasa
Universitas Sumatera Utara
makanan serta memiliki daya bakar yang ampuh dalam membunuh berbagai bibit penyakit yang terdapat pada bahan makanan yang digoreng, 2 Sumber energi yang
paling efisien 9 kalorigram lemak, sumber vitamin A, D, E, dan K, 3 Pelarut dalam penggunaan vitamin A dalam metabolisme tubuh, 4 Obat-obatan dan bahan
pembantu dalam pengobatan dan 5 Serta berbagai kegunaan tradisional lainnya. Keseluruhan kegunaan ini diperoleh manusia dari lemak yang terkandung dalam
minyak goreng, PT. ICBS, 1997 : 484 Perkembangan ekspor minyak goreng sawit Sumatera Utara mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan dengan rata-rata pertumbuhan 39,34 pertahun dalam kurun waktu 17 tahun 1989-2005. Volume ekspor minyak goreng sawit
Sumatera Utara meningkat dari 58,9 ribu ton US 14,9 juta di tahun 1989 menjadi 1,8 juta ton US 613,7 juta ditahun 2005.
Pengenaan pajak ekspor PE terhadap produk CPO dan turunannya dalam rangka mengatasi kekurangan pasokan domestik, yang diambil pemerintah ternyata
juga berpengaruh terhadap volume ekspor minyak goreng sawit Sumatera Utara sehingga pada tahun 1998 ekspor minyak goreng sawit turun menjadi 126,9 ribu ton
dibandingkan dengan tahun 1997 sebesar 208,9 juta ton.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11 Perkembangan Ekspor Minyak Goreng Sawit Sumatera Utara
1989-2005
Tahun Minyak
Goreng Sawit Ton
Pertumbuhan Nilai FOB
US Pertumbuhan
1989 58.916
0,0 14.995.000
0,0 1990
80.239 36,2
23.171.000 54,5
1991 69.990
-12,8 28.289.000
22,1 1992
120.228 71,8
43.773.108 54,7
1993 128.775
7,1 37.203.298
-15,0 1994
79.053 -38,6
25.910.891 -30,4
1995 43.883
44,5 18.417.123
-28,9 1996
129.639 195,4
51.825.381 181,4
1997 208.943
61,2 94.284.613
81,9 1998
126.956 -39,2
80.146.837 -15,0
1999 326.937
157,5 161.117.114
101,0 2000
771.680 136,0
380.252.839 136,0
2001 558.914
-27,6 285.915.869
-24,8 2002
1.269.726 127,2
444.169.547 55,3
2003 1.250.603
-1,5 341.837.763
-23,0 2004
1.359.270 8,7
306.414.007 -10,4
2005 1.792.293
31,9 613.627.660
100,3 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara berbagai tahun Diolah
Pada tahun 1999 ekspor minyak goreng sawit mengalami peningkatan pesat sebesar 157,5 dari tahun sebelumnya atau sebesar 326,9 ribu ton. Bersamaan
dengan krisis moneter yang dialami Indonesia, pada tahun 2000 ekspor minyak goreng sawit kembali mengalami peningkatan 136,0 771,7 ribu ton dari tahun
sebelumnya, hal ini menyebabkan kelangkaan minyak Akibatnya volume ekspor minyak goreng sawit Sumatera Utara turun menjadi 558,9 ribu ton pada tahun 2001.
Pada tahun-tahun berikutnya volume ekspor minyak goreng sawit Sumatera Utara meningkat sejalan dengan meningkatnya permintaan global.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Perkembangan Ekspor Sabun Sumatera Utara Tabel 12.