Saebagai rangkumannya, hukum hasil lebih yang semakin berkurang low of diminising return
pada intinya menyatakan bahwa penambahan suatu input, sementara input-input lain tetap, akan meningkatkan total produksi. Akan tetapi
penambahan total output itu cenderung berkurang dari kewaktu-kewaktu.
2.1.3 Tenaga Kerja dalam Sektor Industri Pengolahan Kelapa Sawit dan Turunannya
a. Tenaga kerja sebagai Faktor produksi
Tenaga kerja dalam sektor industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya adalah salah satu faktor produksi yang utama karena berfungsi sebagai pengatur
organisasi produksi pengolahan kelapa sawit secara keseluruhan. Dinegara-negara yang sedang berkembang, kemajuan pertanian diukur dengan tingginya produktifitas
tenaga kerja, dan semua usaha diarahkan untuk meningkatkan produktifitas tersebut.
b. Produktifitas tenaga kerja
secara kualitatif para peneliti sependapat bahwa pekerja di industri kelapa sawit seperti di Indonesia juga bekerja dan memberi sumbangan pada kenaikan hasil
produksi. Mereka juga mengatakan bahwa hasil industri kelapa sawit akan selalu dapat ditingkatkan lagi dengan setiap penambahan tenaga kerja misalnya dengan
pemeliharaan kelapa sawit yang lebih teliti. Kalau ini memang benar maka setiap pengurangan tenaga kerja haruslah berarti pengurangan hasil produksi, karena itu
produtifitas marginal tenaga kerja tidaklah nol tetapi positif.
c. Moblitas dan efisiensi tenaga kerja
Salah satu penyebab penting mengapa tenaga kerja berjubelan di pedesaan karena kesempatan kerja dikota hampir tidak ada. Industri-industri yang mampu
Universitas Sumatera Utara
menyerap banyak tenaga kerja belum banyak berkembang kalau ada biasanya memerlukan tenaga kerja yang terdidik atau terlatih. Sementara peninjauan ekonomi
saja tidak mampu menerangkan penggunaan tenaga kerja secara efisien karena adanya penggunaan alat-alat kerja oleh tenaga kerja yang sebenarnya tidak bertujuan
untuk meningkatkan hasil produksi. Dengan demikian maka dalam meninjau masalah mobilatas tenaga kerja untuk peningkatan produksi dan pembangunan hasil kelapa
sawit sebenarnya faktor non ekonomi harus pula dipertimbangkan. d. Kesempatan Kerja Berdasar kan J enis J abatan
Pengertian jabatan disini bukan menunjukkan pada kedudukan sebagai manajer
fisrt line, middle, top dalam perusahaan pengertian jabatan disini adalah menyangkut penempatan seseorang pada suatu pekerjaan tertentu, apakah itu
manajeril, operasional, atau profesi. Jenis jabatan digunakan sebagai dasar analisis adalah Klasifikasi Jabatan Indonesia KJI yang merupakan adopsi dari
International Standard Clasification of Ocuption ISCO. Menurut klasifikasi jabatan indonesia,
jenis jabatan dibedakan menjadi delapan yaitu: 1. Professional
2. Manajerial 3. Tenaga produksi
4. Klerikal 5. Pekerja pertanian
6. Pramuniaga 7. Teknisi
8. Lain-lain
Universitas Sumatera Utara
2.2 Indeks Harga Kelapa Sawit dan Turunannya