Profil Informan Dilingkungan Sekitar 1. R. Sihombing

48 perpindahan agama dan menjadi penganut agama Kristen Protestan. Dan sekarang saudaranya telah menjadi pembawa injil di Gerejanya.

4.2.2.6. Mitra

Ibu Mitra adalah seseorang wanita berusia 26 tahun yang memiliki 1 orang anak. Beliau merupakan keluarga dari ibu S. br Simanjuntak. Dalam hal ini, ibu tersebut tidak banyak komentar tentang masalah perpindahan agama seperti halnya yang dilakukan oleh saudaranya yaitu yang dulunya penganut agama Islam kemudian menjadi penganut agama Kristen Protestan. Bagi beliau hal itu wajar karena dalam adat istiadat batak si istri wajib mengikut suaminya. Jadi apa yang dilakukan oleh saudaranya dengan berpindah agama menjadi agama Kristen mengikut agama suaminya adalah tidak masalah artinya keluarga ibu Mitra mendukung sepenuhnya jika agama yang di anut saudaranya itu bisa membuatnya menjadi orang yang lebih taat kepada Tuhan-Nya. 4.2.3. Profil Informan Dilingkungan Sekitar 4.2.3.1. R. Sihombing Bapak R. Sihombing adalah seorang pria berusia 40 tahun, yang memiliki 4 orang anak. Beliau dalam kehidupannya sehari-harinya bekerja sebagai direktur utama dalam suatu perusahaan koperasi. Bapak R. Sihombing dalam menanggapi perbuatan bapak B. Sihombing kerabatnya tersebut sangatlah memalukan dan tak layak dimaafkan, karena baginya bapak B. Sihombing adalah seorang pria yang bersuku Batak Toba mengapa harus menikah dengan wanita yang berbeda agama dan berbeda suku dengannya. Universitas Sumatera Utara 49 Kalaupun begitu mengapa ia yang berpindah agama bukan istrinya, sementara adat suku Batak Toba itu menyatakan bahwa si istri yang harus mengikut suaminya.

4.2.3.2. D. Panjaitan

Bapak D. Panjaitan adalah seorang penganut agama Kristen protestan. Beliau merupakan tetangga dari ibu F. br Pasaribu. Bapak ini berpendapat bahwa ibu F. br Pasaribu wajar untuk melakukan pindah agama menjadi penganut agama Islam, karena ibu F. br Pasaribu adalah seorang suku Batak tentulah ia harus mengikut suaminya artinya dalam adat Batak, si istri wajib mengikut suaminya, walaupun dilingkungan sekitar beliau mayoritasnya agama Kristen Protestan tetapi hal itu tidak menjadi masalah bagi mereka, selagi ibu F. br Pasaribu dan suaminya tetap taat pada Tuhan-Nya.

4.2.3.3. P. Panggabean

Pria berusia 43 tahun ini, bekerja sebagai buruh untuk memenuhi kebutuhan 5 orang anaknya dan istrinya. Bapak P. Panggabean sangatlah kecewa dan malu melihat rekan tetangganya yaitu suami dari ibu R. br Tambunan mau menikah lagi dengan seorang wanita yang bukan seagama dengannya. Beliau menganggap bahwa ibu R. br Tambunan telah merasuki pikiran kerabatnya tersebut dan takutnya ibu R. br Tambunan membawanya masuk keagamaan dan meninggalkan agamanya yaitu Kristen Protestan. Faktanya yang terjadi adalah ibu R. br Tambunan yang melakukan pindah agama, meskipun begitu beliau serta para tetangga sekitarnya belum bisa menerimanya karena ibu R. br Tambunan adalah seorang yang tidak konsekuen terhadap satu agama. Universitas Sumatera Utara 50

4.2.3.4. S. br. Siagian

S. Siagian adalah seorang wanita berusia 35 tahun, yang berprofesi sebagai guru SD disalah satu sekolah negeri. Ibu S. Siagian mengungkapkan bahwa ia beserta masyarakat dilingkungan sekitarnya mendukung apa yang dilakukan tetangganya yaitu Ibu D. Pasaribu yang mau berpindah agama menjadi penganut agama Kristen Protestan mengikuti agama suaminya. Dengan kata lain pendapat beliau sama halnya dengan pendapat bapak D. Panjaitan yaitu sama-sama mendukung dan mengayomi keluarga yang berpindah agama dari keluarga kandungnya asalkan agama yang dianutnya membuat mereka lebih dekat lagi kepada Tuhannya.

4.2.3.5. S. br Sitorus

Ibu S. Sitorus adalah seorang wanita yang berumur 41 tahun. Setelah suaminya meninggal dunia, beliau harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sebagai buruh tani. Ibu yang memilliki empat orang anak ini tidak mengomentari ibu Erlinda tetangganya tersebut karena bagi beliau dengan melakukan pindah agama seperti yang dilakukan Ibu Erlinda menjadi pemeluk Kristen Protestan merupakan hak pribadi beliau, dan ia menyatakan dalam pernyataannya” kenapa harus dipermasalahkan seseorang yang berpindah agama”.

4.2.3.6. L. Sianturi

Bapak L. Sianturi merupakan pria yang bekerja sebagai karyawan swasta dan memiliki empat orang anak. Beliau dan masyarakat sekitar rumah S. br Simanjuntak tidak Universitas Sumatera Utara 51 memberikan pernyataan keberatan terhadap sikap yang dilakukan oleh Ibu S. br. Simanjuntak tentang perbedaan agama dengan keluarga kandungnya.

4.3. Pandangan Keluarga Batak Toba Mengenai Agama