9 penyimpangan terhadap adat istiadat Batak seperti melakukan perpindahan agama,
dikarenakan dianggap membahayakan garis keturunannya akan berkurang. Hal ini yang membuat peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian, agar mengetahui apakah
beda agama berlaku didalam suatu keluarga terutama pada masyarakat Batak Toba. Selanjutnya adanya anggapan dari masyarakat lingkungan sekitar bahwa beda agama
membawa dampak positif bagi keluarga, pendapat ini perlu dikaji melalui penelitian Sosiologi.
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan pemaparan latar belakang yang diuraikan diatas, adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana interaksi keluarga
yang berbeda agama terhadap keluarga asalnya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “bagaimana interaksi keluarga yang berbeda itu terhadap keluarga asalnya”. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran mengenai pola suatu hubungan interaksi keluarga yang berbeda agama terhadap keluarga asalnya.
Universitas Sumatera Utara
10
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melatih dan menambah wawasan ilmiah bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa sosiologi serta dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan teori mengenai pola interaksi keluarga yang berbeda agama dengan keluarga asalnya.
1.4.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan bagi si peneliti dalam memenuhi penelitian ini dan dapat menjadi bahan rujukanreferensi bagi
penelitian yang terkait dengan masalah dalam penelitian ini.
1.5 Defenisi Konsep
Dalam sebuah penelitian ilmiah defenisi konsep sangat diperlukan untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian. Konsep merupakan suatu gagasan yang
dinyatakan dalam suatu simbol atau kata Prasetyo dan Jannah, 2005:67. Selain itu defenisi konsep juga merupakan suatu pendapat yang terwujud dari suatu abstraksi
mengenai suatu hal atau masalah yang dibuat untuk mendapatkan suatu pengertian mengenai hal atau dengan kata lain konsep bisa disebut dengan atraksi dari suatu gejala
atau suatu pernyataan yang menunjukkan pada suatu pernyataan dapat berupa kata, nama, peristiwa dan simbol.
Universitas Sumatera Utara
11 Adapun beberapa konsep penting dalam penelitian ini adalah:
1. Pola
Pola adalah standarisasi, pengulangan, organisasi atau arah dari perilaku. Pengertiannya dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk hubungan dan
gambaran perilaku yang dilakukan oleh keluarga yang berbeda agama terhadap keluarga asalnya.
2. Interaksi sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok, maupun antara individu dengan kelompok.
Dalam hal ini peneliti melihat bagaimana hubungan interaksi sosial keluarga yang berbeda agama terhadap keluarga asalnya dan juga interaksi sosial keluarga yang
berbeda agama terhadap lingkungan sekitar melalui sikap dan pola tingkah laku didalam kehidupan sehari-hari.
3. Keluarga
Keluarga adalah lembaga terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak dan diikat oleh ikatan perkawinan yang sah oleh Negara atau lembaga
norma adat serta ada hubungan darah atau adopsi. Keluarga yang di maksud adalah keluarga yang berbeda agama yang ada di Kelurahan Minas Jaya,
Kecamatan Minas, Kabupaten Minas, Riau.
Universitas Sumatera Utara
12
4. Keluarga Asal
Maksud dari keluarga asal dalam penelitian ini adalah keluarga yang ditinggal oleh keluarga yang berbeda agama itu sendiri.
5. Berbeda agama
Berbeda agama yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keluarga yang berpindah agama yang dulunya menganut agama yang sama dengan keluarga
intinya tetapi karena alasan tertentu ia berpindah agama atan beda agama dari keluarga intinya.
6. Suku Batak Toba
Suku Batak Toba adalah satu suku bangsa Batak yang sebagian besar mendiami daerah tepian Danau Toba dan Pulau Samosir, ada juga yang merantau ke seluruh
pelosok Tanah Air, dan yang menjadi objek penelitian peneliti adalah keluarga masyarakat Batak Toba di Kelurahan Minas Jaya, Kec. Minas, Kab. Siak, Riau.
Universitas Sumatera Utara
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Interaksi Sosial
Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Seperti di Indonesia dapat dibahas mengenai
bentuk-bentuk interaksi sosial yang berlangsung antara pelbagai suku-bangsa, antara golongan-golongan yang disebut mayoritas dan minoritas, dan antara golongan terpelajar
dengan golongan agama dan seterusnya. Interaksi sosial berasal dari bahasa latin: Con atau Cum yang berarti bersama-
sama, dan tango berarti menyentuh, jadi pengertian secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Interaksi sosial adalah proses dimana orang-orang yang berkomunikasi saling
mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan Zainal,1997:98. Teori ini melihat kehidupan sosial sebagai suatu proses dari interaksi. Interaksi
dilihat sebagai sesuatu yang penting untuk dipertahankan dan dipelihara, dan merubah perilaku, makna, dan bahasa. Dengan kata lain perkataan melalui interaksi dengan cepat
dan mudah seseorang dapat mengetahui tentang sesuatu yang diinginkannya Danandjaja, 2001:12.
Inti yang ditarik dari kehidupan sosial adalah interaksi yaitu aksitindakan yang berbalas-balasan. Orang saling menanggapi tindakan mereka. Masyarakat merupakan
jaringan relasi yang timbal balik. Yang satu berbicara, yang lain mendengar, yang satu bertanya, yang lain menjawab, yang satu memberi perintah, yang lain menaati, yang satu
berbuat jahat, yang lain membalas dendam, yang satu mengundang, yang lain datang. Selalu tampak bahwa orang saling pengaruh mempengaruhi. Max Weber menekankan
Universitas Sumatera Utara