commit to user
disekitar situasi”. Orkestasia merupakan kolaborasi berbagai interaksi belajar yang terdiri dari konteks maupun konten. Konteksnya meliputi:
1 Suasana pembelajaran
2 Landasan kerangka kerja
3 Lingkungan pembelajaran
4 Perancangan pembelajaran yang dinamis
5 Presentasi cara penyampaian materi
6 Pemberdayaan fasilitas
7 Keterampilan hidup
8 Praktik
Jika berbagai aspek ditata dengan cermat, suatu keajaiban akan terjadi. Konteks itu sendiri benar-benar menciptakan rasa saling memiliki,
yang kemudian akan meningkatkan rasa saling memiliki dan
penghargaan. Kelas akan menjadi komunitas belajar, tempat belajar bagi siswa yang menyenangkan, bukan karena unsur keterpaksaan.
c. Penerapan Metode Quantum Learning dalam Pembelajaran
Metode Quantum Learning
merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dengan adanya penggabungan bermacam-
macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar situasi belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif yang
mempengaruhi kesuksesan belajar siswa. Interaksi - interaksi antar masing-masing komponen pendidikan akan mengubah kemampuan dan
bakat alamiah siswa menjadi kesuksesan belajar yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.
Metode Quantum Learning pada hakikatnya merupakan pendekatan pembelajaran
yang memberikan
kesempatan secara
luas dan
menyenangkan kepada siswa untuk berperan serta aktif dalam proses pembelajaran. Agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran
harus diciptakan suasana menggairahkan dengan menyajikan materi pelajaran yang bersifat
menantang, mengesankan dan dapat
commit to user
menumbuhkan serta meningkatkan daya kreatif. Menurut DePorter dan Hernacki 2010:14 mengemukaka “Quantum
Learning mengcakup
aspek-aspek penting
dalam program
NLP neurolinguistik, yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak
mengatur informasi yang diperoleh dalam belajar”. Artinya dalam belajar siswa dan guru dapat meningkatkan motivasi, meningkatkan
daya ingat sehingga mempengaruhi hasil belajar, memperbesar
keyakinan diri, mempertahankan sikap positif, dan melanjutkan keberhasilan dengan memanfaatkan ketrampilan yang diperoleh.
Motivasi yang demikian ini memberi semangat yang kuat bagi guru untuk melaksanakan tugas profesionalnya, dan juga memberi
semangat kepada siswa untuk memperoleh hasil belajar yang bermutu. Partisipasi
aktif siswa
dalam pembelajaran
dapat diwujudkan dalam bentuk mengajukan pertanyaan atau memberikan
jawaban dalam pembahasan materi pembelajaran. Dalam menerima jawaban dari siswa, guru tidak langsung menyalahkan jawaban siswa
melainkan menelusuri mengapa siswa menjawab demikian. Untuk siswa yang menjawab salah guru dapat mengajukan pertanyaan lain
yang mampu mengarahkan siswa agar dapat memberikan jawaban yang benar, bertitik tolak dari kesalahan jawaban yang disampaikan
sebelumnya. Sikap guru kepada siswa yang menjawab benar yaitu guru berusaha mengetahui alur
berpikir siswa tersebut untuk
mcngembangkan kemampuan berpikinya lebih lanjut. Quantum Learning meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku
sehingga digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru dalam proses belajar dan pembelajaran. Model atau metode ini
menggabungkan sugestologi, teknik percepatan belajar, dan neurolinguistik dengan teori-teori pembelajaran, keyakinan akan mampu menerima
pelajaran dan metode yang sesuai dengan tuntutan materi pelajaran. Metode ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang
commit to user
dan jenis pendidikan, hanya saja beberapa diantaranya disesuaikan dengan siapa yang menjadi peserta didik dan apa mata p e l a j a r a n n y a .
“ Li n gk u n ga n d a n s u m b e r b e la j a r Q u a n t u m
L e a r n i n g mempertimbangkan
dengan cermat
lingkungan positif,
aman, mendukung, santai, penjelajahan dan menggembirakan”. Syaiful Sagala
2008:106. Dalam penerapannya metode ini menggunakan berbagai macam
metode diantaranya metode diskusi, tanya jawab dan metode– metode yang lain yang dapat menciptakan tumbuhnya kreatifitas siswa.
Menurut Bobby DePorter, Mark Reardon dan Sarah Nourie 2008:88, Kerangka perancangan pendekatan Quantum Learning bagi
guru mengacu pada akronim “TANDUR” antara lain: T = Tumbuhkan minat dengan mengatakan : Apa Manfaatnya Bagiku
AMBAK? Dan memanfaatkan kehidupan siswa. A = Alami, artinya menciptakan atau mendatangkan pengalaman
umum yang dapat dimengerti oleh semua siswa. N = Namai, menyediakan kata kunci pada konsep, model, rumus dan strategi.
D = Demonstrasikan, menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bahwa MEREKA TAHU DAN PASTI BISA
U = Ulang, menunjukkan kepada siswa cara mengulang materi dan menegaskan “AKU TAHU BAHWA AKU MEMANG TAHU INI”
R= Rayakan, memberikan pengakuan, rewardhadiah atas selesainya suatu tugas, atas partisipasinya dalam berbagai kegiatanketrampilan
atau pemerolehan pengetahuan. Menuju pada rancangan Quantum Learning dengan TANDUR
tersebut, maka diharapkan guru bisa menjadi Quantum Teacher. 1 Tumbuhkan Manfaat
Pada rancangan Quantum Learning
tumbuhkan manfaat, menunjukkan manfaat yang diperoleh mengapa harus mempelajari IPA
diantaranya yaitu:
commit to user
a Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan alam dan lingkungannya.
bMemiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, menemukan, memecahkan masalah dan ketrampilan
dalam kehidupan di alam. c Memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai ilmu pengetahuan.
2 Alami Pada rancangan Quantum Learning Alami, memanfaatkan
modalitas belajar siswa baik visual, audio maupun kinestetiknya untuk mempelajari materi IPA dengan belajar menyenangkan. Yaitu
dengan menceritakan pengalaman yang lucu sebelum pembelajaran, pengutaraan kesimpulan hasil mendengarkan kaset bicara atau
membaca dengan bahasa sendiri baik lesan maupun tertulis dan dengan pemutaran musik yang digemari.
3 Namai Pada rancangan Quantum Learning Namai, agar siswa bisa tetap
berada pada lingkungan dimana ia sedang mempelajari suatu materi tertentu dan mudah mengingatnya, dan dapat menciptakan suasana
ilmiah sesuai
dengan pokok
bahasan sehingga
siswa terangsangterpacu untuk mempelajari pokok bahasan tersebut. Dalam
Pembelajaran IPA penulis mengambil pokok bahasan mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan serta sifat - sifatnya,
sehingga dalam kegiatan rancangan ini adalah memberikan nama – nama bentuk energi panas dan bunyi sesuai dengan jumlah siswa.
4 Demonstrasikan Pada rancangan
Quantum Learning Demonstrasikan,
materi mata pelajaran IPA pokok bahasan memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaanya dalam kehidupan sehari-hari
didiskusikan bersama dan dipresentasikan oleh setiap siswa dengan menggunakan bahasa sendiri. Dan guru meyakinkan kepada semua
commit to user
siswa bahwa, YOU Can Do It, kamu pasti bisa”. Dengan sistem seperti ini diharapkan semua siswa bisa aktif untuk menunjukkan
kemampuannya dalam memahami isi materi pelajaran, ketrampilan dalam menyampaikan dan melatih keberanian siswa.
5 Ulangi Pada rancangan Quantum Learning Ulangi, siswa mengulang dengan
contob-contoh soal,
guru mengulang,
menegaskan, dan
menjustifikasi kembali materi hasil presentasi tersebut. Hal ini untuk menghindari salah konsep yang timbul atau menghilangkan
keraguan atas materi yang dipresentasikan. 6 Rayakan
P a d a r a nc a n ga n Q ua n t u m L e a r n i n g R a ya k a n i n i , gu r u b e r u s a ha memberikan reward hadiah atau pengakuan atas prestasi
maupun partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d. Pengaruh Metode Quantum Learning terhadap Prestasi Belajar IPA