commit to user
buruk, dan perlu bantuan untuk membaca yang kuat. 5 Kelompok yang tergolong buta total.
Sedangkan menurut Mohammad Efendi 2006:52-53, klasifikasi anak tunanetra menurut jenjangnya dapat dikelompokkan menjadi:
1 Anak yang mengalami ketunanetraan yang memungkinkan dikoreksi alat optik atau terapi medis.
2 Anak yang mengalami ketunanetraan yang memungkinkan dikoreksi alat optik atau terapi medis, tetapi masih mengalami
kesulitan menggunakan fasilitas orang awaslemah penglihatan 3 Anak mengalami ketunanetraan yang tidak memungkinkan
dikoreksi alat optik atau terapi medis serta tidak dapat sama sekali memanfaatkan penglihatan untuk kepentingan
pendidikan.
B e rda s a rka n kl a s i fi ka s i t e rs e but s e c a ra ga ri s be s a r pe nul i s da pa t menyimpulkan bahwa klasifikasi anak tunanetra sebagai
berikut: 1 Blind Buta
Yaitu menggambarkan kondisi dimana penglihatan tidak dapat difungsikan lagi dan sudah tidak mampu menerima
rangsangan cahaya dari luar meskipun menggunakan alat bantu penglihatan sehingga sangat mengandalkan indera lainnya.
2 Low Vision penglihatan kurang Yaitu
menggambarkan kondisi
penglihatan dengan
ketajaman yang kurang dan masih mampu menerima
rangsangan cahaya dari luar serta masih dapat b e r f u n g s i a p a b i l a d i b a n t u d e n g a n a l a t k h u s u s w a l a u p u n
t i n g k a t keberhasilannya belum tentu maksimal.
c. Faktor Penyebab Ketunanetraan
T.Sutjihati Somantri
2006:53 mengemukakan
bahwa, “secara ilmiah ketunanetraan dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
apakah itu faktor dalam diri anak internal atau faktor dari luar anak eksternal”. Hal-hal yang termasuk faktor internal yaitu faktor-faktor
commit to user
yang erat hubungannya dengan keadaan bayi selama masih dalam kandungan. Kemungkinannya karena faktor gen sifat pembawa keturunan,
kondisi psikis ibu, kekurangan gizi, keracunan, obat, dan sebagainya. Sedangkan hal-hal yang termasuk faktor eksternal diantaranya faktor-
faktor yang terjadi saat atau sesudah bayi dilahirkan. Misalnya: kecelakaan, terkena penyakit siphilis yang mengenai matanya saat
dilahirkan, pengaruh alat medis tang saat melahirkan sehingga sistem persyarafannya rusak, kurang gizi atau vitamin, terkena racun, virus
trachoma, panas badan yang terlalu tinggi, serta peradangan mata karena penyakit, bakteri, ataupun virus.
Menurut Ronald L. Taylor., Lydia R. Smiley., Stephen B. Richard. 2009:291 menyatakan sebagai berikut :
“Blindness and low vision have many possible causes than can affect various parts and functions of the eye. It is helpful to understand some of the
major causes of vision loss and how the eye functions. Similarly, the possible characteries emerging as a result of vision loss can be quite diverse”.
Menurut Ronald L. Taylor., Lydia R. Smiley., Stephen B. Richard. 2009:291 dijelaskan bahwa kebutaan dan penglihatan rendah memliki
banyak kemungkinan penyebab yang dapat mempengaruhi berbagai bagian dan fungsi mata, akan sangat membantu untuk memahami beberapa penyebab
utama kehilangan penglihatan dan bagaimana fungsi mata. Karakteristik yang sama akan muncul sebagai hasil dari kehilanagn penglihatan biasanya sangat
beragam. J a m i l a K.A. M uha m m a d 2008: 78 be rp e nda pa t te rda pa t
be rba ga i penyebab kecacatan, yaitu sebagai berikut: 1 Penyakit turunan
2 Komplikasi saat masa kehamilan dan saat melahirkan 3 Rubela
4 Sifilis syphilis
5
Kecelakaan 6 Terjangkit penyakit
commit to user
Sedangka menurut Mohammad Efendi 2006:53, “penyebab
terjadinya insiden ketunanetraan dilihat dari kurun waktu terjadinya: masa sebelum lahir prenatal, saat lahir neonatal, dan setelah postnatal.
Sedangkan faktor penyebab dapat berasal dari penyakit maternal rubella, retrolenta fibroplasias, katarak dan lain – lainnya, kecelakan dan keturunan”.
Menurut C.Mpyet dan A.W Solomom dalam Br. J. Opththalmol. Br.J. Opththalmol.2005 April ,894: 417 – 419 mengukapkan hal sebagi berikut
“cataract was the commonest cause of blindnees. Other major cause were non – thachomatous coineal opacity and trachoma. Blindness and low vision are
highly prevalent among leprosy patients in this seting. Blindness and low vision are highly prevalent among leprosy patients in this setting”.
Menurt C.Mpyet dan A.W Solomom dalam Br. J. Opththalmol diatas dijelaskan bahwa “katarak penyebab paling umum kebutaan. Penyebab utama
lainnya adalah opasitas kornea, non-trachomatous dan trachoma. Kebutaan dan low vision sangat lazim di antara pasien kusta dalam pengaturan ini.
Hanya sepertiga dari beban patologi mata berhubungan dengan efek langsung dari kusta”.
M e n u r u t D i r e k o r a t P e m b i n a a n S e k o l a h L u a r B i a s a htpp:www.ditplb.or.id2010 faktor yang menyebabkan terjadinya
ketunanetraan antara lain: 1 Pre-natal
Faktor penyebab ketunanetraan pada masa pre-natal sangat erat hubungannya dengan masalah keturunan dan pertumbuhan seorang
anak dalam kandungan yaitu: a Keturunan
b Pertumbuhan seorang anak dalam kandungan Ketunanetraan yang disebabkan karena proses pertumbuhan
kandungan dapat disebabkan oleh: 1 Gangguan waktu ibu hamil
2 Penyakit menahun seperti TBC, sehingga merusak sel-sel
commit to user
darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan. 3 Infeksi atau luka yang dialami oleh ibu hamil akibat terkena
rubella atau cacar air, dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, j antung dan si stem susunan saraf pusat
pada j anin yang seda ng berkembang. 4 Infeksi karena penyakit kotor, toxoplasma, trachoma dan
tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera penglihatan atau pada bola mata itu sendiri.
5 Kekurangan vitamin tertentu dapat menyebabkan gangguan pada mata sehingga hilangnya fungsi penglihatan.
2 Post-natal Penyebab ketunanetraan yang terjadi pada masa post-natal dapat
terjadi sejak atau setelah bayi lahir antara lain: a Kerusakan pada mata atau syaraf mata pada waktu persalinan
akibat benturan alat atau benda keras. b Pa da wa kt u pe rs a l i na n i bu m e nga l a m i gonorhoe , s e hi n gga
ba ks i l gonorhoe menular pada bayi yang pada akhirnya setelah bayi mengalami sakit dan berakibat hilangnya daya penglihatan.
c Mengalami penyakit mata yang menyebakan ketunanetraan misalnya: 1 Xeropthalmia yaitu penyakit mata karena kekurangan vitamin A.
2 Trachoma yaitu penyakit mata karena virus chilimidezoon trachomis.
3 Katarak yaitu penyakit mata yang menyerang bola mata sehingga lensa mata menjadi keruh, akibatnya terlihat dari
luar mata menjadi putih. 4 Glaucoma yaitu penyakit mata karena bertambahnya
cairan dalam bola mata, sehingga tekanan pada bola mata meningkat.
5 Diabetik Retinopathy adalah gangguan pada retina yang
commit to user
disebabkan karena diabetis. Retina penuh dengan pembuluh- pembuluh darah dan dapat dipengaruhi oleh kerusakan
sistem sirkulasi hingga merusak penglihatan. 6 Macular Degmeration adalah kondisi umum yang agak
baik, dimana daerah tengah dari retina secara berangsur memburuk. Anak dengan retina degenerasi masih memiliki
penglihatan perifer akan tetapi kehilangan kemampuan untuk melihat secara jelas objek-objek dibagian tengah
bidang penglihatan. 7 Retinopathy of Prematurity biasanya anak yang mengalami
ini karena lahirnya terlalu prematur. Pada saat lahir masih memiliki potensi penglihatan yang normal. Bayi yang
dilahirkan prematur biasanya ditempatkan pada inkubator yang berisi oksigen dengan kadar tinggi, sehingga pada saat
bayi dikeluarkan dari inkubator terjadi perubahan kadar oksigen yang dapat menyebabkan pertumbuhan pembuluh
darah menjadi tidak normal dan meninggalkan semacam bekas luka pada jaringan mata. Peristiwa ini sering
menimbulkan kerusakan pada selaput jala retina dan
tunanetra total. d Kerusakan mata yang disebabkan terjadinya, kecelakaan, seperti
masuknya benda keras atau tajam, cairan kimia yang berbahaya, kecelakaan dari kendaraan, dan lain-lain.
Berdasarkan pendapat di atas disimpulka n faktor-faktor penyebab ketunanetraan antara lain:
1 Keturunan atau bawaan sejak lahir.
2 Kesehatan ibu saat mengandung.
3 Kecelakaan yang terjadi saat masih dalam kandungan, saat
kelahiran dan setelah kelahiran. 4
Karena penyakit
seperti xeropthalmia,
trachoma, katarak,
commit to user
glaucoma, diabetik retinopathy dan sebagainya. 5
Faktor gizi saat ibu mengandung dan saat anak setelah lahir.
d. Karakteristik Anak Tunanetran