Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

commit to user evaluasi. Tinggi rendahnya hasil evaluasi mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Sutratinah Tirtonegoro 1984:43, menyatakan bahwa “prestasi belajar adalah hasil dari usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, huruf , maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang dicapai”. Prestasi belajar merupakan catatan yang dibuat oleh seseorang yang berwenang atau bertanggung jawab memberikan penilaian terhadap subjek belajar. Dalam hal ini prestasi akademis, prestasi bakat dan lain sebagainya. Dari batasan-batasan di atas disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar, dan tingkat kemanusiaan tersebut dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang disesuaikan dengan faktor kognitif, afektif dan psikomotor yang dimiliki siswa.

d. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sesuai dengan yang diharapkan atau sesuai tujuan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Thursan Hakim 2005:11, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1 Faktor internal, adalah faktor yang terdapat di dalam diri inidividu itu sendiri, seperti kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan intelegensia, daya ingat, kemauan, dan bakat. 2 Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri individu yang bersangkutan, seperti keadaan lingkungan rumah, sekolah, masyarakat, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan semua lingkungan tersebut. Menurut S Nasution d a l a m http:sunartombs.com.2010 faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu: 1 Faktor Intern, meliputi: a Kecerdasanintelegensi b Bakat c Minat d Motivasi commit to user 2 Faktor Ekstern, meliputi: a Keadaan keluarga b Keadaan sekolah c Lingkungan masyarakat. Faktor-faktor diatas penulis uraikan sebagai berikut : 1 Faktor intern adalah faktor yang disebut dari dalam individu itu sendiri. Faktor intern meliputi : a KecerdasanIntelegensi Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi. Intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Ada kalanya perkembangan ini di tandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan teman sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar, karena faktor ini sangat mempengaruhi bagi seorang anak dalam usaha belajar. b Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil prestasi yang baik. c Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan beberapa kegiatan. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarya. Apabila seseorang mempunyai commit to user minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan, sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. d Motivasi Motivasi adalah suatu daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk belajar. 2 Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar siswa. Faktor-faktor ekstern meliputi: a Keadaan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. b Keadaan Sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan siswa, karena lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar lebih giat. c Lingkungan Masyarakat Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Karena lingkungan masyarakat dapat membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan, namun secara umum commit to user dapat diklasifikaikan menjadi faktor dari dalam diri individu dan dari luar individu yang belajar. 3Tinjauan Tentang Ilmu Pengetahuan Alam IPA a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam IPA Ilmu pengetahuan alam atau sains science diambil dari kata latin Scientia . Kata scientia yang berarti “saya tahu”. IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam yang merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu “Natural Science atau Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau sangkut paut dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi, IPA secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini, ilmu yang mempelajari peristiwa yang terjadi di alam , Srini M. Iskandar 2001: 2 Menurut Leo Sutrisno, dkk 2007: 1-19 mengemukakan, “IPA merupakan kemampuan manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat correct pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar true, dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih valid sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul truth”. Jadi, IPA mengandung tiga hal: 1 proses adalah aktivitas manusia dalam memahami alam semesta, 2 prosedur adalah pengetahuan IPA dibangun melalui pengamatan yanmg tepat dan 3 prosedur adalah hasil akhir atau kesimpulan yang betul. Menurut The Liang Gie dalam Leo Sutrisno, dkk 2007:1-16 menyatakan bahwa “science adalah kumpulan sistematis dari pengetahuan”. For example, consider the image of Dr. Faustus: “in this narrative, scientists willingly – too willingly – sell their souls to acquire youth and knowledge 1. Science seems to involve magical ability. Another image is Dr. Strangelove: in this blackhumor caricature, scientist and engineers sign up – too readily – to create and buttress a military – industrial complex 2. Science seems to be motivated by unlimited curiosity and raw power, unrestrained by moral considerations. In the public mind today, the “two commit to user cultures” contrast the responsible engineer, physician, or citizen with a largely imaginary “mad scientist”. Rodney W. Nichols 2010:18 Kutipan jurnal diatas mengemukakan bahwa contoh Dr. Faustus : di cerita ini , ilmuwan dengan sepenuh hati menjual jiwa – jiwa mereka untuk memperoleh kemudahan dan pengetahuan 1. Ilmu pengetahuan sepertinya meliputi kemampuan gaib. Pendapat lain yaitu Dr.Strangelove: di dalam karikatur humornya ilmuwan dan insiyur menandatangai kontrak kesediaaannya membuat dalam kekuatan militer atau industri gabung 2. Ilmu pengetahuan sepertinya adalah motivasi dengan kecurigaan tidak terbatas dan kekuatan mentah, tak dikendalikan dengan moral. Orang – orang berfikir hari ini, “two cultures” atau dua klutur kontras yang bertanggung jawab antara insiyur, dokter, atau penduduk kota dengan sebagian besar khayal “mad ilmuwan”. Menurut Sri Sulistyorini 2007:39, “Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam semesta sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta – fakta, konsep- konsep, atau prinsip – prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Sedangkan menurut Hendro Darmojo dan Jenny Kaligis 1992:5 menyatakan bahwa: “IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk ini diperlukan suatu tata cara yang sifatnya analitis, cermat, lengkap serta menghubungkan gejala alam satu dengan gejala alam yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu sudut pandang yang baru tentang objek yang diamatinya”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan alam merupakan salah satu kumpulan ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta, baik ilmu pengetahuan yang mempelajari alam semesta yang bernyawa ataupun yang tidak bernyawa dengan jalan mengamati berbagai jenis dan lingkungan alam serta lingkungan buatan. Selain itu benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum berlaku kapan pun dan dimana pun atau kumpulan dari peristiwa-peristiwa yang berupa fakta-fakta, commit to user konsep-konsep atau prinsip-prinsip serta proses penemuan tentang gejala- gejala alam serta upaya mencari pengetahuan dalam fenomena alam atau mencoba menerangkan fenomena alam melalui berbagai proses ilmiah .

b. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI METODE QUANTUM LEARNING ANAK TUNANETRA KELAS VII SMPYKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 33 12

PENGGUNAAN TEKNIK UPPER HAND LOWER HAND DAN TRAILING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNANETRA KELAS I DALAM BELAJAR MENGENAL LINGKUNGAN SEKOLAH DI SDLB N CANGAKAN KARANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

3 13 109

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JAPANAN 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 136

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E LEARNING PADA SISWA TUNANETRA KELAS VIII SMP YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 96

PENGGUNAAN GAME PETUALANGAN BOLALA DI BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV DI SDLB N CANGAKAN FILIAL KARANGPANDAN TAHUN AJARAN

0 4 70

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPAMELALUI METODE EKSPERIMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI PETORAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

PENDAHULUAN PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM KEDUNGGALAR NGAWI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16