Karakteristik Anak Tunanetran Tinjauan Pengertian Anak Tunanetra a.

commit to user glaucoma, diabetik retinopathy dan sebagainya. 5 Faktor gizi saat ibu mengandung dan saat anak setelah lahir.

d. Karakteristik Anak Tunanetran

Tingkah laku anak tunanetra sering menunjukkan perbedaan dengan anak awas, hal ini tentunya di sebabkan oleh ketidakmampuannya menerima rangsang akibat dari ketidakfungsian indera penglihatannya. Dengan hanya melihat tingkah laku anak tunanetra sudah terlihat jelas perbedaan yang mencolok antara anak tunanetra dengan anak awas. Menurut Mohammad Al – Zyoud di dalam situsnya: http: www. Internationaljournalofspecialeducation.com. “Self-concept is on important concept of any chil’s development. As children develop a sense of self and interact with and gain experience in the world. Their self-concept is a afeected. Self-concept is defined as the value that an individual places an his on her awn characteristic, qualities, abilities,, and action”. Al- Zyoud menjelaskan bahwa “konsep diri sangat penting dibangun bagi anak-anak. Membangun pengertian dari diri sendiri dan interaksi dari pengalaman sehari – hari . Konsep diri hendaknya jangan dibuat–buat. Konsep diri memberikan pengertian nilai – nilai pemahaman diri didalam atau diluar karakteristik, kualitas, kecakapan, dan tindakan”. Menurut Jamila K. A Muhammad 2008:80-81, gejala yang biasa terjadi pada anak-anak yang mungkin mengalami masalah penglihatan dapat dilihat dengan tiga aspek, yaitu: 1 Pertanda fisik : a Bola mata selalu berputar-putar b Mata selalu bergerak-gerak c Tidak merepons terhadap cahaya yang terang d Terdapat bintik-bintik putih pada pupil e Bagian tepi mata berwarna merah f Mata selalu berair g Mata terlalu sensitif terhadap cahaya 2 Tingkah Laku: a Selalu memajukan kepalanya ke depan, misalnya untuk commit to user melihat papan tulis atau objek tertentu b Selalu memicingkan kepala c Sering mengedipkan mata d Sering mengusap-usap mata. e Sering menutup sebelah matanya f Sering menabrak benda g Sering salah dalam mengenali huruf h Selalu menonton televisi atau membaca buku dengan jarak yang sangat dekat i Sering memegangi kepala dengan cara yang aneh j Sering mengeluarkan air mata k Memegang buku atau bacaan yang terlalu dekat dengan wajahnya l Sering mencari-cari baris kalimat yang dibaca m Sering mencontek pekerjaan teman n Sering tidak membuat tugas yang diberikan o Selalu menghindar untuk membuat setiap tugas yang diberikan 3 Keluhan: a Selalu mengeluh sakit kepala, mual, dan pening b Penglihatan kabur c Penglihatan berbayang-bayang d Penglihatan kabur setelah melakukan pekerjaan dengan konsentrasi tinggi e Sensitive terhadap cahaya f Mata selalu gatal Purwaka Hadi 2007:23-25 mengemukakan karakteristik fisik dan psikis tunanetra adalah antara lain : 1 Karakteristik fisik a Ciri khas fisik tunanetra buta Mereka yang tergolong buta bila dilihat dari organ matanya biasanya tidak memiliki kemampuan normal, misalnya bola mata kurang atau tidak pernah bergerak, kelopak mata kurang atau tidak pernah berkedip, tidak bereaksi terhadap cahaya. Seorang tunanetra buta yang tidak terlatih orientasi dan mobilitas biasanya tidak memiliki konsep tubuh atau body image, sehingga sikap tubuhnya menjadi jelek, misalnya: kepala tunduk atau bahkan tengadah, tangan menggantung layuh atau kaku, badan berbentuk sceiliosis, berdiri tidak tegak commit to user b Ciri khas fisik tunanetra kurang penglihatan Tunanetra kurang lihat karena masih adanya sisa penglihatan biasanya berusaha mencari rangsang yang ada disekitarnya. Dalam upaya mencari rangsang ini kadang berperilaku yang tidak terkontrol, misalnya: tangan selalu terayun, mengerjap-kerjapkan mata, mengarahkan mata ke cahaya, melihat ke suatu objek dengan cara yang sangat dekat, melihat objek dengan memicingkan atau membelalakkan mata. 2 Karakteristik psikis a Ciri khas psikis tunanetra buta Tunanetra buta tidak memiliki kemampuan menguasai lingkungan jarak jauh dan bersifat meluas pada waktu yang singkat. Ketidakmampuan ini mengakibatkan rasa khawatir, ketakutan dan kecemasan berhadapan dengan lingkungan. Akibatnya tunanetra buta mempunyai sikap dan perilaku sulit percaya diri pada dirinya, rasa curiga pada lingkungan, tidak mandiri atau ketergantungan pada orang lain, pemarah atau mudah tersinggung atau senitif, penyendiri inferiorty, self centered, pasif, mudah putus asa, sulit menyesuaikan diri. b Ciri khas psikis tunanetra kurang lihat Tunanetra kurang lihat seolah-olah berdiri dalam dua dunia, yaitu antara tunanetra dengan awas. Hal ini menimbulkan dampak psikologis bagi penyandangnya. Apabila tunanetra kurang lihat berada di kelompok tunanetra buta, dia akan mendominasi karena memiliki kemampuan lebih. Namun bila berada di antara orang awas maka tunanetra kurang lihat sering timbul perasaan rendah diri karena sisa penglihatannya tidak mampu diperlihatkan sebagaimana anak awas. Apabila diperhatikan bahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik ketunanetran dapat ditinjau dari: 1 Penampilan fisik 2 Perilaku yang muncul commit to user 3 Keluhan yang ada 4 Kondisi psikis yang muncul

e. Dampak Ketunanetraan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI METODE QUANTUM LEARNING ANAK TUNANETRA KELAS VII SMPYKAB SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

1 33 12

PENGGUNAAN TEKNIK UPPER HAND LOWER HAND DAN TRAILING UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TUNANETRA KELAS I DALAM BELAJAR MENGENAL LINGKUNGAN SEKOLAH DI SDLB N CANGAKAN KARANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

3 13 109

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI JAPANAN 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 136

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E LEARNING PADA SISWA TUNANETRA KELAS VIII SMP YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 96

PENGGUNAAN GAME PETUALANGAN BOLALA DI BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV DI SDLB N CANGAKAN FILIAL KARANGPANDAN TAHUN AJARAN

0 4 70

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPAMELALUI METODE EKSPERIMEN BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI PETORAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 1 92

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

PENDAHULUAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 6

PENDAHULUAN PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM KEDUNGGALAR NGAWI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16